Anda di halaman 1dari 12

NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn/Ny A DENGAN FOKUS

INTERVENSI PERBERIAN TERAPI RENDAM KAKI

MENGGUNAKAN AIR HANGAT PADA PASIEN

HIPERTENSI DI RSUD Dr. R SOEDJATI

SOEMODIARDJO PURWODADI

Oleh:

DENY RAHMAT
NIM : 2001008

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2023

i
NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn/Ny A DENGAN FOKUS

INTERVENSI PERBERIAN TERAPI RENDAM KAKI

MENGGUNAKAN AIR HANGAT PADA PASIEN

HIPERTENSI DI RSUD Dr. R SOEDJATI

SOEMODIARDJO PURWODADI

Oleh :
OCTA LORENZA
NIM : 2001029

Disetujui pada Oktober 2023


Pembimbing

Ns. Sutrisno, M. Kep.


NIDN.0629107901

ii
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn/Ny A DENGAN FOKUS

INTERVENSI PERBERIAN TERAPI RENDAM KAKI

MENGGUNAKAN AIR HANGAT PADA PASIEN

HIPERTENSI DI RSUD Dr. R SOEDJATI

SOEMODIARDJO PURWODADI

Oleh :
Octa Lorenza1), Suryani2)
1)
Mahasiswa Universitas An Nuur, email : lorenzaota4@gmail.com
2)
Dosen Universitas An Nuur, email : suryanilatifa@gmail.com

Latar Belakang : Tekanan yang tinggi pada peredaran darah atau bisa disebut
hipertensi adalah keadaan suatu tekanan pada sistoliknya diatas 140 mmHg dan
tekanan pada peredaran darah diastolik lebih dari 90mmHg ditemukan keluhan
yang utama berupa nyeri kepala bagian belakang. Angka kejadian hiertensi pada
angka 1.13 miliar orang yang diprediksi akan bertambah menjadi 1.5 miliar orang
pada tahun 2025. Diestimasikan sebanyak 63.309.620 orang dengan usia >18
tahun Di Indonesia mengalami hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada
tahun 2018 angka ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebanyak
64,9% (Istyawati et al. 2020). Tujuan : Memberikan Asuhan Keperawatan pada
Tn/Ny. X dengan Fokus Intervensi pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam
untuk menurunkan Nyeri Kepala pada pasien Hipertensi di Rumah Sakit Permata
Bunda Purwodadi.
Metodologi : Rancangan yang digunakan rancangan kuantitatif deskriptif dengan
rancangan study kasus. Subyek dalam studi kasus ini yaitu pasien hipertensi yang
menjalani perawatan inap di Rumah Sakit Permata Bunda.
Hasil : Peneliti mengidentifikasi bahwa setelah diberikan tindakan teknik
relaksasi nafas dalam selam 3 hari 2 kali setiap pagi dan siang dan saat nyeri
timbul nyeri bagian tengkuk berkurang setiap harinya turun 1 point adanya
perubahan skala nyeri dari skala 6 menjadi skala 3.
Kesimpulan : Tindakan teknik relaksasi nafas dalam mampu membantu
menurunkan skala nyeri kepala pada pasien hipertensi . dari tiga kali pengukuran
didapatkan hasil penurunan skala nyeri.

iii
Kata Kunci : Tehknik relaksasi Nafas Dalam, Hipertensi, Nyeri Kepala.
Daftar Pustaka : 19 (2019-12022).

ABSTRACT
NURSING CARE FOR BRO. A WITH FOCUS INTERVENTION
PROVIDING BREATHING RELAXATION TECHNIQUES
IN TO REDUCE HEADACHE IN HYPERTENSION
PATIENTS IN THE HOSPITAL MOTHER
PURWODADADI'S GEMS
By :
Octa Lorenza1), Suryani2)
1)
An Nuur University students, email: lorenzaocta4@gmail.com
2)
Lecturer at An Nuur University, email: suryanilatifa@gmail.com

Background: High pressure in the blood circulation or what can be called


hypertension is a condition where the systolic pressure is above 140 mmHg and
the pressure in the diastolic blood circulation is more than 90 mmHg. The main
complaint is found to be back headache. The incidence of hypertension is 1.13
billion people, which is predicted to increase to 1.5 billion people in 2025. It is
estimated that 63,309,620 people aged >18 years in Indonesia experience
hypertension. The prevalence of hypertension in Indonesia in 2018 experienced a
significant increase of 64.9% (Istyawati et al. 2020). Objective: Provide nursing
care to Mr/Mrs. X with an intervention focus on providing deep breathing
relaxation techniques to reduce headaches in hypertension patients at Permata
Bunda Purwodadi Hospital.
Methodology: The design used is a descriptive quantitative design with a case
study design. The subjects in this case study are hypertensive patients undergoing
inpatient treatment at Permata Bunda Hospital.
Results: Researchers identified that after being given the deep breathing
relaxation technique for 3 days, twice every morning and afternoon and when
pain occurred, the pain in the nape of the neck decreased by 1 point every day,
there was a change in the pain scale from scale 6 to scale 3.
Conclusion: Deep breathing relaxation techniques can help reduce the scale of
headaches in hypertensive patients. From three measurements, the results showed

iv
a decrease in the pain scale.
Keywords: Deep breathing relaxation technique, hypertension, headache.
Bibliography: 19 (2019-12022).
PENDAHULUAN Tekanan darah merupakan
tekanan yang dipompa oleh jantung
Hipertensi adalah penyakit terhadap dinding arteri. Pada
akibat dampak peningkatan tekanan manusia mempunyai darah yang di
darah di atas normal secara terus pompa melalui dua sistem sirkulasi
menerus. Pada saat hipertensi, yang terpindah dalam jantung adalah
tekanan darah sistolik meningkat sirkulasi plmonal dan sirkulasi
lebih dari 140 mmHg dan tekanan sistematil. Ventrikel kanan dapat
darah diastolik lebih dari 90 mmHg memompa jantung dalam darah yang
(Marhabatsar, 2021). Hal ini yang mengandung karbondioksida dapa
membuat hipertensi sebagai silent menuju ke paru-paru dapat melalui
killer (pembunuh senyap), orang- sirkulasi plumonal bagaimana
orang akan tersadar memiiki karbondioksida dapat di lepaskan
penyakit hipertensi ketika gejala dan oksigen akan masuk kembali ke
yang dirasakan semakin parah dan sisi kiri jantung yang merupakan
memeriksakan diri ke pelayanan dapat dipompa keluar melalui
kesehatan. Gejala yang di keluhkan sirkulasi sistemik dimana oksigen
penderita hipertensi adalah sakit akan di masukkan keseluruh tubuh.
kepala, pusing, lemas, kelelahan, Darah dapat mengandung oksigen
sesak nafas, gelisah, mual, muntah, yang akan melewati arteri menuju
epitaksis, dan kesadaran menurun kejaringan tubuh dan sementara
(Nurarif & Kusuma dalam Astari, darah kurang oksigen akan melewati
2022). vena akan menuju jaringan tubuh dan
Angka kejadian hiertensi akan menuju ke jantung (Aminudin,
pada angka 1.13 miliar orang yang Muh A, 2015). Pada saat bersamaan,
diprediksi akan bertambah menjadi sistem saraf simpatis merangsang
1.5 miliar orang pada tahun 2025. pembuluh darah sebagai respon
Diestimasikan sebanyak 63.309.620 rangsang emosi, kelenjar adrenal
orang dengan usia >18 tahun Di juga terangsang yang mengakibatkan
Indonesia mengalami hipertensi. tambahan aktivitas vaskontriksi.
Prevalensi hipertensi di Indonesia Medulla adrenal mensekresi
pada tahun 2018 angka ini epinefrin yang menyebabkan
mengalami peningkatan yang cukup vasokontraksi. Korteks adrenal
signifikan sebanyak 64,9% mensekresi kortisol dan steroid
(Istyawati et al. 2020). lainnya untuk memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah.

v
Vaskontriksi mengaibatkan miokard yang dapat berkontraksi.
penurunan aliran darah ke ginjal Faktor usia juga dapat berpengaruh
yang menyebabkan plepasan renin. dalam penyakit hipertensi karena
Pelepasan renin yang merangsang pada usia lanjut pembuluh darah
pembentukan angiotensi I yang dapat terjadi dan cenderung menjadi
kemudian diubah menjadi kaku elastisitasnya berkurang.
angiostensi II, suatu vasokontriksi Mengkonsumsi garam yang
kuat pada gilirannya merangsang berlebihan itu juga membuat
sekresi aldostron oleh korteks peningkatan retensi cairan didalam
adrenal. menyebabkan retensi tubuh menjadi pembuluh darah yang
natrium dan airoleh tubulus ginjal bekerja dengan ekstra yaitu adanya
yang menyebabkan peningkatan peningkatan tekanan darah yang ada
volume intravaskuler. Semua faktor didalam pada dinding pembuluh
tersebut cenderungpencetuskeadaan darah, dari faktor prediposisi
hipertensi (Wijaya & Putri, 2016). mengalami beban jantung yang
Hipertensi dapat disebabkan meningkat (S. Mahmudah, 2015).
karena obesitas, stress, usia, dan Ada dua terapi yang
asupan garam yang berlebihan. dilakukan untuk mengobati
Obesitas merupakan kondisi akibat hipertensi yaitu terapi farmakologi
adanya penumpukan lemak dalam dan terapi non farmakologi. Terapi
tubuh yang sangat tinggi dan dapat farmakologi yaitu dengan
mengalami penyempitan pembuluh menggunakan obat-obatan
darah yang dapat mengakibatkan antihipertensi yang dibuktikan
jantung harus bekerja lebih keras dengan modifikasi gaya hidup yang
untuk memompa darah agar lebih meliputi berhenti merokok,
bisa dapat menggerakkan beban yang mengurangi kelebihan berat badan,
berlebihan dari tubu. Stres adalah menghindari alkohol. Upaya untuk
suatu keadaan yang memiliki non- menurunkan tekanan darah yaitu
sfesifik yang dapat dialami oleh dengan salah satu terapi relaksasi
penderita akibat tautan emosi, fisik, nafas dalam merupakan salah satu
dan lingkungan yang dapat melebihi bentuk terapi non farmakologi, terapi
daya dan kemampuan yang dapat relaksasi nafas dalam merupakan
untuk mengatasi yang efektif, stress sebuah keadaan dimana seseorang
dapat diduga karena melalui aktifitas bebas dari tekanan dan kecemasan
syaraf simitris (syaraf yang dapat atau kembalinya keseimbangan
bekerja saat beraktivitas). (equilibrium) setelah terjadinya
Peningkatan syaraf simpatis yang gangguan. Manfaat dari teknik
mengakibatkan tekanan darah secara relaksasi nafas dalam adalah
interminten (tidak menentu) dan mencapai keadaan relaksasi
sehingga dapat terjadi kontaktifitas menyeluruh,mencakup keadaan

vi
relaksasi secara fisiologis, secara nafas dalam terhadap penurunan
kognitif, dan secara behavioral. tekanan darah pada penderita
Secara fisiologis, keadaan relaksasi hipertensi (Agustin et al., 2019).
ditandai dengan penurunan kadar Dalam penelitian ini bertujuan
epinefrin dan non epinefrin dalam untuk memberikan Asuhan
darah, penurunan frekuensi denyut Keperawatan pada Tn/Ny. X dengan
jantung (sampai mencapai 24 kali per Fokus Intervensi pemberian Teknik
menit), penurunan ketegangan otot, Relaksasi Nafas Dalam untuk
metabolisme menurun, vasodilatasi menurunkan Nyeri Kepala pada
dan peningkatan temperature pada pasien Hipertensi di Rumah Sakit
extermitas (Agustin et al.,2019). Permata Bunda Purwodadi.

Dari hasil penelitian Agustin METODOLOGI


et al., (2019) bahwa memenarik Jenis dan rancangan yang
nafas dalam dapat mengurangi dan digunakan dalam pembuatan karya
menyembuhkan ketegangan fisik dan tulis ilmiah ini dengan menggunakan
emosi, karena genggaman jari akan rancangan kuantitatif deskriptif
menghangatkan titik-titik keluar dan dengan rancangan study kasus,
masuknya energi pada meridian yang Subyek dalam studi kasus ini yaitu
terletak pada jari tangan kita. Titik- pasien hipertensi yang menjalani
titik reflek pada tangan akan perawatan inap di Rumah Sakit
memberikan rangsagan secara Permata Bunda , Instrument yang
spontan pada saat genggaman. dapat digunakan dalam penelitian ini
Rangsangan tersebut akan sebagai berikut :Stetoskop ,
memberikan gelombang kejut atau sphygmomanometer.
listrik menuju otak . Gelombang HASIL
tersebut diterima otak dan diproses Dalam melakukan
dengan cepat menuju saraf pada pengamatan dengan memusatkan
organ yang mengalami gangguan, perhatian pada kasus secara intensif
sehingga sumbatan jalur energy dan rinci pada pasien dilakukan
menjadi lancar. Penelitian ini selama 3 hari
menunjukkan bahwa tekanan darah Tabel 1. Sesudah dan sebelum diberikan
sistole dan diastole menunjukkan tehnik relaksasi nafasdalam
penurunan yang signifikan sebelum
dan sesudah dilakukan terapi Sebelum Sesudah
TD : 180/90 TD : 14O/80
genggam jari dan relaksasi nafas
mmHg mmHg
dalam dimana P Value Sistole = RR : 24x/menit RR : 20x/menit
0,000 dan P Value Distole =
0,001.Hasil penelitian <0.05 Skala 6 bagian Skala 2 bagian
sehingga dapat disimplkan terdapat kepala seperti kepala seperti
pengaruh terapi genggam jari dan ditekan benda ditekan benda

vii
berat hilang ringan hilang dbuktikan berdasarkan hasil
timbul timbul penelitian bahwa sebagian besar
nyeri kepala yang dirasakan pasien
yang sudah dilakukan intervensi
Klien mengatakan setelah diberikan
relaksasi nafas dalam dapat
tindakan teknik relaksasi nafas dalam
mengurangi nyeri kepala dari nyeri
selama 3 hari klien merasa nyaman ,
sedang sampai nyeri ringan dan
nyeri berkurang dari skala 6 menjadi
memiliki perubahan yang segnifikan.
skala 2 klien lebih tenanag dan tidak
Mengacu pada kompleksitas masalah
ada gangguan tidur.
yang ditimbulkan akibat nyeri kepala
PEMBAHASAN pada pasien hipertensi memerlukan
penanganan yang serius dari perawat,
Hipertensi merupakan dimana dalam mengatasi masalah
kondisi paling umum yang terlihat tersebut upaya kesehatan yang
pada tingkat perawatan primer dan dilakukan adalah program kuratif
dapat memicu terjadinya infark dengan tindakan tehnik relaksasi
miokardium, stroke, gagal ginjal, dan nafas dalam, intervensi non
kematian jika tidak dideteksi secara farmakologi tehnik relaksasi nafas
dini dan dirawat secara tepat, dalam harus digunakan untuk
penderita hipertensi harus melengkapi, bukan menggantikan
mempunyai keinginan untuk intervensi farmakologis, (APS, 2009)
menjaga dan pengontrolan tekanan dalam (Rina, 2021). Tehnik relaksasi
darah penderita yang akan nafas dalam merupakan suatu
mengurangi beban penyakitnya. keadaan inspirasi dan ekspirasi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dengana frekuensi pernafasan 6-10
dapat diakibatkan oleh stres yang kali permenit sehingga terjadi
diderita individu, sebab reaksi yang peningkatan kardiopulmonari.
muncul terhadap impuls stres adalah Hubungan bernafas dengan
tekanan darahnya meningkat. Selain pengaturan tekanan darah yaitu
itu, umumnya individu yang dengan mengurangi frekuensi 16-19
mengalami stres sulit tidur, sehingga kali dalam satu menit menjadi 10
akan berdampak pada tekanan darah kali atau kurang secara rutin selama
yang cenderung tinggi (Sugianto & 15 menit perharinya dapat membantu
Husain, 2022). mengatur tekanan darah,
Teknik relaksasi nafas dalam menurunkan denyut jantung,
merupakan salah satu terapi relaksasi menurunkan ketegangan otot,
yang mampu membuat tubuh meningkatkan kesejahteraan dan
menjadi lebih tenang, sehingga nyeri mengurangi tekanan gejala pada
kepala yang dialami pasien akan individu yang mengalami berbagai
berkurang atau hilang. Hal ini

viii
situasi (Potter & perry dalam nyeri berkurang, klien tidak
parinduri, 2020). mengeluh nyeri, kiln tidak meringis
kesakitan. Didapatan data pada Sdr.
Menjelaskan tindakan dan A yaitu klien mengatakan kepalanya
kewaspadaan untuk mengambil sudah tidak nyeri lagi dan klien dapat
tindakan pencegahan primer atau mengontrol nyeri, P : Peningkatan
tekanan vasikuler, Q : Seperti di
sekunder pada penyakit hipertensi,
tekan benda berat, R : Kepala bagian
sehingga hal tersebut sesuai dengan tengkuk, S : Skala 2, T : Hilang
aspek measurable. Intervensi timbul, klien tampak nyaman. Dari
keperawatan tersebut secara realistis hal tersebut maka dapat disimpulkan
dapat mengatasi masalah bahwa masalah nyeri akut dapat
keperawatan pada klien dalam waktu teratasi.
3x24 jam dengan kriteria hasil yang DAFTAR PUSTAKA
sudah ditentukan penulis. Dengan
Anggraini, Y. (2020). Efektifitas
adanya hal tersebut menunjukan
Teknik Relaksasi Nafas
intervensi keperawatan tersebut Dalam Terhadap Tekanan
sudah sesuai dengan aspek Darah Pada Pasien Hipertensi
achievable, reality, dan time. Di Jakarta. Jurnal JKFT:
Universitas Muhamadiyah
Setelah diberikan tehnik Tangerang, 5(1), 42.
relaksasi nafas dalam klien tidak
terdapat pengeluaran keringat yang Astuti, Y., & Kuniasih, D. (2019).
berlebihan (diaphoresis), tidak pucat, Asuhan Keperawatan Pada
dan tidak ada ketegangan otot wajah Pasien Hipertensi Dengan
akibat nyeri tersebut. Begitu pula Efektifitas Tehnik Relaksasi
pada Sdr. A nilai tekanan darah pada Napas Dalam Untuk
tanggal 12 agustus 2023 adalah Mengatasi Nyeri Kepala :
180/90 mmHg seteah dilakukan Studi Kasus Di Ruang Rawat
intervnsi relaksasi nafas dalam Inap Rumah Sakit Sumber
selama 3 hari tanggal 15 agustus Waras Jakarta Barat Nursing
2023 nilai tekanan darah menjadi Care In Hypertensive Patients
140/80 mmHg, dan terapi relaksasi With Effectiveness of Dee.
nafas dalam terhadap rasa pusing Jurnal Kesehatan Akademi
pada kepala berkurang dari skala 6 Keperawatan Sumber Waras,
sebelum diberikan tehnik relaksasi 1(1), 8–13.
nafas dalam , setelah dilakukan Imam Bukhori, L. W. (2022).
tehnik relakasi nafas dalam Pengaruh terapi relaksasi
mengalami penurunan skala nyeri tarik nafas dalam terhadap
menjadi 2-3. penurunan tekanan darah
KESIMPULAN pada hipertensi. Jurnal
Medika Usada, 5(2), 51–57.
Menuut Ackley & Ladwig https://jurnal.stikes-aisyiyah-
(2010), kriteria hasil teratasinya palembang.ac.id/index.php/K
masalah nyeri akut yaitu melaporkan ep/article/view/126

ix
Machus, A. L., ANggraeni, A., Rahmadhani, M. (2021). Faktor-
Indriyani, D., Anggraini, D. Faktor Yang Mempengaruhi
S., Putra, D. P., & Terjadinya Hipertensi Pada
Rahmawati, D. (2020). Masyarakat Di Kampung
Pengobatan Hipertensi Bedagai Kota Pinang. Jurnal
Dengan Memperbaiki Pola Kedokteran STM, 4(1), 52.
Hidup Dalam Upaya
Pencegahan Meningkatnya Sriyanti, N. N. F. (2022). Penerapan
Tekanan Darah. Journal of Terapi Non Farmakologis
Science, Technology, and Teknik Relaksasi Nafas
Entrepreneurship, 2(NO.2), Dalam Sebagai Upaya Dalam
51–56. https://online- Pengendalian Tekanan Darah
journal.unja.ac.id/jkmj/article Pada Pasien Hipertensi
/download/12396/10775/331 Penerapan Terapi Non
74 Farmakologis Teknik
Relaksasi Nafas Dalam
Mauliddia, W. U., Khasanah, S., Sebagai Upaya Dalam
Burhan, A., Keperawatan, D. Pengendalian Tekanan Darah
T., Keperawatan, F., Bangsa, Pada Pasien. 881–886.
U. H., Hangat, K., & Dalam, http://repository.urecol.org/in
R. N. (2022). Penerapan dex.php/proceeding/article/vi
Kompres Hangat dan Tarik ew/2393
Nafas dalam Mengatasi Nyeri
Akut Pasien Hipertensi. Syahrir, M., Sabilu, Y., & Salma, W.
Jurnal Pengabdian O. (2021). Hubungan
Masyarakat Bidang Sosial Merokok Dan Konsumsi
Dan Humaniora, 1(3), 374– Alkoholdengan
380. Kejadianpenyakit Hipertensi
https://doi.org/10.55123/abdi Pada Masyarakat Wilayah
soshum.v1i3.1013 Pesisir. Jurnal Nursing
Update, 12(3), 27–35.
Mira Sisilawati, W. R. (2022).
ASUHAN KEPERAWATAN Anggraini, Y. (2020). Efektifitas
KELUARGA PADA TN. R Teknik Relaksasi Nafas
DENGAN FOKUS Dalam Terhadap Tekanan
INTERVENSI SLOW Darah Pada Pasien Hipertensi
STROKE BACK MASSAGE Di Jakarta. Jurnal JKFT:
UNTUK MENGURANGI Universitas Muhamadiyah
NYERI KEPALA PADA Tangerang, 5(1), 42.
HIPERTENSI DI DESA Astuti, Y., & Kuniasih, D. (2019).
PENGKOLKECAMATAN Asuhan Keperawatan Pada
PENAWANGAN Pasien Hipertensi Dengan
KABUPATEN Efektifitas Tehnik Relaksasi
GROBOGAN. 7(1), 66–72. Napas Dalam Untuk
http://ejournal.annurpurwoda Mengatasi Nyeri Kepala :
di.ac.id/index.php/TSCD3Ke Studi Kasus Di Ruang Rawat
p/issue/archive Inap Rumah Sakit Sumber

x
Waras Jakarta Barat Nursing Rahmadhani, M. (2021). Faktor-
Care In Hypertensive Patients Faktor Yang Mempengaruhi
With Effectiveness of Dee. Terjadinya Hipertensi Pada
Jurnal Kesehatan Akademi Masyarakat Di Kampung
Keperawatan Sumber Waras, Bedagai Kota Pinang. Jurnal
1(1), 8–13. Kedokteran STM, 4(1), 52.
Imam Bukhori, L. W. (2022). Sriyanti, N. N. F. (2022). Penerapan
Pengaruh terapi relaksasi Terapi Non Farmakologis
tarik nafas dalam terhadap Teknik Relaksasi Nafas
penurunan tekanan darah Dalam Sebagai Upaya Dalam
pada hipertensi. Jurnal Pengendalian Tekanan Darah
Medika Usada, 5(2), 51–57. Pada Pasien Hipertensi
https://jurnal.stikes-aisyiyah- Penerapan Terapi Non
palembang.ac.id/index.php/K Farmakologis Teknik
ep/article/view/126 Relaksasi Nafas Dalam
Sebagai Upaya Dalam
Machus, A. L., ANggraeni, A., Pengendalian Tekanan Darah
Indriyani, D., Anggraini, D. Pada Pasien. 881–886.
S., Putra, D. P., & http://repository.urecol.org/in
Rahmawati, D. (2020). dex.php/proceeding/article/vi
Pengobatan Hipertensi ew/2393
Dengan Memperbaiki Pola
Hidup Dalam Upaya Syahrir, M., Sabilu, Y., & Salma, W.
Pencegahan Meningkatnya O. (2021). Hubungan
Tekanan Darah. Journal of Merokok Dan Konsumsi
Science, Technology, and Alkohol dengan
Entrepreneurship, 2(NO.2), Kejadianpenyakit Hipertensi
51–56. https://online- Pada Masyarakat Wilayah
journal.unja.ac.id/jkmj/article Pesisir. Jurnal Nursing
/download/12396/10775/331 Update, 12(3), 27–35.
74
Kusumawati, R. M., & Listiana.
Mauliddia, W. U., Khasanah, S., (2022). Jurnal Ilmiah
Burhan, A., Keperawatan, D. Kesehatan 2022 Jurnal Ilmiah
T., Keperawatan, F., Bangsa, Kesehatan 2022. Jurnal
U. H., Hangat, K., & Dalam, Ilmiah Kesehatan, 21(1), 14–
R. N. (2022). Penerapan 19.
Kompres Hangat dan Tarik
Nafas dalam Mengatasi Nyeri
Akut Pasien Hipertensi.
Jurnal Pengabdian
Masyarakat Bidang Sosial
Dan Humaniora, 1(3), 374–
380.
https://doi.org/10.55123/abdi
soshum.v1i3.1013

xi
xii

Anda mungkin juga menyukai