N
I
M
1
5
3
1
2
0
4
6
DINUL ISLAM
Dinul Islam berasal dari bahasa Arab yakni Ad-Din dan Al Islam dengan
pengertian :
Kata ad din berarti agama, aturan atau teratur. Dalam bahasa Semit din berarti
undang-undang atau hukum. Intisari dari arti demikian memberikan faham bahwa
agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh
manusia.
Kata Islam, bisa berarti : berserah diri; dalam artian menyerahkan diri sepenuhnya
kepada kekuasaan dan kehendak Allah swt., sejahtera, selamat; yaitu sejahtera
dan selamat hidupnya di dunia dan di akhirat.Damai; yaitu ajaran Islam membawa
konsep perdamaian di dunia lahir batin.
Pengertian umum : Dinul Islam ialah agama yang dibawa dan diajarkan oleh
semua Nabi/ Rasul Allah swt. sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi
Muhammad saw. Agama Islam menekankan arti ketauhidan, yakni hanya
menyembah satu Tuhan yaitu Allah swt.
Pengertian khusus : Dinul Islam ialah wahyu Allah swt yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. untuk disampaikan kepada segenap umat manusia, sebagai
pedoman hidup guna memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, lahir batin.
Sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi Muhammad saw. agama Islam memiliki
konsep ketuhanan yang sama yaitu hanya ada satu Tuhan, Dialah Allah swt Yang
Maha Esa dalam segalanya. Sedang cara bagaimana menyembahNya,
disesuaikan dengan situasi dan kondisi ketika Nabi/Rasul itu hidup. Pengertian ini
sesuai dengan firman Allah swt.:
67 :
Artinya : Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan
tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi seorang muslim dan sekali-kali dia
bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. QS. Ali Imran 67
84 :
Artinya : Berkata Musa : hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah swt maka
bertawakkallah kepada-Nya jika kamu benar-benar orang yang beragama Islam.
QS. Yunus : 74
Sedangkan Islam yang menjadi bahasan di sini adalah Islam dalam pengertian
khusus, yaitu agama Islam yang dibawa dan dijarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Tujuan dari Dinul Islam adalah mentauhidkan Allah swt. demi tercapainya
kebahagiaan hidup lahir batin dunia dan akhirat, sejalan dengan doa yang
diajarkan dalam Al Quran :
201 :
Kebahagiaan di dunia dan akhirat merupakan tujuan yang harus diraih oleh setiap
muslim, untuk inilah maka dalam menjalankan syariat Islam terdapat tahapan-
tahapan yang harus dilalui, yaitu :
Mauhibah, yaitu sikap yang penuh dengan penerimaan dan syukur akan karunia
Allah swt
77 :
Bila merujuk kepada tujuan Dinul Islam yaitu tercapainya kebahagiaan dunia dan
akhirat, maka ruang lingkup Dinul Islam meliputi :
56 ":
Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
me-nyembah-Ku. QS. Adz Dzariyat : 56
Untuk sampai kepada ibadah yang benar ini Rasul saw. menjelaskan 3 aspek
penting, yaitu :
Aspek Iman, yaitu mempercayai dengan benar enam unsur rukun iman .
Ihsan merupakan proyeksi hubungan dengan Allah swt yang betul-betul sempurna,
sehingga yang ingatdan dituju hanya Allah swt semata.
Dalam syariat Islam terdapat konsep dasar hubungan manusia secara individu
dan dalam hidup bersama baik dalam keluarga maupun masyarakat. Konsep dasar
ini termaktub dalam surat Al-Maidah 2 .
Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial, antara satu dengan lainnya
saling membutuhkan dan memiliki kecenderungan besar untuk hidup
bermasyarakat. Islam mengajarkan agar terjadi hubungan timbal balik yang baik
antara sesamanya, antara laki-laki dan wanita, antara keluarga dengan keluarga
lainnya, antara bangsa yang satu dengan bangsa lainnya, dalam tatanan hubungan
yang saling menguntungkan dan tidak boleh saling merugikan, apalagi saling
membanggakan dan menyombongkan diri.
Allah swt. memerintahkan (QS. Al Qashas : 77) agar manusia selalu berbuat baik
pada dirinya dan memperlakukan dengan baik segala sesuatu yang ada di muka
bumi. Bumi, langit dan segala sesuatu yang ada pada hakekatnya diciptakan Allah
swt untuk kepentingan manusia agar semua potensi alam dapat dimanfaatkan
dengan cara yang baik dengan memperhatikan keseimbangan agar tidak terjadi
dampak negatif setelah pemanfaatannya. Alam harus dilestarikan, diolah, dijaga
dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan sesuai petunjuk agama, banyak firman
Allah swt. yang berkaitan dengan masalah ini, antara lain termaktub dalam
QS.Luqman 20 dan QS. Hud : 61.
" Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu "
(QS. Al-Maidah 5 : 3)
A. Makna Islam
Secara lughawi (etimologis) kata "Islam" berasal dari tiga akar kata : Aslama
(menyerahkan diri, menaati, mematuhi) , Salam (damai atau tentraman, aman dan
sejahtera) dan Salamah (keselamatan atau kebahagiaan).
Tiga akar kata diatas saling berhubungan antara satu sama lain sehingga
membentuk kesatuan makna yang utuh yaitu jika seseorang berserah diri secara
total kepada Allah swt; (Asalam), maka dia akan merasa damai atau tentram
hidupnya baik lahir maupun bathin (Salam), jika sudah merasa damai dia akan
selamat atau bahagia hidupnya baik didunia maupun di akhirat (Salamah).
Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran "Fiddunya hasanah wa fil akhiroti
khasanah". Maka janganlah heran apabila ada yang mengartikan islam itu dari
salah satu akar kata diatas, dan ketiga nya benar secara bahasa.
Secara istilahi (terminologis) kata Islam menurut para ulama salaf adalah "wad'un
ilahiyyun syaaiqun lidawil 'uquli salimah lisa'adatid daraini", artinya wahyu Allah
yang diturunkan untuk manusia yang berakal sehat agar mereka mendapatkan
kebahagiaan di dua tempat yaitu bahagia di duni dan di akhirat.
Secara lebih luas makna Islam adalah suatu ajaran atau agama yang diturunkan
oleh Allah swt untuk umat manusia melalui Nabi Muhammad saw, di dalamnya
mengandung petunjuk-petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
Dinul Islam merupakan agama samawi (agama langi), artinya agama yang
diwahyukan oleh Allah swt; bukan agama ardhi (agama bumi),artinya agama yang
tubuh dari budaya masyarakat. Dinul Islam melingkupi aturan-aturan tentang
bagaimana cara mengatur hubungan secara benar dengan Allah swt (hablum
minallah) dan mengatur secara benar dengan sesama manusia (hablum minannas)
dimana kedua nya saling berhubungan satu sama lain.
Secara garis besar Dinul Islam mengandung tiga aspek pokok yaitu; Aqidah,
Syari'ah dan Akhlak.
Aspek Aqidah; artinya ikatan yang kuat jiwa raga kita hanya dengan Allah.
Ikatan itu akan lahir apabila ada kepercayaan, sebab itu aspek Aqidah sering
disebut sebagai aspek iman (keyakinan akan adanya Allah dan Keesaan-Nya).
Aspek Akhlak; artinya perilaku yang tulus, ikhlas dan terpuji berdasarkan iman
kepada Allah dan sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan Allah dan Rasul-
Nya (syari'ah).
Tujuan Allah menurunkan dinul Islam adalah untuk mengarahkan manusia agar
mendapatkan keridhoan Allah, yaitu kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa salah satu aspek
pokok dinul Islam adalah syari'ah atau hukum Islam. Allah swt menurunkan hukum
Islam memiliki tujuan yang jelas yaitu untuk mengarahkan dan membimbing
manusia agar selalu berada pada jalan yang benar, sehingga mendapatkan
keridhoan-Nya.
Secara rindi para ulama Ushul sepakat bahwa tujuan diturunkannya syari'ah Islam
(maqoshid syari'ah) adalah untuk menjaga lima hal pokok sebagai berikut:
" Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah 58:11)
Anugrah Allah yang paling besar bagi manusia adalah hidup. Oleh karena itu setiap
usaha memelihara jiwa manusia sangat dihargai oleh islam. Sebaliknya, segala
usaha apapun yang merusak jiwa manusia dikutuk oleh Islam. Orang yang
menyelamatkan seorang nyawa manusia, oleh Allah dipandang sama dengan
menyelamatkan seluruh nyawa manusia.
Seruan Allah agar manusia menggunakan akal dan berfikir diulang - ulang dalam
berbagai ayat dan surat dalam Al-Quran. Kata kunci belajar adalah membaca dan
membaca. sebagaimana ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan adalah
perintah untuk membaca, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.
Allah swt telah menganugerahkan rizki yang luas dan harta yang banyak bagi umat
manusia. Jika dikelola dengan benar dan adil, maka tidak akan ada seorang
manusia pun dimuka bumi ini yang akan menghadapi kelaparan.
Agama Islam didatangkan dengan seperangkat ajaran yang lengkap dari sempurna
tentang pengelolaan harta. Dalam Islam, pemilik mutlak harta adalah Allah swt.
Dalam Alquran ditegaskan "lillahi ma fissamawati walardhi" (milik Allah segala yang
ada dilangit dan di bumi).
Oleh karena itulah dalam Islam harta harus diperoleh secara halal. Orang yang
dianugerahi kekayaan harus membayar zakat,infaq,shodaqoh dan menyembelih
hewan qurban. Wakaf sangat dianjurkan bagi orang-orang kaya.
5. Menjaga dan Memelihara Kehormatan
Ada dua metode yang tepat untuk memahami dinul Islam yaitu pertama : metode
tipologi, dan kedua metode pengkajian Al Quran secara sistematis dan terpadu
dengan sejarah Islam. Metode tipologi sangat tepat untuk para pemula, sedangkan
metode kedua selain perluasan dari metode pertama juga untuk memahami ajaran
Islam secara lebih utuh dan terinci.
Metode "tipologi" dikembangkan oleh Ali Syari'ati untuk memahami tipe, profil,
watak, dan misi Islam. Metode ini memiliki dua ciri penting yaitu pertama
mengidetifikasi lima ciri I dinul Islam , dan kedua membandingkan kelima ciri
tersebut dengan aspek yang sama dalam agama lain.
Islam disebut sebagai Agama Fitrah dapat dibenarkan secara akal, hal ini minimal
berdasar dua alasan, sebagai berikut :
Fakta membuktikan bahwa ajaran Islam, sangat sejalan dengan fitrah dasar
manusia.
Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah swt. sedangkan Islam diturunkan dengan
fungsi sebagai pedoman hidup manusia.
Ajaran Allah swt yang disebarkan Nabi Muhammad saw ini memberikan landasan
yang mendasar, yakni memperbenar keyakinan manusia tentang Tuhan yang
sebenarnya. Dalam sejarah agama kita tahu bahwa manusia telah banyak yang
salah dala meyakini Tuhan yang seharusnya. Di antara mereka ada yang
menyembah api, ada yang menuhankan berhala, ada yang menyembah berhala,
ada yang menyembah alam dan bahkan ada pula yang manusia itu sendiri
mengakui dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah. Dinul Is-lam meluruskan
manusia untuk meyakini bahwa Allah swt adalah Tuhan Yang Tunggal (tauhid),
tidak ada Tuhan kecuali Dia saja.
Di dalam Al Quran ditegaskan :
25
Artinya : Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan
kami wahyukan kepadanya; bahwa tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian pada-Ku. QS. Al Anbiya: 25
Nabi Muhammad saw sebagai pembawa Agama Islam merupakan utusan Allah
swt. yang terakhir. Tugas yang diemban Beliau adalah menyampaikan ajaran Islam
kepada seluruh umat manusia. Ajaran Dinul Islam membicarakan berbagai hal
termasuk pula tentang proses kejadian alam, berbagai keadaan alam dan berita
tentang rahasia alam. Hal ini tidak hanya sekedar untuk diketahui manusia tetapi
juga untuk mendorong manusia bagaimana menyikapi terhadap alam sehingga
terjadilah keadaan yang harmonis, serasi dan seimbang. Inilah ajaran yang
mengajak seluruh umat manusia untuk menjaga, mengelola dan mengambil
manfaat dari alam semesta.
Artinya : Dan Kami tidaklah mengutus kamu melainkan untuk umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan. QS. Saba : 28
Agama Islam ditujukan untuk seluruh penjuru dunia, dalam hal ini Nabi Muhammad
saw. bersabda :
Artinya : Nabi ( sebelumku ) diutus khusus untuk kaumnya, sedangkan aku diutus
untuk seluruh umat manusia.
Islam mendorong umatnya untuk pandai dan berilmu. Banyak ayat-ayat Al-Quran
yang memotivasi manusia untuk menggunakan akal sehingga memperoleh
pelajaran/ilmu untuk mencapai kemajuan.
9:
Yang dimaksud dengan pedoman hidup di sini adalah pandangan hidup muslim yang
setia kepada Islam tentang berbagai masalah asasi dalam kehidupan manusia, yang
disimpulkannya dari Al Quran dan As-Sunnah. Oleh karenanya segala sktivitas
seorang muslim haruslah selalu mengacu kepada Al Quran dan Hadis serta
mencontoh prilaku Nabi Muhammad saw.