“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari
sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam
Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)
Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis
oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan
tahun, kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan
tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa
upah, pasukan tanpa gaji, maka kita mesti dan wajib berilmu , tentunya
dengan ilmu-ilmu yang tidak melanggar syariat Allah dan hukum-hukumnya.
( Hal di atas telah saya rasakan , misalnya wibawa tanpa kuasa , saat saya
memiliki gelar “paranormal” saya dan keluarga lebih disegani oleh warga
sekitar , begitupun kekayaan tanpa harta , saya merasaka kaya karena
merasakan nikmatnya hidup tanpa ikatan rutinitas kerja, saya digdaya tanpa
senjata saat saya sudah tidak mempan dibacok dan ditembak , saya
bangsawan tanpa keluarga besar saat banyak pejabat dan orang penting
datang ke saya dengan keadaan menunduk , para pendukung tanpa upah saat
saya dikeroyok tukang ruqyah, saudara-saudara saya yang juga rekan
padepokan seperti bang andre,yai ilyas,mas sugiono,mas edy purwanto, kang
njie,kang aji , dan banyak orang yang mendukung saya tanpa saya bayar
sepeserpun , bahkan mas sugi jauh dari Kalimantan rela datang dan
menginap di hotel demi membantu saya , dan itu semua tanpa upah, BUKAN
SOMBONG , melainkan ini adalah kesaksian saya atas berkahnya sebuah
ilmu yang haq )
Namun, yang dimaksud dengan kata ilmu di sini adalah ilmu syar’i. Yaitu
ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya
berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan
sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah
kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan” (Fathul Baari,
1/92).
Dari penjelasan Ibnu Hajar rahimahullah di atas, jelaslah bawa ketika hanya
disebutkan kata “ilmu” saja, maka yang dimaksud adalah ilmu syar’i. Oleh
karena itu, merupakan sebuah kesalahan sebagian orang yang membawakan
dalil-dalil tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu dari Al Qur’an
dan As-Sunnah, tetapi yang mereka maksud adalah untuk memotivasi belajar
ilmu duniawi ataupun ilmu yang sembarang ilmu, ialah ilmu yang tidak
berdasar kepada siapa ilmu tersebut disandarkan ataupun ilmu-ilmu yang
prakteknya tidak ditemukan Dari mana sumber praktek tersebut ( misal
ilmu-ilmu di nusantara ) Meskipun demikian, bukan berarti kita mengingkari
manfaat belajar ilmu duniawi ataupun ilmu-ilmu yang sifatnya
Nusantara/ilmu leluhur ,Karena hukum mempelajari ilmu duniawi ataupun
ilmu lainnya itu tergantung pada tujuannya. Apabila digunakan dalam
kebaikan, maka baik. Dan apabila digunakan dalam keburukan, maka
buruk. (Lihat Kitaabul ‘Ilmi, hal. 14).
Setelah kita memaparkan Apa itu ilmu maka yang harus kita pahami adalah
Apa itu Hikmah, dalam beberapa kitab yang saya baca kata hikmah ini
memiliki beberapa arti diantaranya :
1. Dalam bahasa Arab, asalnya, kata hikmah punya beberapa arti
(lafazh musytarak). Dalam Lisan al-Arab, Ibn Manzhur menyebut
hikmah itu al-qadha, artinya memutuskan.
Arti hikmah sendiri adalah sesuatu hal yang dapat memutuskan kita (dalil
no.1) dari segala perbuatan yang tidak terpuji yang dibenci Allah (dalil no.2
dan dalil no.5) dengan cara menjalankan nasihat dan wejangan dari pada
guru selama nasihat dan wejangan tersebut tidak melanggar syariat Allah
dan baik untuk diamalkan (dalil no.6) kemudian mengamalkan amaliyah
serta amalan apapun yang baik yang sesuai tuntunan daripada guru yang haq
yang jelas sumbernya (dalil no.4) Dengan begitu kita dapat memiliki
pemahaman mengenai agama Allah dengan pemahaman yang haq dan benar
(dalil no.7 dan dalil no.8) Dengan begitu Allah akan mengangkat derajat dan
kemuliaan kita (dalil no.9) sehingga kita dapat memutuskan suatu perkara
baik dunia ataupun akhirat ,baik perkara diri sendiri ataupun perkara umat
,baik perkara di dalam rumah atau di alam dunia dengan sebaik-baiknya
keputusan (dalil no.3)
Itulah tadi makna daripada ilmu hikmah yang sesungguhnya, maka dengan
ini, ini saya ungkapkan bahwasanya segala ilmu yang tidak bersumber ,tidak
jelas asal muasal ilmu tersebut, tidak berdasar darimana ilmu tersebut maka
ilmu tersebut bukanlah ilmu hikmah , maka janganlah sekali-kali kita semua
coba-coba menggunakan kata ilmu hikmah terhadap ilmu-ilmu yang tidak
jelas sumbernya.
ataupun ilmu-ilmu yang tidak membawa manfaat dan kebaikan bagi umat
manusia wabil khusus kaum muslimin wal muslimat , maka ilmu tersebut
bukanlah ilmu hikmah.
Begitupun ilmu-ilmu yang tidak dapat menjauhkan kita dari perkara yang
dibenci Allah ataupun perkara-perkara yang sifatnya mengagungkan dan
memanjakan syahwat kita maka ilmu tersebut bukanlah ilmu hikmah.
" Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang
sedikit. (QS. al-Maidah: 44) "
Maksud daripada harga yang rendah dan harga yang sedikit dari 2 ayat
diatas adalah menjual agama Allah dengan segala bentuk duniawiyah,
misalkan untuk untuk jabatan ,untuk Tahta atau bahkan hanya untuk
sepeser uang , bahkan nyawa anda pun, nyawa keluarga anda dan seluruh
nyawa umat manusia di muka bumi ini itu bisa dikategorikan sebagai harga
yang rendah dan harga yang sedikit jika dibandingkan dengan ayat-ayat
Allah .
Untuk itu janganlah sekali-kali Anda menggunakan ilmu hikmah untuk
sesuatu hal yang dibenci Allah ataupun untuk hal yang bertentangan dengan
ilmu hikmah itu sendiri, maka saksikanlah azab Allah terhadap hidup anda
sangatlah nyata , Saya sudah melihat banyak kehinaan dari pada manusia
yang menjual ilmu hikmah demi syahwat pribadi dan melupakan aturan-
aturan dan adab daripada ilmu hikmah itu sendiri , derajat mereka
dijatuhkan dan kehormatan mereka dihinakan oleh Allah , Seiring
berjalannya waktu Allah membuka semua aib dan kehinaan mereka di
hadapan orang-orang yang berilmu dan paham akan ilmu itu sendiri .
MENUNTUT ILMU
Seperti keterangan yang saya Sebutkan di atas tentang bab ilmu dan bab
Hikmah maka dari situ Anda akan memahami apa arti daripada ilmu hikmah
itu sendiri, itulah sendi dan pondasi daripada ilmu hikmah.
Maka bertafakur lah jika anda mempelajari ilmu tersebut dan selalu gagal
,ataupun anda selalu mendapatkan kesukaran di dalam hidup anda dalam
mencari ilmu dan guru yang haq , maka sadarlah di dalam diri anda ada
sesuatu hal yang menghalangi Anda daripada ilmu yang anda cari.
Saya tidak dapat menyebutkan apa yang menghalangi anda, maka hendaklah
bertafakur, berpikirlah ! Adakah perbuatan ,benda, ataupun malah Justru
Anda sendiri menjual sesuatu hal yang Allah larang, misalkan ilmu yang
tidak jelas ,azimat ataupun ilmu yang memanjakan syahwat manusia dan hal
semacamnya , maka ketahuilah sesungguhnya hal tersebut yang menghalangi
Anda daripada ilmu Allah .
DZALIM KEPADA GURU
Mereka tidak sadar bahwa saya memiliki 1 murid yang sekarang menjadi
guru besar Sukma Wijaya, saya tempa sesuai dengan metode ilmu hikmah
,saya ajarkan ilmu hikmah sesungguhnya, Lihatlah sekarang berapa banyak
Padepokan yang terlangkahi oleh Sukma Wijaya baik secara materi
keilmuan, secara pemahaman keilmuan ataupun secara praktek keilmuan,
dikarenakan beliau guru besar Padepokan Sukma Wijaya sangat konsisten
dalam ilmu hikmah dan tidak pernah mencampuradukkan ilmu hikmah
dengan ilmu yang aneh-aneh dan tidak berdasar.
Lantas di manakah Anda yang sudah memiliki Padepokan jauh lebih dulu
daripada Sukma Wijaya ?
Anda Tertinggal jauh oleh sukma wijaya dikarenakan Anda masih berpikir
dua kali untuk berjalan di jalur ilmu hikmah yang sesungguhnya dan Anda
masih berpikir ribuan kali untuk meninggalkan ilmu yang tidak jelas.
Untuk itu saya sampaikan kepada anda semua, Sungguh ! , saya tidak akan
menyia-nyiakan anda semua karena saya pun membutuhkan anda semua
sebagai pasukan daripada Padepokan Sukma Lanang Sajati untuk
memberantas kebodohan atas nama perdukunan, saya akan mengajari Anda
semaksimal mungkin ,saya akan Arahkan anda untuk mencapai kehidupan
ekonomi yang baik dan kehidupan spiritual yang baik juga , satu syarat yaitu
konsisten di jalur ilmu hikmah yang sejati !
SAID KUSUMA
PADEPOKAN
SUKMA LANANG SAJATI