Abstrak
Islam adalah agama yang menarik dan ideal, seperti yang kita
ketahui Islam merupakan agama bagi seluruh semesta alam.
Pelbagai zaman telah dilalui oleh agama Islam mulai dari
zaman kebodohan hingga zaman modern yang penuh akan
kecanggihan. Datangnya Islam bukan tanpa alasan sebab
agama Islam datang sebagai agama rahmat bagi seluruh
semesta alam serta menyempurnakan agama-agama yang telah
ada sebelumnya. Islam sebagai agama damai atau yang dikenal
dengan Islam rahmatan lil alamin memberi dampak baik dalam
kehidupan sehari-hari sehingga sebagai seluruh muslim wajib
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman
Islam rahmatan lil alamin dalam kehidupan sehari-hari belum
sepenuhnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
mewujudkan penerapan Islam rahmatan lil alamin perlu
adanya siasat. Siasat yang digunakan untuk menyampaikan
pemahaman kepada masyarakat akan pengertian Islam
rahmatan lil alamin yaitu melalui politik, hukum, dan dakwah.
Dengan adanya siasat tersebut diharapkan dapat memperbaiki
stigma masyarakat bahwa Islam merupakan agama yang
bersinggungan dengan kebengisan, keterpaksaan, dan
radikalisme di negara Indonesia yang penuh kemajemukan
etnis, suku, budaya, dan agama.
Pendahuluan
Islam adalah agama universal yang ajarannya mencakup segala aspek kehidupan
manusia yang berperan sepanjang masa. Allah SWT telah menyempurnakan agama Islam
sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya sekaligus pegangan hidup manusia yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir. Islam memiliki
karakteristik yang unik dibanding dengan agama-agama yang ada sebelum Islam. Islam
dibawa Nabi Muhammad untuk memberikan gambaran makna yang paling mendalam,
bahwa Islam merupakan agama yang mengedepankan perdamaian. Dalam upaya
memahami Islam dan ajarannya di berbagai aspek yang berkaitan dengan Islam perlu
ditinjau secara cermat, sehingga dapat terwujud pemahaman yang ekstensif. Hal ini perlu
diwujudkan karena tingkat penafsiran seseorang mengenai Islam dapat mempengaruhi
pandangan, sikap dan perilaku seseorang dalam menyelesaikan pelbagai permasalahan yang
berhubungan dengan Islam.
Perdamaian adalah keadaan dimana tidak terdapatnya konflik yang tidak dapat
diatasi dengan kepala dingin dan terjadinya kesepakatan antara pihak terkait. Dengan kata
lain, konflik tersebut diselesaikan dengan baik. Perdamaian atau damai dapat berarti tenang.
Selain itu
Perdamaian dapat diartikan dengan penyesuaian dan arahan yang benar dari seorang
terhadap Penciptanya pada satu sekutu dan kepada sesamanya. Ini berlaku untuk
Keseluruhan hubungan antara satu orang dengan Orang lain dan orang dengan masyarakat,
Dari masyarakat, dari bangsa ke bangsa, dan singkatnya, antara seluruh umat manusia di
antara mereka. Perdamaian merujuk pada kesepakatan untuk mengabolisi atau tidak
mengabolisi pertikaian, atau ketika tentara tidak berseteru dengan musuh. Damai juga bisa
berarti keadaan tenang yang memungkinkan tidur dan meditasi, seperti yang sering terjadi
di daerah terpencil.
Metodologi Penelitian
1
Yahya, Ismail, Ancaman Kelompok Radikal: Mitos atau Realitas? Belajar dari Pengalaman Surakarta, dalam
Generasi Baru Peneliti Muslim Indonesia: Mencari Ilmu di Australia. Canberra: Australia-Indonesia Institute,
2008.
Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan
berlandaskan informasi hukum utama dengan cara menganalisis teori, konsep, asas
hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian
ini. Pendekatan ini bisa disebut dengan pendekatan kepustakaan, yaitu mempelajari
buku-buku, peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang berkaitan
dengan penelitian ini. Jurnal ini menerapkan metodologi penelitian yuridis normatif,
yaitu dengan kaidah mengumpulkan sejumlah informasi yang terkait dengan
permasalahan yang dimuat dalam jurnal ini dan memanfaatkannya dengan sebaik
mungkin. Sejumlah data yang kami gunakan dalam menyusun jurnal ini bersumber
pada beberapa jurnal penelitian yang membahas subjek terkait yang kami peroleh
dari internet.
