Anda di halaman 1dari 4

No Diagnosa NOC NIC

1. Resiko Ketidakstabilan Pengetahuan: manajemen Majemen Hiperglikemia.


Kadar Glukosa Darah diabetes. Def: mencegah dan
(00179) Def: tingkat pemahaman mengobati kadar
Def: tentang diabetes, glukosa darah yang ada
b/d kurang pengetahuan pengobatan, dan pencegahan dalam darah.
tentang manajemen komplikasi
diabetes Selama 1x24 jam pasien
domain:2 Setelah dilakukan tindakan akan dilakukan tindaan
kelas:4 1x24 jam maka pasien manajemen hiperglikemi
pengethuan tentang sebagai berikut:
manajemen diabetes Monitor kadar gula
terpenuhi degan kriteria hasil darah.
sebagai berikut: Monitor kadar keton
dalam urine.
No NOC Skor Konsultasikan
1. kontrol 4 kepada dokter jika
ketentuan diet ada tanda dan
kadar glukosa gejala hiperglikemi
darah yang memburuk
2. Efek terapi 5 atau tetap.
Obat-obatan Instruksikan pasien
3. Gejala 4 dan lebih signifikan
hipoglikemia pada keluarga
4. Dampak 4
pasien untuk
penyakit akut
memotivasi dan
pada kadar
mengajarkan
glukosa darah
manajemen
tinggi.
hiperglikemia.
2. Disfungsi Seksual (00059) Fungsi Seksual Tidak diketahui.
Def: Def: integritas fisik,
b/d keterbatasan actual sosioemosial, dan aspek
akibat penyakit dan intelektual dalam
persepsi perubahan pada mengekpersikan dan
rangsangan seksual menunjukkan aktivitas
domain:8 seksual.
kelas:2
Setelah dilakukan tindakan
selama 1x24 jam fungsi
seksual pasien terpenuhi
dengan kriteria hasil sebagai
berikut:

No NOC Skor
1. Genetalia dapat 4
ereksi dan
organism
2. Dapat 4
bergairah saat
organisme
3. Menahan diri 4
untuk
menggunaan
zat yang
merugikan
mempengaruhi
fungsi seksual
4. Mengungkapka 4
n kemampuan
untuk
melakukan
hubungan
seksual
meskipun
ketidaksempur
naan fisik

Jawaban tutor:

1. BUN :
Blood Urea Nitrogen , konsertasi urea dalam darah atau serum yang
dinyatakan dalam bentuk kandungan nitrogen, dikonversikan menjadi
konsentrasi urea dengan mengalikan dengan 60/28 atau 2,14 nitrogen.
2. Furosemide:
Suatu diuretik kuat yang digunakan pada pengobatan edema akibat gagal
jantung kognitif atau gagal ginjal biasanya diberikan peroral atau
intramuscular atau intravena.
3. Hipertensi:
Tekanan darah arteri tinggi berbagai criteria telah ditentukan ada yang
menyebutkan berkisar antara sistol 140 mmHg dan diastal 90 mmHg hingga
setinggi sistol 200 mmHg dan diatal 110 mmHg.
4. Hb (hemoglobin):
Pigmen merah pembawa oksigen pada eritrosit dibentuk oleh eritrosit yang
berkembang di sel-sel tulang.
(sumber: kamus kedokteran dorlan edisi 29 oleh Anderson, penerbit EKG
buku kedokteran :Jakarta)
5. Vitalitas (daya hidup) lebih ditentukan keadaan hormonal dan saraf otonom.
(sumber: Drs.Sunaryo, M.Kes dalam buku Psikologi untuk Keperawatan,
penerbit buku Kedokteran EKG , Jakarta)

Pertanyaan:
1. Penyakit ginjal kronik merupakan tahapan akhir gagal ginjal dimana Glomerular
Fultrasi Rate (GFR) < 15ml/menit, sehinga tubuh gagal mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia
yaitu retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Ignatavicius &
Workman, 2006)
2. Penyebab PGK adalah diabetes mellitus, hipertensi, iskemia pada ginjal, zat
toksik, sumbatan atau obstruksi, penyakit autoimun dan karena infiltrasi pada
ginjal (Snively & Gutierres, 2004).
Sedangkan menurut National Kidney Foundation/NKF (2010) penyebab PGK
adalah:
a. Diabetus mellitus dan hipertensi.
Dua penyebab utama penyakit ginjal kronis diabetes dan tekanan darah
tinggi. Diabetes mellitus terjadi ketika gula darah terlalu tinggi, menyebabkan
kerusakan pada banyak organ dan otot dalam tubuh, termasuk ginjal dan
jantung, serta pembuluh darah, saraf, dan mata. Tekanan darang tinggi atau
hipertensi, terjadi ketika tekanan darah meningkat pada dinding pembuluh
darah. Jika tidak dikontrol dengan baik, tekanan darrah tinggi bisa menjadi
penyebab serangan jantung, stroke dan PGK.
b. Glomerulonefritis.
Glumerulonefritis menyebabkan peradangan dan kerusakan unit penyaring
ginjal, merupakan penyebab ketiga yang paling sering terjadi pada penyakit
ginjal kronis.
c. Polikistik Ginjal.
Polikistik ginjal merupakan penyakit ginjal bawaan sejak lahir. Keadaan ini
mengakibatkan kista pada ginjal yang akan merusak jaringan disekitarnya.
d. Lupus. Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Systemic Lupus
Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh
tubuh atau system internal manusia.
e. Malformasi pada saluran perkemihan.
f. Adanya sumbatan karena tumor, batu ginjal atau sumbatan karena ada
pembesaran kelenjar prostat pada pria.
g. Infeksi saluran kencing yang berulang.
3. Komplikasi PGK yang benyak terjadi adalah gangguan kardiovaskuler dan infeksi
(Naqvi & Collins, 2006). Infeksi pada PGK yang belum menjadi tindakan
mempunyai prevalansi 3 kali dari yang sudah menjalani dialysis. Penyakit infeksi
yang sering terjadi adalah pneumonia, infeksi saluran kemih dan sepsis (Appel
dkk, 2000). Komplikasi dari CKD adalah anemia, gangguan kardiovaskuler,
dislipidemia dan gangguan nutrisi (Thomas, kanso & Sedor, 2008)

Anda mungkin juga menyukai