Anda di halaman 1dari 12

 

LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN Tn. A DENGAN KASUS
“ HEPATITIS”
Di Ruang Dahlia
RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

Disusun Oleh Kel.6 :


1 . A j en
en g Me
Me l ya
y a n a C.
C. ((A
A 2 R 18
18 0 02
02 )
2 . F a nd
n d a R i s ty
ty a Fr
F r a nt
n t i sk
s k a A . ( A 2 R1
R1 8 01
01 3 )
3 . M . F a hm
h m i l ul
u l A zi
zi z ( A 2R
2 R 1 8 02
02 8 )

4 . S i t i N u r S h o fi
fi t ri
r i ( A2
A 2 R 18
1 8 0 43
43 )
5 . W u la
l a n T ri
r i a s H ik
ik m a wa
wa t i (A
( A 2 R 18
18 0 45
45 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
2020/2021
 

1. Pen
enge
gerrtian
ian
Hepatitis adalah inflamasi hepar yang disebabkan oleh salah satu dari lima agen
virus yang berbeda, hepatitis dapat ringan dan dapat disembuhkan sampai kronis
dan vatal (Carpenito L. J, 1996 page 1332). Hepatitis adalah keadaan radang atau
cedera
cedera pada
pada hati,
hati, sebaga
sebagaii reaksi
reaksi terhad
terhadap
ap virus,
virus, obat, atau alkohol
alkohol (Dr. Jan
Tambay
Tambayong
ong,20
,2000.
00. Patofi
Patofisio
siolog
logii Untuk
Untuk Kepera
Keperawat
watan.
an.pag
pagee 145)
145) Kesimp
Kesimpula
ulan
n
hepatitis adalah inflamasi sebagai reaksi yang disebabkan agen virus, obat, atau
alkohol.

2. Epid
Epideemio
miologi
logi
Kita mengenal beberapa macam hepatitis viral akut, dari hepatitis A sampai
dengan
dengan hepati
hepatitis
tis C. berhub
berhubung
ungan
an dengan
dengan cepatn
cepatnya
ya perkem
perkemban
bangan
gan teknol
teknologi
ogi
kedokteran terutama dibidang molekuler, dapat dipastikan bahwa akibat hepatitis
akan segera bertambah. Hepatitis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
 penting bukan hanya di amerika tetapi di seluruh dunia. Lebih dari 60.000 kasus
dilaporkan ke pusat pengawasan kesehatan di amerika dan setiap tahun jumlahnya
secara bertahap.
Walaup
Walaupun
un mortil
mortilitas
itas dari
dari hepati
hepatitis
tis virus
virus relativ
relativee rendah
rendah,mo
,morbi
rbidit
ditas
as dan
kerugian ekonomi yang besar dihubungkan dengan penyakit ini (pince,1995) 60-
90% dari
dari kasus
kasus hepatit
hepatitis
is virus
virus diperk
diperkira
irakan
kan berlan
berlangsu
gsung
ng tanpa
tanpa dilapo
dilaporka
rkan.
n.
Keadaan kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus yang ringan
dan kesalahan diagnosis
diagnosis diperkirakan
diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang
kurang lebih 50% orang dewasa di amerika telah memiliki antibody terhadap
virus
virus hepati
hepatitis
tis A, banyak
banyak orang
orang tidak
tidak dapat
dapat mengin
mengingat
gat kembal
kembalii episod
episodee atau
atau
kejadian sebelumnya yang memperlihatkan gejala hepatitis (brunner,dkk, 2002)

3. Etiol o
oggi
Penyebab
Penyebab dari hepatitis
hepatitis yaitu
yaitu (Sylvia
(Sylvia A. Price.2006
Price.2006.. Patofisiologi
 Patofisiologi konsep klinis
 proses-proses penyakit . page 485-488) :
 Virus
 

Type A Type B Type C Type D Type E Type G


Metode Fekal-oral Parenteral Parenteral, Parenteral Fekal- Tranfusi
transmi melalui orang seksual,  jarang  perinatal, oral darah,
si lain  perinatal seksual, memerlukan  jarum
orang ke koinfeksi suntik 
orang, dengan type B
 perinatal
Kepara Tak ikterik  Parah Menyebar   Peningkatan Sama Tidak 
han dan
dan as
asim
imto
to-- luas, dapat in
insi
side
den
n kr
kron
onis
is dengan D menyeba
matik   berkembang dan gagal hepar  kan
sampai kronis akut hepatitis
fulminan
ataupun

hepatitis
kronik.
Sumber  Darah, feces, Darah, saliva, Terutama Melalui darah Darah, Darah
virus saliva semen, melalui darah feces,
sekresi saliva
vagina

  Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol
sirosis.
  Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis
toksik dan hepatitis akut.

4 . P at
a t of
o f is
i s io
i o lo
l o gi
gi

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh reaksi
toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia serta infeksi virus melalui
cairan tubuh seperti darah, saliva, semen dan cairan vagina. Setelah virus hepatitis
 

sampa
sampaii di tu
tubu
buh
h mela
melalu
luii pe
pered
redara
aran
n da
dara
rah
h ak
akan
an meny
menyera
erang
ng ha
hati
ti da
dan
n ak
akan
an
menyeb
menyebabk
abkan
an perada
peradanga
ngan
n atau
atau inflam
inflamasi
asi pada
pada hepar
hepar sehing
sehingga
ga menyeb
menyebabk
abkan
an
keru
kerusa
saka
kan
n hati
hati di lo
lobu
bulu
luss dan
dan gene
genera
rasi
si se
sel,
l, ne
nekr
kros
osis
is pa
pare
renk
nkim
im ha
hati
ti da
dan
n
menyebabkan penurunan fungsi sel hati sehingga mempengaruhi kekebalan tubuh,
adanya reaksi antara antigen antibodi menimbulkan respon imun seperti demam
sehing
sehingga
ga timbu
timbull hiperte
hipertermi
rmi,, respon
respon imun
imun yang
yang timbul
timbul kemudi
kemudian
an menduk
mendukung
ung
respon peradangan.
Perang
Perangsan
sangan
gan kompon
komponen
en dan lisis
lisis sel serta
serta seranga
serangan
n antibo
antibody
dy langsu
langsung
ng
terhadap
terhadap antigen-anti
antigen-antigen
gen virus menyebabkan
menyebabkan degenerasi
degenerasi sel-sel yang terinfeksi
sehing
sehingga
ga hati
hati menjad
menjadii edemat
edematosa
osa (hepat
(hepatome
omegal
gali).
i). Terjad
Terjadiny
inyaa hepato
hepatomeg
megali
ali
menimbulkan keluhan seperti nyeri abdomen pada kuadran kanan atas, nyeri pada
epigastrium, nyeri di hulu hati sehingga menimbulkan perubahan kenyamanan dan
 perubahan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan, pemenuhan nutrisi yang
tidak adekuat dan disertai dengan hipermetabolik sehingga akan menimbulkan
keletihan.
Akibat
Akibat lain dari
dari hepato
hepatomeg
megali
ali yaitu
yaitu muncul
muncul blokir
blokir draina
drainase
se hepar
hepar yang
yang
menyebabkan stasis empedu dan empedu tetap menkonjugasikan bilirubin, tetapi
 bilirubin tidak dapat mencapai usus halus sehingga mengakibatkan terjadinya
 penurunan ekskresi urobilinogen di tinja sehingga tinja berwarna gelap. Bilirubin
terkonj
terkonjuga
ugasi
si tersebu
tersebutt akan
akan masuk
masuk kealir
kealiran
an darah
darah sehing
sehingga
ga terjad
terjadii kelebi
kelebihan
han
 bilirubin dalam darah yang akan menyebabkan terjadinya ikterus pada sclera
mata,
mata, ku
kulit
lit dan membra
membran
n mukosa
mukosa lainnya
lainnya sehing
sehingga
ga menimb
menimbulk
ulkan
an kerusa
kerusakan
kan
integritas
integritas jaringan.
jaringan. Pada kulit biasanya
biasanya menyebabka
menyebabkan
n terjadinya
terjadinya pruritus
pruritus yang
akan
akan menyeb
menyebabk
abkan
an terjadi
terjadinya
nya kerusa
kerusakan
kan integr
integritas
itas kulit
kulit sebagi
sebagian
an besar
besar dari
dari
 bilirubin terkonjugasi tersebut akan diekresikan melalui ginjal sehinga warana
urin menjadi berwarna sangat gelap.
 

5. Pathway

6 . K la
la ssii fi
f i ka
ka ssii
Adapun
Adapun 6 jenis hepatitis
hepatitis viral yaitu (Sylvia
(Sylvia A. Price.2006.
Price.2006. Patofisiologi
 Patofisiologi konsep
klinis proses-proses penyakit . Page 485) :
1. Hepatitis A

Sering
Seringkal
kalii infeksi
infeksi hepati
hepatitis
tis A pada
pada anak-a
anak-anak
nak tidak
tidak menimb
menimbulk
ulkan
an
gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu,
rasa
rasa lela
lelah,
h, dema
demam,
m, diar
diare,
e, mual
mual,, ny
nyer
erii pe
peru
rut,
t, mata
mata ku
kuni
ning
ng da
dan
n
hilan
hilangn
gnya
ya na
nafsu
fsu maka
makan.
n. Geja
Gejala
la hi
hila
lang
ng sama
sama sekal
sekalii se
setel
telah
ah 6-
6-12
12
ming
minggu
gu.. Oran
Orang
g ya
yang
ng terin
terinfek
feksi
si he
hepa
pati
titis
tis A ak
akan
an ke
keba
ball te
terh
rhad
adap
ap
 

 penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis


A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari. Penularan
Penularan melalui
melalui makanan
makanan atau minuman
yang
yang terkont
terkontami
aminas
nasii feces
feces pasien
pasien,, misaln
misalnya
ya makan
makan buah-b
buah-buah
uahan,
an,
sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang.
Minum dengaN es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4
minggu
minggu setelah
setelah suntik
suntikan
an pertam
pertama,
a, untuk
untuk kekeba
kekebalan
lan yang
yang panjan
panjang
g
diperl
diperluka
ukan
n suntik
suntikan
an vaksin
vaksin bebera
beberapa
pa kali.
kali. Pecand
Pecandu
u narkot
narkotika
ika dan
hubung
hubungan
an seks
seks anal,
anal, termas
termasuk
uk homose
homoseks
ks merupa
merupakan
kan risiko
risiko tinggi
tinggi
tertular hepatitis A.
2. Hepatitis B

Gejala
Gejala mirip
mirip hepati
hepatitis
tis A, mirip
mirip flu,
flu, yaitu
yaitu hilang
hilangnya
nya nafsu
nafsu makan,
makan,

mual, muntah
mual, muntah,, rasa lelah, mata
mata kuning
kuning dan munta
muntahh serta
serta demam.
demam.
Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi,
transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon
alfa-2b
alfa-2b dan lamivu
lamivudin
dine,
e, serta
serta imunog
imunoglob
lobuli
ulin
n yang
yang mengan
mengandun
dung
g
antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaks
Vaksin
in he
hepa
pati
titi
tiss B ya
yang
ng aman
aman da
dan
n ef
efek
ekti
tiff suda
sudah
h te
terse
rsedi
diaa sejak 
sejak 
 beberapa tahun yang lalu.
la lu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B
adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan
seksual. Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.

3. Hepatitis C
Hepatitis C mencakup sekitar 20% dari semua kasus hepatitis viral
dan paling
paling sering
sering ditula
ditularka
rkan
n melalu
melaluii yang
yang ditran
ditransfu
sfusi
si dari
dari donor 
donor 
asimtom
asimtomatik
atik,, berbag
berbagii jarum
jarum dengan
dengan pengg
pengguna
una obat
obat intra
intra vena
vena dan
cairan tubuh atau didapat dari tato.
4. Hepatitis D

Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik,
yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus
hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan
 

transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul


sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E

Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan

dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ),


keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat
mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
6. Hepatitis F

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
7. Hepatitis G

Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B


atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik.
Penularan melalui transfusi darah jarum. Hepatitis B , dapat terjadi tanpa
gejala. Namun dapat juga terjadi artalgia dan ruam pada kulit.

7. Tand
Tanda
a dan
dan geja
gejala
la
 Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami
sakit
sakit seperti
seperti kuning
kuning,, keleti
keletihan
han,, demam,
demam, hilang
hilang selera
selera makan,
makan,
muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat.
Demam
Demam yang
yang terjadi
terjadi adalah
adalah demam
demam yang
yang terus
terus meneru
menerus,
s, tidak 
tidak 
sepert
sepertii demam
demam yang
yang lainny
lainnyaa yaitup
yaitupada
ada demam
demam berdar
berdarah,
ah, tbc,
tbc,
thypus, dll.
 Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut
adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata
yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan
cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan
kepada orang lain
menjadi lebih beresiko.
 

 Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C


tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-
tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya
adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi
gelap.. Pada beberapa kasus dapat ditemukan
gelap ditemukan peningkatan
peningkatan enzyme
hatii pada
hat pada pemeri
pemeriksa
ksaan
an urine,
urine, namun
namun demiki
demikian
an pada
pada pender
penderita
ita
Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

8. Peme
Pemeri
riks
ksaa
aaan
an Fisi
Fisik 

Difokuskan pada bagian yang terganggu :
 Mata
inspeksi : lihat perubahan sclera ikterus
 Kulit

Inspeksi : lihat perubahan kulit ikterus


 Abdomen
Inspeksi : apakah ada perubahan warna kulit dan luka
Perkusi : apakah ada massa
Palpasi : apakah ada pembesaran hepar dan nyeri tekan
Auskultasi : untuk mengetahui oeristaltik usus.

9. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an penunj
penunjang
ang/di
/diagn
agnost
ostik 
ik 
Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an diagno
diagnostic
stic yang
yang dilaku
dilakukan
kan menuru
menurutt  Marilynn E. Doenges.2000.

 Rencana Asuhan Keperawatan.page


Keperawatan.page 535-536  :
 :
1. Lab
abo
ora
rato
tori
rium
um
a. Tes fungsi
fungsi hati
hati seper
seperti
ti :
 AST
AST (S
(SGO
GOT)
T)// ALT
ALT (S
(SGP
GPT)
T) : awal
awalny
nyaa meni
mening
ngka
katt da
dapa
patt
meni
mening
ngka
katt 1-
1-2
2 ming
minggu
gu sebelu
sebelum
m ik
ikte
teri
rik
k ke
kemu
mudi
dian
an ta
tamp
mpak 
ak 
menurun.
 Alkali Fospatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat
)
 

 Bilirubin serum : di atas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml


 prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan
nekrosis seluler).
 b. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan
hidup SDM (gangguan enzim hati).
c. Leukem
Leukemia
ia : trombo
trombosito
sitopen
penia
ia mungki
mungkin
n ada (spl
(spleno
enomeg
megali)
ali)..
d. Feses
Feses : warna
warna tanah
tanah liat
liat,, steator
steatorea
ea (penur
(penuruna
unan
n fungsi
fungsi hati
hati).
).
e. Albu
Album
min ser
serum
um men
menu
urun.
run.
f. Anti
Anti-H
-HAV
AVIg
IgM
M : pos
posit
itif
if pad
padaa tipe
tipe A.
A.
g. HbsAG : dapat
dapat positif
positif (tipe
(tipe B) atau negatif
negatif (tipe
(tipe A).
h. Urin
Urinal
alisa
isa : pe
peni
ning
nggi
gian
an ka
kada
darr bi
bili
liru
rubi
bin,
n, pr
prot
otei
ein/
n/hem
hemat
aturi
uriaa da
dapa
patt
terjadi.
i. Tes
Tes ek
eksk
skre
resi
si BSP
BSP : kad
kadar
ar dar
darah
ah meni
mening
ngka
katt
2. Radiologi
a. Foto
Foto polos
polos abdomen
abdomen : menunj
menunjuk
ukkan
kan densi
densitas
tas kalsif
kalsifika
ikasi
si pada kand
kandun
ung
g
empedu, pankreas, hati juga dapat menimbulkan splenomegali.
 b. Skan hati : membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenk
parenkim.
im.
3. Pemeriksaan Tambahan
Biopsi hati : menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis

10. Diagnosa Keperawatan


• N ye
ye ri
ri ak
kuut b //d
d ag
gee n p en
en ce
ce d
dee ra
ra f is
i s io
i o llo
o gi
gi s d //d
d t aam
m pa
pa k  
meringis
• D e f is
i s i t n u tr
t r i s i b / d k e t id
id a k ma
ma m pu
p u a n m e ng
n g a b so
s o r b si
s i n u tr
tr i e n
d/d BB menurun
11. Penatalaksanaan
1. Penatal
Penatalaks
aksana
anaan
an Kepera
Keperawat
watan
an
a.  Istirahat sesuai kebutuhan
b. Pendidikan mengenai menghindari pemakaian alkohol/obat lain
c.   Pendidikan
Pendidikan mengenai
mengenai cara penularan
penularan kepada mitra sehubungan
sehubungan dan
anggota keluarga
 

2. Pena
Penata
tala
laks
ksan
anaan
aan Medis
Medis
a. Me
Memb
mber
erik
ikan
an Gamm
Gammaa Gl
Glob
obul
ulin
in murn
murnii ya
yang
ng sp
spes
esif
ifik
ik te
terh
rhad
adap
ap
HAV/HB
HAV/HBV
V pada
pada keluar
keluarga
ga pasien
pasien hepatit
hepatitis
is yang
yang dapat
dapat member
memberika
ikan
n
imunitas pasif terhadap infeksi, imunitas ini bersifat sementara.
b. Tersedia vaksin untuk HBV, karena sifat virus yang sangat menular 
dan berpotensi menyebabkan kematian, maka sangat dianjurkan bahwa
semua individu yang termasuk
termasuk kelompok
kelompok berisiko tinggi,
tinggi, termasuk 
termasuk 
 pekerja kesehatan atau orang-orang yang terpajan ke produk darah,
divaksinasi.
divaksinasi. Yang juga dianjurkan untuk divaksinasi
divaksinasi adalah orang-
orang-
orang yang beresiko terinfeksi virus termasuk homosek atau heterosek 
yang aktif secara seksual, pecandu obat bius dan bayi.
c. Medikametosa
  Kort
Kortik
ikos
oste
tero
roid
id tida
tidak
k dibe
diberi
rika
kan
n bi
bila
la memp
memper
ercep
cepat
at pe
penu
nuru
runa
nan
n
 bilirubin darah, kortikosreroid dapat digunakan
digunakan pada kolestasis.
  Yang berkepanjangan, dimana transaminase serum sudah kembali
normal tetapi bilirubin masih tinggi.
  Berikan obat-obat yang bersifat melindungi hati.

 Antibiotik jika diperlukan.

 Antiemetik jika diperlukan.


d. Vitamin K diberikan pada kasus dengan kecenderungan pendarahan.

12. Komplikasi


Edemaa se
Edem sere
rebr
bral
al,, gaga
gagall ginj
ginjal
al,, ga
gang
nggu
guan
an el
elek
ektr
trol
olit
it,, ga
gang
nggu
guan
an
 pernafasan, hipoglikemi, hipotensi dan sepsis
 Sindroma Guilain Baire

 Hepatitis kronik persisten

 Hepatitis agresif 

 Perkembangan karsinoma hepato seluler 

 
 

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2009. Pengantar


2009. Pengantar Kebutuhan 1. Jakarta :
Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 1.
Salemba Medika.
Brunner & Suddarth. (2002). Buku
(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Volume
Bedah.Volume 2.
(edisi Delapan). Jakarta : EGC.

Carpen
Carpenito
ito,, L.J.
L.J. (1999)
(1999)..  Rencana Asuhan& Dokumentasi Keperawatan. (Edisi
dua). Jakarta : EGC.

Dienstag, J. L., 2008. Acute Viral Hepatitis. Dalam: Harrison’s


Dalam:  Harrison’s Principles of
 Internal Medicine Volume II 17th Edition.
Edition. The Mc Graw Hill
Company,1932-1948.

Doenges, Marlynn E, Mary Frances Moorhouse., dan Alice C. Geissler. 1999.


 Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
 Pendokumentasian Perawatan
Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Mansjoer, A. (1999). Kapita
(1999). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI

 NANDA. 2010.  Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2009 - 2011


2011..
Jakarta : EGC

 NANDA. 2012.  Diagnose keperawatan:


keperawatan:  Definisi dan Klasifikasi 
Klasifikasi  2012-2014.
Jakarta :EGC

Tambayong, Jan.(2000). Patifisiologi
Jan.(2000). Patifisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai