Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“SABAR DAN SYUKUR DALAM PERSPEKTIF ISLAM”

KELOMPOK 10 :

1.Damar siregar (2022210063)

2.Dandi anugra putra (2022210060)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan Penyusunan Makalah Tentang “Urgensi Dan
Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela Negara Bagi Indonesia Dalam Membangun
Komitmen Kolektif Kebangsaan” Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
RAHMADHONA FITRI HELMI,S.AP.,M.PM selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan
kewarganegaraan yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Adapun tujuan lain dibuatnya makalah ini yaitu untuk
menciptakan karakter siswa yang berani bertanya, bersikap dan berpenampilan dengan baik,
serta bekerjasama dalam kelompok Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini.
Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis
juga berharap semoga karya ilmiah ini kedepannya lebih baik lagi

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang, 12 Desember 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah
dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar)
menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan
makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)

Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan ‘keluar’
dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya.
Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin
bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.

Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah: 

Menahan diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh
kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.

Kata “syukur” adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. Kata ini dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia diartikan sebagai: rasa terima kasih kepada Allah, dan untunglah
(menyatakan lega, senang, dan sebagainya). Pengertian kebahasaan ini tidak sepenuhnya
sama dengan pengertiannya menurut asal kata itu (etimologi) maupun menurut penggunaan
Al-Quran atau istilah keagamaan. Dalam Al-Quran kata "syukur" dengan
berbagai bentuknya ditemukan sebanyak enam puluh empat kali. Ahmad Ibnu Faris dalam
bukunya Maqayis Al-Lughah menyebutkan empat arti dasar dari kata tersebut yaitu, Yang
pertama, Pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh. Hakikatnya adalah merasa ridha
atau puas dengan sedikit sekalipun, karena itu bahasa menggunakan kata syukur untuk kuda
yang gemuk namun hanya membutuhkan sedikit rumput. Peribahasa juga memperkenalkan
ungkapan Asykar min barwaqah (Lebih bersyukur dari tumbuh barwaqah). Barwaqah adalah
sejenis tumbuhan yang tumbuh subur, walau dengan awan mendung tanpa hujan. Kedua,
Kepenuhan dan kelebatan. Pohon yang tumbuh subur dilukiskan dengan kalimat syakarat
asy-syajarat. Ketiga, Sesuatu yang tumbuh di tangkai pohon (parasit). Keempat, Pernikahan,
atau alat kelamin.

1.2. Tujuan pembuatan makalah

1. Untuk mengetahui pengertian sabar dan syukur

2. Untuk mengetahui cara mensyukuri nikmat dan karunia Allah.

3. Untuk mengetahui hikmah dari bersabar dan bersyukur

4. Untuk mengetahui sebab-sebab kurang sabar dan bersyukur.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penertian sabar dan syukur

sabar
Sabar secara Etimologi: Sabar (ash-shabar) berarti menahan dan mengekang (al-habs wa al-
kuf). Secara terminologis sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai
karena mengharap ridha Allah.Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri dari hal-hal
yang tidak di senangi seperti musibah kematian,sakit,kelaparan dan sebagainya, tapi juga nisa
berupa hal-hal yang di senangi. Sabar dalam hal ini berarti menahan danmengekang diri dari
memperturutkan hawa nafsu. Dalam ensiklopedi islam dijelaskan bahwa yang di maksud
sabar ialah menahan diri dalam menanggung suatu penderitaa,baik dalam menemukan
sesuatu yan tidak di ingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi.imam
Al-ghazali mengatakan bahwa sabar adalah suatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu
yang tumbuhnya atas dorongan ajaran islam.

Dengan kata lain sabar ialah tetap tegaknya dorongan agama berhadapan dengan dorongan
hawa nafsu.dorongan agama ialah hidayah Allah kepada manusia untuk mengenal Allah,
Rasul serta mengamalkan ajaran-Nya. Sedangkan dorongan hawa nafsu ialah tuntutan
syahwat dan keinginan-keinginan rendah yang minta di laksanakan.Menurut M. Jamaluddin
barang siapa yang tegak bertahan sehingga dapat menundukkan dorongan hawa nafsu secara
terus menerus maka orang tersebut termasuk golongan orang yang sabar.

Syukur
Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran,dan wa syukuran yang berarti
berterima kasih keapda-Nya .Bila disebut kata asy-syukru, maka artinya ucapan terimakasih,
syukranlaka artinya berterimakasih bagimu, asy-syukru artinya berterimakasih, asy-syakir
artinya yang banyak berterima kasih .

Menurut Kamus Arab – Indonesia, kata syukur diambil dari kata syakara, yaskuru, syukran
dan tasyakkara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya . Syukur berasal dari kata
syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya .
Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta
mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan
dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.

2.2 .Macam macam sabar dan syukur

Sabar
Menurut Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya Ash-Shabrfi Al-Qur’an,sabar dapat di bagi
menjadi enam macam:
          1)      Sabar menerima cobaan hidup
          2)      Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu
          3)      Sabar Dalam Taat Kepada Allah SWT
          4)      Sabar Dalam Berdakwah
          5)      Sabar Dalam Perang
          6)      Sabar Dalam Pergaulan

Syukur
1) bersyukur dengan lisan
2) bersyukur dengan hati
3) bersyukur dengan amal perbuatan

2.3. Keutamaan sabar dan syukur

Sabar
Sifat sabar dalam Islam menempati posisi yang istimewa.Al-Qur’an mengaitkan sifat sabar
dengan bermacam-macam sifat mulia lainnya. Antara lain di kaitkan dengan keyakinan,
syukur, tawakkal, dan taqwa.mengaitkan satu sifat dengan banyak sifat mulia lainnya
menunjukkan betapa istimewanya sifat itu.Karena sabar merupakan sifat mulia yang
istimewa, tentu dengan sendirinya orang-orang yang sabar juga menempati posisi yang
istimewa. Sifat sabar memang sangat di butuhkan sekali unyuk mencapai kesuksesan dunia
dan akhirat. Seorang mahasiswa tidak akan berhasil mencapai gelarkesarjanaan tanpa sifat
sabar dalam belajar.
Syukur
Syukur adalah senantiasa memuji Allah ta'ala baik di waktu senang maupun sedih dan waktu
lapang maupun sulit, menaati segala perintah-Nya baik yang wajib maupun yang sunnat dan
segala larangan-Nya baik yang haram maupun yang makruh, serta ridha terhadap qadar
(ketentuan) Allah ta'ala yang baik dan yang buruk. Inilah hakikat syukur yang wajib
diamalkan oleh setiap muslim. Di antara nikmat Allah ta'ala yang diberikan kepada manusia
adalah nikmat Islam Islam dan Iman, keluarga (istri, suami dan anak), harta, kesehatan,
keamanan, rezki, umur, akal, bernafas, penglihatan, pendengaran, jabatan, harta, buah-
buahan, dan lainnya. Namun nikmat yang paling besar bagi seorang muslim adalah nikmat
Iman dan Islam atau nikmat hidayah.Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap
manusia khususnya seorang muslim untuk senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala yang
telah memberikan nikmat yang sangat banyak, baik disadari maupun tidak, diketahui maupun
tidak, dan diakui maupun tidak
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pengertian sabar dan syukue

Sabar (ash-shabar) berarti menahan dan mengekang (al-habs wa al-kuf). Secara


terminologis sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena
mengharap ridha Allah.Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri dari hal-hal
yang tidak di senangi seperti musibah kematian,sakit,kelaparan dan sebagainya, tapi
juga nisa berupa hal-hal yang di senangi. Sabar dalam hal ini berarti menahan
danmengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu.

Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran,dan wa syukuran yang
berarti berterima kasih keapda-Nya .Bila disebut kata asy-syukru, maka artinya
ucapan terimakasih, syukranlaka artinya berterimakasih bagimu, asy-syukru artinya
berterimakasih, asy-syakir artinya yang banyak berterima kasih .

Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta
mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan,
dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan

Keutamaan sabar dan syukur

Sabar
Sifat sabar dalam Islam menempati posisi yang istimewa.Al-Qur’an mengaitkan sifat
sabar dengan bermacam-macam sifat mulia lainnya. Antara lain di kaitkan
dengan keyakinan, syukur, tawakkal, dan taqwa.mengaitkan satu sifat dengan banyak
sifat mulia lainnya menunjukkan betapa istimewanya sifat itu.Karena sabar
merupakan sifat mulia yang istimewa, tentu dengan sendirinya orang-orang yang
sabar juga menempati posisi yang istimewa.
Syukur
Syukur adalah senantiasa memuji Allah ta'ala baik di waktu senang maupun sedih dan
waktu lapang maupun sulit, menaati segala perintah-Nya baik yang wajib maupun yang
sunnat dan segala larangan-Nya baik yang haram maupun yang makruh, serta ridha
terhadap qadar (ketentuan) Allah ta'ala yang baik dan yang buruk.

3.2. Saran
Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam makalah ini, segala kekurangan yang ada
dalammakalah ini mungkin karena kelalaian atau ketidaktahuan saya dalam
penyusunannya. Segala hal yangtidak relevan, kekurangan dalam pengetikan atau bahkan
ketidakjelasan dalam makalah ini
merupakan proses saya dalam memperlajari bidang studi ini dan diharapkan saya yang me
nulis ataupun bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://iqt.uinsgd.ac.id/sabar-dan-syukur-kunci-kebahagiaan-dalam-hidup/

https://duniapesantren.com/pengertian-syukur/

https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-sabar-dalam-islam

Anda mungkin juga menyukai