Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada
keseragaman.Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa
istilahmanajemen mengandung tiga pengertian yaitu Manajemen sebagai suatu proses,Manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,Manajemen sebagai suatu
seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science) Menurut pengertian yang pertama, yakni
manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yangdiberikan oleh para ahli.

Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertianyang pertama itu,
dikemukakan tiga buah definisi.Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa
manajemen adalah suatu proses denganmana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan
diawasi.Selanjutnya,

Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.Menurut pengertian
yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitasmanajemen. Jadi
dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalamsuatu badan
tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau
suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai ini pun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemenadalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa
manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

Menurut G.R. Terry dalam Nawawi manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbinganatau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksudyang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan
maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm
kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.[1]

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaanmelalui orang lain[2]. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa
para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk
melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan

1
itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak
lagi sehingga tak ada satudefinisi saja yang dapat diterima secara universal[3]. Menurut James
A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan[4].

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Manajemen.?

2. Bagaimanan Pentingnya Aspek-apek manajemen

C. Tujuan Penulisan

1. Dapat memahami apa itu Manajemen.?

2. Dapat mengetahui Pentingnya Aspek-apek manajemen

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen

lmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena
pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip
manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun tidak disadari. Ilmu
manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana
di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu
perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan
masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama
sejenisnya.

Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen “ apakah
hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Manajemen diperlukan dalam
segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

B. Definisi Manajemen

Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan,
manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga
pengertian.

a. Manajemen sebagai suatu proses

b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

c. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni

Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari
pengertian menurut : Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu
tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi; sedangkan Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu
untuk mencapai tujuan; kemudian menurut, Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain[5].

Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang

3
disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu
tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan
dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
Pertama, Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa
manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol[6], Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel
dan Geroge R. Terry.

Kemudian menururt, Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu[7].

Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non profesi, baik
organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasi dalam dua cara yaitu
tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan.

Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda
yaitu :

1. Manajemen Lini : atau manajemen tingkat pertama yaitu tingkatan yang paling rendah dalam
suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, misalnya
mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik pengawas teknik suatu bagian riset dan
lain sebagainya.
2. Manajemen menengah (Midle Manager) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan didalam
organisasi.
3. Manajemen Puncak (Top Manajer) terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung
jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi pemasaran,
keuangan dan lain sebagainya, manajer umum membawahi unit yang lebih rumit misalnya sebuah
perusahaan cabang atau bagian operasional yang independen yang bertanggung jawab atas semua
kegiatan unit.[8]

Ada dua fungsi utama atau keahlian ( skill ) yaitu keahlian teknik ( Teknical Skill ) dan keahlian
manajerial ( Managerial Skill ). Keahlian teknik yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengerjakan
dan menghasilkan sesuatu yang terdiri atas pengarah dengan motivasi, supervisi dan komunikasi.

4
Keahlian manajerial yaitu keahlian yang berkenan tentang hal penetapan tujuan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengawasan.

C. Aspek-Aspek Manajemen

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai manajemen dan
pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek tertentu.

Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam
sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan
feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan
proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-
fungsimanajemen secara umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan (POAC).

Adapun penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan,
fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahuludaripada fungsi-fungsi pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan.Pada prinsifnya perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan
sertadigunakan untuk waktu yang akan datang, sehingga perencanaan merupakanfungsi dasar bagi
seluruh fungsi-fungsi manajemen.Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada baiknya
memahami bagaimana bentuk-bentuk perencanaan itu sendiri. Perencanaan memiliki bentuk-bentuk
sebagai berikut :

a. Tujuan (objective)

Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakanuntuk sedapat mungkin
dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahuioleh semua orang yang terlibat.

b. Kebijakan (Policy)

Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan
terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka
seringkali sulit untuk dipahami oleh para bawahan.

c. Strategi (Strategy)

5
Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunyadiadakan penyesuaian
disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Karena itu dalam membuat strategi haruslah
memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan
lainsebagainya.

d. Prosedur (Procedure)

Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktumendatang. Adanya prosedur
akan lebih memudahkan pelakanaan semuaaktivitas dalam organisasi.

e. Aturan (Rule)

Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.

f. Program (Programe)

Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugasyang disertai dengan
suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi,
biasanya program dibuat dalam dua macam, yakni Program Umum dan Program Khusus.
ProgramUmum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanyamencakup kegiatan-
kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

2. Pengorganisasian

Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu :1.Personalia;2.Fungsi;3.Faktor-faktor fisik


pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi,
personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta
terarah pada suatu tujuan

Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk :1.Hubungan Informal lebih
banyak menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti hubungan-hubungan diluar tugas/pekerjaan,
dan hubungan-hubungan lain yang bersifattidak resmi. 2.Hubungan Formal Merupakan bentuk
hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Secara resmihubungan formal ini ditunjukkan didalam
bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan formal
terdapat tiga hubungan dasar, yaitu :

1. Tanggung jawab
2. Wewenang
3. Pertanggungjawaban

6
Pengelompokan kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian- bagian didalam sebuah
organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :

1. Didasarkan pada suatu angka;


2. Didasarkan pada waktu;
3. Didasarkan pada fungsi perusahaan;
4. Didasarkan pada luas daerah operasi;
5. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan;
6. Didasarkan pada jenis langgganan.

Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu :

a. Keseimbangan dalam organisasi

Sebuah organisasi dapat dikatakan imbang bilamana kepada masing-masing bagian/fungsi


dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai dengan kontribusi yang dihasilkan guna pencapaian
tujuan.

b. Fleksibel,

Merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diriterhadap semua perubahan-
perubahan yang terjadi, seperti perubahan kegiatan, jumlah karyawan dan kemampuan kerja, formasi
jabatan dansebagainya.Adapun proses pengorganisasi adalah sebagai berikut :

– Menetapkan alokasi tenaga dan kemampuan kerja serta faktor-faktor pendukung lainnya;

– Penentuan dan pengelompokkan fungsi, beban kerja serta tanggung jawab bagi semua
anggota organisasi;

– Pendelegasian wewenang berdasarkan hierarki tanggung jawab dari masing-masing


kelompok;

– Menetapkan standar kerja sebagai bagian dari bentuk pertanggung jawaban.

3. Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha, pelaksana, dll)

Indentitas atau merek (brand) adalah suatu identitas yang mengkomunikasikan suatu janji dari
manfaat yang diberikan suatu manajemen perusahaan. Identitas merek diciptakan dari salah satu atau
elemen-elemen berikut: nama, logo, simbol, warna, jenis huruf, desain kemasan, dan desain atau
penampakan produk itu sendiri. Ornament bintang tiga Mercedes Benz adalah bagian dari identitas
merek Mercedes, sama seperti bintang lima pada sepasang sepatu olah raga adalah identitas merek

7
dari Converse, suatu perusahaan sepatu atletik yang telah malang melintang lebih dari 75 tahun di
pasar. Nama perusahaan bisa saja menjadi suatu merek. Merek perusahaan sering dianggap sebagai
merek yang memayungi atau sebagai bendera. IBM, Intel, dan Sony adalah contohnya.

Identitas produk adalah suatu identitas yang diciptakan intuk individu produk atu lini produk.
Marlboro, Tide, Jello adalah contoh dari merek produk. Sebagian besar masyarakat mengenal uji rasa
mata tertutup. Coca-cola, Pepsi cola, dimana konsumen yang ditutup matanya menunjukkan pilihan
yang kuat atas produk Pepsi. Akan tetapi, ketika label merek yang sebenarnmya ditunjukkan, 65
persen konsumen menyatakan dirinya cenderung memilih Coca-cola. Ini merupakan indikasi yang
jelas tentang nilai dari sekitar produk. Tidak diragukan bahwa sekitar produk (product surround)
adalah penentu utama keberhasilan pengiklanan. Ketika suatu perusahaan membeli perusahaan lain,
seperti pasa kasus Ford dan Jaguar, sering sekali terbukti bahwa nilai dari akuisisi bukanlah pada
asset nyata yang muncul pada neraca perusahaan, seperti nilai asset pabrik dan peralatan, melainkan
nama merek milik perusahan yang diakuisisi.

Juga telah menjadi fakta bahwa nama merek mulai diabaikan, dimulailah apa yang dinamakan
sebagai peluncuran komuditas (commodity slide). Hal ini disebabkan karena karakteristik fisik suatu
prosuk menjadi semakin sulit dibedakan dan semakin mudah ditiru. Ketika suatu produk berada
dalam kategori peluncuran, keputusan pembelian cenderung dibuat berdasarkan harga atau
ketersediaan.

4. SDM

SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja
dilingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenagakerja, pekerja/karyawan); atau potensi
manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang
merupakan asset & berfungsi sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi
organisasi[9]

Pada organisasi yang masih bersifat tradisional, focus terhadap SDM belum sepenuhnya
dilaksanakan. Organisasi tersebut masih berkonsentrasi pada fungsi produksi, keuangan, dan
pemasaran yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa pentingnya peran SDM
untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model yang lebih moderat menekankan pada
fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.

Mengelola SDM dieraglobalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai
macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya SDM
yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif dimata masyarakat

8
tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peran manajemen
sumberdaya manusia dalam organisasi tidak kecil,bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia
SDM bagi departemen lainnya. Manajemen sumberdaya manusia dapatd iartikansebagai kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber
daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1996)[10].
Atau dengan kata lain, secaralugas MSDM dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan individual
maupun organisasional.

1. Analisa Pekerjaan
2. Penjadwalan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam
sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang telah
dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam
pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis
menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro.

B. Kritik & Saran

Dalam penuliasan yang serba keterbatasan ini peneliti mencoba memberikan kritik dan saran adalah
secara

10
DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha DH, 1988 Pengatar Bisnis Modern, Penerbit Liberty, Yogyakarta

Nawawi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis yang Kompetitif, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

________, 2008, Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit yang Kompetitif, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.

Francis Tantri, 2009, Manajemen Pemasaran, Raja Grafindo, Jakarta.

Fayol, Henri (in French), 1917, Administration industrielle et générale; prévoyance, organisation,
commandement, coordination, controle, H. Dunod et E. Pinat, Paris,

Louis A. Alen, alih bahasa oleh Tampubolon, 2009. Profesi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta

Pustaka Belajar, http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-pengertian.html


di akses pada 08/11/2012

11

Anda mungkin juga menyukai