Anda di halaman 1dari 9

STASE KEPERAWATAN GERONTIK

MAKALAH PRESENTASI JURNAL PENGARUH TERAPI PIJAT


KAKI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
DENGAN HIPERTENSI

Di susun oleh :

Di susun oleh :

ALFIYAN YUDA M (213203077) DEVI OKTANIA (213203086)

SINCE KRITIANI (213203105) DEWI PUSPITA S (213203087)

AYU IRAWATI (213203080) ELFRIDA HARDIAN (213203088)

BELLA MAULIA S (213203083) SRI FATMA (213203107)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XVIII


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lansia adalah bila seseorang berusia 60 tahun atau lebih, yang dipengaruhi oleh
faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara jasmani, rohani,
maupun sosial. Seiring dengan bertambahnya usia, banyak perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada lansia, sehinngga mengakibatkan berbagai macam
masalah dan menyebabkan meningkatnya penyakit degeneratif pada lansia
(Nugroho, 2012). Seiring dengan bertambahnya usia, sering terjadi perubahan
baik fisilogis maupu psikis, yang dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan
yang menyebabkan masalah degeneratif. Penyakit degeneraif akan membawa
akibat terhadap perubahan dan gangguan pada sistem kardiovaskuler, anatara lain
adalah penyakit hipertensi (Fatmawati, 2017).

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tingakatan darah melebihi batasan


normal,dimana sistol < dari 140 dan diastole > dari 90 mmHg setelah dilakukan 2
kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit diamana pasien dalam keadaan
tenang atau istirahat ( pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI, 2014).
Semakin meningkatnya jumlah lansia diindonesia, akan mengakibatkan masalah
yang cukup banyak dari masalah fisik, sosial dan psikososial. Sehingga
membutuhkan pengobatan yang serius.

Menurut Wirakusumah (2012), pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara


farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan farmakologis merupakan
pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang dapat membantu menurunkan
serta menstabilkan tekanan darah. Pengobatan farmakologis memiliki efek
samping yaitu dapat memperburuk keadaan penyakit atau efek fatal lainnya. Hal
ini dikarenakan respon terhadap suatu jenis obat pada setiap orang berbeda. Efek
samping yang mungkin timbul adalah sakit kepala, pusing, lemas dan mual
(Susilo & Wulandari, 2011). Salah satu alternatife intervensi non-farmakologi
yang tepat untuk menurunkan tekanan darah tanpa ketergantungan obat adalah
pijat refleksi,

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap tekanan darah
pada penderita hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tekanan darah lansia sebelum dilakukan tindakan pijat kaki
refleksi
b. Mengetahui tekanan darah lansia sebelum dilakukan tindakan pijat kaki
refleksi
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN JURNAL

A. Analisis Jurnal Keperawatan Jiwa


1. Judul jurnal keperawatan jiwa
Pengaruh terapi Pijat Refleksi kaki terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia dengan hipertensi
2. Tujuan analisis jurnal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat
refleksi terhadap penurunan tekanan darah lansia di Posyandu lansia desa
karangmalang kecamatan bobotsari kabupaten purbalingga.
3. Metode penelitian
Desain penelitian menggunakan pre-eksperiment dengan
pendekatan one group pre-post test. Pengambilan sampel dengan
purposive sampling sebanyak 36 pasien dengan masalah keperawatan
hipertensi. Instrument yang diguakan berupa lembar observasi pijat
refleksi kaki dan lembar observasi tekanan darah. Penelitian dilakukan
pada bulan Agustus 2021 di Posyandu lansia desa karang malang
kecamatan bobotsari kabupaten purbalingga, dimana data dianalisis
menggunakan uji menggunakan Uji statistik yan digunakan adalah uji t
berpasangan (uji paired sampel t-test) karna mempunyai skala interval
dan rasio.
4. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan nilai rata-
rata tekanan darah sistolik sebelumterapi pijat refleksi kaki yaitu sebesar
144 mmHg. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik sesudah terapi yaitu
sebesar 134 mmHg. Nilai rata-rata tekanan darah diastolik sebelum terapi
pijat refleksi kaki yaitu sebesar 81mmHg. Nilai rata-rata tekanan darah
diastolik sesudah terapi pijat refleksi kaki yaitu sebesar 74 mmHg dan
Terdapat pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia dengan hipertensi di Posyandu Lansia Desa Karang
malang Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga dengan hasil p
value 0,000 (p<0,05) ada penurunan frekuensi halusinasi sesudah
pemberian terapi dengan pendekatan strategi pelaksanaan komunikasi.

B. Pembahasan
1. Kesahihan Metode Penelitian
a. Desain:
Dalam jurnal (Lutvitaningsih, Maryoto, & Apriliyani, 2021) desain
penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperiment one group pre-
post test. Desain dalam penelitian ini merupakan desain penelitian
eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, namun
tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan
pembandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang
disebabkan perlakuan. Dilakukan pre-test (tes awal) sebelum
diberikan terapi, kemudian setelah diberikan terapi barulah dilakukan
post-test (tes akhir).
b. Sampling:
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 36 pasien
dengan kriteria inklusi :
1. Pasien dengan hipertensi
2. Hipertensi ringan stadium I dan II.
Tekanan darah sistolik 140-179 mmHg dan tekanan darah
diastolic 90-109 mmHg
3. Pasien hipertensi dengan usia pasien 40-60 tahun
4. Tidak memiliki penyakit komplikasi
5. Pasien bersedia menjadi responden
Purposive sampling yaitu pemilihan sample dengan menetukan
kriteria-kriteria tertentu dalam penelitian yaitu pasien dengan
masalah keperawatan hipertensi.
c. Instrument:
Pada penelitian ini instrument penelitian yang digunakan adalah
lembar observasi pijat refleksi kaki dan lembar observasi tekanan
darah. Lembar observasi pijat refleksi berisikan standar operasional
prosedur pijat refleksi kaki. Sedangkan lembar observasi tekanan
darah digunakan untuk mencatat hasil.
d. Analisis:
Hasil analisa jurnal sebelum dan sesudah dilakukan pijat refleksi
kaki. Nilai rata-rata tekanan darah sistole sebelum dilakukan pijat
refleksi kaki yaitu 144 mmHg, sesudah dilakukan terapi, nilai rata-
rata tekanan darah sistole menjadi 134 mmHg. Nilai rata-rata tekanan
darah diastole sebelum dilakukan terapi pijat refleksi kaki yaitu 81
mmHg, sesudah dilakukan terapi, nilai rata-rata tekanan darah diastole
menjadi 74 mmHg.
2. Kesahihan hasil penelitian
a. Besaran hasil:
Tingkat tekanan darah yang menurun setelah diberikan terapi pijat
refleksi kaki yaitu 90%
b. Nilai signifikan:
P value 0,000 (p<0,05). Mayoritas tekanan darah responden tinggi
sebelum dilakukan pemberian terapi dan menjadi menjadi menurun
setelah dilakukan terapi pijat refleksi kaki dengan hasil analisis (p
value = 0,000) yang menunjukkan ada pengaruh pemberian terapi
terhadap tekanan darah pasien hipertensi

3. Kesesuaian dengan kondisi klinik


Pasien dengan hipertensi yang sudah mendapatkan terapi pijat
refleksi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dalam menurunkan
tekanan darahnya.
BAB III
IMPLIKASI KEPERAWATAN

A. Landasan Penerapan Di Klinik


Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan landasan untuk penerapan di
klinik atau panti werdha hal itu dikarenakan, terapi pijat refleksi sangat mudah
dilakukan dalam kasus di kehidupan sehari-hari sehingga tekanan darah pada
pasien hipertensi selalu terkontrol.
B. Rencana Tindak Lanjut
Bagi perawat atau penjaga wisma diharapkan dapat menerapkan terapi
pijat refleksi di setiap asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi agar
tekanan darah pasien terkontrol. Selain itu terapi pijat refleksi dapat dilakukan
dalam kegiatan pendidikan kesehatan dan digunakan sebagai terapi non-
farmakologi dari terapi farmakologi untuk membantu menstabilkan tekanan darah
lansia dengan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Lansia Hipertensi Dengan


Nyeri Tengkuk Di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana puri Kota
Samarinda.
Nugroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik Edisi 3. Jakarta:EGC

Lutvitaningsih, I. (2021). Pengaruh Terapi pijat refleksi kaki terhadap penurunan


tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Purwokerto:Jurnal
Kesahatan
Prabowo, E. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta:
Nuha Medika.
Stuart, G. W., (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (9 ed.).
Missouri: Mosby, Inc
WHO. (2018). The World Report: 2018 Mental Health. Retrieved from
http://who.int/whr/2018/en/.
Yoseph, H., & Sutini, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance
Mental Health Nursing. bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai