Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS

DALAM UNTUK MENINGKATKAN SATURASI OKSIGEN


PADA PASIEN CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)
(A Literature Review : The effect of giving with breath relaxation techniques to
improve oxygen saturation in CHF (Congestive Heart Failure) patients)

Mirna1, Kasron2, Ida Ariani3


1,2,3
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Jl. Cerme No. 24 Sidanegara Cilacap
Alamat Korespodensi : mirnalandry@gmail.com

ABSTRAK

Pasien CHF sering mengalami perubahan saturasi oksigen yang


diakibatkan karena ketidakmampuan system pernafasan dalam proses difusi
oksigen di alveoli. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu jenis
penatalaksanaan non farmakologi untuk meningkatkan Saturasi oksigen. Tujuan
dari literature review ini adalah untuk mereview peningkatan saturasi oksigen
melalui teknik relaksasi nafas dalam. Metode pencarian melalui google scholar,
Pubmed, dan DOAJ. Artikel sebanyak 5 buah dengan menggunakan metode
quasy experiment. Sampel yang digunakan minimal 15 responden pasien CHF.
Berdasarkan 5 penelitian didapatkan hasil bahwa teknik relaksasi nafas dalam
secara signifikan mampu meningkatkan saturasi oksigen.

Kata kunci : Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Saturasi Oksigen, Gagal Jantung
Congestif.

ABSTRACT

CHF patients often experience changes in oxygen saturation due to the


inability of the respiratory system to diffuse oxygen in the alveoli. Deep breath
relaxation technique in one type of non-pharmacological management to increase
oxygen saturation. The aim of this literature review is to review increasing
oxygen saturation through deep breath relaxation technique. Search methods via
Google scholar, pub Med and DOAJ. There are 5 articles using the quasy
experiment method. The sample used is at last 15 respondents with CHF patients.
Based on 5 studies, the results show that deep breath relaxation techniques can
significantly increase oxygen saturation.

Keywords : Deep Breathing Exercise, Oxygen Saturation, Congestive Heart


Failure.
PENDAHULUAN 30-40% pada gagal jantung berat
Congestive Heart Failure (World Health Organization, 2015).
adalah ketidakmampuan jantung CHF atau gagal jantung
untuk memompakan darah yang merupakan salah satu diagnosis
adekuat untuk memenuhi kebutuhan kardiovaskuler yang paling cepat
jaringan akan oksigen dan nutrisi meningkat jumlahnya (Schilling,
(Kasron, 2016). Congestive Heart 2014). Prevalesnsi CHF di dunia,
Failure mengakibatkan kegagalan 17,5 juta jiwa (31%) dari 58 juta
fungsi pulmonal sehingga terjadi angka kematian disebabkan oleh
penimbunan cairan di alveoli, hal ini penyakit jantung (WHO, 2016). Dari
menyebabkan jantung tidak dapat seluruh angka tersebut, Benua Asia
berfungsi dengan maksimal dalam menduduki tempat tertinggi akibat
memompa darah. Dampak kematian penyakit jantung dengan 1
peningkatan kapasitas fungsional jumlah 712,1 ribu jiwa. Sedangkan di
(Nirmalasari, 2017). Asia Tenggara yaitu Filipina
Beberapa faktor resiko gagal menduduki peringkat pertama akibat
jantung diantaranya kebiasaan kematian penyakit jantung dengan
merokok, kurang aktivitas fisik, jumlah penderita 376,9 ribu jiwa.
perubahan pola diet, kelebihan berat Indonesia menduduki peringkat
badan, diabetes, hipertensi, usia, kedua di Asia Tenggara dengan
jenis kelamin, dan keturunan. jumlah 371,0 ribu jiwa. Berdasarkan
Penyebab utama CHF adalah data yang telah dikumpulkan WHO,
hipertensi dan penyakit arteri pada tahun 2015kematian akibat
koronaria. CHF merupakan tahap penyakit jantung meningkat menjadi
akhir dari seluruh penyakit jantung 20 juta jiwa. Kemudian akan tetap
dan merupakan penyebab meningkat sampai tahun 2030,
peningkatan mordibitas dan diperkirakan 23,6 juta jiwa penduduk
mortalitas pasien jantung. akan meninggal akibat penyakit
Berdasarkan data risiko kematian jantung (World Health Organization,
akibat gagal jantung berkisar antara 2015).
5-10% pertahun pada gagal jantung Prevalensi penyakit gagal
ringan yang akan meningkat menjadi jantung di Indonesia adalah 1,5%.
Prevalensi penyakit gagal jantung peningkatan, dan saturasi oksigen
meningkat seiring dengan dalam rentang normal.
bertambahnya umur, tertinggi pada Menurut Mubarak dan
umur >75 tahun (4,7%). Prevalensi Chayatin 2008, dalam (Bariyatun,
perempuan (1,6%)lebih tinggi 2018) Oksigen merupakan kebutuhan
dibanding laki-laki (1,3%). dasar paling vital dalam kehidupan
Prevalensi Gagal Jantung tertinggi di manusia. Dalam tubuh, oksigen
Kalimatan Utara (2,2%), diikuti berperan penting di dalam proses
Gorontalo (2,1%) dan Prevalensi metabolisme sel. Kekurangan
Gagal Jantung terendah di Nusa oksigen akan menimbulkan dampak
TenggaraTimur (0,7%). Sementara, yang bermakna bagi tubuh, salah
prevalensi Gagal Jantung di Jawa satunya kematian. Karenanya,
Tengah adalah 1,6% (Riskesdas, berbagai upaya perlu selalu
2018). dilakukan untuk menjamin agar
Pasien CHF memiliki gejala kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan
yang berkaitan dengan hemodinamik baik. Dalam pelaksanaannya,
yaitu pernapasan terjadi sesak nafas, pemenuhan kebutuhan dasar tersebut
takipneu, pada saat istirahat atau masuk ke dalam bidang garapan
sedang beraktifitas, ditandai dengan perawat. Karenanya, setiap perawat
kelelahan, dan dapat terjadi harus paham dengan manifestasi
komplikasi efusi pleura. Pada denyut tingkat pemenuhan oksigen pada
nadi terjadi gejala seperti takikardia, pasiennya serta mampu mengatassi
dan nadi irregular (lewis. et. al, berbagai masalah yang terkait
2014). Hemodinamik pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan
CHF harus dipantau secara berkala terebut.
untuk mengurangi terjadinya Menurut Smeltzer, 2017
kekambuhan secara mendadak. dalam (Af’idah, 2019) Dalam hal ini
Berdasarkan temuan tentang gejala terdapat dua macam penatalaksanaan
hemodinamik pada pasien CHF penyakit kardiovaskular yaitu
bahwa rata-rata tekanan darah sistole farmakologis dan non farmakologis.
cendrung meningkat, pernapasan Penatalaksanaan farmakologis adalah
cepat, denyut nadi mengalami dengan obat-obatan dan terapi medis.
Glikosida jantung, diuretik dan Relaksasi terbagi atas relaksasi
vasodilator merupakan dasar terapi pikiran dan relaksasi otot. Relaksasi
farmakologis gagal jantung. Selain otot dengan cara melakukan
efek farmakologis yang diperoleh peregangan dan mengensurkan otot-
akan tetapi setiap pemberian obat otot dengan berbagai gerakan seperti
pada semua kasus, pasien harus senam, pernapasan dan lain
diawasi dengan ketat dan tepat sesuai sebagainya (Asmadi, 2009). Cara
dengan batas jumlah obat yang dapat yang mungkin dapat dilakukan untuk
dimetabolisme atau diekskresi untuk meningkatkan saturasi oksigen
menghindari efek samping bahkan adalah dengan teknik relaksasi napas
keracunan akibat obat. Berbagai efek dalam. Pemberian teknik relaksasi
samping dapat terjadi seperti mual nafas dalam akan meningkatkan
muntah hingga keracunan biasa suplai oksigen ke jaringan sehingga
disebut keracunan digitalis yang menurunkan tingkat nyeri yang
ditandai dengan perubahan irama dialami individu (Agung, Andriani,
jantung, bradikardia, kontraksi & Sari, 2013).
ventrikel prematur, dan lain Saturasi oksigen yang
sebagainya. Serta penatalakasanaan optimal pada penderita gagal jantung
non farmakologis tanpa obat-obat sangat bermanfaat dalam proses
medis seperti teknik relaksasi nafas metabolisme sel, karena pasien gagal
dalam. Menurut (Smeltzer, 2010) jantung akan mengalami penurunan
teknik relaksasi merupakan kontraktilitas otot jantung yang akan
intervensi keperawatan secara menyebabkan menurunnya
mandiri untuk menurunkan intensitas kecepatan transportasi darah
nyeri, meningkatkan ventilasi paru keseluruh jaringan tubuh. Tubuh
dan meningkatkan oksigenasi darah. manusia membutuhkan energi yang
Teknik relaksasi didasarkan pada dibentuk dari hasil metabolisme sari-
keyakinan bahwa tubuh berespons sari makanan dan oksigen yang
pada ansietas yang merangsang diangkut oleh darah, apabila pasien
pikiran karena nyeri atau kondisi gagal jantung mengalami penurunan
penyakitnya. Teknik relaksasi dapat saturasi oksigen maka akan semakin
menurunkan ketegangan fisiologis. sedikit oksigen yang akan dibuat
untuk melakukan metabolisme dan tahun 2010 keatas. Assessment
kebutuhan sel-sel tubuh akan kelayakan terhadap 7 jurnal, jurnal
berkurang. Berdasarkan penelitian yang duplikasi dan jurnal yang tidak
(Grzegorz Bilo, 2012) menunjukkan sesuai dengan kriteria inklusi
peningkatan saturasi oksigen secara dilakukan eksklusi, sehingga di
signifikan dengan p<0,05 saat dapatkan 5 jurnal yang dilakukan
melakukan napas dalam. review.
Berdasarkan uraian diatas HASIL
maka peneliti tertarik untuk 1) Penekanan masalah yang
mengetahui “Pengaruh pemberian diangkat untuk penelitian
teknik relaksasi nafas dalam untuk Pada penelitian
meningkatkan saturasi oksigen pada Sepdianto (2013) membahas
pasien CHF (Congestif Heart peningkatan saturasi oksigen

Failure)”. melalui latihan deep dhiapraghmatic

BAHAN DAN METODE breathing pada pasien gagal jantung .

Bab ini dibahas strategi Sedangkan pada penelitian

dalam mencari jurnal yang Nirmalasari (2019) membahas

digunakan dalam literature review, latihan pernapasan dalam dan

pertanyaan yang digunakan untuk rangkaian aktif untuk

melakukan review jurnal yang meningkatkan saturasi oksigen

disesuaikan dengan PICO (T)/S. pada pasien dengan gagal jantung

Berdasarkan hasil pencarian kongestif. Lain halnya pada

literature atau artikel jurnal melalui penelitian Platini (2018)

publikasi Google Scholar, Pub Med, membahas terkait inspirasi

DOAJ, Menggunakan kata kunci muscle training (imt) terhadap

“deep breathing exercise ” and “ nilai saturasi oksigen (spo2) pada

oxygen saturation” and “Congestif klien dengan gagal jantung

Heart Failure” peneliti menemukan kongestif. Lachowska (2019)

37 jurnal yang sesuai kata kunci membahas terkait Efek jangka

tersebut. Jurnal penelitian tersebut panjang dari pernapasan lambat

kemudian di skrining sebanyak 23 yang dipandu oleh alat pada

jurnal, di eksklusi karena terbitan pasien gagal jantung yang stabil


dengan fraksi ejeksi berkurang. sering disebut sebagai "sats", untuk
Sama halnya dengan Bilo (2012) mengukur persentase oksigen yang
juga membahas terkait efek diikat oleh hemoglobin di dalam
pernafasan lambat dalam pada aliran darah. Pada tekanan parsial
ketinggian tinggi pada saturasi oksigen yang rendah, sebagian besar
oksigen, hemodinamik paru dan hemoglobin terdeoksigenasi,
sistemik. maksudnya adalah proses
2) Langkah penelitian atau metode pendistribusian darah beroksigen dari
penelitian yang digunakan arteri ke jaringan tubuh. Menurut
Kelima artikel yang Mubarak dan Chayatin 2008, dalam
dilakukan literature review (Bariyatun, 2018) Oksigen
menggunakan metode quasy merupakan kebutuhan dasar paling
experiment. Penelitian Sepdianto vital dalam kehidupan manusia.
(2013) sama halnya dengan Dalam tubuh, oksigen berperan
penelitian yang dilakukan oleh penting di dalam proses metabolisme
Platini (2018) yaitu merupakan sel. Kekurangan oksigen akan
penelitian kuantitatif menggunakan menimbulkan dampak yang
desain Quasi Eksperiment dengan bermakna bagi tubuh, salah satunya
Pre-Post Test. Sedangkan kematian. Karenanya, berbagai
Penelitian yang dilakukan oleh upaya perlu selalu dilakukan untuk
Nirmalasari (2019) menggunakan
menjamin agar kebutuhan dasar ini
desain Quasy eksperiment dengan
terpenuhi dengan baik. Dalam
teknik purposive sampling. Untuk
pelaksanaannya, pemenuhan
alat ukur saturasi oksigen dalam
kebutuhan dasar tersebut masuk ke
5 artikel yang di ambil
dalam bidang garapan perawat.
menggunakan pulse oximetry.
Karenanya, setiuap perawat harus
PEMBAHASAN
paham dengan manifestasi tingkat
Saturasi oksigen adalah
pemenuhan oksigen pada pasiennya
presentasi hemoglobin yang
serta mampu mengatassi berbagai
berikatan dengan oksigen dalam
masalah yang terkait dengan
arteri, saturasi oksigen normal adalah
pemenuhan kebutuhan terebut. Salah
antara 95 – 100 %. Dalam
satu pendekatan non farmakologi
kedokteran, oksigen saturasi (SpO2),
untuk meningkatkan Saturasi pernapasan (Nirmalasari et al.,
oksigen adalah teknik relaksasi nafas 2020).
dalam. Jenis teknik relaksasi dalam
Menurut (Saputra, 2015) literatur review ini yang diambil
Teknik relaksasi nafas dalam dalam jurnal penelitian adalah deep
merupakan suatu bentuk asuhan diaphragmatic breathing, muscle
keperawatan yang dalam hal ini training deep breathing exercise dan
perawat mengajarkan kepada pasien slow breathing. Pada penelitian
bagaimana cara melakukan nafas Sepdianto (2013) menggunakan jenis
dalam, nafas lambat (menahan teknik relaksasi deep diaphragmatic
inspirasi secara maksimal) dan breathing, sedangkan penelitian
bagaimana menghembuskan nafas Nirmalasari (2019) menggunakan jenis
secara perlahan. Latihan pernafasan teknik relaksasi deep breathing, lain
adalah latihan untuk meningkatkan halnya dengan penelitian yang
pernapasan dan kinerja fungsional dilakukan oleh platini (2018)
(Nirmalasari et al., 2020). menggunakan jenis teknik relaksasi
Manfaat teknik nafas dalam muscle training. Penelitian yang
selain dapat menurunkan intensitas dilakukan oleh Lachowska (2018) dan
nyeri, teknik relaksasi nafas dalam Bilo (2012) menggunakan jenis teknik
juga dapat meningkatkan ventilasi relaksasi slow breathing.
paru dan meningkatkan oksigenasi Pada penelitian Sepdianto
darah (Saputra, 2015). (2013) di dapatkan hasil penelitian yang
Latihan pernafasan dilakukan menunjukkan adanya peningkatan rata-

untuk meningkatkan ventilasi dan rata saturasi oksigen 0,9%. Sedangkan

oksigenasi, kebutuhan oksigen penelitian Nirmalasari (2019) di

terpenuhi maka toleransi terhadap dapatkan hasil penelitian menunjukkan

aktivitas akan meningkat, Peningkatan saturasi oksigen sebesar


1,69%. penelitian yang dilakukan
peningkatan frekuensi pernafasan,
dapat mengoptimalkan oleh platini (2018) menunjukan
adanya pengaruh signifikan setelah
perkembangan paru-paru dan
dilakukan intervensi latihan otot
meminimalkan penggunaan otot
diafragma (p=0,000) dengan kelompok
kontrol (p=0,614). Lain halnya dengan
Penelitian yang dilakukan oleh
Lachowska (2018) di dapatkan hasil
peningkatak saturasi sebesar 2%.
Sedangkan penelitian Bilo (2012)
peningkatan yang signifikan dalam Sp
O2 dari nilai dasar (dari 80,2 6 7,7%
hingga 98,5 6 8,2 % dalam Studi A dan
dari 81,0 8,2% dalam 88,6 6 4,5 %
dalam Studi B, keduanya p, 0,001).
Berdasarkan kelima jurnal yang di
review didapatkan hasil bahwa
teknik relaksasi nafas dalam secara
signifikan mampu meningkatkan
saturasi oksigen.
Tabel 3.1 Daftar Jurnal yang masuk dalam review

No Author Tahun Volume Judul Metode Desain Instrumen/ Intervensi Hasil Data base
1 Tri Cahyo 2013 Vol. 1 Peningkatan Penelitian ini Latihan deep dhiapraghmatic Hasil penelitian ini Google
Sepdianto, No. 8 saturasi oksigen menggunakan desain breathing dilakukan selama 15 menunjukkan adanya scholar
Maria Diah melalui latihan Quasy experimental menit 3 kali sehari dalam waktu peningkatan rata-rata saturasi
Ciptaning deep dengan pendekatan 14 hari. Saturasi oksigen, derajat oksigen 0,9%, penurunan
Tyas, Tri dhiapraghmatic pre test-post test. dipsnea, tekanan darah, nadi, derajat dyspnea 2,14 poin,
Anjaswarni. breathing pada dan respirasi, di ukur sebelum tekanan darah sistolik 3
pasien gagal dan setelah intervensi. mmHg, diastolic 6,2 mmHg,
jantung Pengukuran dilakukan secara nadi 2,98 kali permenit dan
serial sebanyak 3 kali, pada hari respirasi 4,76 kali per menit.
ke-1, ke-7, dan ke-14.
2 Novita 2019 Vol. 7 Deep Breathing Penelitian ini Latihan pernapasan dalam dan Hasil penelitian DOAJ
Nirmalasari , No. 2 And Active menggunakan desain rentang gerak aktif adalah salah menunjukkan Peningkatan
Mardiyono Range Of Quasy eksperiment satu intervensi non-farmakologis saturasi oksigen sebesar
Mardiyono, Motion dengan teknik untuk mengurangi pernapasan 1,69%. Ini menunjukkan efek
Edi Exercises For purposive sampling. dan meningkatkan kekuatan otot intervensi latihan pernapasan
Dharmana. Increasing pernapasan. Intervensi terdiri dalam dan rentang gerak
Oxygen dari latihan pernapasan dalam pada saturasi oksigen (p =
Saturation In dan rentang gerak aktif. Peneliti 0,000, α< 0,05).
Patients With mengukur saturasi oksigen
Congestive dengan pulse oxymetry.
Heart Failure Oksimetri nadi telah dikalibrasi
sebelum digunakan. Pengukuran
dilakukan 15 menit sebelum
intervensi dimulai dan 15 menit
setelah intervensi berakhir.
Pasien diposisikan semi fowler
terlebih dahulu. Intervensi
dimulai 48 jam setelah pasien
memasuki rumah sakit. Latihan
dimulai dengan latihan
pernapasan dalam selama 30
kali diikuti dengan rentang
gerakan aktif secara bertahap
pada tangan, kaki, pinggul, dan
lutut dengan setiap gerakan
dilakukan selama 5 kali. Latihan
dilakukan tiga kali sehari selama
tiga hari.
3 Hesti Platini, 2018 Vol. 12 Inspirasi Muscle Penelitian ini Alat ukur yang digunakan yaitu Hasil penelitian ini Google
Endah Panca No. 1 Training (Imt) menggunakan desain digital pulse oxymeter untuk menunjukan adanya scholar
Lydia , Terhadap Nilai Kuantitatif dengan mengetahui nilai saturasi
pengaruh signifikan setelah
Nurlaeci Saturasi Desain Quasi oksigen. Jumlah sampel yaitu 15 dilakukan intervensi latihan
Oksigen (Spo2) Eksperiment Dengan orang kelompok intervensi dan otot diafragma (p=0,000)
pada Klien Pre-Post Test. 15 orang kelompok kontrol. dengan kelompok kontrol
Dengan Gagal Analisa data dengan
(p=0,614). Inspiration
Jantung meenggunakan uji Parired
Muscle Training dapat
Kongestif Sampele Test. Penelitian
meningkatkan nilai saturasi
dilakukan pada bulan Juni oksigen (SpO2) pada pasien
sampai Agustus 2016. gagal jantung kongestif dan
merupakan latihan
pernapasan yang efektif
untuk membantu
menstabilkan sirkulasi
oksigen.
4 Kamila 2018 Long-term Penelitian ini Pada hari pertama, sebelum 24 SLOWB akut (18 ± 5 vs 8 ± Google
Lachowska, effects menggunakan desain jam ABPM dan Holter ECG, 2 napas / menit, P < 0,001) Scholar
Jerzy of device- quasi experimental. pasien menjalani pengukuran tidak memiliki pengaruh
Bellwon, guided slow BP-SDM, pernapasan, saturasi pada BP dan SDM tetapi
Krzysztof breathing dan saturasi terus-menerus yang meningkatkan saturasi (97 ±
Narkiewic, in stable heart berkelanjutan (Integrasi, Dual 2 vs 98 ± 2%, P = 0,01).
Marcin failure patients Bio Amp; ADInstrument, Ltd. SLOWB jangka panjang
Gruchała  , with reduced Oxford, UK) selama durasi 20 mengurangi BP sistolik
Dagmara ejection fraction menit diikuti dengan durasi 15 kantor ( P < 0,001) tetapi
Hering . menit dari SLOWB dengan bukan BP sistolik sentral atau
penggunaan perangkat resperate. rawat jalan. SLOWB
mengurangi rasio SDNN /
RMSSD ( P < 0,05) setelah 3
bulan.
5 Grzegorz 2012 Vol. 7 Effects of Slow Penelitian ini Intervensi dilakukan untuk Sp Latihan pernapasan lambat di Pub Med
Bilo , No. 11 Deep Breathing menggunakan desain O2 dan tekanan arteri sistemik HA dikaitkan dengan
Miriam at High Altitude Quasi eksperiment dan paru, dinilai sebelum, peningkatan yang signifikan
Revera, on Oxygen selama dan setelah 15 menit dalam Sp O2 dari nilai dasar
Maurizio Saturation, bernafas dengan 6 napas / menit. (dari 80,2 6 7,7% hingga
Bussotti , Pulmonary and 98,5 6 8,2 % dalam Studi A
Daniele Systemic dan dari 81,0 8,2% dalam
Bonacina , Hemodynamics 88,6 6 4,5 % dalam Studi B,
Katarzyna keduanya p, 0,001)
Styczkiewicz
, Gianluca
Caldara ,
Alessia
Giglio ,
Andrea Faini
, Andrea
Giuliano1,
Carolina
Lombardi ,
Kalina
Kawecka-
Jaszcz ,
Giuseppe
Mancia,
Piergiuseppe
Agostoni,
Gianfranco
Parati.
SIMPULAN DAN SARAN Failure ( Chf ) Dengan
Gangguan Kebutuhan
SIMPULAN
Oksigenasi.\
Dari 5 penelitian yang *Bilo, G., Revera, M., Bussotti, M.,
Bonacina, D., Styczkiewicz,
dilakukan literature review
K., Caldara, G., ... &
didapatkan hasil bahwa jenis teknik KaweckaJaszcz, K. (2012).
Effects of slow deep breathing
relaksasi nafas dalam diantaranya
at high altitude on oxygen
deep breathing, deep diaphragmatic saturation, pulmonary and
systemic hemodynamics. PloS
breathing, inspirasi muscle training
one, 7(11), e49074
dan slow breathing secara signifikan Kasron. (2016). Buku Ajar
Keperawatan Sistem
mampu meningkatkan saturasi
Kardiovaskuler. Jakarta: Trans
oksigen. Info Media.
*Lachowska, K. & Bellwon, J.
SARAN
(2018). Long-term effects
Mempertimbangkan peng- of device-guided slow
breathing in stable heart
gunaan teknik relaksasi nafas dalam
failure patients with reduced
sebagai metode terapi non- ejection fraction. Retrieved
from
farmakologi dalam menangani
https://link.springer.com/conte
masalah gangguan saturasi oksigen, nt/pdf/10.1007/s00392-018-
1310-7.pdf
khusus nya bagi pasien CHF dengan
Nirmalasari, N. (2017). Deep
menerapkan teknik relaksasi nafas Breathing Exercise and Active
Range of Motion Effectively
dalam sebagai prosedur pemberian
Reduce Dyspnea in Congestive
terapi dengan diajarkan tata cara Heart Failure Patients.
NurseLine Journal, 2(2), 159.
serta memperhatikan kenyamanan
https://doi.org/10.19184/nlj.v2i
pasien dalam melakukan terapi 2.5940
*Nirmalasari, N. & Mardiyono, M.
dalam bidang keperawatan sehingga
(2017). Deep Breathing And
pasien CHF dapat melakukan terapi Active Range Of Motion
Exercises For Increasing
secara mandiri.
Oxygen Saturation In Patients
DAFTAR PUSTAKA With Congestive Heart Failure.
http://ejournal.almaata.ac.id/in
Af’idah., Huwaina., (2019).
dex.php/JNKI/article/view/539
Pengaruh Hidro-Aroma Terapi
Nirmalasari, N., Mardiyono, M.,
Terhadap Kenyamanan , Heart
Dharmana, E., & Arifin, T.
Rate , dan Saturasi Oksigen
(2020). Deep Breathing
pada Pasien Gagal Jantung.
Exercise and Active Range of
Bariyatun, S. (2018). Penerapan
Motion Influence
Pemberian Oksigen Pada
Physiological Response of
Pasien Congestive Heart
Congestive Heart Failure Suddarth’s Textbook of
Patients. Nurse Media Journal Medical Surgical Nursing: In
of Nursing, 10(1), 57– One Volume, 1383–1392.
65.https://doi.org/10.14710/nm https://doi.org/10.1056/NEJM
jn.v10i1.25318 oa1313731
*Platini, H. Panca, E. (2018). Smeltzer, S.C., & Bare, B. .(2010)
Inspirasi Muscle Training Buku Ajar Keperawatan
(IMT) Terhadap Nilai Saturasi Medikal-Bedah Brunner &
Suddart. edisi 10. Jakarta;
Oksigen (Spo2) pada Klien
EGC.
Dengan Gagal Jantung Smeltzer, S.C., & Bare, B. .(2017)
Kongestif. Retrieved from Buku Ajar Keperawatan
http://ejurnalmalahayati.ac.id/i Medikal-Bedah Brunner &
ndex.php/holistik/article/downl Suddart. edisi 10. Jakarta;
oad/136/81 EGC.
Purba, L., Susyanti, D., & Ulinnuha. (2017). Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam
Pamungkas, P. (2016). Studi
Terhadap Penurunan Tingkat
Kasus Pemenuhan Kebutuhan Nyeri Pada Lansia Dengan
Oksigenasi Dengan Teknik Rheumatoid Arthritis. 7(1), 45–
Relaksasi Nafas Dalam Pada 56.
Pasien Congestive Heart Upoyo, A. S., & Taufik, A. (2018).
Failure Di Rumah Sakit Tk Ii Pengaruh Relaksasi Genggam
Putri Hijau Medan Tahun Jari Dan Nafas Dalam
Terhadap Mean Arterial
2016. Jurnal Riset Hesti
Pressure Pasien Hipertensi
Medan Akper Kesdam I/BB Primer. (23), 218–226.
Medan, 1(2), 118. World Health Organization. (2015).
https://doi.org/10.34008/jurhes WORD HEALTH STATISTICS.
ti.v1i2.75 Retrieved from
Riskesdas. (2018). Hasil Utama http://who.int/gho/mortality_bu
RISKESDAS. Retrieved from rden _disease/en
http://kesmas.kemkes.go.id/ass
ets/upload/dir_519d41d8cd98f
00/files/Hasil-riskesdas-
2018_1274.pdf
*Sepdianto, Tri Cahyo dan Maria
Diah CT Peningkatan Saturasi
Oksigen Melalui Latihan
Pernafasan Diafragma Jauh
pada Pasien Gagal Jantung.
Jurnal Keperawatan dan
Kebidanan. 2013; 1 (8): 477-
484
Smeltzer, S. C. (2010). Brunner and
Suddarth’s Textbook of
Medical Surgical Nursing: In
One Volume. Brunner and

Anda mungkin juga menyukai