Mayoritas kata rahmat yang terdapat dalam al-Qur’an tertuju kepada Allah, sebagai
pemberi rahmat. Rahmat yang dimaksud berupa kasih sayang, kebajikan, kenikmatan,
kemenangan dan lain sebagainya untuk alam semesta. Segala sesuatu yang memiliki
keterkaitan dengan rahmat dalam al-Qur’an, mempunyai konotasi suatu pemberian dan
tujuan tanpa ada alang, hal tersebut sudah pasti dapat dirasakan oleh seluruh manusia
karena Allah meberi rahmat kepada seluruh makhluk. Nabi Muhammad SAW. turut
menekankan bahwa keberadaannya di alam semesta ini melalui sabdanya: “Ya ayyuha al-
nasu, innama ana rahmatun muhdatun (wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku
merupakan rahmat yang diberikan Allah)”.2
Islam merupakan agama yang damai. Hal tersebut dapat dilihat dalam Al-Qur’an
Surat An-Nisa ayat 128 :
ت اَأْل ْنفُسُ ال ُّش َّح ۚ َوِإ ْن تُحْ ِسنُوا َوتَتَّقُوا فَِإ َّن هَّللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخبِيرًا ِ َْوالصُّ ْل ُح َخ ْي ٌر ۗ َوُأح
ِ ض َر
Artinya : “Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut
tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan istrimu secara baik dan
memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah
adalah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS .4: 128)
Datangnya Islam bukan tanpa alasan sebab agama Islam datang sebagai agama
rahmat bagi seluruh semesta alam serta menyempurnakan agama-agama yang telah ada
sebelumnya. Berbicara tentang rahmat, kata rahmat dalam bahasa Arab disebut rahmah.
Penyebutan tersebut memuat indikasi yang merujuk kepada “riqqah taqtadli al-ihsan ila al-
marhum, perasaan tulus (kasih) yang mendorong memberikan kebaikan kepada yang
2
Abi Muhammad Abdillah bin Abdirrahman bin al-Fadhl al-Darami, Kitab al-Musnad
al-Jami’ (Beirut: Dâr al-Basyâ’ir al-Islâmiyah, 2014), h. 98.
dikasihi. Dalam penggunaannya, kata itu bisa mencakup kedua batasan itu dan bisa juga
hanya mencakup salah satunya, rasa kasih atau memberikan kebaikan saja.3 Kata rahmat
sendiri telah disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 114 kali. Salah satu ayat yang
menyebutkan kata rahmat dalam Surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi.
|ك| ِإ اَّل َ|ر| ْ|ح| َم| ةً| لِ| ْل| َع| ا|لَ| ِم| ي| َ|ن
َ |َ|و| َم| ا| َأ ْ|ر| َس| ْل| نَ| ا
Artinya : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.
Melalui firman Allah dalam al-Qur’an, yang menyatakan bahwa Dia mewajibkan diri-Nya
untuk memiliki sifat kasih (Q.S. Al-An’am, 6:12), yang berbunyi sebagai berikut:
Islam adalah agama yang penuh rasa sayang dan tidak membenarkan perbuatan
tercela. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga setiap manusia pasti memiliki hubungan
dengan manusia yang lain. Hubungan antar manusia harus di landasi perasaan saling
hormat sehingga tidak menimbulkan perbuatan yang menyakiti yang lain. Dalam kehidupan
sosial banyak perilaku manusia yang merupakan wujud dari Islam Rahmatan Lil’alamin.
Contoh sedeharna dapat di lihat pada saat ini, di saat warga sekitar Gunung Berapi Semeru
yang beberapa waktu lalu mengalami erupsi. Banyak warga di Indonesia yang bergotong-
gotong untuk mengumpulkan dana bantuan bagi korban erupsi Gunung Kedul.
Penggalangan dana mudah banyak di adakan, mulai dari di lingkungan sekolah, universitas,
hingga para public figur di Indonesia.
Kesimpulan
Daftar Pustaka