Anda di halaman 1dari 5

HIKMAH DAN I’TIBAR

a. Kasih Sayang
Kasih sayang bisa juga disebut Mahabbah makna asalnya adalah bening dan bersih. Sebab
bangsa arab menyebut istilah bening ini untuk gigi yang putih. 1 Al-rahman, merupakan salah
salah satu nama terbaik Allah swt yang menunjukan sifat-Nya yang pengasih. Al-rahman berasal
dari akar kata ra-hi-ma, dengan lafazh tafdil yang meletakkan makna superlatif. Kata sifat dari
akar kata ra-hi-ma adalah rahim berarti “pengasih”, sedangkan al-rahman sebagai bentuk
superlatif berarti “Maha pengasih.2
Makna kasih yang sesungguhnya itu bagaimana kita memberi yang terbaik buat orang lain,
baik itu membahagiakan, tidak merebut kebahagiaan orang lain dan membuka pintu hati untuk
sebuah kasih, tetapi kasih ini beda dengan cinta, kasih lebih bersifat rasa kepedulian seorang
insan tanpa ingin meminta imbalan atas apa yang telah dilakukan untuk yang dikasihinya. Oleh
karena itu setiap insan mau diri mereka disayangi. Karena dengan rasa sayang itu setiap insan
dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki. Apabila sifat kasih sayang mulai luntur dan sifat
dendam,kebenciannya lebih besar maka akan menjanjikan kehancuran kepada sesuatu bangsa
atau masyarakat.3
Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat
menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Dalam hadis Nabi Saw :

"Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal kecintaan, kasihsayang dan belas kasihan
sesama mereka, laksana satu tubuh. Apabila sakit satu anggota dari tubuh tersebut maka akan
menjalarlah kesakitan itu pada semua anggota tubuh itu dengan menimbulkan insomnia (tidak
boleh tidur) dan demam (panas dingin)." - HR. Muslim

Bahkan dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi melalui Anas ra. Nabi Saw.
bersabda :
"Tidak akan masuk surga kecuali orang yang penyayang."
1
Ibnu Qayyim al-jauziyah, raudhah Al-Nuhibbin wa Nuzhan AlMusytaqim, diterjemahkan oleh kathur
Suhardi, taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, (Jakarta: Darul falah, 1999) Cet.ke 1, h. 5.
2
Zurkani Jahja, Asmaul Husna, PT.Grafika Wangi (Kalimantan: Banjarmasin, 2002), Jilid 1.
3
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim, terjemahn dalam Bahasa Indonesia Konsep Hidup
ideal dalam Islam, (Jakarta:Darul Haq, 2006) Cet. 1, h. 210.
Jadi jelas bahwa yang masuk surga itu hanyalah orang-orang yang mempunyai rasa kasih
sayang yang tanpa dibayangi dengan niat-niat jahat. Rasa kasih sayang yang diniatkan kerana
Allah, bukan kerana keuntungan dan kesenangan duniawi. Makna kasih sayang tidaklah
berhujung, sedangkan rasa kasih sayang adalah sebuah fitrah yang mesti direalisasikan terhadap
sesama manusia sepanjang kehidupan di dunia ini ada.

Hikmah dan I’tibar yang kita dapatkan yaitu seperti yang suda di jelaskan pada pembahasan di
atas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan tingkat kepedulian kita terhadap sesama umat muslim
2. Dapat mengeratkan Ukhuwah dengan kerabat dan sanak saudara.
3. Mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, dan
4. Mempermudah jalan menuju surga Allah Swt.

b. Peduli Sesama
Kepedulian sosial berarti sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain (sesama
anggota masyarakat). Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri urusan
orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain
dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.4
Beramal sholeh dapat diartikan berbuat baik/kebajikan, member sumbangan atau bantuan
kepada orang miskin. Amal sholeh juga dapatberarti melakukan sesuatu yang baik seperti
member nasehat, bekerja untuk kepentingan masyarakat, dan mengerjakan suatu ilmu. Beramal
sholeh merupakan wujud akhlak sosial dalam rangka mewujudkan kepedulian sosial, sehingga
seseorang berbuat baik kepada terhadap orang lain. Hal demikian sangat diperlukan, karena
kalau kita membutuhkan bantuan orang lain, maka kita harus membantujuga oirang lain.5

Hikmah dan I’tibar yang kita dapatkan yaitu seperti yang suda di jelaskan pada pembahasan di
atas adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan kerukunan
2. Terwujudnya persatuan dan kesatuan

4
Ahmad Shalaby, Kehidupan Sosial Dalam Pemikiran Islam, (Amzah, 2001), h. 313
5
Srijanti, dkk, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 122
3. Menciptakan kondisi yang harmonis dan menghilangkan rasa dendam.
4. Sikap peduli sangat dianjurkan dalam agama islam, karena dengan adanya peduli sosial,
akan timbul persaudaraan.

c. Berlindung Diri Kepada Allah Swt.


Interpretasi Qs. Al-Falaq [113] : 3-4 Menurut Abd. Ar-Ra‟ufAs-Singkili Ketika menafsirkan
dua ayat tersebut, As-Singkili mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw diperintahkan untuk
berlindung kepada Tuhan penguasa suasana subuh dari segala kejahatan yang diciptakan-Nya,
seperti binatang atau hewan buas, dari segala bentuk jimat, dan dari segala kejahatan malam dan
bulan apabila telah gelap (ayat 3). Kemudian diperintahkan juga berlindung dari segala yang
berhembus pada simpulan (sihir). Dalam menafsirkan ayat ke-4 ini juga, beliau mengutip sebuah
riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw pernah tersihir oleh Labid bin al-Asham.

Sebagaimana kutipan berikut :


“[kata mufassir]:Turunnya surat ini dari kemudian ta`kala juhung (maksudnya disihir) oleh
Labid bahwa dia akan Nabi Saw. pada tali disimpulannya tali itu sebelas simpul maka sakit
Nabi Saw beberapa hari”6
HAMKA menfasirkan dengan ketika menafsirkan ayat keempat dari surat al falaq ini,
menurutnya harus selalu memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai macam mantra dan
sihir digunakan oleh orang lain yang ingin mencelakakan. Dan juga dalam menafsirkan ayat ini
beliau juga mengangkat nuansa lokalitas yang ada di Minangkabau Menurut beliau di
Minagkabau sihir atau mantra identik dengan Tuju, Tuju bisa diartikan sebagai titik akhir yang
dituju dalam perjalanan atau dalam bahasa Arab diartika sebagai maqsud. Dan beliau juga
menyebut beberapa jenis Tuju yang ada di Minangkabau, seperti Tuju gelang-gelang yang bisa
menyebabkan orang tersebut sakit perut yaitu dengan memasukan cacing ke dalam perut orang
yang dituju. Kemudian Tuju Gayung, Tuju Tinggam, dan Tuju Gasing.7

Hikmah dan I’tibar yang kita dapatkan yaitu seperti yang suda di jelaskan pada pembahasan di
atas adalah sebagai berikut:

6
Abd. Ar- Ra’uf as- Singkili, Tarjuman al- Mustafid, ( Singapura: Maktab wa Mathba’ah Sulaiman
Maraghi, 1951) h. 610
7
HAMKA, Tafsir Al-Azhar, Juz. xxx, (Jakarta : Pustaka Panjimas,1982), h. 310.
1. Dapat meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah Swt.
2. Menambah rasa waspada terhadap peristiwa kejahatan.
3. Menambah kepercayaan pada Allah dengan cara bertawakkal yang berketerusan.

d. Saling Menasehati

Nasihat berasal dari bahas Arab, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia nasihat diartikan
secara sederhana mauizah yaitu; ajaran atau pelajaran yangbaik; atau diartikan anjuran (petunjuk,
peringatan, teguran) yang baik, kehendak baik. Saling menasihati berarti saling menganjurkan
kebaikan, saling menghendaki kebaikan, dan saling mengingatkan. Kata “nasihat” banyak
disebutkan dalam beberapa Hadis di antaranya Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari
Tamim al-Dariy, Rasulullah saw bersabda:

)‫صي َحةُ قُ ْلنَا لِ َم ْن قَا َل هَّلِل ِ َولِ ِكتَابِ ِه َولِ َرسُولِ ِه َوَأِلِئ َّم ِة ْال ُم ْسلِ ِمينَ َوعَا َّمتِ ِه ْم (صحيح مسلم‬
ِ َّ‫الدِّينُ الن‬
Agama itu nasihat, kami bertanya: Untuk siapa ? Beliau menjawab untuk Allah, kitab-
Nya, Rasul-Nya, para pimpinan kaum msulimin dan umumnya kaum msulimin. (HR. Muslim)

Makna nasehat beragam intinya anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik,
kehendak baik. Saling menasihati berarti saling menganjurkan kebaikan, saling menghendaki
kebaikan, dan saling mengingatkan. Kata “nasihat” banyak disebutkan dalam beberapa Hadis di
antaranya Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa agama itu nasihat. Sedangkan Ihsan
secara sederhana diartikan berbuat baik. Berbuat baik adakalanya dalam ibadah dan adakalanya
bermuamalah dengan sesama manusia.
Mayoritas isi kandungan agama adalah nasihat. Ada beberapa pengertian nasihat yang
berbeda bergantuk konteks kepada siapa nasihat itu diberika. Al-Khathabiy dan ulama lain
memberikan arti nasihat sebagaimana yang dikutib oleh al-Nawawi pada sayarah Muslim
sebagai berikut:
1. Nasihat untuk Allah diartikan beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya,
mematuhi segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Nasihat bagi kitab Allah, maknanya beriman keagungan kalam Allah al-Qur’an,
membaca, memahami dan mengamalkannya

3. Nasihat kepada Rasul-Nya, maknanya mengimani kebenarannya, patuh segala yang


datang dari padanya dan menghidupkan Sunah-sunahnya

4. Nasihat terhadap para pimpinan umat Islam, artinya membantu mereka dalam
melaksanakan kebenaran, taat segala perintahnya dan memberikan masukan saran secara
sopan jika mereka menyimpang.

5. Nasihat kepada kaum muslimin semuanya, artinya memberikan petunjuk dan bimbingan
kepada mereka untuk kemaslahatan dunia dan akhirat serta mencegah gangguan mereka.8

8
http://anisulyaaff.blogspot.com/2017/saling-menasehti.html. diakses pada 13 Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai