NIM : P07220421060
WOC KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Defisiensi Keadaan sakit/ Stres fisik dan DM yang tidak Obat-obatan: Kesalahan saat Faktor lain:
insulin karena infeksi: emosional terdiagnosis kortikosteroid, menginjeksikan sengaja tidak
DM tipe 1 pneumonia, thiazid, insulin menggunakan
kolesistitis, pentamidine, insulin
iskemia usus, simpatomimetik
Meningkatkan Tidak adanya
Insulin dalam apendisitis, dll
hormon- tepat 3J Dosis insulin Hormon insulin
darah menurun
hormon stres tidak bisa masuk dalam tubuh
Mengurangi keseluruhan berkurang, tidak
Efek samping
resistensi Gula darah ada tambahan
Glukosa tidak Glukagon, obat:
insulin meningkat
bisa masuk ke kortisol, mempengaruhi
tidak terkontrol
dalam sel epineprin metabolisme Insulin dalam
meningkat karbohidrat tubuh kurang
Insulin tidak Glukosa darah
bisa bekerja tidak bisa masuk
masksimal ke dalam sel
Glukosa tidak Glukosa tidak
bisa masuk sel bisa masuk sel
Peningkatan Melawan kerja
dan
produksi insulin
termetabolisme
glukosa oleh mentransport
hati glukosa ke sel
Asidosis,
ketosis
MK: Defisit
Perawatan Driri
INTERVENSI
Terapeutik:
▪ Berikan karbohidrat sederhana
▪ Berikan glukagon, jika perlu
▪ Pertahankan kepatenan jalan nafas
▪ Pertahankan akses iv, jika perlu
Edukasi
▪ Anjurkan membawa karbohidrat setiap saat
▪ Anjurkan monitor kadar glukosa darah
▪ Ajarkan pengelolaan hipoglikemi
Kolaborasi
▪ Kolaborasi pemberian dextrose, jika perlu
▪ Kolaborasi pemberian glukagon
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi
Pertukaran Gas Observasi:
D.0003 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan ▪ Monitor pola nafas, monitor
karbondioksida pada membran alveolus-kapiler dalam batas normal saturasi oksigen
Pengertian : Kriteria Hasil: ▪ Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas
▪ Monitor adanya sumbatan
Kelebihan atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat jalan nafas
kekurangan Menurun Meningkat Terapeutik
oksigenasi 1 Tingkat Kesadaran ▪ Atur Interval pemantauan
dan/atau eliminasi respirasi sesuai kondisi
1 2 3 4 5
karbondioksida pasien
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
pada membran Edukasi
Meningkat Menurun
alveolus-kapiler ▪ Jelaskan tujuan dan
1 Dispneu prosedur pemantauan
1 2 3 4 5 ▪ Informasikan hasil
2 Bunyi napas tambahan pemantauan, jika perlu
1 2 3 4 5
3. Gelisah Terapi Oksigen
Observasi:
1 2 3 4 5
▪ Monitor kecepatan aliran
4. Diaforesis oksigen
▪ Monitor posisi alat terapi
1 2 3 4 5 oksigen
▪ Monitor tanda-tanda
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
hipoventilasi
Memburuk Membaik
▪ Monitor integritas
1. PCO2 mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
1 2 3 4 5
Terapeutik:
2. PO2 ▪ Bersihkan sekret pada
1 2 3 4 5 mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
3. Sianosis
▪ Pertahankan kepatenan
jalan napas
1 2 3 4 5
▪ Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
▪ Ajarkan keluarga cara
menggunakan O2 di
rumah
Kolaborasi
▪ Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas Pemantauan Respirasi
efektif Observasi:
D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam ▪ Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi ▪ Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
adekuat membaik . upaya napas
Pengertian : Kriteria Hasil: ▪ Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Inspirasi dan/atau Menurun Cukup Sedan Cukup Meningk Terapeutik
ekspirisasi yang Menurun g Meningk at ▪ Atur Interval pemantauan respirasi sesuai
tidak memberikan at kondisi pasien
ventilasi adekuat 1 Dipsnea Edukasi
▪ Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
1 2 3 4 5
▪ Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2 Penggunaan otot bantu napas Terapi Oksigen
1 2 3 4 5 Observasi:
Memburu Cukup Sedan Cukup Membaik ▪ Monitor kecepatan aliran oksigen
k Membur g Membai ▪ Monitor posisi alat terapi oksigen
uk k ▪ Monitor tanda-tanda hipoventilasi
3 Frekuensi napas ▪ Monitor integritas mukosa hidung akibat
1 2 3 4 5 pemasangan oksigen
4 Kedalaman napas Terapeutik:
1 2 3 4 5 ▪ Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
▪ Pertahankan kepatenan jalan napas
▪ Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
▪ Ajarkan keluarga cara menggunakan O2 di
rumah
Kolaborasi
▪ Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Manajemen Nutrisi
Observasi:
▪ Identifikasi status
nutrisi
▪ Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
▪ Identifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastric
▪ Monitor asupan
makanan
▪ Monitor berat badan
Terapeutik:
▪ Lakukan oral hygiene
sebelum makan, Jika
perlu
▪ Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogastric jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi
▪ Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
▪ Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
▪ Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan