Tugas terstruktur
Mata kuliah ilmu akhlaq dan tasawuf
Dosen pengampu: A.M.Ismatullah S.Th.M.S.I
Disusun oleh:
Alfian (
Malika dwi hermayami (
Rofiantun fatimah (214110503040)
Yoga febianto (
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan masyarakat terhadap adanya tasawif semakin tinggi, sebab
tasawuf memang ditujukan untuk kebahagiaan zahir dan batin. Tasawuf
sangat membidangi segi-segi penghayatan dan pengalaman yang bersifat
lebih pribadi di mana tekanana orientasinya bersifat esoteri. Sejarah
perkembangan pemikiran islam ditandai dengan adanya poblematik
diantara disiplin ilmu keislaman. Perkembangan ini dimulai sejak zaman
Rasullullah SAW dan berlangsung hingga masa-masa selanjutnya. Di
dalam keadaan seperti inilah muncul ora ng muslim sunni dengan
kecendrungannya pada pola hidup ascetic (zuhud) yang merupakan cikal
bakal perkembangan tasawuf. Perkembangan tasawuf tidak lagi
berkembang sebagai gerakan oposisi politik, tetapi sebagai dinamika
perkembangan gagasan kesufian sendirir yang secara sadar berkembang
menjadi mistisme. Dalam perkembangan tasawuf, para sufi menyuguhkan
konsep religi-moral yang disebut maqamat, serta teori ahwal yang bersifat
psiko-gnostik yang harus dilalui oleh para sufi.
Konsep-konsep dalam dunia tasawuf mulai ada sejak abad ke- 3 dan
ke-4 H. diawali dengan semakin banyaknya orang yang mempraktikkan
jalan sufi yang mereka daparkan dari pengalaman keagamaan yang
beraneka ragam. Para ulama berpendapat jika klai-klaim sufi seluruhnya
diakui, maka akan menyebabkan kekacauan spiritual sebab tidak
memungkinkan untuk mengatur, mengontrol bahkan meramalkan jalnnya
“kehidupan spritual” itu. Yang lebih penting kaum sufi tampak merasa
perlu untuk mengembangkan suatu metode kontrol dan kritik untuk
membakukan dan mungkin mengobjektifkan pengalaman-pengalaman
yang mereka dapat. Dengan menggunakan arah dan motivasi seperti itu
kalangan para kaum sufi dikenal dengan tahapan-tahapan atau “station-
station” (maqamat) jalan sufi. Maqamat diperinci lagi melalui sebuah
teori tentang keadaan-keadaan (ahwal) yang meminjam istilah rahman
bersifat psiko-gnostik. Pada umumnya maqamat dinyatakan dalam
terminologi yang sepenuhnya dipinjam dari Al-qur’an, seperti tobat,
sabar, syukur, dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
C. macam-macam ahwal
Berkenaan tentang konsep ahwal ada beberapa macam ahwal
diantarnya adalah:
1. Al-Muhasabah dan al-muroqobah (waspada dan mawas diri)
Waspada diartikan meyakini bahwa Allah SWt mengetahui segala
pikiran, perbuatan, dan rahasia dalam hati. Dengan inilah orang akan
merasakan waspada dan akan selalu memperhatikan segala tingkah
lakunya karena sadar bahwa Allah SWT selalu mengawasinya.
Sedangkan mawas diri merupakan meneiliti dengan cermat apakah segala
perbuatan yang dilakukan sudah sesuai atau tidak sesuai dengan apa yang
diperintahkan. Dalam keadaan ini selalu mendorong untuk memperbaiki
segala perilakunya.
2. Al-isyaq (rindu)
Kerinduan merupakan wujud adanya cinta yang kuat kepada Allah
SWT sehingga seorang sufi akan terus berusaha untuk selalu bersama
allah dengan berbagai media ibadah. Di dalam hati seorang sufi akan ada
rasa rindu untuk bertemu Allah SWT tampak sangat kuat. Oleh sebab itu
dalam beberapa kasus sufi sering ditemukan bahwa betapa mereka rindu
akan adanya kematian yang menghalangi pertemuan antara dirinya
dengan Allah SWT.
3. Al-uns (intim)
Di dalam pandangan kaum sufi sifat ini merupakan sifat merasa selalu
berteman dan tak pernah merasa sepi. Al-uns mengacu pada keintiman
dan pertemanan yang dalam antara seorang hamba dengan allah. Istilah
ini menggambarkan hubungan yang erat dan intim antara seorang dengan
tuhan, dimana individu tersebut merasakan kehadiran allah dalam setiap
naspek kehidupannya.
4. Tumaninah
Tumaninah merupakan istilah yang menggambarkan ketenangan dan
kejernihan hati yang diberikan allah kepada seorang hamba yang telah
mencapai kedekatannya dan kepasrahan sepenuhnya kepada allah. Dalam
hal ini seorang yang sedang dalam keadaan tumaninah akan mengala mi
ketenangan batin dan kebebasan dari kegelisahan dunia.
5. Musyahadah
Merupakan istilah yang mengacu pada pengalaman spiritual dimana
seorang menyaksikan kehadiran allah dan fenomena-fenomena spiritial
yang tidak terlihat oleh orang biasa. Biasanya hal ini berdasarkan
penglihatan maupun pengalaman batin yang kuat dengan memperkuat
keimanan seorang dan mengarahkan lebih dekat kepada allah.
6. Yaqin
Yaqin merupakan istilah yang berarti keyakinan yang kuat dan pasti
dalam iman seorang hamba kepada allah. Yaqin merupakan tingkat
kepercayaan yang tinggi dan ketenangan dalam keyakinan bahwa allah
adalah yang satu-satunya yang benar ada, berkuasa, dan mengontrol
segala sesuatu.
7. Muhabah
Muhabah adalah istilah yang merujuk pada cinta yang mendalam dan
kasih sayang yang tulus kepada allah. Ini merupakan perasaan cinta dan
pengagungan yang muncul dari keimanan dan kepasrahan seorang
kepadanya.
8. Raja’
Raja’ merupakan istilah dalam tasawuf yang mengacu pada perasaan
kagum dan takjub seorang terhadap kebesaran dan keindahan allah. Raja’
merupakan wujud penghormatan dan pengagungan yang muncul dari
kesadaran akan kekuasaan dan keagungannya.
9. Kauf
Kauf adalah rasa takut yang sehat dan timbal balik antara seorang
hamba dengan allah. Ini bukan taut dalam arti ketakutan, tetapi
merupakan kesadaran akan keesaan dan kebesaran allah yang membuat
seorang berusaha untuk taat dan menjauhi dosa.
D. Kesimpulan
Beberapa poin yang dapat disimpulkan dari makalh ini terkait konsep
maqamat dan ahwal adalah:
1. Maqamat adalah bentuk dari jamak dari kata maqam, yang secara
bahasa berarti pengkat atau derajat. Dalam bahasa inggris, maqamat
disebut sebagai istilah stations atau stages. Sementara menurut tasawauf
maqamat merupakan kedudukan seorang hamba di hadapan allah, yang
diperoleh melalui peribadatan, mujahadat, dan lainya.
2. Ahwal merupakan keadaan hati yang selalu berdzikir dan hal ini dilihat
dari metodologi mujahadah dan latihan-latihan seperti yang telah
disebutkan sebagaimana terdahulu. Ahwal tersebut seperti seperti diawasi
Allah SWT, perasaan dekat dengan allah, rasa cinta, takut, harapan, rindu,
tenang, yakin dan lainnya.
3. Macam-macam maqamat terbagi menjadi beberapa diantara nya: al-
taubah, wara, zuhud, tawakal, sabar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab Syakhrani, KONSEP MAQAMAT DAN AKHWAL,mushaf
journal: jurnal ilmu al-quran dan hadis Vol. 3 No. 1 April 2023, page
9-23
Ma’rifat: Jurnal Tasawuf Vol 1 No.1 (2022) maqamat dan ahwal dalam
pandangan abu nashr al-thusi al-sarraj dalam kitab al-luma