Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

RAGAM SIKAP TERPUJI (DINAMIS OPTIMIS,KREATIF DAN INOVATIF)


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah


menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
Makalah Akidah Akhlak yang dibimbing oleh ibu Bahjatussaniah,S.Pd.I.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Akidah Akhlak. Tak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi
dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada
para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Pontianak, 11 November 2022


BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

Allah SWT adalah dzat yang maha pencipta.Allah menciptakan manusia berbeda dengan
makhluk lainnya.Perbedaan tersebut dapat terlihat dengan manusia yang memiliki akal dan
pemikiran.Setiap manusia Allah SWT ciptakan dengan akal dan pemikiran yang berbeda.

Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda sehingga mereka memiliki berbagai macam
cara untuk menyelesaikan masalah.Ada yang bisa berubah menyesuaikan situasi dan kondisi,ada
yang terus berusaha dan tidak menyerah,lalu ada yang berpikir kreatif untuk menghadapi
masalah.Oleh karena itu kami akan membahas tentang Ragam sikap terpuji yang dimana ada 4
macam yang akan dibahas yakni Dinamis,Optimis,Kreatif dan Inovatif.

 Rumusan Masalah
 Apa Pengertian Dinamis,Optimis,Kreatif dan Inovatif?
 Dalil mengenai Dinamis,Optimis,Kreatif dan Inovatif
 Bagaimana cara meneladani keempat sikap tersebut?
 Apa saja hikmah dalam meneladani keempat sikap tersebut?
 Tujuan
Pembaca dan penulis dapat mengetahui dan meneladani Sikap Dinamis,Optimis,Kreatif dan
Inovatif dalam kehidupan sehari-hari, serta mengetahui hikmahnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dinamis

 Pengertian:

Dinamis adalah istilah umum yang merujuk kepada segala sesuatu atau kondisi yang terus-menerus
berubah, bergerak secara aktif dan mengalami perkembangan berarti. Secara etimologi, kata ini
diserap dari bahasa Perancis dynamque, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kekuatan atau
tenaga.

 Dalil:

َ ‫﴾فَِإ َذا فَ َر ْغتَ فَا ْن‬


َ ِّ‫﴾ َوِإلَ ٰى َرب‬٧ ﴿ ْ‫صب‬
٨ ﴿  ْ‫ك فَارْ غَب‬

Artinya: "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al -
Insyirah (94):78)

 Cara Meneladani:

a.Jika Anda memilik sifat yang dinamis, salah satu sifat lain yang akan Anda munculkan adalah sifat
percaya diri. Karena dinamis adalah sifat yang mudah bergerak dan beradaptasi, Anda akan memiliki
kepercayaan diri di tiap langkah yang diambil, karena setiap langkah tersebut terdapat peluang yang
bisa dimanfaatkan.

b.Seseorang yang memiliki sifat dinamis adalah orang yang spesial dan unik, ini karena tidak semua
orang mampu menerima perubahan dengan lapang dada. Keunikan inilah yang akan menjadi sumbu
penyemangatnya untuk tetap melakukan perubahan dan bisa memanfaatkannya untuk kehidupan di
masa depan.

c.Mereka yang memiliki jenis dinamis yang positif akan memberikan vibes yang sama positifnya pada
lingkungan dan komunitas sosial di sekitarnya. Peluang dan alternatif yang didapatkan oleh
seseorang dinamis didapatkan karena dia mampu membaca peluang yang ada dalam setiap
peristiwa.

 Hikmah:

a. Dinamis adalah sikap penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan.

b. Orang yang dinamis akan terus berkembang, berpikir, cerdas, dan berkreasi, serta selalu
beradaptasi dengan lingkungan.

c. Orang yang dinamis tidak mudah putus asa dengan prestasi-prestasi yang telah dicapai dan selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas diri.

d. Orang yang dinamis akan bekerja keras dalam melakukan usaha, baik yang berhubungan dengan
aspek duniawi maupun ukhrawi.

B. Optimis
 Pengertian :

Dalam terminologi Arab, sifat optimis sering disamakan dengan kata "At-Tafaul" yang bermakna
pengharapan nasib baik. Sifat optimis merupakan salah satu dari ciri-ciri dari seorang mukmin yang
beriman dan taat kepada ajaran agama Islam. Sifat ini lebih lanjut akan membawa keyakinan bahwa
Allah SWT akan memudahkan segala urusan hambanya yang taqwa di dunia maupun di akhirat.
Dengan demikian, seorang mukmin yang menemui kesulitan atau kegagalan dalam menjalani
kehidupan akan senantiasa berpikir positif, karena ia yakin bahwa semua itu terjadi karena Allah
memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi hamba-hambanya.

Sifat optimis yang dimiliki orang mukmin akan menyebabkan makin bertumbuhnya keimanan kita
terhadap Allah SWT, sifat optimis ini selalu memunculkan prasangka baik kita terhadap apa yang
Allah berikan dalam kita menjalani kehidupan. Sebaliknya, bersifat pesimis akan mengarahkan kita
pada rasa mudah menyerah yang akan menyebabkan kemunduran pada diri kita, pesimis juga
memicu dampak prasangka buruk yang bisa menggoyahkan keimanan seorang muslim terhadap
Allah SWT. Pemikiran yang cenderung sukar menyelesaikan masalah kehidupan, menipisnya
keyakinan bahwa apa yang Allah takdirkan pada kita berupa kesulitan dan cobaan adalah yang
terbaik yang harus kita alami akan mudah muncul jika kita memiliki sifat yang pesimistis.

 Dalil :

Dalam Al Qur'an, surat Al-Imran ayat 139, Allah menyerukan :

۟ ُ‫وا َواَل تَحْ زَ ن‬


َ‫وا َوَأنتُ ُم ٱَأْل ْعلَوْ نَ ِإن ُكنتُم ُّمْؤ ِمنِين‬ ۟ ُ‫َواَل تَ ِهن‬

Artinya: " Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang beriman".

Dalam ayat ini dalam dilihat betapa pentingnya memiliki sifat optimis dalam pribadi mukmin yang
beriman, sifat optimis ini yang membawa kita semakin yakin bahwa Allah akan senantiasa bersama
hambanya yang beriman.

Di antara lafaz Al Qur'an, optimisme juga terepresentatif pada kata shabara (sabar) atau
kemampuan mengontrol hawa nafsu (QS. Al Baqarah, ayat 155)

ّ ٰ ‫ت َوبَ ِّش ِر ال‬


َ‫صبِ ِر ْين‬ ِ ۗ ‫س َوالثَّ َم ٰر‬
ِ ُ‫ال َوااْل َ ْنف‬ ِ ْ‫ف َو ْالجُو‬
ٍ ‫ع َونَ ْق‬
ِ ‫ص ِّمنَ ااْل َ ْم َو‬ ِ ْ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِّمنَ ْال َخو‬
Artinya: "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."

Bahwa bersabar artinya tidak pasif menerima begitu saja setiap kesusahan, melainkan terus
mencari solusi agar terlepas dari kesusahan tersebut. Sebagai sikap optimis, sabar berarti memiliki
keteguhan hati serta tidak asal betindak tanpa pertimbangan terlebih dahulu agar dalam
menyelesaikan masalah justru tidak menimbulkan masalah baru.

Dalam lafaz lain yakni pada surat Yusuf Allah SWT berfirman "Tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum kafir", dalam ayat ini rasa optimis atas apa yang Allah berikan dalam
kehidupan adalah hal yang wajib dimiliki umat Islam, tidaklah umat Islam yang beriman itu menjadi
putus asa (pesimis) dalam menjalani kehidupan.
 Cara meneladaninya

a. Yakin bahwa kamu akan lulus ujian karena sudah berusaha keras.
b. Selalu meyakini diri sendiri bahwa akan ada jalan terbaik dari setiap permasalahan.
c. Jika kehilangan sesuatu, kamu yakin bahwa Allah SWT akan menggantinya dengan sesuatu yang
lain.

 Hikmah

a. Tidak mudah menyerah dan putus asa dalam menghadapi permasalahan hidup.
b. Memiliki semangat yang tinggi dalam meraih cita-citanya.
c. Terhindar dari penyakit mental (stress, depresi)
d. Cenderung mempunyai badan yang sehat dan lebih panjang umur.
e. Menumbuhkan harapan baru dalam hidup.

C. Kreatif

 Pengertian :

Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau
anggitan baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada. Dari sudut
pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta biasanya dianggap memiliki keaslian dan
kepantasan

 Dalil :

َ‫ت آنَا َء اللَّي ِْل َسا ِجدًا َوقَاِئ ًما يَحْ َذ ُر اآْل ِخ َرةَ َويَرْ جُو َرحْ َمةَ َربِّ ِه قُلْ هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمون‬
ٌ ِ‫َّم ْن هُ َو قَان‬
ِ ‫َوالَّ ِذينَ اَل يَ ْعلَ ُمونَ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر ُأولُو اَأْل ْلبَا‬
‫ب‬
Artinya: (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran. (Q.S. Az Zumar ayat 9)

 Cara meneladani :

1. Bergerak Aktif.
2.Tuangkan Semua Ide yang dimiliki.
3.Percaya Diri.
4.Tentukan tujuan

 Hikmah :

1.Meningkatkan Kualitas dan Taraf Hidup Manusia


2.Meningkatkan Apresiasi terhadap Ide Orang Lain
3.Meningkatkan Motivasi dan Semangat Hidup
4.Salah Satu Faktor Kesuksesan Usaha
D. Inovatif

 Pengertian

Inovatif berasal dari kata dalam bahasa Inggris innovate berarti memperkenalkan sesuatu yang baru
atau yang bersifat memperbarui. Kata inovatif dalam bahasa Arab sering dihubungkan dengan kata
bada’a berarti menciptakan dari sesuatu yang ada menjadi sesuatu yang lebih baru.

Inovatif dapat berarti juga temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya produk atau jasa ke
arah yang lebih produktif dan mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat.Misalnya dalam dunia
perbankan aplikasi Bank Syariah di Indonesia baru dikembangkan pada dekade awal tahun 1990-an
sebagai inovasi dari penerapan bank konvensional.

 Dalil

‫أجر فاعلِه‬ ٍ ‫من َد َّل على‬


ِ ‫خير فله مث ُل‬
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti
pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893)

 Cara meneladani

a. Berpikir Ilmiah, Obyektif, Cerdas dan Kritis

b. Melakukan Perbaikan

c). Penerapan Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

 Hikmah

a. Dapat menggunakan kemampuan dan keahlian untuk mengembangkan karya tertentu.


b. Dapat melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Manusia merupakan makhluk yang istimewa dari makhluk lainnya.Mereka memiliki pemikiran dan
akal yang membuat mereka bisa memiliki berbagai macam pemikiran.Dalam hidup,kita memerlukan
akal untuk memutuskan segala hal yang akan dibuat.Kita juga harus siap berubah atau
menyesuaikan keadaan sesuai dengan sifat dinamis.Dinamis sendiri memiliki makna segala sesuatu
atau kondisi yang terus-menerus berubah, bergerak secara aktif dan mengalami perkembangan.Lalu
manusia juga harus berfikir positif terhadap segala sesuatu,agar segala sesuatu tersebut dapat
berjalan dengan lancer yang sesuai dengan arti Optimis dimana optimis sendiri memiliki makna
pengharapan nasib baik.

Dalam hidup,orang harus selalu melakukan hal baru agar tidak bertahan ditempat atau bahkan
tertinggal,sehingga mereka membutuhkan kreatif. Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental
yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan baru, atau hubungan baru antara gagasan dan
anggitan yang sudah ada.Lalu terakhir Inovatif berasal dari kata dalam bahasa Inggris innovate
berarti memperkenalkan sesuatu yang baru atau yang bersifat memperbarui.

Anda mungkin juga menyukai