Anda di halaman 1dari 8

ANALISA JURNAL

KEPERAWATAN DASAR

OLEH:

AYU RUMINTAN SIAHAAN


2114901003

Kelas A

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FLORA
MEDAN
2021
Jurnal 1
Keterampilan: Slow Deep Breathing
PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP TEKANAN DARAH
LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS UBUNG
LOMBOK TENGAH

A. Pendahuluan
Hipertensi menjadi silent killer karena sebagian besar kasus tidak
menunjukkan gejala apapun. Hipertensi terus meningkat seiring bertambahnya
umur. Penemuan kasus Hipertensi di Puskesmas Ubung meningkat dimana tahun
2016 ditemukan 931 kasus dan tahun 2017 ditemukan 1.240 kasus hipertensi.
Lansia yang mengalami hipertensi sebanyak 805 orang. Pengobatan non
farmakologi bisa didapatkan dengan melakukan slow deep breathing, selain
dengan olahraga atau senam dan mengkonsumsi obat-obatan dapat memberikan
keterampilan pada pasien dalam mengatasi tekanan darah pada pasien hipertensi
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh slow deep brething terhadap tekanan darah
lansia hipertensi
C. Metode
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, metode penelitian Quasy
Experiment dengan desain Non Equivalent Control Group. Sampel dalam
penelitian ini adalah lansia hipertensi yang mendapat senam. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan lembar
observasi tekanan darah. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan uji Paired T-test
D. Hasil
Hasil Penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistol kelompok
intervensi sebelum diberi perlakuan sebesar 151,33 mmHg dan diastol sebesar
96,00 mmHg dan sistol kelompok intervensi sesudah diberi perlakuan sebesar
136,00 mmHg dan diastol sebesar 85,33 mmHg dengan nilai signifikansi sistol (ρ
value) 0.000 dan diastol (ρ value) 0.000 sehingga Hₒ ditolak
E. Kesimpulan
Menunjukan adanya pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah
lansia hipertensi di Puskesmas Ubung Lombok Tengah..
Ni Putu Sumartini, 2019, Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram,
Indonesia, Jurnal Keperawatan Terpadu

Jurnal 2
Keterampilan: Senam Dan Relaksasi
EFEKTIFITAS INTERVENSI KEPERAWATAN: SENAM DAN
RELAKSASI DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH
PADA PENDERITA HIPERTENSI

A. Pendahuluan
Skizofrenia Penyakit tidak menular (PTM) menjadi sebagai penyebab
utama kematian didunia. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang
berusia kurang dari 70 tahun, terdiri dari penyakit kardiovaskular 39%, diikuti
kanker 27%, sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan
PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta diabetes
4%. Upaya pencegahan dan penanggulangan PTM hipertensi akan lebih efektif
dan efisien jika faktor risiko dapat dikendalikan.Berbagai intervensi keperawatan
dapat diberikan pada penderita hipertensi seperti pemberian terapi komplementer,
pemberian informasi tentang masalah kesehatan, pengaturan pola makan, latihan
atau olah raga.
B. Tujuan
Untuk melaporkan penerapanintervensi keperawatan berupasenam dan
relaksasi pada penderita hipertensi.
C. Metode
Menggunakan pendekatan asuhan keperawatan: intervensi keperawatan
terhadap 60 penderita hipertensi yang berusia dewasa
D. Hasil
Penerapan intervensi keperawatan berupa senam dan relaksasi dapat
menurunkan tekanan darah penderita hipertensi usia dewasa.Rata – rata
penurunan tekanan darah sistolik 6,6 mmHg dan tekanan darah diastolik 5,05
mmHg
E. Kesimpulan
Tindakan keperawatan senam dan relaksasi direkomendasikan untuk
diberikan pada penderita hipertensi dimasyarakat dalam upaya pengendalian
hipertensi dirumah.
Yulia Susanti, dkk, 2016, STIKes Kendal, Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
STIKES Kendal
Jurnal 3
Keterampilan: Pemberian Posisi Kepala Elevasi
EFEKTIFITAS PEMBERIAN POSISI KEPALA ELEVASI PADA PASIEN
HIPERTENSI EMERGENSI

A. Pendahuluan
Hipertensi emergensi adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat
secara drastic dan dalam waktu singkat. Faktor penyebab paling sering adalah
gangguan serebrovaskular dan gangguan fungsi serebral, sindrom akut coroner
dengan iskemia, edema paru akut dan disfungsi renal akut. Tekanan darah yang
sangat tinggi menyebabkan kerusakan organ hingga kematian
B. Tujuan
` Untuk melihat pengaruh pemberian elevasi kepala 30º terhadap perubahan
status hemodinamik pada pasien dengan hipertensi emergensi.
C. Metode
Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan total sampling.
Sebanyak 2 pasien didapatkan sesuai dengan kriteria inklusi
D. Hasil
Hasil penerilitan didapatkan evaluasi hari ke 3 didapatkan terjadi
penurunan pada status hemodinamik diantaranya tekanan darah, nadi, frekuensi
pernafasan dan keadaan umum. Hasil ini menunjukkan pemberian posisi elevasi
kepala 30º dapat memperbaiki status hemodinamik pada pasien hipertensi
emergensi.
E. Kesimpulan
Intervensi ini dapat dijadikan Tindakan mandiri keperawatan yang efektif
dan efisien untuk meningkatkan status Kesehatan pasien dan pencegahan
perburukan perfusi serebral
Sri Anggraini, Chanif dkk, 2020, Program Studi Pendidikan Profesi Ners,
Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Keseahtan, Universitas Muhammadiyah
Semarang, Jurnal Ners Muda
Jurnal 4
Keterampilan: Home Based Exercise Training
PENGARUH HOME BASED EXERCISE TRAINING TERHADAP
KUALITAS HIDUP PASIEN TB PARU

A. Pendahuluan
Program rehabilitasi paru merupakan penanganan standar dalam
meningkatkan kualitas hidup pasien TB paru sehingga dapat menjalankan
perannya secara optimal dalam masyarakat.
B. Tujuan
Untuk mengidentifikasi pengaruh home based exercise training terhadap
kualitas hidup pasien TB paru.
C. Metode
Desain quasi experiment dengan pendekatan post test only non equivalent
control group pada 30 pasien TB paru di RSUD Kota Kendari yang dibagi dalam
dua kelompok.
D. Hasil
Hasil penelitian menginterpretasikan ada perbedaan yang signifikan
kualitas hidup kelompok intervensi dan kontrol setelah intervensi (p value =0,000)
dan rerata perbedaan 38,81
E. Kesimpulan
Ada perbedaan yang signifikan kualitas hidup responden pada kelompok
intrevensi dan kelompok kontrol setelah home based exercise training (p value
0,000). Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan edukasi pada perencanaan pulang
pasien TB paru

Dewi Sartiya Rini, 2019, Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Kendari,


Jurnal Keperawatan
Jurnal 5
Keterampilan: Six Minute Walk Test Dan Pursed Lips Breathing
PENGARUH SIX MINUTE WALK TEST DAN PURSED LIPS
BTEATHING TERHADAP KECEMASAN AKIBAT DYSPNEA
PADA PASIEN PPOK STABIL

A. Pendahuluan
Perubahan fisiologis akibat inflamasi pada pasien PPOK secara signifikan
menurunkan tingkat karbon dioksida yang rendah didalam darah yang dapat
memicu gejala emosional kecemasan dan penurunan aktifitas, latihan fisik yang
dapat meninkatkan kapasitas fungsional paru dan manajemen dyspnea merupakan
latihan six minute walk test dan pursed lips breathing yang dianjurkan pada pasien
PPOK
B. Tujuan
Untuk mengindentifikasi pengaruh latihan six minute walk test dan pursed
lips breathing terhadap kecemasan akibat dypsnea pada pasien PPOK stabil
C. Metode
Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre dan post
test kontrol grup. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 responden yang
terdiri dari 35 responden kelompok intervensi dan 35 responden kelompok kontrol
dengan instrumen yang digunakan STAI (State-Trait Anxiety Inventory).
D. Hasil
Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh sebelum dan
sesudah latihan six minute walk test dan pursed lips breathing tehadap kecemasan
akibat dypsnea pada pasien PPOK stabil kelompok intervensi dengan nilai ƥvalue
= 0,000. kelompok kontrol didapat nilai ƥvalue = 0,763.
E. Kesimpulan
Latihan six minute walk test dan pursaed lips breathing sangat
berpengaruh terhadap kecemasan akibat dypsnea pada pasien PPOK stabil

Yudi Akbar, 2017, Magister Ilmu Keperawatan Univeristas Sumatera Utara


Medan, Jurnal Keperawatan
Jurnal 6
Keterampilan: Guided Imaginary
PENGARUH GUIDED IMAGINARY TERHADAP PENURUNAN NYERI
PADA KLIEN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DI BANJARMASIN

A. Pendahuluan
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung dengan tanda dan
gejala nyeri. Indonesia secara global menempati urutan keempat dengan 430 juta
orang dengan gastritis. Guided Imagery adalah salah satu intervensi keperawatan
yang menggunakan imajinasi seseorang dengan cara yang dirancang khusus untuk
mencapai efek positif tertentu salah satu tujuannya untuk mengurangi rasa sakit
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh Citra Terpandu terhadap Pengurangan Nyeri
pada Klien Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin.
C. Metode
Penelitian ini menggunakan metode Pre Exsperimental Design dengan
desain One Group Pretest-Posttest Design, uji statistik wilcoxon dengan populasi
110 klien gastris di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin,
metode yang digunakan Non-Probability, dengan teknik purposive sampling
dengan sampel 15 responden.
D. Hasil
Hasil Guided Imagery menunjukkan nyeri ringan 9 responden (60,0%),
nyeri sedang 6 responden (40,0%), dan setelah Guided Imagery tidak ada nyeri 10
responden (66,7%) dan nyeri ringan 5 responden (33, 3%), ada pengaruh Guided
Perumpamaan Terhadap Pengurangan Rasa Sakit pada Klien Gastritis.
E. Kesimpulan
Dari 15 orang responden yang mengalami nyeri ringan Sebelum diberikan
tindakan Guided Imagery sebanyak 9 orang (60,0%) dan nyeri sedang sebanyak 6
orang (40,0%). Dari 15 orang responden yang mengalami tidak nyeri Sesudah
diberikan tindakan Guided Imagery sebanyak 10 orang (66,7%), dan yang
mengalami nyeri ringan sebanyak 5 orang (33,3%). Ada pengaruh yang signifikan
Guided Imaginary Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Gastritis di Wilayah
Kerja Puskesmas Karang Banjarmasin.
Dewi Nurhanifah, dkk, 2018, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Jurnal
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai