SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperoleh
GelarSarjanaSosial (S.Sos) Pada Program Studi
KomunikasidanPenyiaran Islam Fakultas Agama Islam
UniversitasMuhammadiyah Makassar
OLEH:
NURUL AISYA MAULANA
NIM: 105270010715
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan penguji :
Penguji :
Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Agama Islam
ii
3
MEMUTUSKAN
Bahwa Saudari
Dinyatakan : LULUS
Ketua, Sekretaris,
Dewan penguji :
1. Dr. M. Ilham Muchtar, MA. (…………………..)
2. Dr. Sudir Koadhi, S. S., M. Pd.I (…………………..)
3. M. Zakaria Al Anshori, S.Sos.I., M.Sos.I (…………………..)
4. Wiwik laela Mukromin, M.Pd.I (…………………..)
Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Agama Islam
iii
4
NIM : 105270010715
Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar, maka sepenuhnya menjadi tanggung
jawab penulis.
27 Oktober 2020 M
Yang Menyatakan
IV
5
ABSTRAK
IV
V
6
KATA PENGANTAR
dalam setiap hela nafas atas kehadirat da junjungan allah SWT. Bingkisan
penyelesaian skripsi, namun semua tak lepas dari uluran tangan berbagai
pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantual moril dan materil.
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Dr. (HC) M.M Thayyib Khoory, selaku Founder dan Donatur
Agama Islam
vi
7
6. Bapak Dr. Dr. Sudir Koadhi,S.S. M.Pd.I dan Ibu Dr. Meisil B. Wulur,
persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Namun,
Penulis
vii
8
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………..i
PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... ii
BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……………………………….iv
ABSTRAK………………………………………………………………………..v
KATA PENGANTAR…..………………………….……………………………vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar belakang masalah ................................................................. 1
B. Rumusan masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat penelitian ........................................................................... 5
vii
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi. Dalam hal ini, bukan hanya bantuan materi yang dibutuhkan, lebih
khusus agar tujuan yang diharapkan dapat mengena pada sasaran yang
diharapkan.1
Sebagai orang tua, guru, dai, dan murabbi sudah pasti memiliki
maupun santri dan mutarabbinya agar menjadi pribadi yang lebih baik
1
http://prasetyowidodo22.blogspot.com/2013/05/makalah perkembangan
1
2
“Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang
kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan
dai, dan murabbi, karena pada hakikatnya setiap dari kita memiliki
2
Djauharah Bawazir, Be a Moslem be a Counselor. (cet II; Jakarta Timur: Bunyan
Andalan Sejati, 2013), h. 63
3
oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Sebagai contoh, seorang ibu
ketika seorang guru menjenguk siswanya yang sedang sakit, guru itu juga
bimbingan.3
Rasulullah SAW dan juga yang menjadi dasar pedoman kita yaitu Al-
3
Djauharah Bawazir, Be a Moslem be a Counselor. h. 72
4
serta apa saja faktor pendukung dan penghambat terhadap akhlak siswa
di pondok.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
Punnia!
D. Manfaat Penelitian
manfaat Praktis:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
masyarakat.
dengan pendekatan yang dikenal saat ini. Pada tahun 1964 diikuti dengan
4
Djauharah Bawazir. Be a Moslem Be a Counselor, (cet.II; Jakarta Timur: 2013),
h.28-29
8
Bimbingan (PBB) yang meliputi dua program studi, yaitu program studi
dan hakiki sudah ada sejak dahulu kala. Sejarah telah menjabarkan
bahwa Nabi Adam as pernah merasa berdosa dan bersalah kepada Allah
مستقرومتاع لى حين
Terjemahan :
pada zaman klasik Islam dikenal dengan nama hisbah atau Ihtisab,
muhtasab’alaih.7
5
Djauharah Bawazir. Be a Moslem Be a Counselor, h. 33-34
6
Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya Special For
Women.(Bandung: 2009), h.6
7
Djauharah Bawazir. Be a Moslem Be a Counselor, h. 39-40
9
mata masyarakat.
b. Pengertian Bimbingan
8
Sabil Risaldy & Meity H. Idris, Bimbingan dan Konseling. (cet II; Jakarta Timur:
PT. Luxima Metro Media, 2015), h. 3
10
masa depan.9
9
Muhammad Nur Salim, Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling,
(Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2015), h. 19
10
Sabil Risaldy dan Meity H. Idris, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta Timur: PT.
