Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh:
Devi
Neng Rika Sopiyanti
Herma
Rustayim
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gangguan organ seperti stroke atau gangguan fungsi jantung (Depkes, 2012).
10
peningkatan dari tahun 2014-2015 mencapai 11.370.521 jiwa (12,2)
(Arjatmo, 2016).
antara lain olahraga, stres dan merokok. Salah satu faktor yang dapat
jumlah detak jantung dalam satu menit. Selain itu semakin meningktanya
tekanan darah resikonya semakin besar, maka dari itu penderita hipertensi
penyakit vaskuler, maka dari itu penyebab ketegangan yang lebih tinggi
dalam arteri sehingga bisa terjadi hipertensi (Jani, 2011). Hipertensi juga
merupakan salah satu faktor utama dari penyakit jantung dan stroke. Salah
lavender telah memiliki banyak potensi dan ada beberapa kandungan seperti
jumlah sekitar 30%-60% dari total berat minyak yang merupakan kandungan
11
Karena manfaat pemberian aromaterapi Lavender bagi seseorang adalah
& Lubis, 2015). Berdasarkan latar belakang dan fenomena atau masalah
hipertensi”.
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
12
b. Menganalisis pengaruh aromaterapi lavender terhadap tekanan darah
Adapun ruang lingkup pada literature review ini yaitu semua jenis penelitian
1. Manfaat Teoritis
Medikal Bedah.
2. Manfaat praktis
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hasil memompa darah yang berasal dari jantung. Darah dapat mengalir
tinggi ke tekanan rendah. Tekanan puncak saat ejeksi terjadi yaitu saat
penting yang diperlukan oleh tubuh dan mengangkut sisa metabolisme dari
jaringan tubuh. Ronny, dkk (seperti yang dikutip Magfirah, 2016) menyatakan
tekanan darah adalah tekanan atau kekuatan pada dinding arteri yang
dihasilkan oleh darah yang berasal dari jantung, dimana darah tersebut
14
diperlukan untuk mengangkut oksigen dan zat-zat penting yang dibutuhkan
perifer dan elastisitas arteri digambarkan oleh tekanan darah (Potter & Perry,
2009).
a. Volume Darah
sistem peredaran darah. Pada orang dewasa, normal volume darah sebanyak
500 ml. Tekanan dinding arteri akan meningkat jika terjadi peningkatan
volume.
b. Curah Jantung
dipompa pada dinding arteri yang terjadi akibat peningkatan curah jantung.
c. Kekentalan Darah
aliran darah menjadi lebih lambat sehingga tekanan arteri menjadi meningkat.
d. Resistensi Perifer
Darah mengalir melalui jaringan vena, venula, kapiler, arteriola dan arteri.
Otot polos di sekeliling arteri dan arteriola dapat berkontraksi dan relaksasi
15
sehingga mengubah ukuran lumen. Ukuran lumen berubah sebagai adaptasi
Resistensi atau tahanan perifer adalah tahanan terhadap aliran darah yang
dipengaruhi oleh tonus kekuatan otot pembuluh darah dan diameternya. Jika
tekanan darah arteri meningkat. Sebaliknya, tekanan darah menurun jika terjadi
e. Elastisitas Arteri
darah.
usia, stres, proses penyakit, olahraga, medikasi, ras, obesitas, dan variasi
16
a. Jenis kelamin
Setelah mencapai usia pubertas, pada usia yang sama wanita biasanya
memiliki tekanan darah lebih rendah daripada laki-laki, hal ini diduga
b. Usia
mencapai puncak pada masa pubertas, dan selanjutnya cenderung untuk sedikit
menurun. Pada lansia arteri berkurang elastisitasnya dan kurang dapat berespon
(kembali pada bentuk semula) dengan kelenturan pada saat tekanan darah
c. Stres
d. Proses penyakit
jantung, volume darah dan atau komplians arteri dapat berpengaruh langsung
e. Olahraga
17
20-30 menit setelah melakukan aktivitas fisik sebelum dilakukan pengukuran
f. Medikasi
g. Ras
Ras berpengaruh pada terhadap tekanan darah. Contohnya pada ras Afrika-
h. Obesitas
obesitas yang terjadi pada masa kanak-kanak maupun obesitas pada masa
dewasa.
i. Variasi diurnal
Pada pagi hari, tekanan darah biasanya ada pada titik terendah, yaitu pada
saat laju metabolisme ada pada titik terendah, lalu meningkat sepanjang hari
dan pada sore atau menjelang malam hari mencapai titik puncaknya.
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi menurut Kozier (2012) adalah tekanan darah yang berada diatas
18
menunjukkan gejala yang jelas) dan merupakan faktor pendukung terjadinya
infark miokard.
darah abnormal yang didapat dari minimal tiga kali pengukuran dalam waktu
yang berbeda. Tekanan darah disebut normal tergantung pada usia, sehingga
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg
dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg, yang didapat dengan 2 kali pengukuran
terus menerus, dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik diatas 90 mmHg yang diukur dengan 2 kali pengukuran atau
lebih.
2. Klasifikasi Hipertensi
19
a. Hipertensi Primer
karena adanya resistensi perifer dan atau peningkatan curah jantung sekunder
b. Hipertensi Sekunder
perifer, dan secara tidak langsung melalui peningkatan sintesis aldosteron dan
kecepatan denyut jantung (heart rate) dan volume sekuncup (stroke volume).
hipertensi sekunder. Hipertensi dapat juga bersifat akut, hal ini menandakan
20
terdapat suatu gangguan yang menyebabkan perubahan curah jantung atau
membaik setelah 12 minggu post partum pada wanita yang tidak memiliki
post partum atau telah terjadi sebelum kehamilan 20 minggu, maka termasuk
4. Patofisiologi Hipertensi
resistance/TPR), jika terjadi peningkatan dari salah satu variabel tersebut yang
saraf simpatis atau hormonal pada nodus SA, peningkatan denyut jantung ini
21
Mekanisme yang mengatur vasokonstriksi dan dilatasi pembuluh darah
manusia terletak dipusat vasomotor, yaitu pada medula di otak. Pada pusat
yaitu ke korda spinalis lalu keluar dari kolumna medula spinalis ganglia
dihantarkan dengan bentuk implus dan bergerak ke bawah melalui sistem saraf
darah. Berbagai faktor seperti rasa cemas dan takut dapat mempengaruhi
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriksi kuat, yang pada gilirannya
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
22
intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan tekanan darah
tinggi.
5. Penatalaksanaan Hipertensi
mempertahankan tekanan darah arteri kurang dari atau sama dengan 140/90
mmHg (130/80 mmHg pada penderita penyakit diabetes melitus atau gagal
diet tinggi sayur, buah, dan produk susu dengan kadar lemak yang rendah
b. Kelas obat dipilih yaitu obat dengan efektifitas terbesar, efek samping
seminimal mungkin, dan dapat diterima pasien. Dua kelas obat yang
penyekat beta.
23
Aronson dan Varon (2011) mengatakan tindakan pembedahan
menyebabkan stres terhadap tubuh, stres pada tubuh saat tindakan pembedahan
mmHg dan peningkatan nadi sampai 15-20 kali per menit pada pasien dengan
tekanan darah normal. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui kisaran
berlebihan pada periode peri operatif. Terdapat 2 fase yang menjadi bahan
pertimbangan, yaitu saat tindakan anestesi dan post operasi. Pasien dengan
hipertensi pre operatif dengan tekanan darah terkontrol dengan baik akan
memiliki hemodinamik yang lebih stabil jika dibandingkan dengan pasien yang
tidak terkontrol dengan baik (Stier, 2004; Kaplan. 2007; Laslett, 1995, dalam
Wiryana, 2008)
hipotensi namun pada saat intubasi biasanya terjadi hipertensi. Hipertensi yang
terjadi akibat dari rangsang nyeri karena tindakan laringoskop dan intubasi
24
iskemia miokard (Wiryana, 2008). Itulah sebabnya sebelum dan selama
pasien terutama pada pasien hipertensi. Selain itu, menurut Yao dan Ho, 2003 ;
Stier, 2004; Dix dan Howel, 2001 (seperti yang dikutip Wiryana, 2008)
seseorang.
25
Menurut Jaelani (2017), aroma terapi mempunyai berbagai khasiat untuk
e. Merupakan bahan anti bakteri dan anti septik alami yang dapat
bagi manusia seperti efek kesembuhan jika aromaterapi tersebut kontak dengan
tubuh manusia. Dalam aromaterapi, minyak atsiri atau minyak esensial dapat
masuk kedalam tubuh manusia melalui 3 jalan utama yaitu ingesti (oral),
2) Terapi inhalasi
tajam dan sensitif. Indera penciuman manusia memiliki ketajaman 10.000 kali
26
lebih kuat dari indera perasa. Oleh karena itu, melalui hirupan atau inhalasi ini
efek terhadap organ-organ sensorik yang dilalui bahan aktif minyak esensial ini
sangatlah kuat terutama dalam mengatasi masalah emosi seperti stres dan
depresi.
Cara kerja terapi inhalasi yaitu dengan mengalirkan uap dari minyak
esensial melalui alat bantu atau dapat dihirup secara langsung. Alat bantu yang
digunakan yaitu tabung inhaler atau spray, anglo, pemanas elektrik ataupun
lilin. Zat-zat yang dihasilkan berupa tetes-tetes uap halus, asap atau gas, dan
uap sublimasi yang akan dihirup melalui hidung dan dapat tertelan oleh mulut.
Uap dari minyak esensial ini dapat mempengaruhi keadaan psikis seseorang
lendir hidung.
kandungan zat utama bunga lavender adalah linalool yaitu sekitar 26,12%.
27
Menurut Buckle (dalam Ramadhian & Zettira, 2017) aroma terapi lavender
digunakan dengan cara inhalasi agar didapatkan manfaat oleh tubuh. Linalool
yang terkandung dalam lavender berfungsi sebagai efek sedatif atau relaksasi
sehingga saat seseorang menghirup aroma terapi lavender, aroma yang tercium
molekul yang mudah menguap dan mengandung unsur linalool akan sampai ke
hidung dimana silia-silia muncul dari sel reseptor. Jika molekul tersebut
diteruskan melalui saluran olfaktori ke dalam sistem limbik. Hal ini akan
BAB II
28
A. Desain Penelitian
Studi literature review adalah cara yang dipakai untuk megumpulkan data
atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa
didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka
lain.
1. Sumber Data
2. Waktu Publikasi
29
Pencarian artikel jurnal penelitian terbatas dalam kurun waktu
lavender lavender
dipublikasikan dalam
4. Stategi Penelusuran
lavender. Artikel atau jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
terbitan tahun 2015-2020 yang dapat diakses fulltext dalam format pdf dan
30
scholarly (peer reviewed journals). Kriteria jurnal yang direview adalah artikel
jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan bahasa inggris, jenis jurnal artikel
terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Jurnal yang sesuai dengan
kriteria inklusi dan terdapat tema pengaruh aromatherapy lavender terhadap tekanan
darah pada penderita hipertensi dan kemudian dilakukan review. Kriteria jurnal yang
terpilih untuk review adalah jurnal yang didalamnya terdapat tema pengaruh
BAB IV
A. RINGKASAN PUSTAKA
31
Kusyati , Relaksasi Napas 26 responden penelitian dalam dan aromaterapi
Novi Kurnia Dalam dan Aroma dangan kuantitatif lavender efektif
Santi dan Terapi Lavender Menggunakan dengan quasi menurunkan tekanan
Shindi Efektif Teknik experiment darah
Hapsari menurunkan purposive one group pre-
tekanan darah sampling test and post-
(2018) test design
32
4 Lisa efektivitas sampel 16 orang Penelitian ini Hasil penelitian
Septianty, pemberian pada pasien di berupa menunjukkan ada
ArinaNurfia aromaterapi Klinik Pratama penelitian pengaruh terhadap
nt dan lavender terhadap Universitas kuantitatif pemberian aromaterapi
,Ichsan pengukuran Tanjungpura. dengan desain lavender terhadap
Budiharto tekanan penelitian pre- pengukuran tekanan
darahpada pasien eksperimental darah sistol dan diastol
hipertensi di dengan sebelum dan sesudah
klinik pratama rancangan one dilakukan intervensi
universitas group pretest- pada pasien hipertensi
tanjungpura posttest dengan nilai p<0,05
(2015)
5 Taukhit dan pengaruh terapi Jumlah sampel quasi Ada perbedaan yang
Rudi kombinasi yang experiment bermakna skor tekanan
Haryono aromaterapi digunakan dengan bentuk darah sistole pada
lavender dan dalam pretest – kelompok intervensi
dzikir terhadap posttest with setelah diberikan
penelitian ini
penurunan stres intervention perilaku kombinasi
sebanyak
dan tekanan darah control group dzikir dan aromaterapi
pada penderita 15subyek design lavender.
hipertensi (2018) untuk masing-
masing
kelompok
Intervensi
maupun
kelompok
kontrol.
33
probabilitas (Sig.)
0.000. Dengan
demikian dapat
dinyatakan bahwa
pemberian essensial oil
biji pala dapat
menurunkan tekanan
darah lansia dengan
hipertensi.
34
tekanan darah purposive senam yoga dan
pada pelayanan sampling pemberian masase
lansia (2017) aromaterapi Lavender
dengan nilai t-hitung >
t-tabel (2,26).
Sedangkan pemberian
masase aromaterapi
Lavender
(thitung=7,30) lebih
efektif dibandingkan
dengan Aktifitas fisik
senam Yoga (t-hitung =
4,296) terhadap
penurunan tekanan
darah pada Lansia.
Penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa
pemberian masase
aromaterapi Lavender
lebih efektif
dibandingkan dengan
senam Yoga terhadap
penurunan tekanan
darah pada pelayanan
Lansia di Panti Sosial
Tresna Werda (PSTW)
Puspakarma Mataram
35
mmHg), kelompok
kombinasi (8,23
mmHg), dan kelompok
kontrol (3,42 mmHg).
Kesimpulan: Ada
pengaruh yang
signifikan penggunaan
aromaterapi lavender.
dan terapi musik klasik
dalam menurunkan
tekanan darah pada ibu
hamil dengan
hipertensi. Namun,
kombinasi dari kedua
intervensi itu lebih
efektif daripada
aromaterapi lavender
atau terapi musik saja
36
B. PEMBAHASAN
37
Direktur WHO Margaret Chan mengatakan bahwa setiap tahun, tekanan
darah tinggi menyumbang kepada kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit
jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan
gagal ginjal, kebutaan, dan beberapa kondisi lain. Hipertensi kerap terjadi
saat ini menyebabkan krisis kesehatan global. WHO juga memprediksi bahwa
pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan
diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan
mengurangi prevalensi hipertensi sebesar 25% pada tahun 2025 (WHO, 2020).
pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan
2019). Bukan hanya terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-
54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%), tetapi pada wanita hamil pun
janin. Selain faktor keturunan, perubahan hormon dan gaya hiudp, dapat menjadi
hamil, saat menghadapi persalinan maupun setelah persalinan pun bisa menjadi
38
. Hipertensi dapat dicegah dengan Pengobatan farmakologis dan non-
perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi
sayur dan buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang
atau lavendel atau Lavandula adalah genus tumbuhan berbunga dalam suku
Lamiaceae yang tersusun atas 25-30 spesies. Asal tumbuhan ini adalah dari
wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India—
Dunia Lama. Genus ini termasuk tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis
rumput-rumputan, semak pendek, dan semak kecil. Tanaman ini juga tersebar di
Kepulauan Canaria, Afrika Utara dan Timur, Eropa selatan (terutama Prancis
selatan), Arabia, dan India; banyak darinya ditanam dan dikembangkan secara
luas di iklim sedang sebagai tanaman hias, bahan kuliner, dan ekstrak minyak
esensial untuk keperluan komersial. Tumbuhan ini sering ditemukan tumbuh liar
tetapi juga tingkat emosi. Manfaat pemberian aroma terapi lavender bagi
seseorang adalah dapat menurunkan kecemasan, nyeri sendi, tekanan darah tinggi,
frekuensi jantung, laju metabolik, dan mengatasi gangguan tidur (insomnia), stress
39
perasaan rileks yang akhirnya dapat mempengaruhi tekanan darah. Pemberian
limbik dengan memberikan efek relaksasi sehingga membuat jantung tidak perlu
bekerja lebih cepat untuk memompa darah keseluruh tubuh yangkemudian dapat
Dalam dan Aroma Terapi Lavender Efektif menurunkan tekanan darah secara
kuantitatif dengan quasi experiment one group pre-test and post-test design.
Jumlah 26 responden. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk dan uji statistik
tekanandarah sistole sebelum intervensi adalah 148,38 mmHg, dan tekanan darah
diastole 92,00 mmHg dengan p-value 0.000, sedangkan rata-rata tekanan darah
sistole setelah intervensi adalah 145,54 mmHg, dan tekanan darah diastole 90,54
mmHg dengan p-value 0.000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender efektif menurunkan tekanan darah
(2018 yang berjudul efektivitas slow stroke back massage dengan menggunakan
hipertensi (2018). Peneltian ini menggunakan desain control group pretest posttest
40
Adapun Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan uji Independent T Test
pada tekanan darah sistole didapatkan signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti
terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistole setelah pemberian slow stroke
sedangkan pada tekanan darah diastole didapatkan signifikansi 0,001 < 0,05 yang
slow stroke back massage dengan menggunakan minyak esensial kenanga dan
lavender.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Restu
Zarastika, dkk dengan judul perbandingan efektivitas terapi rendam kaki air
hangat dan aroma terapi lavender terhadap penurunan tekanan darah penderita
hipertensi (2017). Peneltian ini menggunakan quasy eksperimen dengan pre test
and post test design with two comparison treatments pada 30 responden. Uji
analisis yang digunakan adalah Uji T dan Uji Wilcoxon. Hasil pada penelitian ini
ditemukan pre-post test terapi rendam kaki air hangat adalah p value= 0,000 untuk
sistolik dan p value= 0,001 untuk diastolik. Hasil pre-post test aroma terapi
lavender adalah p value= 0,000 untuk sistolik dan p value= 0,000 untuk diastolik.
Hasil perbandingan kedua intervensi tersebut setelah diberikan terapi rendam kaki
air hangat dan aroma terapi lavender didapatkan p value= 0,591 untuk sistolik dan
kaki air hangat dan aroma terapi lavender efektif menurunkan tekanan darah
penderita hipertensi, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua
intervensi tersebut.
41
Penelitian lain juga dilakukan oleh Lisa Septianty dengan judul efektivitas
diastol sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada pasien hipertensi dengan
selama 10-15 menit dapat menurunkan nilai tekanan darah pada pasien hipertensi
tekanan darah.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Taukhit dan Rudi Haryono
tahun 2015 dengan judul pengaruh terapi kombinasi aromaterapi lavender dan
dzikir terhadap penurunan stres dan tekanan darah pada penderita hipertensi,
posttest with control group. Sampel sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi
pengaruh intervensi pada kelompok intervensi dan uji-t independen untuk melihat
42
perbedaan pengaruh antar kelompok. Hasil: Aromaterapi lavender dan dzikir tidak
menurunkan skor stres secara signifikan dengan p = 0,925, berarti juga pada
penurunan tekanan darah sistol dengan nilai p = 0,014 dan tidak signifikan pada
signifikan. Sedangkan untuk stres dan tekanan darah diastolik, terapi kombinasi
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Agung Satya Putri Harsa Harsa
Nugraha, tahun 2015 dengan judul Pengaruh Essensial Oil dari Biji Pala dan Lav
sebelum dan sesudah diberikan minyak atsiri pala dan lavender. Uji statistik yang
digunakan adalah Paired Sample T-Test dengan hasil analisis nilai p = 0,000 <dari
nilai α (0,05), maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
bobot badan sebelum perawatan dan berat badan setelah perawatan. Hal ini juga
terlihat dari nilai t-hitung penurunan tekanan darah pada lansia sebelum dan
Sebesar 0,000. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pemberian minyak atsiri
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Cahyani Mulyasari dkk , pada tahun
43
dengan rancangan non-equivalent control group pre-post test design. Pengambilan
sampel dengan cara purposive sampling, sejumlah 19 orang kelompok kontrol dan
19 orang kelompok intervensi. Terapi dilakukan satu kali selama 20 menit dan
perempuan 57,9% dan usia mayoritas ederly (60-74 tahun) 68,4%. Rata-rata
tekanan darah sistolik pada kelompok intervensi sebelum diberi intervensi adalah
145,26 mmHg dan diastolik 91,47 mmHg, sedangkan setelah intervensi adalah
sistolik 135,79 mmHg dan diastolik 87,68 mmHg. Hasil uji wilcoxon kelompok
intervensi dengan p-value 0.001 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan ada
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Hadi Kusuma Atmaja, dan Dina
Fithriana tahun 2017 dengan judul perbandingan efektifitas aktivitas fisik senam
responden pada masing-masing kelompok yang sesuai dengan kriteria yang sudah
eksperimen yaitu “two group pre test-post test design. Hasil uji statistik terhadap 9
tekanan darah yang bermakna pada responden yang diberikan perlakuan senam
yoga dan pemberian masase aromaterapi Lavender dengan nilai t-hitung > t-tabel
terhadap penurunan tekanan darah pada Lansia. Penelitian ini dapat disimpulkan
44
bahwa pemberian masase aromaterapi Lavender lebih efektif dibandingkan
dengan senam Yoga terhadap penurunan tekanan darah pada pelayanan Lansia di
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sri Maisi,dkk tahun 2018 dengan
penelitian ini dilakukan pada 52 wanita hamil yang dibagi menjadi kelompok
tekanan darah sistolik antara empat kelompok adalah: kelompok lavender (5,77
mmHg), kelompok musik (7,23 mmHg), kelompok kombinasi (9,54 mmHg), dan
kelompok kontrol (3,67 mmHg); dan rerata penurunan tekanan darah diastolik
dan terapi musik klasik dalam menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan
hipertensi. Namun, kombinasi dari kedua intervensi itu lebih efektif daripada
Penelitain serupa juga dilakukan oleh Hartin Suidah,dkk pada tahun 2018
45
hypertension in mojokerto regency of east java province. Jumlah sampel
lavender efektif mengubah tekanan darah pada usia paruh baya dengan hipertensi
primer.
BAB V
A. Kesimpulan
46
Aromaterapi Lavender mampu menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi karena mempengaruhi sistem limbik sebagai pusat emosi seseorang
sehingga memberikan perasaan rileks yang dapat mempengaruhi tekanan darah
seseorang.
B. Saran
Kombinasi aromaterapi lavender dengan musik, massage, meditasi, dzikir
menurut beberapa peneliti juga menambah ke efektivan penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi sehingga disarankan untuk mengkombinasikan
aromaterapi dengan kombinasi sesuai dengan yang klien suka (musik, massage,
meditasi atau dzikir).
Daftar Pustaka
Agung Satya ,dkk (2020). Pengaruh Essensial Oil dari Biji Pala dan Lavender
terhadap Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi.
47
https://nersmid.org/index.php/nersmid/article/view/205.
Brunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.
In Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.
https://doi.org/10.1116/1.578204
Cahyani Mulyasari, Cahyani Mulyasari (2020) PENGARUH KOMBINASI
AROMATERAPI LAVENDER DAN HEALING TOUCH TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS
NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO. Other thesis, STIKes Kusuma
Husada Surakarta. http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/89/.
Eni Kusyati, dkk (2018). Kombinasi Relaksasi Napas Dalam dan Aroma Terapi
Lavender Efektif menurunkan tekanan darah.
http://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/view/41
Jeremy Appleton, ND.(2012) Lavender Oil for Anxiety and Depression February
2012 Vol. 4 Issue 2. https://www.naturalmedicinejournal.com/journal/2012
02/feb-2012-vol-4-issue-2.
48
NSIAL_KENANGAN_CANANGA_ODORATA_DAN_MINYAK_ESENSIAL_L
AVENDER_LAVANDULA_ANGUSTIFOLIA_TERHADAP_PENURUNAN_T
EKANAN_DARAH_PADA_LANSIA_DENGAN
49