Anda di halaman 1dari 6

Nama: Rivaldi Ibnu Sina

Kelas: Mnj 22 L

Nim: 20220080277

Resume kuliah umum agama dan etika

1. (Ustaz H. Hendar Ali, LC.,M.pd.)

Rahmatan lil’alamin adalah istilah qur’ani dan istilah itu sudah terdapat dalam Al-Qur’an ,
yaitu sebagaimana fir man Allah dalam Surat al-Anbiya’ ayat 107: ”Dan tiadalah kami
mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan
liralamin)”. Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilaku kan secara benar dengan
sendirinya akan mendatangkan rahmat, baik itu untuk orang Islam maupun untuk selu ruh
alam.

*Pendapat rahmatan Lil Al-Amin:

 (Riwayat dari Ibnu Abas)

 (Riwayat dari Ibnu Zaid):

Rahmatan Lil Al-Amin khusus bagi yang beriman kepada Allah SWT.

*Pendapat yang benar mengenai Rahmatan Lil Al-Amin:

 Rahmat Bagi Mu’min adalah hidayah sebab diutusnya Rasulullah SAW

 Rahmat bagi Kafir tertahannya adzab dan siksa baginya atau tidak disegerakan.

Pendapat yang kuat adalah pendapat pertama dari Ibnu Abbas (disarikan dari kitab tasfir At-
Thobary karya Imam At-Thobary)

* Pemahaman Rahmatan Lil Al-Amin:

 berkasih sayang terhadap orang kafir ( Q.S. Al-mujadalah: 22)

 Sebagian kaum muslimin membiarkan orang-orang meninggalkan shalat,


membiarkan pelacuran merajalela, membiarkan wanita membuka aurat mereka di
depan umum bahkan membiarkan praktek-praktek kemusyrikan dan enggan
menasehati mereka karena khawatir para pelaku maksiat tersinggung hatinya jika
dinasehati, kemudian berkata: “Islam khan rahmatan lil’alamin, penuh kasih sayang”
( HR. Muslimin no. 2594) jelas dan (Q.S. Al kafirun 1-5)

*Ramhatan Lil Al-Amin:

 Nabi Muhammad diutus Rahmat bagi semua

 (Dr. Iya hidarya, MM) pemateri ketiga

*Deinul Islam

 Aqidah (iman) kajian tauhid/Kalam/Ushuludin


 Syariah (Islam/aturan) kajian fikih;

1). Ibadah: mahdah dan ghairu mahdah

2). Muamalah: muamalah ekonomi, Al ahwal asy syakhsiyah, jinayah(hukum) dan siyasah
(politik)

 akhlak (Ihsan) kajian tashowuf;

1). Akhlak terhadap diri sendiri

2). Terhadap sesama dan alam

3). Terhadap Allah SWT

* mendapatkan Rahmat dengan hidah dan kafir mendapatkan Rahmat dengan tertahan
adzab

 Perang terhadap kafir barby untuk mengakhiri penderitaan di akhirat

 Mengingatkan kepada ahli maksiat agar mereka selamat.

Pertanyaan:

Sebutkan ayat serta terjemahan terhadap konter larangan untuk menyamakan dan
membenarkan semua agama/pemahaman purwanisme

Jawaban:

 Surat Al-Baqarah ayat 62 :

“Sejujurnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-
orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian dan beramal saleh, maka mereka akan menerima pahala dari Tuhannya .Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

 Surat Al-Hajj ayat 67:

“Bagi setiap umat (juga) suatu kiblat (yang telah ditentukan), maka berlomba-lombalah kamu
(masing-masing) dalam berbuat kebajikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

2. Etika Berkomunikasi Dalam Islam (pemateri kedua)

Kalimah thayyibah atau perkataan yang baik merupakan perkataan yang direstui oleh Allah
SWT (QS Ibrahim [14]: 24-25). Kalimat demikian punya akar kebenaran yang kuat dan
menimbulka maslahat bagi umat. Ia laksana pohon yang subur rimbun, dan berbuah lebat.

* Etika berkomunikasi dalam Islam

 Berbicara seperlunya

 Tidak menjatuhkan air muka seseorang

 Tidak menggunakan bahasa kasar dan Lucah


 Panggil nama yang disukai

 Hormati pendengar

 Mulakan dengan Al Fatihah dan ditutup dengan tasbih kaffarah dan surah al-asr.

* Definisi komunikasi dalam Islam

 Menurut Mohd Yusof hussai:

Komunikasi islam sebagai proses menyampai atau bertukar maklumat) dengan


menggunakan prinsip dan kaedah Komunikasi yang terdapat dalam al quran dan hadis.

 Mahyuddin Abd Hallm:

Menegaskan bahawa komunikasi islam ialah proses membekalkan khalayak dengan hakikat
kebenaran agama islam yang berterusan bersandarkan al-quran dan sunah Bertusan
membentuk pandangan umum yang betul.

 Hamid Mawlana

Konsep komunikasi dalam islam adalah a tabigh la dikembangkan daripada konsep ibn
Khaldun dengan bersandar kepada teor tauhid dokrin amar makruf nahi munkar dalam
kerangka politik Tujuan untuk memelihara dan mempersiapkan kesatuan ummah.

* Konsep komunikasi dalam Islam:

 Komunikasi Islam berfokus pada teori-teori komunikasi yang dikembangkan oleh


para pemikir Muslim.

 Menjadikan komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif, terutama dalam


menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan.

 Komunikasi Islam merupakan proses penyampaian atau tukar menukar informasi


yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam Alquran.

 Proses penyampaian nilai- nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi yang sesuai dengan Alquran.

* 7 jenis perkataan yang sesuai dengan ajaran Islam:

1). Qawlun ma’ruf (perkataan yang baik). Perkataan jenis ini identik dengan kesantunan dan
kerendahan hati. Alquran mensinyalir bahwa mengucapkan qawlun ma’ruf lebih baik
daripada bersedekah yang disertai kedengkian (QS Albaqarah [2]: 263).

2). Qawlun tsabit (ucapan yang teguh). Perkataan ini punya argumentasi yang kuat serta
dilandasi keimanan yang kokoh. Tidak ada keraguan yang menyelimutinya. Kezaliman yang
nyata patut dihadapi dengan perkataan jenis ini (QS Ibrahim [14]: 27).

3). Qawlun sadid (perkataan yang benar). Tiada dusta dan kebatilan dalam ucapan ini. Kata
sadid berasal dari sadda yang berarti menutup, membendung, atau menghalangi. Qawlun
sadid yang diucapkan berfungsi untuk mencegah terjadinya kemungkaran dan kezaliman.
Bukti ketakwaan seorang Mukmin di antaranya gemar mengucapkan perkataan ini (QS Al-
Ahzab [33]: 70).

4). Qawlun baliqh (ucapan yang efektif dan efisien). Ini adalah jenis ucapan yang cermat,
padat berisi, mudah dipahami, dan tepat mengenai sasaran alias tidak ngelantur. Tipe
perkataan seperti ini akan berpengaruh kuat bagi pendengarnya (QS Annisa [4]: 63).

5). Qawlun karim (perkataan yang mulia). Ia adalah tutur kata yang bersih dari kecongkakan
dan nada merendahkan atau meremehkan lawan bicara. Terdapat semangat memuliakan,
menghormati, dan menghargai terhadap lawan bicara dalam gawlun karim tersebut (QS Al-
Isra [17]: 23).

6). Qawlun maysur (ucapan yang layak dan pantas). Maysur arti asalnya adalah yang
memudahkan. Ucapan ini mengandung unsur memudahkan segala kesukaran yang
menimpa orang lain, dan menghiburnya guna meringankan beban kesedihan (QS Al-Isra [17]:
28).

7). Qawlun layyin (tutur kata yang lemah lembut). Kelembutan diharapkan dapat
menundukkan kekerasan, sebagaimana air dapat memadamkan api. Inilah pesan Allah
kepada Nabi Musa dan Nabi Harun ketika keduanya hendak menghadap Firaun yang lalim
(QS Thaha [20]: 44).

Rasulullah SAW pun mengingatkan, “(Muslim terbaik) ialah yang orang-orang Muslim lainnya
selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya (perbuatannya)” (HR Bukhari dan Muslim).

3. (Dr. Iya hidarya, MM) pemateri ketiga

*Deinul Islam

 Aqidah (iman) kajian tauhid/Kalam/Ushuludin

 Syariah (Islam/aturan) kajian fikih;

1). Ibadah: mahdah dan ghairu mahdah

2). Muamalah: muamalah ekonomi, Al ahwal asy syakhsiyah, jinayah(hukum) dan siyasah
(politik)

 Akhlak(Ihsan) kajian tashowuf;

1). Akhlak terhadap diri sendiri

2). Terhadap sesama dan alam

3). Terhadap Allah SWT

4.Konsep ketuhanan manusia dan alam semesta (dr. Herwan,M.M.pd.) pemateri ke


empat

* Ketuhanan, manusia dan alam

 Hablum Minallah

Hablum minallah adalah bagaimana manusia berhubungan dengan Sang Pencipta dengan
mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi larangannya.

 Hablum Minangaas
Jika hablum minallah dikenal sebagai kesalehan individu, hablum minannas merupakan
kesalehan sosial.

 Hablum Minal ‘Alam

Manusia juga diberi tugas untuk memakmurkan bumi. Allah SWT bahkan secara tegas
mengancam manusia yang berbuat kerusakan di muka bumi,

* Konsep ukhuwah (persaudaraan)

 Ukhuwah islamiah (persaudaraan sesama muslim)

 Ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air)

 Ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia)

* Pemahaman hakikat manusia

 Penciptaan manusia

Manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna dibanding makhluk lainnya. QS. At Tin
ayat 4

 Fitrah manusia

Manusia memiliki potensi dan kemampuan untuk berbuat baik menjadi bermanfaat bagi
sesama

 Kedudukan manusia

Manusia menjadi khalifah di bumi dan bertanggung jawab memelihara ketertiban alam
semesta.

*Hubungan Manusia dengan Alam Semesta

 Eksploitasi alam

Manusia sering mengeksploitasi alam demi kepentingan ekonomi, hingga menumbulkan


kerusakan lingkungan dan ekosistem

 Perlindungan alam

Manusia juga harus bertanggung jawab dalam melestarikan alam semesta dan mencegah
kerusakan lingkungan.

 Pemanfaatan alam

Manusia harus bijak dalam memanfaatkan alam sehingga tidak merusak keseimbangan
ekosistem dan menjaga alam semesta

*Pengaruh Konsep Ketuhanan terhadap tindakan manusia

 Akhlak

Konsep ketuhanan dapat membentuk akhlak manusia yang baik, seperti jujur, adil, peduli dan
bertanggung jawab.

 Perspektif
Ketuhanan dapat menumbuhkan pandangan batin manusia yang positif terhadap lingkungan
dan makhluk hidup disekitarnya.

 Keyakinan

Konsep ketuhanan dapat memberikan keyakinan dan motivasi manusia dalam menjalani
kehidupan secara lebih baik.

*Mengapa Manusia Harus Beragama?

 Manusia diciptakan oleh Allah dalam dua komponen, yaitu jasad dan ruh. “Dua
komponen itu harus ada dalam diri manusia. Kalau hanya salah satunya, itu bukun
manusia namanya. Maka manusia secara utuh dan apa yang harus dilakukannya,
agama sudah mengaturnya.

 Manusia dicptan oleh Alah dalam bentuk yang paling sempruna. Karena manusia
sudah sangat sempruna dari sisi bentuk fisiknya, maka tentu harus pandai bersyukur.

 Manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah (pemimpin). Semua manusia
adalah khalifah, sesuai dengan tingkatannya. Untuk menjadi pemimpin yang baik,
pasti butuh panduan. Maka Islam sudah menyiapkan panduannya secara detail,
mulai dari bagaimana menjadi pemimpin dalam rumah tangga, hingga pemimpin
Negara.

Anda mungkin juga menyukai