Anda di halaman 1dari 12

Makalah

PENGERTIAN SABAR DAN FADILAHNYA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Tasawuf Munjiyat
Dosen Pengampu : Bahroon Ansori, M.Ag.

Disusun Oleh :
Anisah Ratu Mutiara (2204046041)
Nasywa Aulia Nur Hanifah (2204046051)
Khansa Asy Syifa’ (2204046061)
Alwi Syekh Sarif (2204046116)

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwakabrokatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai .Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW atas perjuangan beliau penulis dapat menikmati pencerahan Iman dan
islamdalammengurangisamudrakehidupanini. Dalammakalahini kami akan membahas
mengenai “Pengertian Sabar dan Fadilahnya“ dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Tasawuf Munjiyat.

Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baikpikiran maupun materinya. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempuraan makalah ini .
Wasalamalaikumwarahamatullahiwabarakatuh
Semarang, 24 Februari 2023

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sabar merupakan sebuah konsep yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Banyak agama dan filsafat mengajarkan pentingnya sabar sebagai salah satu
sifat yang perlu dimiliki untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan
tantangan dan kesulitan. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang
konsep sabar dan fadilahnya.

Dalam makalah ini, akan dijelaskan tentang pengertian dan konsep sabar, serta
bagaimana sabar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan
dengan membaca makalah ini, pembaca akan memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang pentingnya sifat sabar dalam kehidupan dan bagaimana
menerapkannya secara efektif untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian sabar!
2. Jelaskan keutamaan tentang sabar!
2.3 Manfaat
1. Dapat mengetauhi konsep hubungan mursyid dan murid
2. Dapat mengetahui pengertian tentang bai’at, ajaran, dan silsilah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Hakikat Sabar

١٢٧ ﴿ َ‫ق ِم َّما َي ْم ُكرُون‬ َ ‫ص ْب ُر َك ِإاَّل ِباهَّلل ِ ۚ َواَل ت َْحزَنْ َعلَ ْي ِه ْم َواَل تَ ُك ِفي‬
ٍ ‫ض ْي‬ َ ‫اصبِ ْر َو َما‬
ْ ‫﴾ َو‬
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan
dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap
(kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang
mereka tipu dayakan.”

Kata sabar bermakna mencegah, mengekang atau menahan (man’u, habs), maka
bermakna menhahan jiwa dari perasaan cemas, menahan lisan dari berkeluh
kesah dan menahan anggota badan dari (tindakan amarah seperti) menampar
pipi, merusak barang dan lain-lain.1

Sadar itu suatu maqam (kedudukakan) dari maqam-maqam agama, dan satu
tingkat dari tingkat-tingkat orang-orang yang menempuh jalan tasawuf. Semua
“maqam” agama itu terususn dari tiga perkara, yaitu : kesadaran, keadaan dan
perbuatan. Kesadaran diatas menjadi pengkal yang menghasilkan keadaan,
sedangkan keadaan menjadi sebab timbulnya perbuatan tersebut. Dengan
demikianlah sabar itu tidak sempurna kecuali setelah adanya kesadaran dahullu
yang kemudian diiringi keadaan dan tindakan.2

Sabar adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsekuen, dalam pendirian.
Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah bagaimanapun berat
tantangna yang dihadapi. Sikap sabar dilandasi oleh suatu anggapan bahwa
segala sesuatu yang terjadi merupakan iradah tuhan. Dalam tasawuf, sabar
dijadikan satu maqam sesudah maqam faqir. Karena persyaratan untuk dapat
konsentrasi dalam dzikir orang harus mencapan maqam faqir, tentu hidupnya

1
Ibnu Al-Qayyim Al-Juzy, Sabar dan Syukur, hal.9
2
Imam Al-Ghazali, kitab taubat, sabar, dan syukur, diterjemahkan oleh Nurhickmah dan Drs. R.H.A.
Suminto, hal 149
akan dilanda berbagai macam penderitaan dan kepincangan. Oleh karena itu,
harus segera melangkah ke maqam sabar. Dalam Islam, mengendalikan diri
untuk mengamalkan prilaku sabar merupakan tiang bagi akhlak mulia.
Penguasaan diri dan bersabar waktu mengalami kesempitan, susah, penderitaan,
tantangan, dan perang adalah mentalitas Islam. Sikap sabar sangat ditinggikan
sebagai mentalitas orang mu’min dan muttaqin, sesuai firman-Nya :

١٥٣ ﴿ َ‫صاَل ِة ۚ ِإ َّن هَّللا َ َم َع الصَّابِ ِرين‬ َّ ‫﴾يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ا ْستَ ِعينُوا بِال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”3

Selain itu adapula hadis yang mengatakan :

}‫ص ْب ُر َر ُجالً لَ َكانَ َر ُجالً َك ِر ْي ًما‬


َّ ‫ {لَ ْو َكانَ ال‬:‫ساَل ُم‬ َّ ‫َوقَا َل َعلَ ْي ِه ال‬
َّ ‫صاَل ةُ َوال‬
“seandainya sabar itu berwujud seorang laki-laki, niscaya ia adalah orang yang
pemurah. Allah Ta’ala menyukai orang yang sabar” (HR. Thabrani)

Ustadz Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan, “Sabar seperti nama-Nya. Telah


bersyair kepadakuAbu Bakar Ar-Razi, da telah bersyair kepadaku Ibnu Atha’
pada dirinya sendiri :
Saya akan sabar agar engkau rela
Saya lenyapkan rasa keluh kesah
Agar Engkaupun juga rela
Saya merasa cukup
Apabila sabarku
Telah melenyapkan diriku

Ada kutipan cerita dari buku risalah qusyairiyah : Ali bin Abdullah A-Bashri
mengatakan bahwa seorang laki-laki berhenti didepan Syibli seraya bertanya,
“Sabar yang bagaimana yang lebih kuat (hebat) diatas orang-orang yang
sabar?”
3
Drs. Totok Jumantoro, M.A, Drs. Samsul Munir Amin, M.Ag, Kamus Ilmu Tasawuf,
hal 197-198
“Sabar didalam Allah SWT.”4

“Bukan?!”

“Sabar untuk Allah.”5

“Bukan?!”

“Sabar Bersama Allah.”6

Ada pendapat bahwa asal kata ‘sabar’ itu adalah bermakna keras dan ketakutan.
Pendukung makna ini adalah kata shabir yaitu obat yang sangat pahit dan tidak
enak (jism). Pendapat lain mengatakan kata ‘sabar’ itu dari yang bermakna
mengghimpun dan merangkum, karena orang yang bersabar adalah ia
menghmpun (mengkonsentrasikan) jiwanya untuk tidak cemas dan berkeluh
kesah.7

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa sabar adalah kemampuan untuk
mengendalikan diri dalam menghadapi kesulitan, ketidak pastian, dan
penderitaan. Sabar tidak hanya berarti menahan diri dari keluhan dan
keputusasaan, tetapi juga mengandung arti kesediaan untuk menerima apa yang
terjadi dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi situasi yang sulit.

Kesabaran meurupakan sifat yang khas bagi mannusia. Contohnya binatang


yang bersifat kurang dan malaikat yang bersifat sempurna. Binatang hidupnya
dikuasai oleh nafsu dan bahkan tunduk kepadanya. Selain itu mereka juga tidak
mempunyai kekuatan untuk melawan nafsu tersebut. Kekuatan untuk melawan
4
Yang dimaksud adalah sabar fillah (didalam Allah) adalah sabar dalam menghadapi proses pengubahan
akhlaq yang tercela digantikan dengna akhlaq yang terpuji dan sibuk dengan macam-macam taat
5
Adalah sabar lillah (sabar untuk atau demi Allah) adalah sabar terhadap apa-apa yang mendatangi hati
dari Allah. Dia mendiidk hati bersama-Nya.
6
Sabar ma’alah (sabar bersama Allah) adalah sabar dalam menghadi demikian itu untuk membebaskan
diri dari daya dan kekuatan.
7
Ibnu Al-Qayyim Al-Juzy, Sabar dan Syukur, hal.10-11
nafsu yang dimaksud adalah sabar). Sementara itu malaikat dtititahkan telah
bersifat rindu ke hadhirat Tuhan dan bangga dengan derajat dekat dengan-Nya.
Mereka tidak pula diberi nafsu unntuk memalingkan sifat mereka tersebut.8

Jadi dapat disimpulkan bahwa sabar dapat mencegah manusia untuk jatuh dalam
hawa nafsu. Manusia dapat mengetahui bahwa menuruti syahwat dapat
memasukan dirinya kedalam jebakan. Oelhkarena itu sifat sabar dapat digunakan
sebagai senjata untuk melawan.

2.2 Sabar dan Fadilahnya


Dalam Islam, sabar adalah salah satu sifat yang sangat dihargai dan ditekankan
oleh agama ini. Sabar diartikan sebagai kemampuan untuk menahan diri dari
bereaksi secara negatif terhadap sesuatu yang tidak diinginkan atau yang tidak
kita sukai, baik itu dalam bentuk cobaan, kesulitan, maupun rasa sakit.

Fadilah atau keutamaan sabar sangat penting dalam kehidupan manusia. Sabar
membantu seseorang untuk tetap tenang dan terfokus pada tujuannya ketika
menghadapi cobaan dan kesulitan dalam hidup. Ketika seseorang mampu
menjaga keseimbangan emosionalnya, maka dia dapat merencanakan tindakan
yang lebih bijaksana dan efektif untuk mengatasi masalah.

Selain itu, sabar juga membantu seseorang untuk mengembangkan sifat-sifat


yang lebih baik. Sabar memerlukan kemauan untuk mengubah sikap dan pola
pikir yang negatif menjadi positif. Seseorang yang sabar akan lebih sabar dalam
menerima kegagalan, lebih bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan, dan
lebih optimis dalam melihat masa depan.

Sabar juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan hubungan sosialnya.


Orang yang sabar akan lebih sabar dalam mendengarkan orang lain dan lebih
toleran dalam menerima perbedaan pendapat. Hal ini akan membantu

8
Imam Al-Ghazali, oleh alih bahasa Drs. R.H.A. Suminto, Taubat, Sabar, dan Syukur, hal149
membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan memperkuat
jaringan sosial yang dimilikinya.

Namun, sabar bukanlah hal yang mudah dilakukan. Kita seringkali merasa
frustasi dan putus asa ketika menghadapi kesulitan dalam hidup. Kita perlu
melatih diri kita untuk menjadi lebih sabar dengan melihat sisi positif dari setiap
situasi yang sulit dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah.

Kita juga dapat memperoleh keutamaan sabar dari ajaran agama. Dalam Islam,
sabar disebutkan dalam Al-Quran sebagai salah satu sifat yang paling utama bagi
orang-orang yang beriman. Allah SWT mengatakan dalam Surah Al-Baqarah
ayat 153, “Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.”

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mempraktikkan sabar dengan bersikap


positif dalam setiap situasi yang sulit, menjaga emosi agar tidak meledak, dan
mencari solusi untuk mengatasi masalah. Dengan berlatih sabar, kita dapat
mengembangkan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih
bijaksana dan tenang, serta meraih keutamaan yang terkandung dalam sifat ini.
Pada dasarnya, sabar dalam Islam memiliki dua dimensi, yaitu sabar dalam
menjalankan perintah Allah SWT dan sabar dalam menahan diri dari melakukan
larangan-Nya. Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT berarti seorang
Muslim harus sabar dalam melakukan ibadah-ibadah yang diperintahkan oleh
Allah, seperti shalat, puasa, dan membayar zakat. Sedangkan sabar dalam
menahan diri dari melakukan larangan-Nya berarti seorang Muslim harus sabar
dalam menahan diri dari melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT,
seperti meminum minuman keras, berzina, dan berbohong.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT sering menekankan pentingnya sifat sabar.


Contohnya, di dalam Surah Al-Baqarah ayat 153, Allah SWT berfirman, “Wahai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan beribadahlah kepada Allah
agar kalian beruntung.” Ayat ini menunjukkan bahwa sabar adalah sifat yang
penting bagi setiap Muslim untuk meraih keberuntungan dan kesuksesan dalam
hidupnya.

Selain itu, dalam Islam juga terdapat banyak hadits yang menunjukkan
pentingnya sifat sabar. Contohnya, dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mengatakan: Aku adalah
dengan hamba-Ku sebagaimana ia mengharapkan kepada-Ku, dan Aku bersama
hamba-Ku ketika ia mengingat Aku. Jika ia mengingat Aku di dalam hatinya,
maka Aku akan mengingatnya di dalam diri-Ku. Jika ia mengingat Aku di dalam
suatu majelis, maka Aku akan mengingatnya di dalam suatu majelis yang lebih
baik daripada majelisnya. Jika ia mendekat kepada-Ku dengan sejengkal, maka
Aku akan mendekatinya dengan setapak. Jika ia mendekat kepada-Ku dengan
setapak, maka Aku akan mendekatinya dengan satu depa. Jika ia mendatangi-Ku
dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR. Bukhari
dan Muslim).

Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang yang sabar dalam beribadah dan
beramal shaleh akan mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Allah SWT akan mendekatkan diri kepada hamba-Nya yang sabar dan berusaha
untuk dekat dengan-Nya.

Keutamaan atau fadilah dari sifat sabar dalam Islam juga sangat banyak. Salah
satunya adalah mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam Al-
Qur’an Surah Al-Hajj ayat 35, Allah SWT berfirman :

َّ ‫صابَهُ ْم َو ْال ُمقِي ِمي ال‬


َ‫صاَل ِة َو ِم َّما َرزَ ْقنَاهُ ْم يُ ْنفِقُون‬ َ ‫ت قُلُوبُهُ ْم َوالصَّابِ ِرينَ َعلَ ٰى َما َأ‬
ْ َ‫هَّللا ُ َو ِجل‬
“(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,
orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang
yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian
dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.”
2.3 Sabar dan Pembagiannya
Dilihat dari segi keadaannya, sabar terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Sabar badani : yaitu seperti sabar dalam memilkul beban berat yang
dilakukan oleh badan. Sepeti melakukan pekerjaan-pekerjaan berat, melukan
ibadat, ataupun sabar kerna menerima pukulan atau luka sehinggga
mengalami penderitaan yang parah.
2. Sabar nafsu : yaitu sabar dari tuntunan hawa nafsu.

Kemudian adapula sabar dilihat dari segi kualitasnya :


Yang pertama : Dapat melawan selutuh syahwat.
Yang kedua : Tidak bisa mengalahkan apa-apa (syahwat) sama sekali.
Yang ketiga : Dapat mengalahkan sebagian syahwat namun tidak pada
sebagian lainnya.

Diantara orang yang arif ada yang mengatakan bahwa kedudukan orang-orang
yang bersabar ada tiga macam, yaitu :
1. Meninggalkan syahwat.
Ini derajat orang at-ta’ibin (orang-orang yang taubat)
2. Ridha atau rela atas kadar Tuhan.
Ini derajat al-Zahidin (orang yang tidak terpikat keduniawian
3. Cinta kepada setiap ciptaan Tuhan.
Ini derajat ash-Shiddiqin (orang-orang yang benar)
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan

Pentingnya memiliki kesabaran dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana kesabaran


dapat membawa manfaat dan keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam
makalah ini, ditemukan bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam mencapai tujuan
jangka panjang dan menciptakan hubungan yang baik dengan orang lain.

Selain itu, kesabaran juga dapat membantu seseorang dalam menghadapi tantangan dan
rintangan yang muncul dalam hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran dapat
diterapkan dalam berbagai situasi seperti dalam hubungan, pekerjaan, dan pendidikan.

Fadilah atau manfaat dari kesabaran, seperti meningkatkan ketenangan jiwa,


memperkuat hubungan sosial, dan memperbaiki kualitas hidup. Oleh karena itu,
kesabaran harus dianggap sebagai keterampilan yang penting untuk dikembangkan dan
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka meningkatkan kesabaran, beberapa saran yang diusulkan dalam makalah
ini meliputi mengasah kemampuan diri, menjaga kesehatan fisik dan mental, dan
meningkatkan kesadaran diri. Selain itu, pengembangan kemampuan mengontrol emosi
dan belajar untuk merespon dengan tenang dan bijaksana dalam situasi yang menantang
juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kesabaran. Oleh karena itu, kita
harus memperhatikan dan memperkuat kemampuan kesabaran dalam diri kita agar dapat
mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

DAFTAR PUSAKA

 Drs. Totok Jumantoro, M.A, Drs. Samsul Munir Amin, M.Ag, Kamus Ilmu
Tasawuf
 Ibnu Al-Qayyim Al-Juzy, Sabar dan Syukur
 Imam Al-Ghazali, kitab taubat, sabar, dan syukur, diterjemahkan oleh
Nurhickmah dan Drs. R.H.A. Suminto

Anda mungkin juga menyukai