SKRIPSI
Oleh
DASRIA RAHMAN
10540 3282 09
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan FKIP
Unismuh Makassar Ketua Jurusan PGSD
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini telah memenuhi persyaratan
diujikan di hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila
pernyataan ini tidak benar.
Dasria Rahman
Nim:10540 3282 09
Di ketahui,
Pembimbing I Pembimbing II
SURAT PERJANJIAN
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Dasria Rahman
Nim :10540 3282 09
Mengetahui,
Ketua Jurusan PGSD
َﺐ
ْ َﺎرﻏ
ْ ﱢﻚ ﻓ
َ َﺐ◌ َوإ َِﱃ َرﺑ
ْ ْﺖ ﻓَﺎﻧْﺼ
َ إِ ﱠن َﻣ َﻊ اﻟْﻌُ ْﺴ ِﺮ ﻳُ ْﺴﺮًا◌ ﻓَِﺈذَا ﻓَـَﺮﻏ
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap
(QS. Alam Nasyrah: 6-8)
ۗ◌
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, ia
akan mendapatkan pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya.
Berbuat yang terbaik hari ini karna hari ini adalah hidupku merencanakan yang terbaik
untuk hari esok karena hari esok adalah masa depanku menjadi diri sendiri merupakan hal
yang utama.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar PKn pembahasan konsep Globalisasi melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
pada murid kelas IV SDN I Bahari Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton
Puji dan syukur khadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Penerapan Model
Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan akademis guna
Makassar.
dalam bentuk bimbingan, saran, maupun dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, selayaknya apabila dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu penulis. Terima kasih kepada kedua orang tua (La Ramli dan
Manjira) dan Saudara (Aliamu) yang telah banyak berkorban demi masa depan
penulis, terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan, keikhlasan dan doa
restunya. Dra. Hj. Muhajirah Hasanudin, M.Si selaku pembimbing 1 dan Muhajir,
arahan kepada penulis. Dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan terima
2. Dr. Andi Syukri Syamsuri, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
3. Sulfasyah, MA., Ph.D. Pelaksana tugas Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Makassar.
4. Dra. Hj. Muhajirah Hasanudin, M.Si. Pembimbing I dan Muhajir, S.Pd., M.Pd.
Pembimbing II.
5. Seluruh dosen pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Unismuh
pendidikan.
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ............................................................................................................ vi
ABSTRAK........................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
TINDAKAN........................................................................................ 8
A. Kesimpulan .......................................................................................... 67
B. Saran .................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah
diarahkan kepada kemampuan murid untuk menghafal informasi dan ini berlaku
menyatakan bahwa :
Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berrnakna bagi negara
antara warga negara, serta pendidikan pendahuluan bela negara yang semua ini
bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan
kebudayaan bangsa.
semakin meningkat baik ragamnya terlebih lagi kualitasnya. Disisi lain bahwa
yang optimal. Optimal dalam arti bahwa disamping mampu mengetahui, mampu
perubahan.
ajaran 2013-2014 semester II, bahwa hasil belajar PKn masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh murid dari kriteria
ketuntasan minimal 6,5 diantara 23 murid masih ada 14 murid atau 60,86 murid
yang memperoleh nilai 6,4 kebawah dan hanya 9 atau 39,13 murid yang
memenuhi standar KKM. Rendahnya prestasi belajar murid pada mata pelajaran
PKn, bukan hanya disebabkan karena kurangnya minat murid untuk mempelajari
PKn, akan tapi lebih dipengaruhi oleh faktor strategi atau model yang diterapkan
dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa guru
Dengan adanya keempat kompetensi tersebut, guru dapat berperan aktif dalam
efektif, guru dituntut untuk menguasai manajemen kelas. Di dalam kelas guru
tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga harus mampu
mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan. Oleh sebab itu, beban yang
diemban oleh sekolah, dalam hal ini adalah beban guru sangat berat. Karena
gurulah yang berada pada garis depan dalam membentuk pribadi murid. Dengan
terhadap tuntutan masyarakat dan tantangan yang akan dihadapi di dunia kerja
upaya pendukung. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki
untuk dapat memilih model yang tepat dalam proses belajar mengajar. Salah
satu model pembelajaran yang dapat lebih mengaktifkan murid dalam belajar
Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan
membantu memahami suatu bahan pelajaran, artinya belajar sebelum selesai jika
STAD, TAI, dan lain-lain. Model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw ini
subbab yang ditugaskan, kemudian anggota dari tim yang berbeda yang telah
mendiskusikan subbab mereka. Selanjutnya, para murid itu kembali ke tim asal
mereka dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab mereka.
Setiap murid diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap sub materi yang telah
diberikan kepadanya serta melatih murid untuk mampu bekerja sama dengan
khususnya pada pokok sistem pemerintahan tingkat pusat karena materi tersebut
Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PKn Murid Kelas
B. Masalah penelitian
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
b. Metode yang digunakan oleh guru masi monoton dan kurang melibatkan
keaktifan murid
d. Nilai KMM untuk mata pelajaran PKn yaitu 65 namun nilai rata-rata murid
kelas IV setelah diadakan tes awal untuk tahun ajaran 2013/2014 semester
Rendahnya kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar PKn murid harus
mendapatkan perhatian Karena dapat menyebabkan kegagalan murid dalam
belajar PKn. Salah satu solusi yang diberikan adalah penerapa model
murid dalam belajar sehingga diharapkan dapat lebih menguasai materi pelajaran
pembelajaran PKn,
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar PKn murid kelas IV SDN I Bahari Kecamatan
tipe Jigsaw.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi akademis/lembaga pendidikan, menjadi bahan instrumen yang
2. Manfaat Praktis
b. Bagi guru, melalui penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan guru dapat
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian Belajar
yang dipacu oleh hasrat ingin tahu dan kadang oleh kemampuan untuk
mengetahui. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
“Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari
itu, yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan latihan
melainkan pengubahan kelakuan”.
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman ini
tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Sudah barang tentu tingkah laku tersebut adalah tingkah laku
tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu baik dari segi pengetahuan
maupun sikapnya.
a) Tujuan Belajar
Tujuan berkaitan dengan arah atau sasaran yang ingin dicapai dalam
terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini
merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi” (live in) suatu
membuat murid bergairah dalam belajar serta mendapat hasil yang diinginkan.
Ada yang sedang, dan ada yang kurang. Orang yang tinggi
lain.
Faktor emosi seperti rasa tidak senang dan rasa suka dan faktor
yang telah diberikan oleh guru agar murid lain dapat aktif.
b. Pengertian Pembelajaran
dari teaching. Perbedaan diantara keduanya tidak saja pada arti leksikal,
namun juga pada implementasi kegiatan belajar mengajar. Tahukah anda, apa
tingkat ajar. Pada pengajaran guru mengajar, serta didik belajar, sementara
lebih jauh adalah pada saatnya nanti, peserta didik akan benar-benar
menjadikan diri mereka sebagai duplikasi guru mereka dulu. Paulo Freire
pengetahuan guru adalah sumber investasi, dan peserta didik adalah rekening
c. Hasil Belajar
Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran behavioural
menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek
yang dikemukakan oleh Winkel (1996: 244) bahwa “dalam taksonomi Bloom,
yang diperoleh maupun pada proses pembelajaran. Tingkah laku sebagai hasil
belajar juga tidak terlepas dari proses pembelajaran di kelas dan berbagai
belajar adalah “tingkah laku yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti
Hasil belajar dalam hal ini meliputi wawasan kognitif, afektif, dan
psikomotorik”.
sejumlah perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang disebabkan oleh
ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu,
bahwa hasil belajar adalah perubahan yang dicapai seorang pelajar setelah
lebih spesifik dan merupakan komponen dari tujuan umum bidang studi”.
dibatasi pada penguasaan bahan ajar yang diberikan dengan mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah disusun pada rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu skor tes hasil belajar murid setelah
belajar. Sehingga hasil belajar dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
kurikuler.
Disamping itu hasil belajar dapat digunakan oleh guru-guru dan para
betapa penting peranan dan fungsi hasil belajar dalam proses belajar-
mengajar. Secara lebih rinci fungsi hasil belajar dalam pendidikan dan
Sardiman (2006: 39) bahwa “secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi
faktor internal (dari dalam) diri subjek belajar dan faktor eksternal (dari luar)
diri subjek belajar”. Hal yang sama dikemukakan Abdurrahman (1993: 114)
bahwa “hasil belajar murid secara pokok dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu (1)
Faktor internal terdapat pada diri murid itu sendiri, yang meliputi
“(1) bentuk atau postur tubuh, (2) kesegaran atau kebugaran, (3)
kesehatan atau keutuhan tubuh, (4) instink, refleks dan drift
(dorongan), (5) komposisi zat cair tubuh dan (6) rentang serta
susunan saraf. Adapun faktor psikologis, antara lain : (1)
kemampuan kognitif (pengenalan) berupa pengamatan, tanggapan,
ingatan, asosiasi/ reproduksi, fantasi dan intelegensi, (2)
kematangan emosi (perasaan) berupa kematangan emosi biolkogis
dan emosi rohani, (3) kekuatan konasi (kemauan), dan dorongan
kombinasi berupa minat, perhatian, dan sugesti”.
murid yang terdiri atas faktor keluarga atau rumah tangga, faktor sekolah,
daya cipta murid untuk menemukan dan mengesankan. Gagne dalam Mulyasa
pada suatu masalah, pada akhirnya mereka bukan hanya sekedar memecahkan
masalah, tetapi juga belajar sesuatu yang baru”. Jadi prinsip pemecahan
murid.
Menurut Abdurrahman (1993: 109-110) bahwa “beberapa prinsip yang
motivasi, latar atau konteks, sosialisasi, belajar, dan belajar sambil bermain”
1) Prinsip Motivasi
3) Prinsip Sosialisasi
sambil bermain.
2. Pembelajaran PKn SD
moral anak didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, agar dapat mencapai
Negara yang cerdas, demokrasi dan sadar aka nada hak dan kewajibannya
Menurut Dwitagama (2008: 1-2) bahwa ada beberapa hal yang perlu
Menurut Basrie (2002 : 179) Visi PKn menjadi sumber nilai dan
secara santun, demokratis, jujur serta ikhlas sebagai warga negara terdidik
bertanggung jawab.
serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan
bangsa.
demikian setiap warga negara dapat berpartisi secara cerdas dan bertanggung
serta dunia.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw
belajar dan saling membantu satu sama lain. Bagaimana guru dapat
sehingga murid saling menjaga satu sama lain, saling mengambil tanggung
jawab satu sama lain, dan untuk menghargai satu sama lain terlepas dari
yang dapat digunakan guru setiap hari untuk membantu muridnya belajar
pembelajaran di dalam kelas. Tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi selama
deretan tempat duduk murid yang telah mereka duduki sekian lama dengan
menciptakan suatu lingkungan kelas baru dimana murid secara rutin saling
membantu satu sama lain guna menuntaskan bahan ajar akademiknya.
untuk seluruh mata pelajaran dan tingkat kelas yaitu STAD, TAI, dan Jigsaw.
Dari ketiga model pembelajaran kooperatif di atas, hanya ada satu metode
suatu bahan pembelajaran artinya bahwa belajar belum selesai jika salah satu
kooperatif yang terdiri atas beberapa anggota dalam satu kelompok yang
(Slavin,2005).
Pendekatan ini bisa pula digunakan dalam beberapa pelajaran, seperti ilmu
bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, murid bekerja dengan
berkomunikasi.
lembar ahli, (3) mengadakan diskusi, (4) mengadakan kuis. Adapun rencana
a. Memilih Pendekatan
memungkinkan harmonis.
pembelajaran Jigsaw. Hal ini dapat ditunjukkan, bahwa nilai rata-rata aktivitas
Rata-rata aktivitas belajar murid secara klasikal mencapai 3,6. Ini berarti dari
peningkatan sebesar 0,18. Pada siklus II rata-rata aktivitas belajar murid juga
belajar murid pada siklus II dapat diamati dari keantusiasan murid dalam
diberikan kesempatan bertanya, murid sangat aktif. Hal ini diindikasikan dari
banyaknya murid yang mengacungkan tangan dan bertanya. Ketertiban murid
juga sudah tampak pada pembagian kelompok, laporan kelompok ahli dan
laporan kelompok asal semua murid tampaknya sangat aktif dan antusias
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Bahkan ada murid yang
guru. Pada siklus II ini, murid juga lebih serius memperhatikan penjelasan
respons positif murid terhadap pelajaran IPA. Pada siklus I nilai rata-rata
meningkat menjadi 49 ( sangat positif) pada siklus II. Murid merasa senang
peningkatan dan mencapai KKM, yaitu 72. Pada setiap tahap pembelajaran
skor murid selalu mengalami peningkatan, baik dari refleksi awal, siklus I, dan
siklus II. Perolehan skor rata-rata yang dicapai murid pada refleksi awal
adalah 68, skor rata-rata yang dicapai murid pada siklus I adalah 77, dan
perolehan skor pada siklus II adalah 90. Pada siklus I, tingkat penguasaan
murid terhadap masalah sosial pada aspek nilai religius 80%, nilai moral
84%, nilai sosial 80%, dan nilai budaya 68%. Pada siklus II, tingkat
pada aspek nilai religius 92%, nilai moral 92%, nilai sosial 88%, dan nilai
tugas, (2) pemberian lembar ahli, (3) mengadakan diskusi, (4) mengadakan
C. Kerangka Pikir
Hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai murid setelah
sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang yang
pembelajaran yang tepat untuk melibatkan murid secara aktif baik pikiran,
satu sama lain. Kelas disusun dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 5
Pembelajaran PKn
KONDISI 1. Minat murid pada mata pelajaran
AWAL PKn masih kurang
2. Metode yang digunakan adalah
metode ceramah
3. Nilai hasil belajar PKn di bawah 65
Model pembelajaran
TINDAKAN
UNTUK
1. Menerapkan model pembelajaran
PERBAIKAN kooperatif tipe Jigsaw
2. Menggunakan media gambar
sesuai dengan materi pembelajaran
3. Mengadakan evaluasi sesuai
Hasil belajar murid
KONDISI
AKHIR 1. Murid memperoleh Hasil belajar PKn
di atas 65. Dengan persentase
Ketuntasan Belajar 85.
2. Hasil belajar PKn meningkat
D. Hipotesis Tindakan
ini adalah sebagai berikut “Jika model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(classroom action research). Menurut Umar dan Kaco (2007: 9) bahwa “PTK
namun yang akan dipilih dalam penelitian ini yaitu menggunakan model Kurt
Lewin, yang memperkenalkan bahwa dalam satu siklus terdiri empat langkah
model mana yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
berbagai teknik dan strategi pembelajaran. Secara skematik disain PTK dapat
Perencanaan
Refleksi Aksi
Observasi
Gambar 3.1. Skema Disain PTK menurut Kurt Lewin (Depdiknas, 2003
B. Waktu, Lokasi dan Subjek Penelitian
Disertai pertimbangan penelitian lokasi karena hasil belajar murid masih rendah
C. Fokus Penelitian
Sampolawa Kabupaten buton yang berjumlah 29 orang, terdiri dari 12 orang laki-
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dengan dua tahap yaitu dengan skema
sebagai berikut
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaa
n
Siklus II
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
berikut:
Siklus I
bahasan Globasasi.
kelompok ahli.
kelompok murid yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Materi (tugas)
dibagi pada kelompok asal dan anggota dari kelompok asal yang mempunyai
tugas yang sama akan berkumpul untuk diskusi (kelompok ahli) setelah itu
1. Penyajian Materi
Penyajian materi dialokasikan dalam waktu 20 menit. Pelajaran dimulai
saat ini murid berada pada kelompok asal yang beranggotakan 5 atau 6
orang murid yang heterogen, kemudian guru membagi tugas kepada tiap
anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi saling memberi
pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut. Guru pada saat ini harus
kelompok asal.
5. Penghargaan Tim
guru memberikan penghargaan atas hasil kerja murid baik secara individu
maupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk tangan dari
teman-temannya.
a) Keaktifan murid yaitu dengan melihat giat atau tekunnya murid dalam
berdiskusi.
melakukan sesuatu.
tanggapannya.
diakhir siklus.
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi kemudian dianalisis, begitu pula
untuk hasil evaluasi. Dari hasil yang didapatkan guru akan dapat rnerefleksikan
diri dengan melihat data observasi apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat
Selain data hasil observasi, dipergunakan pula jurnal yang dibuat oleh
peneliti pada saat guru selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran. Data dari
jurnal sebagai acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi dirinya sendiri. Pada
tahap ini akan dilihat sampai mana faktor-faktor yang diteliti telah tercapai. Hal-
hal yang dipandang masih kurang akan ditindak lanjuti pada siklus kedua dengan
2. Tahapan Siklus II
E. Instrumen Penelitian
b. Tes hasil belajar, yaitu tes yang diberikan kepada murid disetiap akhir
siklus.
1. Observasi
tipe Jigsaw.
2. Tes
disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai
murid selama kurun waktu tertentu”. Oleh karena itu, data tentang hasil
belajar murid diambil dengan menggunakan tes akhir setiap siklus dalam
bentuk ujian. Tes yang digunakan merupakan tes yang dikembangkan sendiri
oleh peneliti.
dan kualitatif. Data yang diperoleh berupa nilai hasil tes belajar diolah dengan
terendah yang mungkin dicapai oleh murid kemudian dibagi dalam kategori skala
249), yaitu:
5 Gagal 0 – 4,0
Adapun kategorisasi aktivitas belajar murid menggunakan skala deskriptif
sebagai berikut:
2. 61 – 80 Baik
3. 41 – 60 Cukup
4. 0 – 40 Kurang baik
H. Indikator Keberhasilan
murid selama proses pembelajaran tiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I
ke siklus II. Hal ini ditandai dengan daya serap individu minimal 65 % dan
kadang di selingi dengan tanya jawab yang tidak terarah cara penyampaian guru
seperti ini cenderung tidak melibatkan murid secara aktif ketika proses
menghafal dan bukan berpikir kritis. Sementara dari segi murid terlihat bahwa
Selain itu, masih banyak murid yang melakukan aktivitas lain sehingga
penyajian bahan pelajaran terhadap murid tidak begitu bermakna. Hal ini akan
membuat murid menjadi bosan dalam belajar dan materi yang disajikan hanya
terlewatkan begitu saja tanpa ada kesan terhadap murid. Melihat kondisi proses
Jigsaw.
B. Deskripsi Siklus I
1. Tahap Perencanaan
pertemuan pembahsan materi dan satu kali pertemuan pembahasan tes, yaitu pada
materi yang berbeda untuk tiap kelompok. Pembelajaran pada pertemuan pertama
2. Tahap Pelaksanaan
Sampolawa Kabupaten Buton untuk tindakan siklus 1 yaitu :(1) Pada Siklus I
sampai 6 orang, (2) Pada awal tatap muka, menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi murid untuk terus belajar dan memperhatikan pelajaran yang
jawab dalam mengerjakan materi yang berbeda untuk tiap anggota kelompok
dan jenis kelamin yang jumlahnya 5 sampai 6 orang setiap kelompok karena
jumlah murid 29 orang sementara materi yang akan dibagikan ada 5 pokok
untuk mempelajari materi yang dibagikan untuk tiap anggota kelompok. Jika
yang mempunyai kinerja baik, (2) guru dan murid bersama-sama menyimpulkan
3. Tahap observasi
beberapa efek tindakan mengenai sasaran, atau untuk memantau perubahan yang
mengamati aktivitas murid serta hasil evaluasi murid. Data yang dikumpulkan
menjadi bahan yang berguna dalam refleksi. Adapun penilaian pada saat observasi
adalah murid yang menyimak penjelasan guru atau pengarahan guru, yang
4. Tahap Refleksi
belajar PKn melalui model Kooperatif Tipe Jigsaw pada murid kelas IV SDN I
yang ingin dicapai, menciptakan suasana yang membuat murid dapat termotivasi
media gambar, mengadakan tanya jawab, memberikan tugas kepada murid yang
ada pada LKS yang telah disediakan, dan murid ditugasi menyimpulkan materi
dengan menggunakan kata-kata sendiri. Pada tahap ini, masih ada beberapa murid
guru memberikan latihan soal mengerjakan tugas. Namun, masih banyak murid
tahap akhir yakni memberi penghargaan kepada kelompok dan murid yang dapat
mendorong peningkatan pembelajaran. Namun, kalau dipresentasikan secara
klasikal belum terlalu banyak peningkatan. Hal ini disebabkan oleh murid belum
oleh guru. Faktor lain disebabkan pula oleh bimbingan bertanya jawab yang
C. Deskripsi Siklus II
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan siklus I dilaksanakan lima kali pertemuan pembahsan materi dan satu
kali pertemuan pembahasan tes, yaitu pada pertemuan pertama dilaksanakan pada
kelompok.
2. Tahap Pelaksanaan
siklus I, yakni tetap mengulangi semua kegiatan pembelajaran. Hanya saja, semua
Sampolawa Kabupaten Buton untuk tindakan siklus 1 yaitu : (1) Pada Siklus II
sampai 6 orang (2) Pada awal tatap muka, menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memotivasi murid untuk terus belajar dan memperhatikan pelajaran yang
jawab dalam mengerjakan materi yang berbeda untuk tiap anggota kelompok
akademis dan jenis kelamin yang jumlahnya 5 sampai 6 orang setiap kelompok
karena jumlah murid 29 orang sementara materi yang akan dibagikan ada 5 pokok
yang mempunyai kinerja baik, (2) guru dan murid bersama-sama menyimpulkan
3. Tahap Observasi
mengalami peningkatan motivasi dan hasil belajar yang cukup tinggi dalam
akan menjadi bahan yang berguna dalam refleksi. Data yang dikumpulkan
ataupun hasil belajarnya, bisa juga berupa data kualitatif tentang suasana kelas,
belajar yang dibangun sehingga murid mulai berani bertanya dan mengemukakan
pendapatnya. Adapun penilain pada saat observasi adalah murid yang menyimak
penjelasan guru atau pengarahan guru, yang menjawab pertanyaan dengan benar,
4. Tahap refleksi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mereka anggap sebagai wadah melatih diri
dapat mandiri dalam memahami isi bacaan yang dipelajari tanpa harus bergantung
kepada peneliti sebagai salah satu sumber informasi. Namun setelah kegiatan
terjadi, hal ini ditunjukan dengan minimnya muridmelakukan kegiatan yang tidak
berlangsungnya penelitian dari siklus I sampai siklus II, tercatat perubahan yang
terjadi pada sikap murid. Perubahan tersebut merupakan data kuantitatif yang
D. Hasil Penelitian
1. Pembahasan Siklus I
perlu bimbingan dan yang berbicara hal lain selama proses pembelajaran, yang
dll). Dari kegiatan observasi terhadap aktivitas belajar murid pada siklus I maka
diperoleh hasil observasi aktivitas belajar murid yang digambarkan dalam tabel
berikut:
No Aktifitas Pertemuan
Rata- (%)
I II III IV
rata
Memperhatikan
11 14 15 17 17 50
1. penjelasan guru
Mengajukan
2. pertanyaan 8 10 12 15 11 37,93
3. Menjawab
8 12 14 16 13 44,83
pertanyaan
Mengajukan
4. 5 9 11 13 10 34,48
tanggapan
Mencatat
tugas/penjelasa
5. 16 18 20 22 19 65,52
n yang
diberikan guru
Kerjasama
6. dalam 8 10 14 16 12 41,38
kelompok
Meminta
7. bimbingan guru 13 15 17 20 65 224,13
saat kerja LKS
Fasif (diam
8. 15 11 7 6 10 34,48
terus)
Berbicara hal
9. 10 8 6 2 8 27,59
lain
Aktifitas
10. 8 6 5 2 5 17,24
menganggu
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi aktivitas murid selama
Murid yang menjawab pertanyaan dengan benar hanya 8orang pada pertemuan
10 orang, pertemuan ketiga 12 orang dan pertemuan keempat 15 orang skor rata-
kedua 18 orang, pertemuan ketga 20 orang dan pertemuan keempat 22 orang skor
10 orang, pertemuan ketiga 14 orang dan pertemuan keempat 16 orang skor rata-
ratanya adalah 20 sedangkan nilai presentase 41,38%. Masih pasif (diam terus)
kedua 11 orang, pertemuan ketiga 7 orang dan pertemuan keempat 6 orang skor
adalah 65 sedangkan nilai presentase 224,13%. Berbicara hal lain selama proses
orang, pertemuan ketiga 6 orang dan pertemuan keempat 2 orang skor rata-ratanya
proses belajar mengajar (ribut, main-main, dll) sebanyak 8 orang pada pertemuan
Subjek 29
Skor Tertinggi 80
Skor Terendah 15
Rentang Skor 65
muridyang dites diperoleh nilai mean (rata-rata) peningkatan hasil belajar PKn
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebesar 50,86. Nilai
yang dicapai murid tebesar dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 15, rentang
skor 65, nilai skor idealnya 100 dan standar deviasi sebanyak 13,64. Hal ini
berarti 13,64 merupakan ukuran penyebaran data yang dianggap paling baik
siklus I murid mendapatkan nilai dalam kategori sangat rendah, 1 atau 34,45 %
murid yang berada pada kategori rendah, 16 orang atau 55,17% berada dalam
kategori sedang,8 orang atau 27,59 % berada pada kategori tinggi,4 orang atau
13,79% murid yang berada dalam kategori sangat tinggi, 0. Kategori ketuntasan
dalam siklus I belum berhasil karena persentase ketuntasan kelas sebesar 13,79%
yaitu 4 murid dari 49 termasuk dalam kategori tuntas dan 8,620% atau 25 murid
dari 49 termasuk dalam kategori tidak tuntas, jadi Penelitian ini perlu dilanjutkan
pada siklus berikutnya karena berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
peningkatan hasil belajar belum terlihat. Selanjutnya untuk melihat jumlah murid
yang mencapai standar ketuntasan belajar individual pada akhir siklus I dapat
Persentase
No Persentase Skor Kriteria Frekuensi
(%)
Jumlah 29 100
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 29 orang
4 atau 3,79% murid yang mencapai nilai standar ketuntasan belajar individual.
Sedangkan murid yang belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar individual
2. Pembahasan Siklus II
Kinerja guru dan keaktifan murid dalam proses pembelajaran pada siklus
IItermasuk dalam kategori sangat baik. Melalui teguran yang tegas, guru dapat
Pertukaran anggota kelompok secara heterogen, dan guru juga memotivasi murid
untuk aktif bertanya dan menjawab pertanyaan baik pertanyaan dari guru ataupun
murid dengansama halnya pada siklus I dan pada siklus II juga dilakukan
diantaranya murid yang menyimak penjelasan guru atau pengarahan guru, yang
yang aktif bekerjasama dengan kelompok, dan yang masih pasif (diam terus)
dalam pembelajaran, yang masih perlu bimbingan. Dan yang berbicara hal lain
No Aktifitas Pertemuan
Rata- (%)
I II III IV
rata
Memperhatika
n penjelasan 20 22 24 28 24 82,76
1.
guru
Mengajukan
2. pertanyaan 16 19 22 25 21 72,41
3. Menjawab
18 20 24 27 22 75,86
pertanyaan
Mengajukan
4. 15 17 20 22 19 65,51
tanggapan
Mencatat
tugas/penjelasa
5. 23 26 29 29 27 93,1
n yang
diberikan guru
Kerjasama
6. dalam 20 21 23 28 23 93,33
kelompok
Meminta
bimbingan
7. 20 21 0 26 22 75,86
guru saat kerja
LKS
Fasif (diam
8. 5 2 2 0 2 6,9
terus)
Berbicara hal
9. 0 0 0 0 0 0
lain
Aktifitas
10. 0 0 0 0 0 0
menganggu
22 orang, pertemuan ketiga 24 orang dan pertemuan keempat 28 orang skor rata-
kedua 19 orang, pertemuan ketiga 22 orang dan pertemuan keempat 25 orang skor
kedua 20 orang, pertemuan ketiga 24 orang dan pertemuan keempat 27 orang skor
orang, pertemuan ketga 29 orang dan pertemuan keempat 29 orang skor rata-
orang, pertemuan ketiga 23 orang dan pertemuan keempat 128 orang skor rata-
ratanya adalah 23 sedangkan nilai presentase 93,33%. Masih pasif (diam terus)
kedua 21 orang, pertemuan ketiga 0 orang dan pertemuan keempat 26 orang skor
pelajaran globalisasi pada siklus II, karena kendala-kendala yang terjadi pada
belajar dalam bentuk ulangan harian. Adapun hasil analisis deskripsi terhadap
Subjek 29
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 35
Rentang Skor 65
Skor Rata-rata 71,38
Standar Deviasi 13,82
Hasil evaluasi muridsetelah menerapkan model pembelajaran kooperatif
jumlah murid yang dites diperoleh nilai mean (rata-rata) peningkatan hasil belajar
PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebesar 71,38.
Nilai yang dicapai murid terbesar dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 35,
dari nilai skor tertinggi 100 dan nilai terendah yang dicapai 65 dengan rentang
skor dan standar deviasi sebanyak 13,82. Hal ini berarti 13,82 merupakan ukuran
penyebaran data yang dianggap paling baik karena memiliki kebaikan secara
melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang ditunjukkan pada tabe
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Tes Siklus II
0 – 34 Sangat Rendah 0 0%
35-54 Rendah 2 6,90%
55 – 64 Sedang 3 10,34%
65 – 84 Tinggi 19 65,52%
85 – 100 Sangat Tinggi 5 17,24%
Jumlah 29 100%
4.7 Grafik Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Murid
PadaSiklus II
20
15
10
Series1
0
0-20 35-54 55-64 65-84 85-100
siklus II murid mendapatkan nilai dalam kategori sangat rendah, 0 atau 0 % murid
yang berada pada kategori rendah, 2 orang atau 6,90% berada dalam kategori
sedang, 3 orang atau 10,34 % berada pada kategori tinggi, 19 orang atau 65,52%
murid yang berada dalam kategori sangat tinggi, 5 orang atau 17,24%.
82,75% atau 24 orang dari 29 murid yang berada dalam kategori tuntasdan
termaksud kategori tidak tuntas 17,24% atau 5 orang dari 29murid, berarti
Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya karena berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai yaitu peningkatan hasil belajar sudah terlihat, maka
terjadi peningkatan hasil belajar PKn yang mengalami peningkatan yang sangat
signifikan
Tabel 4.8Frekuensi Dan Persentase Ketuntasan Belajar Individual Murid
Pada Siklus II
sekitar 24 atau 82,75% murid yang mencapai nilai standar ketuntasan belajar
individual yang ditetapkan oleh dinas pendidikan nasional yaitu 65. Sedangkan 5
orang murid atau 17,24% yang belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar
individual.
diterapkan guru adalah pengajaran yang berpusat pada keaktifan guru dan ketika
murid diberi suatu masalah, mereka tidak mampu memecahkan masalah tersebut
tipe Jigsaw tampak bahwa pada dasarnya model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw memang dapat meningkatkan hasil belajar murid. Hal ini terlihat selama
proses pembelajaran pada siklus I - II terjadi peningkatan perubahan nilai dan
perilaku murid dalam proses pembelajaran. Hal ini tidak terlepas dari adanya
pendekatan dari guru kepada murid berupa bimbingan dan pengelolahan kelas
model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok murid dalam
bentuk kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lei dalam Rusman (2010:218)
kooperatif dengan murid belajar dalam kelompok kecil yang terdiri empat sampai
enam orang secara hetrogen dan murid bekerja sama saling ketergantungan positif
dan bertanggung jawab secara mandiri”. Dalam model kooperatif tipe Jigsaw ini
kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran
model Jigsaw ini memperoleh hasil lebih baik mempunyai sikap yang lebih baik
dari itu penelitian ini ingin melihat bagaimana aktivitas murid dalam mencapai
hasil belajar yang maksimal. Djamarah (2000: 45), hasil adalah prestasi dari suatu
sesuatu.
Hasil belajar PKn pada siklus I menunjukkan bahwa, skor tertinggi yang
diperoleh murid adalah 80 dan skor terendah adalah 15. Bila nilai hasil belajar
murid kelas IV tersebut dirata-ratakan maka nilai yang diperoleh adalah 50,86.
Jika mengacu kepada nilai ketuntasan belajar maka banyaknya murid yang dalam
keberhasilan dalam penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa penelitian untuk
siklus I ini belum berhasil, karena itu penelitian ini selanjutnya diteruskan ke
siklus kedua dengan meninjau kembali (merefleksi) apa-apa yang harus dibenahi,
diperbaiki dan ditingkatkan untuk masuk ke siklus II agar nantinya hasil belajar
siklus II yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar PKn. Hal itu dapat
dilihat dari meningkatnya skor perolehan murid setelah diadakan tes evaluasi
dimana skor tertinggi yang diperoleh murid adalah 100 sedangkan skor terendah
yang diperoleh adalah 35. Selain itu nilai rata-rata kelas untuk siklus II ini juga
mengalami peningkatan yaitu 71,38. Mengacu pada nilai ini ketuntasan belajar
murid maka dapat dilihat bahwa banyaknya murid yang mengalami ketuntasan
belajar pada siklus II ini adalah 24 murid jika dipersentasekan sebesar 82,75%
dalam kategori tuntas sedangkan jumlah murid yang masih berada dalam kategori
tidak tuntas adalah 5 orang yang jika dipersentasekan sebesar 17,24%. Hasil
evaluasi siklus II menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai murid meningkat dari
tolak ukur keberhasilan penelitian. Dan ketuntasan belajar telah tercapai sehingga
PKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada siklus I dan II.
Tabel 4.9 Hasil Tes Belajar PKn Murid Kelas IV Pada Siklus I dan
Siklus II
1. Siklus I 25 4 50,86
2. Siklus II 5 24 71,38
Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa adanya perubahan hasil tes belajar
PKn murid dari setiap siklus, yaitu pada akhir tes siklus I skor rata-rata yang
diperoleh murid adalah 50,486% berada pada kategori kurang. Pada akhir tes
siklus II skor rata-rata yang diperoleh murid adalah 72,38% berada pada kategori
tinggi. Dari tabel 4.7 di atas juga terlihat bahwa murid yang mencapai nilai
orang murid pada siklus I menjadi 24 orang murid pada siklus II.
Dengan melihat adanya peningkatan hasil belajar murid pada siklus II,
hal itu disebabkan oleh aktivitas belajar murid yang sangat berpengaruh di dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini dihentikan di siklus II, sesuai
dengan pendapat Wiratmadja (2006:45), bahwa siklus dapat diakhiri apabila apa
ditampilkan dapat diamati, serta kondisi kelas dalam pembelajaran sudah stabil
dalam arti antara lain, guru sudah mampu dan menguasai keterampilan mengajar
yang baru.
A. Kesimpulan
kelas model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw selama dua siklus dapat
meningkatkan hasil belajar PKn konsep Globalisasi pada murid kelas IV SDN I
Berdasarkan hasil analisis untuk tes siklus I dan siklus II, dapat
pada siklus I yang hanya 50,86. Skor tertinggi yang diperoleh murid adalah 80
dan skor terendah adalah 15 dan pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata
murid adalah 71,38 . Skor tertinggi yang diperoleh adalah 100, skor terendah
adalah 35.
atau 25 orang murid dari 29 murid yang berada dalam kategori tuntas sedangkan
yang tidak tuntas adalah 86,20 % atau 4 orang murid dari 29 murid dan
selanjutnya meningkat pada siklus II adalah 82,75 % atau 24 orang murid dari 29
murid yang berada dalam kategori tuntas sedangkan yang berada dalam kategori
tidak tuntas adalah 17,24 % atau 5 orang murid dari 29 murid. Dari siklus I dan II
70
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini agar tercapai hasil
A. Standar Kompetensi
Menunjukan sikap terhadap Globalisasi di lingkungnya
B. Kompetensi Dasar
Memberikan contoh sederhana pengaruh Globalisasi di lingkunganya
C. Indikator
1. Kognitif
a. Produk :
Mengidentifikasi pengaruh globalisasi terhadap lingkunganya
b. Proses :
Menyebutkan pengaruh-pengaruh globalisasi terhadap lingkunganya
2. Afektif
a. Karakter :
Melakukan komunikasi, presentasi dan berpendapat
b. Sosial :
Membantu teman yang mengalami kesulitan
3. Psikomotorik
Terampil dalam menjelaskan pengaruh-pengaruh globalisasi
D. Tujuan Pembelajaran
1) Kognitif
a. Produk :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat mengidentifikasi
pengaruh globalisasi terhadap lingkunganya
b. Proses :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutkan
penagruh globalisasi terhadap lingkunganya
2) Afektif
a. Karakter :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid melakukan komunikasi,
presentasi dan berpendapat
b. Sosial :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid dapat membantu temanya
yang sedang mengalami kesulitan
3) Psikomotorik
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid terampil dalam menjelaskan
pengaruh-pengaruh globalisasi
E. Materi Pokok Pembelajaran
Pengaruh terhadap globalisai
F. Model/ Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran
Jigsaw
b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdo’a bersama
b. Guru mengisi daftar hadir
c. Mengecek kesiapan murid
d. Apersepsi
2. Kegiatan inti
a. Pada saat ini kelompok asal yang beranggotakan 5 atau 6 orang murid
yang hetrogen kemudian guru membagi tugas melalui lembar kerja murid
(LKM) kepada setiap murid dalam tiap-tiap kelompok asal
b. Pada saat ini anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi
saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut, guru pada
saat ini harus benar-benar memantau untuk melihat hasil kerja kelompok.
c. murid kembali dari diskusi kelompok ahli dan mempersiapkan
penyampaian hasil tugasnya kepada anggota kelompoknya.
d. Guru harus menekankan bahwa murid harus bertanggung jawab kepada
rekan kelompoknya
e. Secara bergiliran murid menyampaikan apa yang telah di peroleh dalam
diskusi kelompok ahli
f. Guru memantau untuk melihat hasil diskusi kelompok asal
g. Setiap wakil dan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain memberikan tanggapan
h. Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja murid baik secara
induvidu ataupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk
tangan.
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan evaluasi mengenai pengaruh terhadap globalisasi
b. Pesan-pesan moral
c. Guru menutup pelajaranya
H. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
Buku PKn untuk kelas IV SD/MI.
b. Media pembelajaran
Gambar-gambar
I. Penilaian
a. Tes tertulis
b. Guru mengamati proses belajar murid dan keaktifan murid dalam kelas
Dasria Rahman
Nim: 10540 3282 09
Disetujui
Guru Pamong Kepala Sekolah
A. Standar Kompetensi
Menunjukan sikap terhadap Globalisasi di lingkungnya
B. Kompetensi Dasar
Memberikan contoh sederhana pengaruh Globalisasi di lingkunganya
C. Indikator
1. Kognitif
a. Produk :
Mengidentifikasi dampak globalisasi terhadap lingkunganya
b. Proses :
Menyebutkan dampak-dampak globalisasi yaitu dampak positif dan
dampak negatif
2. Afektif
a. Karakter :
Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
b. Sosial :
Saling membantu dalam memberikan pemahaman mengenai materi
pelajaran
3. Psikomotorik
Terampil dalam menyebutkan dampak-dampak globalisasi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat mengidentifikasi
dampak globalisasi terhadap lingkunganya
b. Proses :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutkan
dampak-dampak globalisasi yaitu dampak popsitif dan dampak negatif
2. Afektif
a. Karakter :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
b. Sosial :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid saling membantu
memberikan pemahaman mengenai pelajaran
3. Psikomotorik
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutkan dampak-
dampak globalisasi
E. Materi Pokok Pembelajaran
Dampak Globalisai
F. Model/ Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran
Jigsaw
b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdo’a bersama
b. Guru mengisi daftar hadir
c. Mengecek kesiapan murid
d. Apersepsi
2. Kegiatan inti
a. Pada saat ini kelompok asal yang beranggotakan 4 atau 5 orang murid yang
hetrogen kemudian guru membagi tugas melalui lembar kerja murid (LKM)
kepada setiap murid dalam tiap-tiap kelompok asal
b. Pada saat ini anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi
saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut, guru pada
saat ini harus benar-benar memantau untuk melihat hasil kerja kelompok.
c. Siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan mempersiapkan
penyampaian hasil tugasnya kepada anggota kelompoknya.
d. Guru harus menekankan bahwa murid harus bertanggung jawab kepada
rekan kelompoknya
e. Secara bergiliran murid menyampaikan apa yang telah di peroleh dalam
diskusi kelompok ahli
f. Guru memantau untuk melihat hasil diskusi kelompok asal
g. Setiap wakil dan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain memberikan tanggapan
h. Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja murid baik secara induvidu
ataupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk tangan.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan evaluasi mengenai dampak globalisasi
b. Pesan-pesan moral
c. Guru menutup pelajaranya
H. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
PKn untuk kelas IV SD/MI.
b. Media pembelajaran
Gambar-gambar
I. Penilaian
a. Tes tertulis
b. Guru mengamati proses belajar murid dan keaktifan murid dalam kelas
Dasria Rahman
Nim: 10540 3282 09
Disetujui,
Guru Pamong Kepala Sekolah
A. Standar Kompetensi
Menunjukan sikap terhadap Globalisasi di lingkungnya
B. Kompetensi Dasar
Memberikan contoh sederhana pengaruh Globalisasi di lingkunganya
C. Indikator
1. Kognitif
a. Produk
Mengidentifikasi bukti globalisasi di masyarakat
b. Proses
Menyebutkan bukti-bukti globalisasi di masyarakat
2. Afektif
a. Karakter
1) Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
2) Disiplin dalam menanggapi tanggapan terhadap kelompok lain
b. Sosial
Saling membantu dalam memberikan pemahaman mengenai materi
pelajaran
3. Psikomotorik
Terampil dalam menjelaskan bukti-bukti globalisasi di masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran
1) Kognitif
a. Produk
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat mengidentifikasi bukti
globalisasi di masyarakat
b. Proses :
1) Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutka bukti-
bukti globalisasi di masyarakat
2) Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat dalam menanggapi
tanggapan terhadap kelompok lain
2) Afektif
a. Karakter
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
b. Sosial
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid saling membantu
memberikan pemahaman mengenai pelajaran
3) Psikomotorik
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menjelaskan bukti-bukti
globalisasi di masyarakat
E. Materi Pokok Pembelajaran
Bukti Globalisai di Masyarakat
F. Model/ Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran
Jigsaw
b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1. Berdo’a bersama
2. Guru mengisi daftar hadir
3. Mengecek kesiapan siswa
4. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Pada saat ini kelompok asal yang beranggotakan 4 atau 5 orang murid
yang hetrogen kemudian guru membagi tugas melalui lembar kerja
murid (LKM) kepada setiap murid dalam tiap-tiap kelompok asal
2. Pada saat ini anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi
saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut, guru pada
saat ini harus benar-benar memantau untuk melihat hasil kerja
kelompok.
3. Siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan mempersiapkan
penyampaian hasil tugasnya kepada anggota kelompoknya.
4. Guru harus menekankan bahwa murid harus bertanggung jawab kepada
rekan kelompoknya
5. Secara bergiliran murid menyampaikan apa yang telah di peroleh dalam
diskusi kelompok ahli
6. Guru memantau untuk melihat hasil diskusi kelompok asal
7. Setiap wakil dan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain memberikan tanggapan
8. Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja murid baik secara
induvidu ataupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk
tangan.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan evaluasi mengenai bukti globalisasi dimasyarakat
2. Pesan-pesan moral
3. Guru menutup pelajaranya
H. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber
PKn untuk kelas IV SD/MI.
I. Penilaian
a. Tes tertulis
b. Guru mengamati proses belajar murid dan keaktifan murid dalam kelas
Dasria Rahman
Nim: 10540 3282 09
Disetujui
Guru Pamong Kepala Sekolah
A. Standar Kompetensi
Menunjukan sikap terhadap Globalisasi di lingkungnya
B. Kompetensi Dasar
Memberikan contoh sederhana pengaruh Globalisasi di lingkunganya
C. Indikator
1. Kognitif
a. Produk :
Mengidentifikasi perubahan pola hidup masyarakat akibat globalisasi
b. Proses :
Menyebutkan perubahan-perubahan pola hidup masyarakat akibat
globalisasi
2. Afektif
a. Karakter :
Mengembangkan perilaku kreatif, rasa ingin tahu, dan mandiri
b. Sosial :
Bekerjasama mengamati perubahan-perubahan pola hidup masyarakat
3. Psikomotorik
Terampil dalam menjelaskan perilaku pola hidup masyarakat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat mengidentifikasi pola
hidup masyarakat akibat globalisasi
b. Proses :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutka
perubahan-perubahan pola hidup masyarakat akibat globalisasi
2. Afektif
a. Karakter :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid Mengembangkan perilaku
kreatif, rasa ingin tahu, dan mandiri
b. Sosial :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid Bekerjasama mengamati
perubahan-perubahan pola hidup masyarakat
3. Psikomotorik
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid Terampil dalam menjelaskan
perilaku pola hidup masyarakat akibat globalisai
E. Materi Pokok Pembelajaran
Perubahan Pola Hidup atau Perilaku Masyarakat Akibat Globalisasi
F. Model/ Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaraNn
Jigsaw
b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1. Berdo’a bersama
2. Guru mengisi daftar hadir
3. Mengecek kesiapan siswa
4. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Pada saat ini kelompok asal yang beranggotakan 4 atau 5 orang murid
yang hetrogen kemudian guru membagi tugas melalui lembar kerja
murid (LKM) kepada setiap murid dalam tiap-tiap kelompok asal
2. Pada saat ini anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi
saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut, guru pada
saat ini harus benar-benar memantau untuk melihat hasil kerja
kelompok.
3. Siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan mempersiapkan
penyampaian hasil tugasnya kepada anggota kelompoknya.
4. Guru harus menekankan bahwa murid harus bertanggung jawab kepada
rekan kelompoknya
5. Secara bergiliran murid menyampaikan apa yang telah di peroleh dalam
diskusi kelompok ahli
6. Guru memantau untuk melihat hasil diskusi kelompok asal
7. Setiap wakil dan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain memberikan tanggapan
8. Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja murid baik secara
induvidu ataupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk
tangan.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan evaluasi mengenai perilaku masyarakat akibat
globalisasi
2. Pesan-pesan moral
3. Guru menutup pelajaranya
H. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
PKn untuk kelas IV SD/MI.
b. Media pembelajaran
I. Penilaian
1) Tes tertulis
2) Guru mengamati proses belajar murid dan keaktifan murid dalam kelas
Dasria Rahman
Nim: 10540 3282 09
Disetujui
Guru Pamong Kepala Sekolah
A. Standar Kompetensi
Menunjukan sikap terhadap Globalisasi di lingkungnya
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional
C. Indikator
a. Kognitif
1. Produk :
Mengidentifikasi keragaman budaya-budaya indonesia
2. Proses :
Menyebutkan keragaman-keragaman budaya indonesia
b. Afektif
1. Karakter :
a. Mengembangkan rasa ingin tahu
b. Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
2. Sosial :
Saling membantu dalam memberikan pemahaman mengenai materi
pelajaran
c. Psikomotorik
Terampil dalam menjelaskan budaya-budaya Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat mengidentifikasi
keragaman budaya
b. Proses :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutkan
keragaman-keragaman budaya
2. Afektif
a. Karakter :
1. Selama mengikuti proses pembelajaran, murid Mengembangkan rasa
ingin tahu
2. Selama mengikuti proses pembelajaran, murid dapat bertanggung jawab
dalam menegrjakan tugas
b. Sosial :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid Saling membantu dalam
memberikan pemahaman mengenai materi pelajaran
3. Psikomotorik
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid terampil dalam Terampil dalam
menjelaskan budaya-budaya indonesia
E. Materi Pokok Pembelajaran
Keragaman Budaya
F. Model/ Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran
Jigsaw
b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1. Berdo’a bersama
2. Guru mengisi daftar hadir
3. Mengecek kesiapan murid
4. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Pada saat ini kelompok asal yang beranggotakan 4 atau 5 orang murid
yang hetrogen kemudian guru membagi tugas melalui lembar kerja murid
(LKM) kepada setiap murid dalam tiap-tiap kelompok asal
2. Pada saat ini anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi
saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut, guru pada
saat ini harus benar-benar memantau untuk melihat hasil kerja kelompok.
3. Siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan mempersiapkan
penyampaian hasil tugasnya kepada anggota kelompoknya.
4. Guru harus menekankan bahwa murid harus bertanggung jawab kepada
rekan kelompoknya
5. Secara bergiliran murid menyampaikan apa yang telah di peroleh dalam
diskusi kelompok ahli
6. Guru memantau untuk melihat hasil diskusi kelompok asal
7. Setiap wakil dan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain memberikan tanggapan
8. Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja murid baik secara
induvidu ataupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk
tangan.
c. Kegiatan Akhir
9. Guru memberikan evaluasi mengenai keragaman budaya
10. Pesan-pesan moral
11. Guru menutup pelajaranya
H. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
PKn untuk kelas IV SD/MI.
b. Media pembelajaran
Gambar-gambar
I. Penilaian
a. Tes tertulis
b. Guru mengamati proses belajar murid dan keaktifan murid dalam kelas
Dasria Rahman
Nim: 10540 3282 09
Disetujui,
Guru Pamong Kepala Sekolah
A. Standar Kompetensi
Menunjukan sikap terhadap Globalisasi di lingkungnya
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional
C. Indikator
1. Kognitif
a. Produk :
Mengidentifikasi kebudayaan nasional dan misi kebudayaan internasional
b. Proses :
Menyebutkan hasil budaya yang sudah di kenal oleh Negara lain
2. Afektif
a. Karakter :
Melakukan komunikasi, presentasi dan berpendapat
b. Sosial :
Bekerjasama mengamati hasil budaya-budaya indonesia
3. Psikomotorik
Terampil dalam menyebutkan kebudayaan yang sudah dikenal oleh
Negara lain
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat mengidentifikasi
kebudayaan nasional dan misi kebudayaan internasional
b. Proses :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutkan hasil
budaya yang sudah di kenal oleh Negara lain
2. Afektif
a. Karakter :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid Melakukan komunikasi,
presentasi dan berpendapat
b. Sosial :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid bekerjasama mengamati
hasil budaya-budaya indonesia
3. Psikomotorik
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid Terampil dalam
menyebutkan kebudayaan yang sudah dikenal oleh Negara lain
E. Materi Pokok Pembelajaran
Kebudayaan Nasional dan Misi Kebudayaan Internasional
F. Model/Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran
Jigsaw
b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1. Berdo’a bersama
2. Guru mengisi daftar hadir
3. Mengecek kesiapan murid
4. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Pada saat ini kelompok asal yang beranggotakan 4 atau 5 orang murid
yang hetrogen kemudian guru membagi tugas melalui lembar kerja murid
(LKM) kepada setiap murid dalam tiap-tiap kelompok asal
2. Pada saat ini anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi
saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut, guru pada
saat ini harus benar-benar memantau untuk melihat hasil kerja kelompok.
3. Siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan mempersiapkan
penyampaian hasil tugasnya kepada anggota kelompoknya.
4. Guru harus menekankan bahwa murid harus bertanggung jawab kepada
rekan kelompoknya
5. Secara bergiliran murid menyampaikan apa yang telah di peroleh dalam
diskusi kelompok ahli
6. Guru memantau untuk melihat hasil diskusi kelompok asal
7. Setiap wakil dan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain memberikan tanggapan
8. Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja murid baik secara
induvidu ataupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk
tangan.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan evaluasi mengenai kebudayaan nasional dan misi
kebudayaan internasional
2. Pesan-pesan moral
3. Guru menutup pelajaranya
H. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
PKn untuk kelas IV SD/MI.
b. Media pembelajaran
Gambar-gambar
I. Penilaian
a. Tes tertulis
b. Guru mengamati proses belajar murid dan keaktifan murid dalam kelas
Penelitian
Dasria Rahman
Nim: 10540 3282 09
Disetujui,
Guru Pamong Kepala Sekolah
A. Standar Kompetensi
Menunjukan sikap terhadap Globalisasi di lingkungnya
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional
C. Indikator
1. Kognitif
a. Produk :
Menjelaskan contoh misi kesenian budaya kita yang pernah tampil di
tingkat internasional
b. Proses :
Menyebutkan misi kesenian yang pernah tampil di tingkat internasional
2. Afektif
a. Karakter :
1) Mengembangkan rasa ingin tahu
2) Disiplin dalam mengerjakan tugas
b. Sosial :
Bekerjasama mengamati contoh misi kesenian yang tampil di internasioal
3. Psikomotorik
Terampil dalam menyebutkan contoh kesenian budaya indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Produk :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menjelaskan contoh
misi kesenian budaya kita yang pernah tampil di tingkat internasional
b. Proses :
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid dapat menyebutkan misi
kesenian yang pernah tampil di tingkat internasional
2. Afektif
a. Karakter :
1) Selama mengikuti proses pembelajaran, murid Mengembangkan rasa
ingin tahu
2) Selama mengikuti proses pembelajaran, murid dapat disiplin dalam
mengerjakan tugas
b. Sosial :
Selama mengikuti proses pembelajaran, murid Bekerjasama mengamati
contoh misi kesenian yang tampil di internasioal
3. Psikomotorik
Setelah mengikuti proses pembelajaran, murid terampil Terampil dalam
menyebutkan contoh kesenian budaya indonesia
E. Materi Pokok Pembelajaran
Keragaman Budaya
F. Model/ Metode Pembelajaran
a. Model pembelajaran
Jigsaw
b. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal
1. Berdo’a bersama
2. Guru mengisi daftar hadir
3. Mengecek kesiapan siswa
4. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Pada saat ini kelompok asal yang beranggotakan 4 atau 5 orang murid yang
hetrogen kemudian guru membagi tugas melalui lembar kerja murid (LKM)
kepada setiap murid dalam tiap-tiap kelompok asal
2. Pada saat ini anggota kelompok asal dengan tugas yang sama berdiskusi
saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk tugas tersebut, guru pada
saat ini harus benar-benar memantau untuk melihat hasil kerja kelompok.
3. Siswa kembali dari diskusi kelompok ahli dan mempersiapkan
penyampaian hasil tugasnya kepada anggota kelompoknya.
4. Guru harus menekankan bahwa murid harus bertanggung jawab kepada
rekan kelompoknya
5. Secara bergiliran murid menyampaikan apa yang telah di peroleh dalam
diskusi kelompok ahli
6. Guru memantau untuk melihat hasil diskusi kelompok asal
7. Setiap wakil dan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain memberikan tanggapan
8. Guru memberikan penghargaan atau hasil kerja murid baik secara induvidu
ataupun kelompok dalam bentuk pujian dari guru dan tepuk tangan.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan evaluasi mengenai keragaman budaya
2. Pesan-pesan moral
3. Guru menutup pelajaranya
H. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
PKn untuk kelas IV SD/MI.
b. Media pembelajaran
Gambar-gambar
I. Penilaian
a. Tes tertulis
b. Guru mengamati proses belajar murid dan keaktifan murid dalam kelas
Dasria Rahman
Nim.10540 3282 09
Disetujui,
Guru Pamong Kepala Sekolah
1. Kelompok : …………………………………
Alasanya :
2. Kelompok : ……………………………………
Alasanya:
3. Kelompok :……………………………………
Alasanya:
4. Kelompok :……………………………………
Alasanya:
5. Kelompok
:………………………………..
Alasanya:
6. Kelompok:
………………………………
Alasanya:
Siklus II
1.
Kelompok
:…………………………………..
Asalnya :
2.
Kelompok
:………………………………..
Asalnya :
3.
Kelompok :………………………………
Asalya :
4.
Kelompok ……………………………..
Asalya :
5.
Kelompok…………………….
Asalya :
KUNCI JAWABAN
SIKLUS I
1. Tradisional
2. Modern
3. Modern
4. Tradisional
5. Modern
6. Tradisional
SIKLUS II
1. Tradisional
2. Tradisional
Asal papua
3. Tradisional
Asal Sumatra
4. Tradisional
5. Tarian Teater
Kelas/semester` : IV/II
Siklus I Siklus II
No Pertemuan Pertemuan
Aktivitas
I
I Rat Rat
I II I (%) I II IV (%)
V a2 III a2
I
1 Memperhatik
1 1 1 2 2 82,7
an penjelasan 12 15 50 24 28 24
4 5 7 0 2 6
guru
5 Mencatat
tugas/penjela 1 2 2 65,5 2 2
16 19 29 29 27 93,1
san yang 8 0 2 2 3 6
diberikan
guru
6 Kerjasama
1 1 1 41,3 2 2 82,7
dalam 8 12 26 28 24
0 4 6 8 0 4 5
kelompok
7 Meminta
bimbingan 1 1 2 1 1 34,4
13 65 224, 8 5 10
guru saat 5 7 0 5 2 8
13
kerja LKS
8 Fasif (diam
1
terus) 15 7 6 10 34,4 5 2 2 0 2 6,9
1
8
10 Aktifitas
menganggu 17,2
8 6 5 2 5 0 0 0 0 0 0
(keluar 4
masuk kelas)
Lampiran 3. Lembar Observasi Belajar Mengajar
Kelas/Semester : IV / II
Nama :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d!
Nama :
Kelas :
Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
atau d!
Siklus I Siklus II
No. Nama
Skor Nilai Skor Nilai
1. Andrika 10 50 7 35
2. Armiadin 9 45 13 65
3. Dikron 10 50 16 80
4. Dermin 9 45 15 75
5. Fardin 11 55 15 75
6. Fidelan 12 60 14 70
7. Findi 8 40 17 85
8. Hamzah Sandrian 9 45 17 85
9. Ilhamiyatul Ilahiyah 12 60 14 70
10. Korna Mayusari 9 45 16 80
11. La Erwin 12 60 16 80
12. Ld. Alfathun Mi’qad 11 55 15 75
13. Marsita 3 15 12 60
14. Mawar 9 45 14 70
15. Muh. Zakir 8 40 14 70
16. Novi 16 80 17 85
17. Novita 10 50 13 65
18. Nurmin 14 70 18 90
19. Nurul Afrida 8 40 14 70
20. Nurvia 16 80 15 75
21. Rostia Ningsi 8 40 12 60
22. Salma 14 70 13 65
23. Siti Safrida 11 55 14 70
24. Sufiarni 7 35 11 55
25. Viviani 7 35 7 35
26. Wahyu Hardiansyah 10 50 15 75
27. Wardianto 10 50 15 75
28. Wardin 11 55 15 75
29. Wd. Asrianti 11 55 20 100
Jumlah 295 1475 414 2070
Rata-rata 10,17 50,86 14,27 71,38
Lampiran 6 Anaisis Data
Siklus I
Banyaknya
Nilai (xi) fi.xi xi x ( xi x ) 2 f i ( xi x ) 2
siswa (fi)
15 1 15 -35,86 1285,94 1285,94
35 2 70 -15,86 251,54 503,08
40 4 160 -10,86 117,94 471,76
45 5 225 -5,86 34,34 29,3
50 5 250 -0,86 0,74 3,7
55 5 275 4,14 17,14 85,7
60 3 180 9,14 83,54 250,62
70 2 140 19,14 366,34 672,68
80 2 160 29,14 849,14 1698,28
29 1475 5001,06
i
1475
29
50,86
= 80 - 15
= 65
f x
n
2
i i x
s i 1
n 1
5001,06
28
178,609
13,64
Siklus II
Banyaknya ( xi x ) 2 f i ( xi x ) 2
Skor (xi) fi.xi xi x
siswa (fi)
35 2 70 -36,38 1323,5 2647
55 1 55 -16,38 268,3 268,30
60 2 120 -11,38 129,5 259
65 3 195 -6,38 40,7 122,1
70 6 420 -1,38 1,9 11,4
75 7 525 3,62 13,1 91,7
80 3 240 8,62 74,3 222,9
85 3 255 13,62 185,5 556,5
90 1 90 18,62 346,7 346,7
100 1 100 28,62 819,1 819,1
29 2070 5344,7
i
2070
29
71,38
= 100-35
= 65
f x
n
2
i i x
s i 1
n 1
5344,7
28
190,88
13,82
Lampiran 7. NAMA-NAMA KELOMPOK
Kelompok 2
Kelompok I
1. Siti Safrida
1. Darwin
2. Marsita
2. fardin
3. wa ode Asrianti
3. sufiarni
4. wardianto
4. Nurul Afrida
5 Andrika
5. fidelan
6. salma
Kelompok 3
1. Korna Mayusari
2. Nurvia
3. Dikron
4. Armiadin
5. vivian
6. mawar
Kelompok 4 Kelompk 5
1. Wahyu Ardiansya 1. Wardin
2. Muh. Zakir 2 Novi
3. La Ode Alfathul Miqad 3. Novita
4. Nurmin 4. La Erwin
5. Findi 5. Hamza Sandrian
6 Rostia Ningsi
Lampiran 7. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN SIKLUS I DAN
SIKLUS II
7. Selanjutnya anggota tim ahli ini kembali ke kelompok asal dan mengajarkan
apa yang telah di pelajarinya.
8. Menyuruh siswa untuk mempersentasekan hasil kerja kelompoknnya.
9. Memberikan Evaluasi
10. foto bersama kelas IV SDN 1 Bahari
Dasria Rahman, lahir pada tanggal 1 Maret 1989 di
Penulis mulai memasuki dunia pendidikan tingkat dasar pada tahun 1997
Sulawesi Tenggara pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2006. Kemudian pada
tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di MAN 1 Bau-Bau Kota Bau-
Bau Provinsi Sulawesi Tenggara selama tiga tahun dan berhasil menamatkan
Pada tahun 2009 penulis melanjutkan studinya kejenjang yang lebih tinggi
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan