Anda di halaman 1dari 25

Agama Islam Secara

Menyeluruh

0leh :
Rizal Taufik Said., M.Pd.I
PENDIDIKAN AQIDAH
Aqidah artinya Dasar atau Pondasi atau Landasan.
Pendidikan Aqidah artinya mengenalkan,
menanamkan,memahamkan dan meyakinkan lewat
panca indra, akal fikiran yang sehat dan hati yang
bersih tentang kebaikan dan kebenaran yang mutlak
atau haqiqi,tujuan hidup haqiqi, pedoman dan
petunjuk hidup yang haqiqi.
Kebaikan dan kebenaran diri(sementara)kebaikan
dan kebenaran kebanyakan manusia (sementara)
Dengan Aqidah yang benar, manusia dapat
memahami hakekat hidup di dunia ini dan hakekat
kehidupan Akherat serta dapat mensikapinya
dengansebaik-baiknya agar tidak merugi hidupnya.
TUJUAN PENDIDIKAN AQIDAH
1. Agar manusia mengerti dan memahami
hakekat hidupnya di dunia(menanam perbuatan)
2. Agar mengerti dan memahami tujuan hidup yang
sebenarnya yaitu kekal di akherat(surga)
3. Agar memahami bahwa manusia tidak tahu kapan
matinya, dan kalau sudah mati tidak akan dapat lagi
berbuat kebaikan untuk akheratnya( bahagi di surga)
4. Agar mengerti dan memahami kebaikan (surga) yang
kita ingin raih, tentu harus dijalankan sesuai perintah
Allah(Al-Qur’an) dan contoh Rasul-Nya.
5. Agar mengerti dan memahami semua nikmat dari
Allah, hidup kita harus untuk Allah, karena kita akan
kembali kepada Allah.
6. Agar mengerti dan memahami bahwa semua
yang kita kerjakan di dunia ini akan kita
pertanggung jawabkan dihadapan Allah serta akan
di peroleh hasilnya baik di dunia mapun di alam
kubur dan alam selanjutnya.
7. Agar mengerti dan memahami semua keadaan dan
semua kejadian yang terjadi dimanapun ,kapanpun
dan kepada siapapun, baik kita siap atau tidak siap,
suka atau tidak suka adalah merupakan kehendak
Allah, gunakan fikiran sehat, hati yang yang bersih
ambil hikmahnya.
8. Agar mengerti dan memahami bahwa manusia
setinggi apapun ilmunya, sebesar apapun
kekuasaannya adalah memiliki
keterbatasan-keterbatasan, lemah,ketergantungan,
minta tolong, butuh yang lain, baik lingkungan,
alam, hewan situasi terlebih Allah SWT.
9. Agar mengerti dan memahami, dengan
bertambahnya ilmu yang manusia lihat, manusia
dengar, yang manusia ucapkan, manusia fikirkan,
manusia lakukan dan manusia rasakan, bertambah
dewasa dan bertambah sadar serta bertambah
mantap keyakinannya dan bertambah dekat dan
kuat ibadahnya, karena yakin akan janji Allah SWT
10. Agar mengerti dan memahami bahwa mentaati
Allah dan Rasul-Nya ada keutamaan-keutamaan,
prestasi ibadah yang utama yang kita lakukan, agar
kita betul-betul terhindar dari adzab kubur maupun
adzab neraka.
AGAMA DAN MANUSIA
 . AGAMA
 A = Tidak
 GAMA = Kocar-kacir
 AGAMA = Teratur atau Aturan yang mengatur
manusia agar hidupnya teratur
 ORANG BERAGAMA = Orang yang hidupnya teratur
sesuai dengan aturan yang digariskan oleh Tuhan
(Allah
MANUSIA
Surat At Tiin ayat 3. Manusia merupakan makhluk
Allah yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk( Akal
Fikiran, Nafsu dan Hati)
Al A’raf ayat 179 : Manusia bisa jatuh
derajatnya seperti hewan, seperti syetan
bahkan lebih rendah lagi.
PENGERTIAN DINUL ISLAM
Dari bahasa Arab :
Aslama atau Salam : artinya selamat atau
damai
Yuslimu : artinya bahagia atau
sejahtera
Sullaamun atau Silmun: Tangga atau
tingkatan atau derajat
seseorang
Salima : berserah diri
 Orang yang beragama Islam dibimbing dan
ditunjukkan untuk mengerti aturan kehidupan yang
mutlak dari Allah yang menyelamatkannya di dunia
maupun di akherat.
 Orang yang beragama Islam diajak dan ditunjukkan
aturan yang menjadikan dirinya mendapatkan
kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di
akherat, sebagaimana do’a,”Rabb banaa aatinaa fid
dunyaa khasanah wafil aakhirati khasanah”
 Orang Islam diajak hanya berserah diri, menyembah
dan mohon pertolongan hanya kepada Allah semata,
karena tiada daya dan kekuatan keacuali dari Allah,
kita dari Allah, untuk Allah dan kita akan kembali
kepada Allah

 TANGGA KEHIDUPAN
Dalam Islam seorang yang beragama Islam
dikatagorikan dalam tangga kehidupan, antara lain :
 MUSLIM :yaitu orang telah menyatakan dirinya
masuk Islam, baik keturunan maupun dengan
mengucapkan dua kalimah syahadat
 MU’MIN : yang orang yang telah meyakini rukun
iman dan segala hal-hal ghaib yang tidak dapat
dijangkau oleh panca indra dan ilmu pengetahuannya,
karena telah tersurat dalam Al-Qur’an dan Hadits.
 MUHSIN :yaitu orang hatinya, fikirannya,
ucapannya, dan seluruh anggota badannya berusaha
untuk selalu baik, karena sadar merasa diawasi dan
dicatat oleh Allah dan Malaikat-Nya kapan saja dan
dimana saja.
 MUHLIS : yaitu orang segala perbuatannya dan
seluruh aktifitasnya semata-mata hanya tertuju
mengharap ridla Allah
 MUTTAQIN: yaitu orang yang paling tinggi
dan paling dekat derajatnya disisi Allah SWT
MACAM-MACAM SEBUTAN
DINUL ISLAM
1. Dinul Haq artinya agama yang benar
maksudnya agama yang benar diantara
agama-agama yang ada
2. Dinullah artinya agamanya Allah atau yang
diakui disisi Allah (Ali Imran 19 )
3. Dinun Naas artinya agama manusia,
maksudnya agama yang sesuai dengan
keadaan manusia(akal dan hatinya, ingin
damai, tenang,khusnul khatimah)
4. Dinul Fitriyah artinya agama yang fitrah
ciptaan manusia yang suci dan sebagai
KARAKTERISTIK DINUL ISLAM
1. Agama yang sempurna artinya agama
yang menyempurkan agama-agama
sebelumnya (Al Maidah ayat 3 )
2. Agama fitrah (sesuai dengan fitrah
manusia)
3. Agama dunia dan akherat artinya dunia
dan akherat diterangkan dengan lengkap
4. Agama sepanjang masa sampai hari
Kiamat
5. Agama yang lengkap aturannya artinya
diatur segala sisi kehidupan manusia
6. Agama yang memuliakan akal fikiran
manusia dan ilmu pengetahuan
ASPEK-ASPEK AJARAN ISLAM
1. Aqidah yaitu keyakinan yang harus
senantiasa dikuatkan dan diperbaharuhi
setiap saat, jangan sampai terkotori dan
terjual oleh kehidupan dunia.
2. Ibadah yaitu bukti keyakinan seseorang
serta ketaatan seorang muslim kepada
Allah dan Rasul-Nya.
3. Mu’ammalah yatu hubungan sesama
manusia dan sesama makhluk lain dan
alam sekitar yang harus sesuai dengan
aturan Allah dan Rasul-Nya.
4. Akhlak yaitu sikap dan tingkah laku baik
terhadap diri sendiri, terhadap Allah dan
Rasul-Nya, terhadap orang lain,
makhluk lain maupun alam sekitar
5. Syari’ah artinya hukum-hukum Islam yang
wajib diketahui, difahami dan
dilaksanakan dalam kehidupan.
ASPEK-ASPEK YANG DIJAGA OLEH
ISLAM
1. AKAL, artinya akal harus dijaga, agar tidak
terganggu pemikirannya, maka orang yang
mabuk tidak sah shalatnya(termasuk gila)
2. KETURUNAN, artinya nasab atau keturunan
manusia harus dijaga dan diatur dengan
perenikahan yang sah(tidak seperti hewan)
3. HARTA BENDA(KEKAYAAN), artinya
kekayaan yang diperoleh harus halal dan
jelas,karena akan mempengaruhi pribadi
seseorang dan akan ditanyakan dari mana
dan untuk apa harta dibelanjakan.
4. AGAMA, artinya aturan kehidupan manusia
harus jelas dan sempurna, yang benar-benar
mengatur keselamatan dunia dan akherat dan
jangan sampai keliru, karena keliru aturan
hidup didunia rugi di akherat selamanya.
5. JIWA, artinya kewajiban menjaga setiap jiwa
baik jiwa manusia maupun jiwa makhluk
Allah lainnya, bila membunuh, memang
perintah Allah,karena membunuh jiwa
seseorang sama dengan membunuh seluruha
manusia.
PERAN DAN POSISI AGAMA ISLAM
1. Sebagai penyeimbang kehidupan manusia
2. Sebagai penyelaras aspek-aspek kehidupan manusia
(akal, nafsu dan hati)
3. Sebagai sarana memulyakan derajat manusia
dihadapan manusia maupun Allah.(At Tiin ayat 3)
4. Sebagai sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan
di dunia ini.(ayat-ayat Kauniah dan Qouliyah)
5. Sebagai sarana aktualisasi diri manusia sebagai
khalifah di muka bumi
6. Sebagai sarana mencari bekal untuk kebahagiaan
hidup di akherat kelak.
7. Sebagai sarana aktualisasi diri akhlakul karimah
terhadap Allah, sesama manusia, makhluk Allah
KEBUTUHAN MANUSIA AKAN
AGAMA
1. Manusia butuh pedoman dan petunjuk hidup
yang mengantarkan kepada kebenaran haqiqi.
2. Manusia membutuhkan kenikmatan yang kekal dan
haqiqi.
3. Manusia membutuhkan pertolongan yang betul-betul
menyelamatkan, menyembuhkan dan menghindarkan
dari kehancuran, siksaan dan kehinaan atau
kesesatan.
4. Manusia butuh semua keperluannya terpenuhi,
dimudahkan, disayangi, dima’afkan atau diampuni,
diingatkan bila salah atau khilaf dan tidak ingin
dirinya tersentuh api neraka.
RUANG LINGKUP AQIDAH
1. Iman Kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat-malaikat
3. Iman Kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman Kepada Rasul-rasul Allah
5. Iman Kepada Hari Kiamat dan Hari Akhir
6. Iman Kepada Qadha’ dan Qadar
7. Hal-hal yang ghaib, surga, neraka, iblis,jin,
syaitan, Alam Barzah, Alam Mahsyar, Yaumul
Ba’ats, Yaumul Mizan, Shirathal Mustaqim.
SUMBER AQIDAH ISLAM
1. AL-QUR’AN
2. AL-HADITS
3. ILMU PENGETAHUAN
4. PANCA INDRA
5. AKAL FIKIRAN YANG SEHAT
6. HATI YANG BERSIH
HUBUNGAN AQIDAH
DENGAN AMAL
1. Karena Aqidah merupakan dasar keyakinan, semakin
baik dan bertambah keyakinannya, maka semakin
mantap dan faham (al Anfal 2)
2. Kalau Aqidah atau keyakinan dasar salah,
maka dalam menjalankan hidup di dunia akan salah
pula dalam memandang dan menempuh tujuan hidup
yang sebenarnya.
3. Semakin bertambah ilmu yang dimiliki, semakin baik
dan semakin sadar akan hidupnya di dunia ini
(falsafah padi)
4. Semakin tambah ilmu semakin memahami tugas dan
kewajiban kita terhadap Islam(mengenal, mahami
meyakini,mengamalkan, mendakwahkan dan
membela sampai mati).falsafah lebah.
5. Yakin bahwa semua yang kita lakukan di dunia ini,
sebenarnya akan kembali kepada kita, baik di dunia
dan di akherat. Kalau perbuatan kita baik akan
kembali baik dan bila jelek akan kembali kepada kita
kejelekan.
6. Yakin di dunia ini,tidak ada yang tidak mungkin,atas
kehendak Allah semua pasti terjadi. Maka tidak
boleh berputus asa, tidak boleh mengatakan saya
tidak bisa.
7. Yakin bahwa do’a kita didengar oleh Allah, perbuatan
kita dilihat Allah. Hidup di dunia hanya sekali dan
tidak akan kembali lagi, dan
dipertanggungjawabkan.
KLASIFIKASI MANUSIA DENGAN
AQIDAH
1. Mukmin (Yakin )sebagaimana Firman Allah
dalam Surat AlBaqarah ayat 1- 5 .
2. Kafir (ingkar ) sebagaimana Surat Al Baqarah
ayat 6 -7.
3. Munafik (ragu-ragu) sebagaimana Surat Al Baqarah
ayat 8-20.
TUGAS
1. Gambaran dan ciri orang beriman Surat Al Anfal ayat
2 – 4 dan Al Mu’minun ayat 1-11.
2. Gambaran dan ciri orang kafir dalam Surat Al Isra’
ayat 94 – 100
3. Gambaran dan ciri orang munafik dalam Surat At
Taubah ayat 79 - 83
PENGERTIAN IMAN KEPADA
ALLAH
1.Meyakini dengan hati yang bersih,memikirkan dengan
fikiran yang sehat dan panca indra yang bersih,
membenarkan dengan ilmu yang benar tentang Dzat-
Nya,sifat-sifat-Nya, Kesempurnaan-Nya, janji dan
ancaman-Nya serta hubungannya dengan makhluk-
makhluk-Nya.
2.Wujudullah (wujud Allah )
Wujud Allah berbeda dengan wujud makhluk-Nya
yang terikat tempat, waktu dan masa(berat). Adanya
Allah tidak membutuhkan yang lain.Adanya Allah ada
dengan sendirinya.Adanya Allah tidak berawal dan
tidak berakhir(kekal).Adanya Allah tidak dapat
dijangkau oleh panca indra makhluk(tidak mampu).
Bukti adanya Allah, keteraturan alam,diri kita dengan
segala yang ada di alam ini( menumbuhkan, kejadian-
kejadian di alam, diri kita, orang lain dsb).
Maka perintah Nabi Muhammad SAW, Tafakkaruu fii
khalqil laah, walaa tafakkaruufii Dzaa tillaah. Fikirkan
olehmu tentang ciptaan Allah, jangan fikirkan tentang
Dzat Allah( pasti tidak mampu atau keterbatasan akal
manusia)
3. Tauhidullah
-Tauhid Rububiyah,meyakini bahwa hanya Allah
sajalah yang mencipta dan mememilihara(melengkapi
sarana ) di alam semesta ini(tidak ada yang lain).
-Tauhid Mulkiyah, yaitu meyakini bahwa hanya Allah
sajalah yang menguasai dan menghendaki seluruh
alam ini( apapun kehendak-Nya pasti terjadi).
- Tauhid Ilahiyah, yaitu meyakini bahwa hanya Allah
sajalah yang berhak di sembah, dihambai dan di
mohon pertolongan-Nya oleh hambanya agar
terhindar dari kemusyrikan.
-Tauhid Asma’ was Sifat, yaitu meyakini bahwa Allah
memiliki nama-nama yang mencerminkan sifat-Nya
yang sempurna(tiada kekurangan sedikitpun)dalam Al
Asma’ul Husna (nama-mama yang paling baik) serta
meyakini bahwa semua yang ada di alam ini tunduk
dan patuh dalam kekuasaan-Nya.Allah mengaturnya di
atas singgasana-Nya (Al Arsy).
4. Hakekat dan dampak kalimat Laa ilaa ha il lal laah
Karena kalimat tersebut adalah tertinggi dalam
derajat-derajat Iman, (72 cabang Iman )maka
seseorang yang di akhir hayatnya dapat mengucapkan
kalimat Laa ilaa ha il lal laah, jaminan masuk surga
(sebagaimana sabda Nabi Muhammad
SAW),menunjukkan bahwa hidupnya ikhlas semata-
mata hanya untuk Allah SWT.(Al An Am ayat 162)
SYIRIK
1. PENGERTIAN SYIRIK
Menyembah, menganggap ada kekuatan selain
Allah, atau menduakan Allah dalam kehidupan
2. TINGKATAN SYIRIK
a. Syirik Khafi, yaitu syirik tersembunyi, atau
merasa takut kepada Allah (syetan, iblis, laut
dan sebagainya)
b. Syirik Jaali, yaitu syirik nyata dalam
perbuatan, misal membuat sesaji, menunda
shalat, lalai dalam shalat dsb
3. Bahaya Syirik

Anda mungkin juga menyukai