Luxima Metro Media, 2015), h. 3
11
yang ada pada diri konselor, dapat mengarahkan konseli tanpa membuat
11
Sabil Risaldy dan Meity H. Idris. Bimbingan dan Konseling. h. 4
12
Djauharah Bawazir. Be a Moslem Be a Counselor. h. 72-79
12
c. Pengertian Konseling
dirinya sendiri.
d. Pengertian Islam
akan segera rusak.13 Islam adalah agama yang diturunkan Allah swt
kepada nabi Muhammad saw sebagai nabi dan rasul terakhir untuk
Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), dan M (mim)
dari kata aslama yang berakar dari kata salama. Kata Islam merupakan
13
Choiruddin Hadhiri. Akhlak dan Adab Islami, h. 2
13
wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan rasul khususnya
berlaku.15
syariat Islam yang berpegang pada pedoman yaitu Al-Qur‟an dan Hadist
sesuai yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, sehingga dapat
dengan baik. Hal penting yang tidak boleh dilupakan untuk dikontrol
bimbingan dan konseling ini penting sekali agar lebih mudah mencapai
keberhasilan.16
dicontohkan oleh sifat nabi yaitu: amanah, tabligh, fatonah, mukhlis, sabar,
B. Akhlak Siswa
1. Pengertian Siswa
Siswa adalah anak didik yang mandiri, yaitu yang mempunyai hak
atas dirinya sendiri. Dikatakan demikian karena siswa adalah orang yang
usul, dan latar belakang budaya. Oleh karena itu setiap siswa mempunyai
16
Akhmad Muhaimin Azzet. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. (cet.I;
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011), h. 28-32
17
Harun Utuh, Proses Belaja Mengajar PMP, (Cet.I. Surabaya: Usaha Nasional,
1987), h. 24-25
16
2. Pengertian Akhlak
kelakuan, budi pekerti atau moral, dan kebiasaan atau tabiat. Menurut
tentang baik dan jahat maupun qudrat untuk baik dan buruk, bukan pula
pengalaman (fi’l) yang baik dan jelek, melainkan suatu keadaan jiwa yang
18
Thomas Lickona, Educating For Character, (cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara,
2015), h. 129
19
Komari & Sunarsih, Akhlak Anak Islam, (cet. IX; Makassar: Lembaga
Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Al-Qur‟an (LP3Q), 2016), h. 8
20
Choiruddin Hadhiri. Akhlak dan Adab Islami,(Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer,
2015), h. 14
17
akalnya akan muncul dari kehendak jiwa atau hatinya. Kedua: perbuatan
gambaran yang muncul sebagai bentuk akhlak yang baik atau yang
buruk.22
21
Abu Muhammad Iqbal. Konsep Pemikiran Al-Ghazali, (cet. I; Jakarta: Jaya Star
Nine, 2013), h. 201
22
Choiruddin Hadhiri. Akhlak dan Adab Islami. h.15
18
amalan yang paling berat timbangannya. Akhlak yang baik adalah tugas
diutusnya para Rasul. Dengan akhlak yang baik kita dapat diterima oleh
adalah amal perbuatan yang terbaik. Orang yang paling baik akhlaknya
adalah orang yang paling dicintai dan paling dekat tempat duduknya
paling banyak memasukkan orang ke surga adalah takwa dan akhlak yang
baik.23
julukan jelek), sombong dan ujub, egois, khianat dan penipu, malas, dan
lain sebagainya.24
23
Komari & Sunarsih, Akhlak Anak Islam. h. 8
24
Komari & Sunarsih, Akhlak Anak Islam. h. 10
19
Terjemahnya:
Sifat khianat dan penipu dalam Al-Qur‟an QS. Al-Anfal ayat 27 Allah
telah menjelaskan bahwa : ؘ
Terjemahnya :
anak-anaknya.
2). Dukungan untuk belajar di rumah kecil atau bahkan tidak ada.
tersebut.
25
Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya Special For Women.
2009
26
Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya Special For Women.
2009
20
1). Etos dari sekolah atau perguruan tinggi didefinisikan dengan buruk,
1). Guru merasa bingung dan tidak pasti tentang perilaku yang ingin
dilihatnya.
jadi konfrontasi.
3). Siswa kurang memiliki motivasi untuk belajar, atau belum pernah
4). Siswa telah diajarkan bahwa belajar itu membosankan dan tidak
berarti.
21
terhadap kelompok.
kelompok.27
27
Sue Cowley. Panduan Manajemen Perilaku Siswa,h. 150-151
22
BAB III
METODE PENELITIAN
orang lain.28
tentu hanya dapat terwujud bila melalui penelitian yang saksama dan baik
yaitu rancangan yang berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan
28
Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, h. 516-517
23
data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang
asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian.
dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh
29
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian, (cet. II; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 5
30
S. Margono. Metodologi Penelitian. (Jakarta:Rineka Cipta, 1997), h. 36
31
Ardial. Paradigm dan Model penelitian Komunikasi. (cet I; Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 2014), h. 248-249
24
sebab hakikat dari suatu fenomena atau gejala bagi penganut penelitian
diamati.33
32
Hariwijaya. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis & Disertasi, h. 30
33
Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), h. 249
25
dideskriptifkannya.
C. Fokus Penelitian
dari pada fokus penelitian yaitu efektifitas adalah daya guna, keaktifan,
atau pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas, dan
26
dengan ajaran syariat Islam yang berpegang pada pedoman yaitu Al-
qur‟an dan hadist sesuai yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW,
perilaku, budi pekerti, sopan santun, dan tingkah laku sehari-hari yang
adalah anak didik yang mandiri, yang memiliki ha katas dirinya sendiri.
Dilihat dari sudut ilmu system informatika, data adalah suatu fakta
dan angka yang secara relative belum dapat dimanfaatkan bagi pemakai.
digolongkan menurut jenis dan sifat data. Jenis data dapat digolongkan
mana sebuah data dihasilkan. Data sekunder berasal dari primer yang
lain. Dengan demikian, data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah guru, dai,
atau murabbi dan siswa itu sendiri. Adapun sumber data yang
F. Instrumen Penelitian
34
Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, h. 359-360
35
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis Metode dan Prosedur, (cet. XVI;
Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2013), h. 247
28
1. Pedoman Observasi
2. Pedoman Wawancara
3. Dokumentasi
yang di peroleh.
29
1. Pengamatan (Observasi)
36
Sugiyono. Metode Penelitian. (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 308
37
Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. (cet I; Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 2104), h.367
38
Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, h. 368
30
pengamatan tujuan yang sebenarnya. Setelah tahap ini peneliti yakin akan
observasi yaitu tustel/hp, lembar fieldnotes, alat tulis, dan lembar panduan
wawancara.
2. Wawancara (Interview)
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang
keyakinan pribadi. 39
39
Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, h. 37
31
responden secara baikdan mampu memberi umpan balik dengan baik apa
yang sedang ditanyakan jika suatu waktu hasil wawancara belum cukup
40
Ardial. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, h. 377
32
disarankan data. Data yang telah diorganisasi kedalam suatu pola dan
1. Metode Deduktif
khusus.
2. Metode Induktif
3. Metode Komparatif
Yakni setiap data yang diperoleh baik umum maupun yang bersifat
41
Salim dan Syahrun. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Citapustaka
Media. 2012), h. 147
42
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, h. 42
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1 Bangunan 1.500
3 Kebun 1.000
ini adalah nama salah satu dusun yang ada di desa Marannu. Dusun
Desa Punnia. Pada tahun 1987 Desa Punnia dimekarkan menjadi dua
desa yang terpisah, Desa Marannu dan Desa Bunga. Pondok Pesantren
sendiri masuk dalam lokasi Desa Bunga, sedangkan dusun punnia masuk
pada nama pondok pesantren tetap digunakan sebagai nama yang paten
PDM Kab. Enrekang, PDM Kab. Sidrap, PDM Parepare, dan PDM Kab.
35
dianggap paling cocok untuk didirikan pada saat itu. Hal ini dikarenakan
belajar mengajar.
Yayasan 10 15 10 15 15 18
Depag 3 3 3 3 3 3
Diknas - - - - - -
Honorer 15 16 15 16 16 16
Tenaga yang
diperbantuka 8 12 8 12 12 14
n
Jumlah 36 46 36 46 46 51
37
Data yang ada dapat diketahui bahwa keadaan guru pada Pondok
yang cukup baik dari tahun ke tahun, khususnya pada tahun ajaran
2018/2019 ini. Dimana jumlah peningkatan saat ini yaitu 51 orang dari
Yayasan - - - - 13 5 18
Depag - - - - - 3 3
Diknas - - - - - - -
Honorer - - - - 16 - 16
Tenaga yang
diperbantukan - - - - 11 3 14
Jumlah - - - - 40 11 51
Jenis
Kelamin L P L P L P L P L P L P
Sub Total 90 89 100 99 112 107 123 115 132 121 161 145
yang sangat baik. Hal ini didukung dengan adanya data yang didapatkan
yaitu 161 orang jumlah santri perempuan yaitu 145 orang sehingga santri
orang.
Arqam Punnia
Visi :
karimah.
Misi :
Kabupaten Pinrang.
Arqam Punnia
prasarana maka dapat dikatakan bahwa fasilitas yang ada pada lembaga
Baik Kurang
1 Ruang Kelas 12 10 2
2 Ruang Guru 2 2 -
3 Ruang Direktur 1 1 -
Pondok
Kepesantrenan
Persekolahan
7 Ruang Administrasi 3 3 -
8 Sarana Olahraga 4 4 -
9 Mesjid 1 - 1
10 Laboratorium 2 2 -
Komputer
11 Asrama 4 4 -
12 Perpustakaan 1 1 -
13 Koperasi 1 1 -
14 Mess Guru 8 7 1
15 Dapur Umum 1 1 -
42
16 Toilet Sekolah 4 4 -
Punnia
a. Penasehat
d. Kepala Madrasah
a. Prestasi Santri
1). Juara III Lomba Qosidah Tingkat Propinsi yang dilaksanakan Fajar
tahun 2009.
4). Juara I Lomba Pidato Pecinta Alam Tingkat Pelajar SLTA se-
tahun 2011.
8). Juara II Lomba Baca Kitab Kuning antar Pondok Pinrang 2010
9). Juara I Pencak Silat Putra POSPEDA VII SULSEL tahun 2011
2012.
11). Juara I Volly Ball Putri Porseni HUT Kementrian Agama tahun
2013.
Punnia.
memiliki peran yang amat penting di desa punnia tersebut. Sesuai dengan
dapat tercapai maka dibutuhkan persiapan dan program yang terarah dan
Muhammadiyah Darul Arqam Punnia saat ini masih belum dapat terpenuhi
dengan baik secara keseluruhan. Hal ini karena bimbingan konseling yang
ada baru pada tingkatan MTs sedangkan untuk tingkatan MA belum ada
konselingnya masih kurang berjalan dan aktif untuk saat ini. Sehingga
putra/putri.
akhlak santri di pondok pesantren Darul Arqam Punnia yang saat ini
43
Syahrir Bedo (59thn), Direktur Pondok. Wawancara dikantor direktur pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Punnia pada tanggal 17 Februari 2019.
47
Shalat adalah tiang agama bagi umat Islam, dimana apabila tak
rumah yang tidak memiliki tiang maka rumah tersebut tidak akan berdiri
dalam hal shalat, tetapi untuk kegiatan yang lainpun agar mereka dapat
dapat pula melatih para santri untuk lebih disiplin dan menghargai waktu.
dimasjid dan bagi santri yang datang terlambat pada saat shalat (masbuk)
keutamaan dari shalat lail/ tahajjud maka para santri dibiasakan untuk
48
akhlak santri.
Adapun isi materi yang diajarkan kepada para santri yaitu materi
tentang akhlak, adab, Ibadah praktis dan prakteknya, serta materi umum
umum bagi para santri di pondok. Khususnya untuk materi tentang akhlak
dan adab. Kajian/ halaqoh dilaksanakan dimasjid pondok pada hari sabtu
santri untuk puasa senin dan kamis. Meski hanya beberapa santri yang
baik.
49
Karena dengan adanya kegiatan ini dapat melatih santri untuk menahan
merupakan tempat ibadah bagi umat Islam. Demikian pula dengan masjid
santri untuk hidup bersih, mencintai lingkungan dan lebih mandiri dengan
membiasakan mereka untuk hidup bersih. Dan pada saat lulus dari
piket yang telah ditetapkan. Dan bagi santri yang tidak melaksanakan
Arqam menambahkan :
dilaksanakan sebelumnya.
a. Faktor Pendukung
agama dan tokoh masyarakat yang budi pekertinya selalu menjadi cermin
46
Syahrir Bedo (59thn), Direktur Pondok. Wawancara dikantor direktur pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Punnia, wawancara pada tanggal 17 Februari
2019.
53
maka selain harus mempunyai bekal ilmu pengetahuan dan agama yang
akhlak yang baik, karena dengan akhlak yang baik dan mulia akan timbul
karismatik dan wibawa dalam dirinya dan selalu disegani oleh para santri
dan masyarakat khususnya para santri selalu mengikuti apa yang telah
pengetahuan yang luas, akhlak yang baik, karismatik serta wibawa yang
Adanya minat yang tinggi dari para santri juga menjadi faktor
47
Mardhatillah (27thn), Pembina Asrama dan Pendidik di pondok Pesantren Darul
Arqam Punnia, wawancara pada tanggal 18 Februari 2019.
55
b. Faktor Penghambat
dan dibawah ini akan peneliti paparkan beberapa faktor yang menjadi
1. Pengaruh lingkungan/pergaulan
moral yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang baik
dan buruk untuk mereka. Hal itu nampak jelas pada mereka yang sedang
berada pada masa remaja baik yang didesa maupun perkotaan, terutama
santri karena adanya pengaruh luar yakni santri yang tinggal diluar
jangkauan pergaulan yang lebih luas dan kurang batasan dari keluarga
menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya. Bukan hanya sekedar teori
apapun yang diajarkan dan disampaikan dengan baik dapat diterima oleh
agar mendidik dan membekali mereka dengan didikan yang baik yang
bijak akan memberikan dampak yang positif namun jika sebaliknya akan
Hal ini juga terjadi dilingkungan para pelajar atau siswa yang
banyak menggunakan kedua media ini. Apalagi dengan sistem ujian yang
menggunakannya, akan tetapi masih ada saja beberapa santri yang masih
tidak sesuai pada kebutuhannya. Hal ini pun memberikan dampak yang
kurang baik bukan hanya pada individu itu sendiri akan tetapi kepada
49
Mardhatillah (27thn), Pembina Asrama dan Pendidik di pondok Pesantren Darul
Arqam Punnia, wawancara pada tanggal 18 Februari 2019.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
dan dukungan dalam membentuk akhlak yang baik bagi para santri. Hal ini
baik dan juga belum meliputi segala aspek dipondok, program BK yang
ada saat ini hanya terbatas pada tingkat MTs saja dan belum pada
tingkatan MA. Dan BK pada tingkat MTs sendiri masih kurang berjalan
pelaksanaannya.
tambahan, adanya minat yang tinggi dari para santri. Faktor penghambat
B. Saran-Saran
santri.
lancar sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dari waktu ke waktu.
62
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI SINGKAT
Makassar dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis
LAMPIRAN
66
Lampiran I
Daftar Tabel
Lampiran II
PEDOMAN WAWANCARA
Pertanyaan:
Lampiran III
PEDOMAN WAWANCARA
pertanyaan: