kita harus selalu waspada karena banyak penyebaran paham radikal terorisme
yang dilakukan melalui online hal ini juga disebabkan oleh perserikatan bangsa-
bangsa dengan mengeluarkan resolusi nomor 25 32 pada tanggal 1 Juli 2020
yang lalu dalam rangka menjaga perdamaian dan keamanan internasional di
masa pandemi yang isi seruan nya adalah meminta agar dilakukan dengan
segera gencatan senjata di daerah konflik di berbagai belahan dunia namun
permintaan gencatan senjata tersebut tidak berlaku bagi operasi terhadap
jaringan teroris internasional antara lain Isis al-qaeda dan juga satu lagi adalah
kalimatnya hal ini menunjukkan bahwa upaya pemberantasan Terorisme
internasional tetap dijalankan walaupun sedang menghadapi pandemi Selain itu
United Nation counter-terrorist eksekutif Direktorat telah mengeluarkan polusi
paper mengenai ancaman terorisme dan ekstrimisme berbasis kekerasan di
masakan demi dengan mengingatkan negara-negara anggota PBB terkait dengan
ancaman resiko jangka pendek dan jangka panjang terorisme di masa pandemi
tersebut 2 hal yang menjadi fokus utama penanggulangan terorisme yaitu 1
fokus pada upaya penanggulangan terorisme terkait penyalahgunaan internet
atau mishop cyberspace oleh kelompok jaringan teroris dalam hal ini merupakan
negatif naratif yang dikumandangkan disebarluaskan oleh jaringan teroris jadi
sebuah propaganda upaya negara untuk menangani kekecewaan di masyarakat
yang dapat menjadi pemicu radikal terorisme dengan Fokus utama pencegahan
dan pendekatan lunak atau software komposisi penduduk dan penitrasi
pengguna internet di Indonesia
siswa yang saya banggakan pada tahun 2021 ini Indonesia telah memasuki fase
bonus demografi tidak tahu bahwa fase bonus demografi bisa berlangsung
sampai 2045 yang ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif rentang usia
15 sampai 64 tahun yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non
produktif menurut sensus BPS tahun 2020 Penduduk Indonesia saat ini
didominasi oleh generasi Z lahir Pada kurun waktu tahun 1997 sampai 2012 dan
generasi milenial generasi sebelumnya yaitu lahir pada tahun 1981 sampai
dengan 1996 jumlah generasi Z sendiri berdasarkan sensus hari ini berkisar
diantara di angka 74 juta jiwa setara dengan 20% dari total populasi sementara
generasi milenial mencapai 69 juta atau sekitar 26% dari total populasi kedua
generasi ini merupakan kelompok yang tumbuh dan berkembang pada saat era
digital jadi digital Generation bisa disebut seperti itu berkembang pesat sehingga
saat sangat cepat beradaptasi dengan teknologi informasi semua kita sangat
tergantung hari ini dengan sarana teknologi informasi yang kita miliki masing-
masing oleh karena itu kedua kelompok ras ini menjadi penting dalam
menggerakkan roda pembangunan nasional sekaligus sentuh pada kelompok
generasi ini adalah generasi pemuda pemudi yang akan menjadi penentu bagi
masa depan Indonesia Namun demikian kita dihadapkan pada sebuah tantangan
di era digital pada tahun 2021 di mana penitrasi pengguna internet yang hari ini
jumlahnya 202 juta pengguna di Indonesia atau sebanyak 73% dari total
penduduk Indonesia yang berjumlah 274000000 jiwa pada aspek produktivitas
tentunya perkembangan era digital ini sangat membantu dalam menyelesaikan
hambatan jarak dan waktu dunia menjadi Global Village tapi jika
penggunaannya tidak dibekali dengan literasi yang baik etika pemahaman
hukum yang baik dan bijak dalam pemanfaatan informasi tentu Hal ini dapat
menjadi ancaman yang dapat menimbulkan sebuah kondisi yang tidak baik
bahkan mengarah kepada konflik di antara sesama anak bangsa sampai kepada
terjadinya disintegrasi bangsa kita intoleransi radikalisme dan terorisme
memahami terorisme dari hulu kita perlu mewaspadai tentunya berkaitan
keberadaan dari kelompok intoleran yang memupuk tumbuhkembangnya
radikalisme bagi para anggotanya hingga terlibat dengan kelompok teror dalam
hal ini kelompok intoleran membangun fase radikalisasi yang dijabarkan ke
dalam beberapa fase hingga terlibat pada kegiatan kekerasan atau bahkan
mengarah kepada terorisme jika mengacu pada hal tersebut maka kelompok
kelompok intoleran ini tidaklah secara langsung terafiliasi dengan kelompok
teror namun membentuk dan mempersiapkan individu yang membangun
keterikatan dengan ideologi tertentu hingga kemudian dapat menumbuhkan fase
radikalisasi dan mengklarifikasi kegiatan-kegiatan yang dapat menjadi
katalisator bagi individu untuk bergabung dengan kelompok kelompok jaringan
teror melalui piramida model radikalisasi dia gumurung menjabarkan kelompok-
kelompok intoleran ini sebagai hulu yang akhirnya bermuara pada kelompok
teror di sini pada piramida tersebut simpatisan memiliki jumlah yang lebih
banyak daripada kelompok teror kelompok pendukung pada bagian tengah
merupakan kelompok yang dapat dikatakan sebagai kelompok radikal dan
kelompok ini pola pergerakan organisasi dilaksanakan melalui beberapa tahapan
diantaranya adalah
jadi proses radikalisasi itulah yang tentunya kita sama-sama harus mewaspadai
terutama adalah para generasi muda Oleh karena itu janganlah kita dengan
mudah begitu percaya pemanfaatan atau informasi dia meyakini dengan
menerima mentah-mentah begitu saja setiap informasi apalagi ini berkaitan
dengan ideologi kekerasan pertama ideologi yang dikumandangkan disampaikan
oleh kelompok jaringan terorisme melalui dunia maya karena memang dengan
angka jumlah yang signifikan dari generasi milenial dan generasi Z sebagaimana
yang saya Uraikan di atas itu tentu menandai bahwa potensi pendukung terhadap
jaringan teror ini sangat tinggi terutama dari kalangan anak muda kelompok
teror ditetapkan dengan mekanisme di negara kita ada satuan tugas yang disebut
Satgas dtt daftar terduga teroris dan organisasi teroris sebagai individu dan
korporasi yang secara langsung maupun tidak langsung diajukan oleh Polri jadi
ada mekanisme terhadap individu maupun entitas yang memiliki atau telah
dibuktikan atau belum dibuktikan diketahui adalah merupakan jaringan atau
terafiliasi dengan kelompok terror
Oleh karena itu Setiap proses penegakan hukum yang dilakukan di negara kita
dimana negara kita hari ini memiliki undang-undang nomor 5 tahun 2018
tentang pemberantasan tindak pidana terorisme sebagai pembaharuan dari
undang-undang sebelumnya yaitu undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 yang
merupakan penguatan dari peraturan sebelumnya yaitu Perpu nomor 1 tahun
2002 pasca terjadinya bom Bali pada tahun 2002 yang lalu setelah mereka
diproses secara hukum ataupun diperoleh sebuah informasi intelijen bahwa
entitas maupun individu tertentu dapat dimasukkan dalam daftar terduga teroris
dan organisasi teroris ini adalah sebagai upaya pencegahan untuk dirilis kepada
publik baik itu di tingkat domestik maupun Global sehingga masyarakat
menyadari ada pihak-pihak tertentu yang harus diwaspadai hari ini cukup
banyak hasil dari proses penegakan hukum yang kemudian memasukkan
identitas dan individu di dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris
tersebut
jadi ini adalah sebuah proses dalam rangka memberikan akses kepada publik
sehingga tentunya publik menyadari dan dengan adanya informasi tersebut kita
perlu harus terus sama-sama melakukan kolaborasi kerjasama agar upaya-upaya
penanggulangan terorisme ini dapat berjalan secara simultan Sinergi dengan
kolaborasi sehingga dapat menghasilkan sebuah kekuatan yang sangat maksimal
bagi negara di dalam mengantisipasi kejahatan terorisme ini kejahatan terorisme
yang diawali dengan Suatu sikap radikalisme dan intoleran sebagaimana yang
diuraikan di atas pada umumnya hari ini kita di Indonesia khususnya diwarnai
dengan propaganda dari kelompok jaringan teroris Global yang terus mencoba
memperoleh dukungan dari berbagai kalangan utamanya dari generasi milenial
dan generasi Z yang saya sampaikan karena propaganda seperti Al qaeda dan
ISIS Dimana mereka adalah pengusung ideologi terorisme yang berindikasi kan
menyetujui kekerasan anti kepada demokrasi anti kepada konstitusi negara
bersifat menghalalkan segala cara dan kemudian juga bisa mereka menyatakan
bahwa kelompok yang tidak sejalan dengan mereka adalah sebagai yang mereka
istilahkan sebagai kaum kafir dan kemudian mereka perangi
Jadi ini adalah sebuah kondisi kondisi karakteristik dari pengusung ideologi
kekerasan di mana yang kalau kita lihat juga memanfaatkan teks-teks dalam
agama kita harus waspada dengan kondisi seperti ini karena tentunya ini dapat
menjadi sebuah informasi yang menyesatkan generasi muda Indonesia.
Oleh karena itu kami berkeyakinan bahwa dengan semangat mencintai nilai-
nilai luhur bangsa kita kemudian mengimplementasikan apa yang telah
disampaikan tadi mengenai empat konsensus nasional yang merupakan
paradigma nasional kita maka kita akan bisa menjadi bangsa yang hebat selamat
dari berbagai ancaman bahaya yang tentunya setiap saat bisa menghampiri
bangsa kita