Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS MATARAM

TASAWUF DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
PETA KONSEP
T PENGERTIAN

A & PERKEMBANGAN
SEJARAH

S DASAR-DASAR
A
POKOK-POKOK AJARAN
W
DALAM PROSPEKTIF ISLAM
U
F MANFAAT
PENGERTIAN TASAWUF
Secara Etimologi

Dari
Berasal dari Berasal dari
segi linguistik (kebaha
kata suffah (‫)ص فة‬ kata sūfatun (‫)ص وفة‬
saan) dapat dipahami
bahwa tasawuf
adalah sikap mental
Menurut Syekh Ahmad ibn Athaillah
yang selalu
yang diterjemahkan oleh
Abu Jihaduddin Rafqi al-Hānif
memelihara kesucian
diri, beribadah, hidup
sederhana, rela
berkorban untuk
Berasal dari Berasal dari
kebaikan dan selalu
kata saf ‫)ا لصفا‬ kata safa’ (‫)ص فا‬
bersikap bijaksana.
Secara Terminologi

sebagai praktik dan latihan diri melalui cinta


Syekh Abul Hasan yang dalam dan ibadah untuk mengembalikan
Asy Syadzili diri kepada jalan Tuhan.

suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara


Harun Nasution dan jalan bagaimana seorang islam bisa sedekat
mungkin dengan Tuhan.

memilih jalan hidup secara zuhud, menjauhkan


Ibrahim Hilal diri dari perhiasan hidup dalam segala
bentuknya.

Abu Muhammad al- masuk kedalam akhlak yang mulia dan keluar
Jariri dari semua akhlak yang hina.
SEJARAH & PERKEMBANGAN
TASAWUF
Sejarah & Perkembangan

Masa Pembentukan Masa Pengembangan

Masa Konsolidasi Masa Falsafi

Masa Pemurnian
Masa Pembentukan

Pada abad I Hijriah bagian kedua, muncul Hasan Al-


Bashri dengan ajaran khauf untuk mempertebal takut
kepada Tuhan. Begitu juga tampilnya guru-guru yang
lain, yang disebut qari’, mengadakan gerakan
pembaharuan hidup kerohanian dikalangan kaum muslim.
Sebenarnya bibit tasawuf sudah ada sejak itu, garis-
garis besar mengenai thariq atau jalan beribadah sudah
kelihatan disusun. Dalam ajaran-ajaran yang
dikemukakan sudah mulai dianjurkan mengurangi makan,
menjauhkan diri dari keramaian duniawi (zuhud), dan
mencela dunia.
Masa Pengembangan

Tasawuf pada abad III dan IV Hijrah sudah mempunyai


corak yang berbeda dengan tasawuf sebelumnya. Pada
abad ini tasawuf sudah bercorak kefanan (ektase) yang
menjurus ke persatuan hamba dengan Khalik.
Masa Konsolidasi

Pada masa ini ditandai kompetisi dan pertarungan


antara tasawuf Semifalsafi dengan tasawuf Sunni.
Tasawuf Sunni memenangkan pertarungan sehingga
berkembang sedemikian rupa. Sementara itu, tasawuf
Semifilsafi tenggelam dan kembali muncul pada abad VI
Hijriyah dalam bentuknya yang lain. Tokoh-tokohnya
ialah al-Qusyairi (376-465 H), al-Harawi (396 H), dan
al-Ghazali (450-505 H).
Masa Falsafi

Setelah tasawuf semi falsafi mendapat hambatan dari


tasawuf sunni tersebut, maka pada abad VI Hijriyah,
tampillah tasawuf falsafi, yaitu tasawuf yang
bercampur dengan ajaran filsafat, kompromi dalam
pemakaian term-term filsafat yang maknanya disesuaikan
dengan tasawuf. Tokoh-tokohnya ialah Ibnu Araby dengan
teori wahdat al-wujud, Suhrawardi al-Maqtul (yang
terbunuh) dengan teori Isyraqiyah (pancaran), Ibn
Sabi’in dengan teori ittihad, Ibn Faridh dengan teori
Cinta, Fana’ dan Wahdat al-Syuhudnya.
Masa Pemurnian

A.J Arberry menyatakan, masa Ibnu Arabbi, Ibnu Faridh,


dan Ar-Rumi adalah masa keemasan gerakan tasawuf, baik
secara teoritis maupun praktis. Pengaruh dan praktik-
praktik tasawuf kian tersebar luas melalui tarekat-
tarekat dan para sultan serta pangeran yang tidak
segan mengeluarkan perlindungan dan kesetiaan pribadi
mereka.
       
DASAR-DASAR
TASAWUF
Al-Qur’an
Q.S. Asy Syams: 7-10

7.  Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), 8. 


Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya.
9.  Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu,
10.  Dan Sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya.
Q.S Asy-Syuura [42] : 20

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat


akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang
siapa yang menghendaki keuntungan di dunia maka
Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan
dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di
akhirat.”
Q.S. Al Hadid [57]: 20
‫اِ ْعلَ ُم ۤ ْوا اَنَّ َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا لَ ِعبٌ َّولَ ْه ٌو َّو ِز ْينَةٌ َّوتَفَا ُخ ۢ ٌر بَ ْينَ ُك ْم‬
َ ‫ث اَ ْع َج‬
‫ب‬ ٍ ‫ َك َمثَ ِل َغ ْي‬ ؕ  ‫ال َوااْل َ ْواَل ِد‬ ِ ‫َوتَ َكاثُ ٌر فِى ااْل َ ْم َو‬
 ؕ  ‫ُط ًما‬ ٰ ‫ْال ُكفَّا َر نَبَاتُ ٗه ثُ َّم يَ ِه ْي ُج فَتَ ٰرٮهُ ُمصْ فَ ًّرا ثُ َّم يَ ُك ْو ُن ح‬
 ؕ  ‫ان‬ ٌ ‫ َّو َم ْغفِ َرةٌ ِّم َن هّٰللا ِ َو ِرضْ َو‬ ۙ  ‫َو ِفى ااْل ٰ ِخ َر ِة َع َذابٌ َش ِد ْي ٌد‬
ُ ‫َو َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَ ۤا اِاَّل َمتَا‬
‫ع ْال ُغر ُْو ِر‬

“Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan


dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu
serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan
yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur.
dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu.”
Hadis

“Seorang hamba terus-menerus mendekatkan


diri kepada-Ku dengan melakukan ibadah
nawafil hingga ketika Aku mencintainya, Aku
menjadi pendengaran yang dengannya ia
mendengar, penglihatan yang dengan itu ia
melihat, lidah yang dengannya ia berbicara,
dan tangan yang dengannya ia memegang.”

Hadist Qudsi
POKOK-POKOK AJARAN
TASAWUF
Tasawuf
Aqidah

Tasawuf yang menekankan masalah-masalah metafisis (hal-hal


yang ghaib)

unsur-unsurnya adalah keimanan terhadap Tuhan, adanya


malaikat, syurga, neraka dan sebagainya.

salah satu indikasi Tasawuf Aqidah, ialah pembicaraannya


terhadap sifat-sifat Allah, yang disebut dengan “Al-Asman al-
Husna”
Tasawuf
Ibadah

menekankan pembicaraannya dalam hamba yang melakukan


masalah rahasia ibadah (Asraru ibadah, dibagi menjadi
al-‘Ibadah) tiga tingkatan

Tingkatan hamba yang melakukan ibadah

orang-orang biasa
(Al-‘Awam),

orang-orang istimewa (Al-Khawas)

orang-orang yang teristimewa atau yang


luar biasa (Khawas al-Khawas)
Tasawuf
Akhlaqi

Tasawuf yang menekankan pembahasannya pada budi pekerti


yang akan mengantarkan manusia mencapai kebahagiaan dunia
dan akhirat.

Bertaubat (At-
Taubah)
Akhlak yang
Bersyukur
dibahasa (Asy-Shukru)
berdasarkan definisi
tasawuf akhlaqi Bersabar
(Ash-Sabru)
Bertawakkal
(At-Tawakkul)
Ikhlas (Al-
Ikhlas)
Tasawuf dalam
perspektif
islam
PANDANGAN
Ibnu Khaldun

Prof. Dr. Ali Jum’ah

Imam 4 Mazhab
MANFAAT
Tasawuf
Membersihkan Hati dalam Berinteraksi dengan Allah

Membersihkan Diri dari Pengaruh Materi

Menerangi Jiwa dari Kegelapan

Memperteguh dan Menyuburkan keyakinan Agama

Mempertinggi Akhlak Manusia

Anda mungkin juga menyukai