SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
BADARUS
105 19 01042 10
MENGETAHUI,
KETUA JURUSAN
MENGETAHUI,
KETUA JURUSAN
Disetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Kantor : Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt. IV Telp. (0411) 851914 Makassar 90223
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji :
Disahkan Oleh
Dekan Fakultas Agama Islam
Drs.H.Mawardi Pewangi,M.Pd.I
NBM: 554 612
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Kantor : Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt. IV Telp. (0411) 851914 Makassar 90223
MEMUTUSKAN
Bahwa saudara
Nama : Badarus
Nim : 105 19 01042 10
Judul Skripsi :”Konsep Tazkiyatun Nafs Dalam Al-Qur’an dan
Implikasinya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam”
Dinyatakan : LULUS
Mengetahui:
Ketua Sekretaris
Disahkan Oleh
Dekan Fakultas Agama Islam
Drs.H.Mawardi Pewangi,M.Pd.I
NBM: 554 612
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar adalah hasil karya
plagiat, dibuat atau dibantu secara langsung oleh orang lain baik
BADARUS
iii
PRAKATA
atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, serta shalawat dan
Agama Islam maka dari itu penulis merasa sangat tertarik untuk mengkaji
waktunya.
1. Kedua orang tua penulis ayahanda dan ibunda Tercinta, terkasih dan
v
mampu menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa
4. Ibu Amirah mawardi, S. Ag,. M. Si sebagai Ketua Jurusan dan ibu Dr.
skripsi ini.
6. Bapak/Ibu para dosen yang telah melakukan tranformasi ilmu dan nilai
vi
7. Saudara-saudariku tercinta, Liska yanti ilyas, Rahmat, Rijha, Juhriatul
setiawan, Ramlan Azzam, Ulil Amri, dan yang namanya tidak dapat
memperoleh balasan disisi-Nya dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi
para pembaca umumnya dan lebih lagi bagi pribadi penulis, amin ya
Rabbal ’alamin.
BADARUS
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
ix
2. Perbuatan Mendidik Sendiri......................................... 37
3. Anak Didik....................................................................37
4. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam............................ 37
5. Pendidikan .................................................................. 37
6. Materi Pendidikan Islam............................................... 37
7. Metode Pendidikan Islam............................................. 38
8. Evaluasi Pendidikan Islam........................................... 38
9. Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam.................... 38
10. Lingkungan Sekitar……………………………………….38
D. Prinsip – prinsip Pendidikan Islam.................................... 38
1. Prinsip Integral dan Seimbang.................................... 38
2. Prinsip Membentuk Manusia yang Seutuhnya............ 39
3. Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama.................... 40
4. Prinsip Terbuka........................................................... 40
5. Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat.... 41
x
5. Do’a.............................................................................54
C. Implikasi konsep Tazkiyatun Nafs dalam Pengembangan
Pendidikan islam.............................................................. 60
1. Asal Kejadian Manusia............................................... 60
2. Kewajiban Hidup Manusia.......................................... 63
3. Tujuan Hidup Manusia................................................ 65
a. Memperkuat Keimanan Manusia Sebagai Dasar
Pijakan Dalam Beraktivitas Sehari-hari…………... 67
b. Membentuk Akhlakul Karimah……. ….................69
c. Mengembangkan Potensi Manusia………..……... 72
d. Membentuk Kematangan Emosional Manusia Dengan
Lebih Bijaksana Dalam Menyikapi Problematika
Kehidupan………………………………………..… 75
e. Menjauhkan pemahaman Manusia dari kehidupan
materialisme-hedonisme…………………………. 76
BAB V PENUTUP.............................................................................. 81
A. Kesimpulan......................................................................81
B. Saran .............................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melakukan hal-hal positif dan negatif. Inilah salah satu ciri spesifik
dikatakan makhluk alternatif. Artinya manusia bisa jadi baik dan tinggi di
hadapan Allah atau sebaliknya, ia pun bisa menjadi jahat dan jatuh
terperosok pada posisi yang rendah dan buruk seperti hewan bahkan
yang baik dan mana yang buruk, dia mampu mengarahkan dirinya menuju
muslim. Pentingnya wahana ruhani tersebut, dalam hal ini jiwa, karena
1
2
seorang muslim tidak akan berhasil secara maksimal apabila tidak bisa
tahap pertama yaitu tahap penyucian jiwa, tahap inilah yang dalam istilah
seseorang dari tingkat yang rendah ketingkat yang lebih tinggi dalam hal
Terjemahannya:
sesuatu yang penting dalam kehiudupan manusia. Jiwa yang bersih akan
3
suatu perbuatan itu baik atau buruk. Jadi dapat dikatakan bahwa puncak
Menjaga fitrah disini mencakup menjaga fisik dan juga jiwa dari semua
ini tampak jelas dari tujuan penting ajaran islam yakni menjaga diri
(eksistensi) manusia.
depan. Ini tidak hanya terkait dengan manusia seperti apa yang
diharapkan dimasa depan, tetapi juga dengan proses seperti apa yang
4
akan datang. Baik dalam konteks peserta didik maupun proses, oleh
dari tujuan hidup manusia dalam islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-
dan pengembangan pendidikan islam yang pertama dan utama tentu saja
islam juga merupakan dasar penting dalam pendidikan islam. Dalam hal
serta ketinggian akhlak yang dapat membentuk orang keluar dari krisis
moral spritual.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Qur’an.
D. Kegunaan Penelitian
kegunaan yaitu:
KAJIAN PUSTAKA
A. Tazkiyatun Nafs
1. Pengertian Nafs
yang paling banyak dan paling besar di antara anggota rohani lainnya
suatu tindakan.
Dalam kamus ilmu tasawuf kata nafs memiliki beberapa arti, yaitu
dan sebagainya hanya diri sendirilah yang merasakan dan belum tentu
yang dirasakan oleh “aku internal” ketiga, arti nafs yang ketiga, yaitu dapat
8
9
berbagai tujuan.
“peniupan” yang sering secara silih berganti dipakai dalam literatur bahasa
Arab dengan arti “jiwa kehidupan” atau “gairah dan hasrat duniawi” suatu
dan nafs (nafsu) di dalam diri manusia. Sebenarnya kedua unsur tersebut
merusak dari amarah dan nafsu harus ditertibkan dan harus dibatasi
Nafs juga dipahami sebagai ruh akhir atau ruh yang diturunkan
Allah swt. Atau yang mendhohir kedalam jasadiyah manusia dalam rangka
makna yang berbeda-beda, sesuai dengan ayat yang ada. Namun secara
bagian :
Terjemahannya :
Terjamahannya :
2007 : 387)
Terjemahannya :
manusia.
“an-nafs” memiliki makna ini seperti yang terdapat dalam Q.S Qaaf [50] :
16.
Terjemahannya :
Di ayat yang lain dalam Q.S An- Nazi‟at : [79] 40-41 Allah
berfirman:
Terjemahannya :
Dari sini dapat dibatasi definisi nafs dari dua makna yang terakhir,
yaitu” sesuatu yang terdapat didalam diri manusia, yang tidak dapat
memiliki pengaruh yang nyata pada prilaku manusia.” Nafs dengan makna
ini mencakup roh dan hati, dan segala yang ada pada manusia yang
2. Klasifikasi Nafs
53
13
tersebut yang selalu menyesali dirinya, tidak tetapnya berada di atas satu
hak, lalai.
Terjemahannya:
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku (Departemen Agama RI : 2007 :
1059)
beruntung. Balasan yang yang mereka terima jauh lebih besar daripada
ujian; mereka harus tetap kokoh dan teguh. Sikap itu harus terus
tetapi, semua beban berat itu lenyap seketika tatkala mereka mengecap
3. Fungsi nafs
dijelaskan beberapa fungsi nafs. Nafs dalam diri manusia ibarat listrik.
Jasad ibarat sebuah rumah yang belum memiliki listrik, maka ia akan
gelap gulita mati dan tidak ada kehidupan yang dapat dilihat. Ketika Nafs
yang telah dialiri tenaga listrik, maka ia akan terang benderang dan di
jasad manusia, apabila Nafs yang ada dalam jasad itu hanya sedikit
membedakan mana yang halal dan mana yang haram dan seterusnya.
keduanya.
ayat-ayat Allah yang membumi dan kongkrit, rasa halal dan haram, hak
dan bathil. Agar kedua mata dapat malihat pemandangan yang indah
dan jelek, agar kedua telinga dapat mendengar suara yang merdu dan
tidak merdu (sumbang), suara yang halal dan haram, suara haq dan
bathil, agar kulit meraba benda yang halus dan kasar, benda yang halal
yang fitrah.
17
4. Metode Al-Qur’an
yang lalai dalam mengingat Allah tentu akan meraih kerugian yang tak
QS.Al-munafiqun[63] : 9
Dzikir bukan hanya sebuah tutur kata dan lafadz yang keluar dari
lisan, melainkan suatu hakikat yang mengakar dalam jiwa sehingga dapat
Inti dari mengingat Allah adalah hati dan jiwa kita. Yaitu dengan
Ucapan zikir yang keluar dari lisan seseorang merupakan reaksi dari
dapat dibersihkan melalui berdzikir. Berkaitan dengan hal ini, Imam Ali bin
b. Shalat
Allah Swt yang wajib dilakukan, seperti dijelaskan dalam QS An- Nisa‟ [04]
: 103
Setiap perintah pasti memiliki sebuah tujuan dan manfaat, pun juga
maka harus dipahami secara utuh perintah tersebut, mulai arti sholat, latar
sebuah manfaat atau hikmah dari perintah sholat tersebut. Hal ini sangat
beribadah dengan sepenuh hati kepada Allah Swt. Karena itu, disini akan
kepada Allah, mengingat akan Dzat Nya, sifat – sifat Nya, kenikmatan dan
kebesaran Nya, ancaman dan siksa Nya, serta ingat akan hokum – hokum
Terjemahannya :
Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
perbuatan keji dan munkar,seperti dijelaskan dalam QS. Al- „Ankabuut [29]
: 45
karena ketika manusia selalu ingat kepada Allah, maka ia akan takut,
malu untuk melakukan perbuatan keji dan munkar, suatu perbuatan yang
waktu, tempat, dan keadaan kita harus senantiasa sigap melawan bisikan
nafsu negative. Dan adapun orang yang takut akan kebesaran Tuhannya
dan menahan diri dari hawa nafsunya, maka sesungguhnya surga itulah
tempat tinggalnya.
mendapatkan aib yang sulit dihilangkan. Tidak ada jalan lain saat
mencegah kita menikmati rasa ibadah, menjauhkan kita dari Tuhan, dan
sedemikian rupa akan berdampak baik. Hawa nafsu bila semakin kuat dan
kebahagiaan.
Sikap kontrol diri atau mujahadah an-Nafs adalah satu sikap yang
diajarkan Islam agar manusia mampu menjadi pribadi yang tidak selalu
Artinya :
b. Berpikir positif.
24
Terjemahannya :
Yusuf [12] : 87
Terjemahannya :
kata tazkiyah berasal dari bahasa arab, yakni masdar dari zakka
dan suci, baik pada dzatnya, keyakinan, maupun pada apa yang di
manusia. Hati yang bersih dapat tumbuh dengan baik dan sempurna
Terjemahannya :
Diayat yang lain Allah berfirman dalam Q.S An- Nisaa‟ [04] : 49
Terjemahannya :
pembersihan dan penyucian diri akan tetapi juga meliputi pembinaan dan
adalah tathhir yang berasal dari kata thahara yang artinya membersihkan.
bersifat material atau jasmani yang bisa diketahui oleh idra-indra manusia.
dan sebagainya.
meski para ahli bahasa berbeda pendapat mana di antaranya yang lebih
Dengan demikian, frase tazkiyatun nafs, seperti banyak di akui oleh para
primer kaum muslim adal;ah tunduk kepada Alla, dan ini tidak akan
tercapai kecuali ndengan cara membersihkan diri dari semua hal-hal yang
dibenci Allah. Inilah yan g disebut “penyucian” Namun, jelas bahwa jiwa
harus pula tumbuh atas bantuan Allah. Bertumbuh juga dapat disebut
27
pertumbuhan bisa saja berlaku bagi kata tazkiayah. Kita dapat pula
kedua arti itu bisa diartikan saling berkait satu sama lain.
terbuka terhadap karunia Allah. Terjemahan dalam hal ini adalah merawat
akidah yang sesat dan akhlak yang jahat. Sedangkan tazkiyatul aqli
menuerima pancaran nur ilahi (tajalli). Dengan bebasnya jiwa dari akhlak
mendekatkan diri kepada Allah dalam arti kualitas, serta memperoleh Nur-
Terjemahannya :
2007 : 257)
29
dicapai oleh seorang hamba, dimana hati seorang hamba itu berada
permohonan disertai usaha yang sulit. Maka dari itu, maqam bagi tiap-tiap
orang adalah tempat da mana hati seseorang berada dan itu dicapai
dengan riyadlah.
hal ibadah, mujahadah, dan riyadlah serta pemusatan diri kepada Allah
B. Pendidikan Islam
anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
dewasa.
pendidikan yaitu :
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi
awalan men, menjadi mendidik yaitu kata kerja yang artinya
memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata
benda berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang
atau kelompok orang dalamusaha dalam mendewasakanmanusia
melalui upaya pengajaran dan latihan.
pendidikan dari berbagai tinjauan. Ada yang melihat dari kepentingan atau
fungsi yang diembannya, dari proses ataupun dilihat dari aspek yang
mengatakan bahwa :
tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu
mempengaruhi.
dan amal saleh yang bertujuan pada individu dan masyarakat, penekanan
manusia yang sesuai dengan cita-cita islam yang berorientasi pada dunia
Maka dalam hal ini konsep pendidikan menurut islam, tidak hanya
Menurut Endang Syaifuddin MA, pendidikan islam dalam arti khas ialah:
ukuran Islam.
sendiri.
dunia dan akhirat yang hasanah. Atau dengan kata lain pendidikan
merupakan persoalan hidup dan kehidupan, dan seluruh proses hidup dan
diharapkan tercermin dan sikap hidup dan keterampilan hidup yang Islam,
secara sempurna lahir dan batin, material, spiritual dan moral sebagai
Ada yang menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, ada pula
bahwa:
teori tentag tujuan pendidikan Islam menjadi perhatian yang cukup besar
pendidikan Islam.
tentang tujuan hidup manusia, sebab pendidikan hanyalah suatu alat yang
khalifah Allah di muka bumi, yang berdasarkan pada ajaran Al-Quran dan
di muka bumi.
kamil yang bertakwa kepada Allah SWT. Ini berarti bahwa pendidikan
pandangan hidup yang Islami yang merupakan nilai luhur yang bersifat
transenden, eternal dan universal, dalam hal ini yang dijadikan landasan
hal ini ada empat dasar fundamental pendidikan Islam yaitu Al-Quran, As-
yaitu :
masih bersifat dengan tetap berpegang pada nilai dan prinsip dasar Al-
39
nilai yang menjadi dasar pendidikan Islam adalah Al-Quran dan Sunnah
Sunnah Nabi merupakan sumber nilai yang utama. Al-Quran dan Sunnah
semesta) yang merupakan ayat kauniyah atau juga disebut dengan ayat
Allah yang tidak tertulis yang merupakan bahan telaah bagi umat
manusia.
bahwa kelahiran dirinya sebagai hamba milik Allah dan berada dibawah
tidak memiliki hak untuk menentukan sendiri cara hidup dan kewajibannya
pendidikan Islam.
40
didalamnya banyak segi – segi atau pihak – pihak yang ikut terlibat baik
1. Pengajaran Al-Qur’an.
3. Anak Didik
Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau
5. Pendidikan
Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan islam. Pendidik ini
agama islam yang disusun yang sedemikian rupa untuk disajikan kepada
anak didik.
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan
bahan atau materi pendidikan islam agar materi pendidikan islam tersebut
8. Evaluasi Pendidikan
a. Prinsip Integral
b. Prinsip Seimbang
dengan Allah dan sesama manusia, hak dan kewajiban. Hal ini
Terjemahannya :
4. Prinsip Terbuka
tujuan materi itu tidak lain untuk dilaksanakan guna mencapai amal
yang dapat diambil manfaat oleh umat muslim yang lain. Disamping
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
Sutrisno Hadi dalam Hamid Darmadi (2011 : 20) variabel adalah gejala-
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Dalam penulisan proposal ini yang diteliti adalah Konsep tazkiyatun nafs
46
47
terhadap Allah dan terhadap manusia juga makhluk lain serta makluk di
48
2. Implikasi
3. Pendidikan Islam
beragam, hal ini terlihat dari definisi pendidikan Islam yang dikemukakan
karya ilmiah yang ada kaitannya dengan skripsi yang akan diteliti dengan
mendapatkan kesimpulan.
ada tiga tahap yang dilalui dalam penelitian ini, yaitu: reduksi data (data
(conclusion drawing).
Model of Analysis).
HASIL PENELITIAN
bahwa terdapat hubungan yang erat antara ajaran Islam dengan jiwa
Terjemahannya :
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul
di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As
Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar
dalam kesesatan yang nyata. (Departemen Agama RI : 2007 :553)
bisa didekati oleh orang yang jiwanya tidak suci, karena Allah adalah
Tuhan Yang Maha Suci, yang hanya bisa didekati oleh orang yang berjiwa
51
52
belas kali. Biasanya Allah merupakan subjek dan ummat manusia menjadi
Di antara kata tazkiyah itu tedapat dalam Q.S. As-syam [91] : 9-10
Terjemahannya :
dengan mengikuti rayuan nafsu dan godaan setan, atau menghalangi jiwa
peningkatan diri.
dengannya.
seseorang dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi didalam
(akhlakus sayyiah)
55
dan isi pada keluhuran martabatnya sebagai makhluk yang berakal budi.
1. Muhasabatun nafs
jiwa ini kotor, segera bersihkan dengan taubat dan peningkatan amalia-
2. Taubat
introspeksi diri. Saat kita melaksanakan introspeksi diri, tentu kita akan
memperbaiki diri dan tidak mengulangi lagi, berarti kita telah melakukan
Terjemahannya :
Kalau kita ingin memiliki jiwa yang bersih, bergaullah dengan orangorang
5. Doa
kehidupannya secara total kepada Allah. Allah swt. Berfirman dalam Q.S.
Al-mu’min [40] : 60
amalan amalan yang mendatangkan murka Allah swt. Artinya, setiap kali
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Departemen Agama RI : 2007 : 203)
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan jika
seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk
59
An-Nur [24] : 28
21
Terjemahannya :
berpenampilan positif.
61
tabah dan penuh rasa percaya diri di hadapan Allah swt. Sesering
spiritual.
menyelamatkan.
yang menimbulkan syirik, dosa, dan sifat rendah lainnya. Bahkan hakikat
62
dan energi dari dorongan itu menjauh dari jiwa itu. Hal itu disebabkan
karena rasa takut dan hormatnya terhadap jiwa yang telah menerima
Oleh karena itu, bagi siapa saja yang tertarik untuk mengkaji serta
tentang jiwa (nafs) ini tidak akan mungkin diraih dengan sempurna,
lengkap dan utuh tanpa melalui penghayatan dzauq (rasa yang dalam),
secara langsung sebagai pelaku). Potensi ini akan hadir dalam jiwa yang
harus senantiasa memiliki niat yang suci serta memiliki kesucian jiwa,
karena hanya dengan niat yang suci serta kesucian jiwalah cahaya (ilmu)
Pendidikan Islam
berpusat pada tiga hal pokok, yaitu asal kejadian manusia, tugas hidup
alam raya maupun pada dirinya sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam
64
Terjemahannya :
menciptakan Adam as. Kedua, manusia dijadikan dari nuthfah, yaitu ketika
pertama maupun asal kedua, Allah meniupkan ruh kepada manusia. Dua
terdapat dua unsur yang membentuk kejadiannya, yaitu tubuh dan ruh.
Tubuh bersifat material (jasmani). Ia bersal dari tanah dan akan kembali
ke tanah setelah manusia mati. Dilihat dari unsur ini, manusia adalah
malaikat, tetapi tidak berbeda dari binatang. Sementara itu, ruh bersifat
65
Terjemahannya :
cenderung berkembang dari kecil menjadi besar dan dari lemah menjadi
kuat kemudian lemah lagi. Pada unsur rohani dari aspek berpikirnya,
manusia ada yang berkembang dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu
banyak hal, lalu mati; ada pula yang berkembang dari tidak tahu menjadi
Terjemahannya :
bukan tanpa tujuan. Manusia yang merupakan bagian dari alam itu pun
kegiatan ritual dalam hubungan vertikal antara manusia dan Allah, tetapi
Allah di muka bumi. Ini berarti bahwa dalam sistem penciptaan, manusia
mempunyai dua kedudukan yang saling terkait, yaitu sebagai hamba Allah
Terjemahannya :
bumi,dilihat dari sisi manusia disebut tugas hidup, dan dilihat dari sisi Allah
adalah makhluk ciptaan Allah. Maka manusia adalah milik Allah. Sebagai
Allah telah menciptakan pada diri manusia satu kebebasan dasar, yaitu
surga, manusia yang menghadap Allah dengan hati yang bersih; manusia
Beraktivitas Sehari-hari.
menjadikan manusia dijauhkan dari sifat sombong dan tinggi hati, akan
tetapi selalu rendah diri dan tawaduk dengan segala hal yang ada
Akan tetapi lain halnya bila kejiwaan (psikis) manusia, jauh dari
sedih, khawatir, gundah, gelisah, kecil hati, stres dan lain sebagainya.
keimanan.
sifat merasa takut terhadap apapun dalam kehidupan ini, yang telah
72
saja.
dirinya dengan jalan yang halal dan baik, serta dijauhkan dari
yang haram dan buruk. Buah dari hal itu, ia akan mempunyai
(akhlaq mahmudah), atau bisa juga disebut dengan akhlaq yang buruk
(akhlaq sayyi’ah) kebalikan dari akhlaq mulia atau baik. Imam Ghazali
maka sifat tersebut hanya dapat terukur dari sikap, tindakan dan
tidak terlepas dengan tiga esensi dasar yaitu; Islam, Iman dan Ihsan,
akan adanya sistem nilai yang mengatur pola, sikap dan tindakan
alam sekitar.
75
warisan ialah keadaan yang dibawa manusia sejak lahir yang diperoleh
dari orang tuanya. Seperti, warna kulit, bentuk kepala, dan tempramen.
ditumbuh kembangkan:
a) Akal
aspek akal meliputi: rasio, qalb atau hati yang berpotensi untuk
buruk.
b) Fisik
berkepribadian baik.
d) Keberagamaan
telah mempunyai jiwa agama, yaitu jiwa yang mengakui adanya zat
yang maha pencipta dan Maha mutlak yaitu Allah Swt. Sehingga
beragamakah?.
e) Sosial
kematangan emosional.
kritis dan kreatif, serta dapat mengambil keputusan secara cepat dan
yang kritis dan kreatif, yang didalalamnya memiliki tiga ciri utama yaitu;
(fluency). Dari sinilah daya fikir seseorang ini akan lebih maju.
hedonisme
laku manusia adalah suatu fungsi dari faktor-faktor ekonomi dan sosial.
causa-prima yang unik, pemilik akal budi yang hebat, serta memiliki
kebebasan penuh untuk berbuat apa saja yang dianggap baik bagi
Kalau unsur jasmani dan rohani mendapat perhatian yang sama, maka
demikian pula aspek akal dan perasaan pada unsur rohani mendapat
mempertajam hati nurani dan kata hati. Cara yang digunakan untuk tujuan
ini ialah ibadah-ibadah seperti shalat, zakat, puasa, haji dan bebagai
kebiasaan tingkah laku dan sikap yang hakiki, maka tujuan yang
81
(tazkiyatun nafs).
berorientasi pada tiga aspek, yakni iman, ilmu dan amal. Tegasnya
dapat merujuk pada salah satu misi agung Rasulullah Saw. yaitu misi
Jumuah [62] : 2
Terjemahannya :
82
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul
di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As
Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar
dalam kesesatan yang nyata. (Departemen Agama RI : 2007 : 553)
generasi selanjutnya tetapi lebih dari pada itu, pendidikan Islam harus
kesiapan untuk menempuh jalan yang baik dan menjahui jalan yang
buruk.
materialism, hedonisme.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
beberapa kesimpulan :
diri manusia yang memiliki potensi baik dan buruk. Pada hakikatnya
potensi positif lebih kuat dari pada potensi negatif. Hanya saja daya
tarik keburukan lebih kuat dari pada kebaikan kepada nafs. Untuk
menggunakan kata nafs untuk menunjuk sisi dalam diri manusia itu,
84
85
B. Saran
psikis
DAFTAR PUSTAKA
87
Karzon, Anas Ahmad, 2010. Tazkiyatun Nafs, akbar media, Jakarta timur
Kamaruddin, Ukim , 2013. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya.
Rajawali Pres. Jakarta
Rossidy.Imrondan Bustanul Amari, 2007. Pendidikan yang Memanusiakan
Manusia dengan Paradigma Pembebasan, Pustaka Minna, Malang
88
RIWAYAT HIDUP