Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
‫كليــــة الشر يعــــة‬
FAKULTAS SYARIAH
Jl. Jend. Sudirman No. 30 Serang 42118 Telp. 0254-2000323 Fax. 0254-200022 e-mail: iainbanten@yahoo.com

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022/2023
FAKULTAS SYARIAH

Nama : Darel Farhan a furqan 221110024


Dosen : Hilman Taqiyudin, S.Ag.,M.H.I. C.Med.
Mata kuliah : akhlak tasawuf
Smt/jurusan : HKI-A

JAWABAN

1.Tarekat pertama kali muncul pada abad ke-6 dan 7 Hijriah, ketika tasawuf menempati posisi
penting dalam kehidupan umat Islam dan dijadikan sebagai falsafah hidup. Pada periode ini,
tasawuf memiliki aturan, prinsip, dan sistem khusus, perkembangan Tarekat di
Indonesia bermula dengan adanya ajaran tasawuf, yang dipadukan dengan ajaran sufistik India
dan sufistik pribumi kemudian dianut oleh kalangan masyarakat Islam di Indonesia. Dengan
adanya proses tersebut, secara berangsur-angsur tarekat mulai berkembang di Indonesia.

2.Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seseorang yang mencelupkan
jarinya ke dalam lautan besar, maka perhatikan berapa dapatnya (air yang menempel di jari
adalah perumpamaan dunia, sedangkan lautan di hadapannya adalah perumpamaan akhirat).”
(HR Muslim) Jika kita masih suka iri dengan orang yang memiliki tempat tinggal besar, iri
terhadap mereka yang bisa menjejakkan kaki di luar negeri, iri pada mereka yang telah
berkeluarga dan memiliki anak, atau iri pada kesenangan duniawi lainnya. Itulah indikasi utama
bahwa kita masih belum menyadari betapa hinanya dunia ini. Sesungguhnya kita perlu belajar
memandang hina dunia ini agar tidak terjebak kenikmatan semu yang ada di dalamnya. Sama
hinanya dengan bangkai yang dikerubungi anjing

Allah telah mewahyukan kepada Daud alaihissalam dengan firman-Nya: “Wahai Daud,
perumpamaan dunia yaitu laksana bangkai di mana anjing-anjing berkumpul mengelilinginya,
menyeretnya kian kemari. Apakah engkau senang menjadi seekor anjing lalu ikut bersama-sama
mereka menyeret bangkai itu kian kemari? Wahai Daud ! Berlemah lembutlah dalam
pembicaraan dan berlaku sederhanalah dalam berpakaian. Kemasyhuran namamu di antara
khalayak ramai tidak akan identik selama-lamanya (dengan yang diperoleh) di akhirat.” (HQR
Al Madani di dalam kitabnya).

Jelas bahwa orang yang mengejar dunia, mengejar popularitas, kekayaan, kebebasan, sama
seperti anjing yang mengerubungi bangkai. Kecuali orang yang memanfaatkan popularitasnya,
hartanya, semata-mata untuk berdakwah menyeru ke jalan Allah. Namun amat langka orang
yang berlaku demikian.

Abu al-Syaikh dalam tafsirnya dari ‘Ali secara mauquf meriwayatkan :


‫الدنيا جيفة فمن أرادها فليصبر على مخالطة الكالب‬
Artinya : Dunia adala bangkai, maka barangsiapa yang menghendakinya, maka hendaknya bersabar
bergaul dengan anjing

3. Hubungan antara syariah, tarekat dan hakikat yaitu tarekat merupakan jembatan perantara dari
syariah menuju hakikat. Tujuan akhir manusia adalah untuk bahagia akhirat, maka tiga hal ini
perlu dipunyai seluruh manusia dengan dimuali dengan mengetahui syariat, kemudian tarekat,
dan buahnya, yaitu hakikat.

4. Maqamat yang di sepakati dalam ilmu tasauwuf Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya
Ihya’ Ulum al-Din mengatakan bahwa maqamat itu ada delapan, yaitu al-taubah, al-shabr, al-
tawakkal, dan al-ridla. Sedangkan altawaddlu, al-mahabbah, dan al-ma’rifah oleh mereka tidak
disepakati sebagai maqamat

Al-taubah Dalam bahasa Indonesia, tobat bermakna “sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan
yang salah atau jahat) dan beniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan”. Maqam tobat
(al-taubah) merupakan maqam pertama yang harus dilewati setiap salik dan diraih dengan
menjalankan ibadah, mujahadah, dan riyadhah. Hampir semua sufi sepakat bahwa tobat adalah
maqam pertama yang harus dilalui setiap salik. Istilah tobat berasal dari bahasa Arab, taba,
yatubu, tobatan, yang berarti kembali, dan disebut Alquran sebanyak 87 kali dalam berbagai
bentuk. Muhammad fu’ad ‘abd al-Baqi menyebutkan bahwa istilah tobat disebut Alquran
berulang kali dengan beragam bentuk kata, seperti tâbâ, tâbu, tubtu, tubtum, atubu, tatuba, yabtu,
yatûbu, yatûbû, yatûbûn, tub, tûbû, al-taubi, taubah, taubatuhum, ta’ibat, al-ta’ibûn, tawwab,
tawwaba, al-tawwabin, matab, dan matâbâ. Istilah tobat diartikan sebagai berbalik dan kembali
kepada Allah dari dosa seseorang untuk mencari pengampunannya..rincinya taubat adalah
berhenti melakukan dosa-dosa, yang di sertai memohon ampun atas segala dosa yang di lakukan
dengan penyesalan dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan
dosa tersebut dan dibarengi dengan melakukan kebajikan yang dianjurkan oleh Allah. Rincinya
Taubat adalah berhenti melakukan dosa-dosa, yang di sertai memohon ampun atas segala dosa
yang di lakukan dengan penyesalan dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak
mengulangi perbuatan dosa tersebut dan dibarengi dengan melakukan kebajikan yang dianjurkan
oleh Allah.
Al-Shabr Kata sabar berasal dari bahasa Arab, shabara, yashbiru, shabran, maknanya adalah
mengikat, bersabar, menahan dari laranangan hukum, dan menahan diri dari kesedihan. Kata ini
disebutkan di Alquran sebanyak 103 kali. Dalam bahasa Indonesia, sabar bermakna “tahan
menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asah, tidak lekas patah hati),dan
tabah,tenang,tidak tergesah-gesah,dan tidak terburu nafsu”.Sabar, menurut Al-Ghazali, jika
dipandang sebagai pengekangan tuntutan nafsu dan amarah, dinamakan sebagai kesabaran jiwa
(ash-shabr an-nafs), sedangkan menahan terhadap penyakit fisik, disebut sebagai sabar badani
(ash-shabr al-badani). Kesabaran jiwa sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek. Misalnya, untuk
menahan nafsu makan dan seks yang berlebihan.26 Al-Ghazali menjadikan sabar sebagai satu
keistemewaan dan spesifikasi makhluk manusia. Sikap mental itu tidak dimiliki oleh binatang,
juga para malaikat. Al-Ghazali membedakan sabar kepada tiga tingkatan, yaitu: 1) sabar untuk
senantiasa teguh (istiqamah) dalam melaksanakan perintah Allah swt., 2) sabar dalam
menhindarkan dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya,) sabar
dalam menghadapi atau menanggung cobaan dari-Nya. secara bahasa adalah bertahan atau
menahan, bertahan dan menahan diri dari rasa gelisah, rasa cemas dan rasa amarah, menahan
lidah dari keluh kesah, menahan anggota tubuh dari kekacauan. Menurut imam Ghazali sabar
adalah usaha seseorang dalam menahan diri dari hal-hal yang di larang syari’at dan selalu
berusaha untuk melaksanakan hal-hal yang di wajibkan baik fardu maupun yang Sunnah.

Al-tawakkul Berasal dari bahasa Arab, wakila, yakilu, wakilan yang berarti “mempercayakan,
memberi, mwmbuang urusan, bersandar, dan bergantung”, istilah tawakal disebut di dalam
Alquran dalam berbagai bentuk sebanyak 70 kali. Dalam bahasa Indonesia, tawakal adalah
“pasrah diri kepada kehendak Allah; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah (dalam
penderitaan dan sebagainya), atau sesudah berikhtiar baru berserah kepada Allah”

Anda mungkin juga menyukai