Profesi KGD
Nama Mahasiswa :
Uswatun Hasanah
KOREKSI I KOREKSI II
(……………………………………..………...………) (……………………..…………...…………………...)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT (Intensive Care Unit)
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Umur : 63 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat : Kp. Malang Nengah RT 012 RW 001 Kel. Pancalaksana Kec. Curug Kab. Kota Serang Prov. Banten
Kode Pos 42133
Nama : Ny. N
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Malang Nengah RT 012 RW 001 Kel. Pancalaksana Kec. Curug Kab. Kota Serang Prov. Banten
Kode Pos 42133
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri dada.
Total Skor 19
INTERPRESTASI HASIL : setelah dilakukan pengkajian skala braden didapatkan total skor yaitu 19
artinya pasien beresiko terkena dekubitus
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Tanda Vital
a. Suhu : 36.7°C
b. Tekanan Darah : 154/69 mmHg
c. Nadi : 67 x/menit
d. Respirasi : 24 x/menit
e. Saturasi O2 : 100 % (support O2 nasal kanul 3lpm)
Kimia Klinik
Ureum 47 6.0-46.0 mg/dL Meningkat
Kreatinin 2.3 0.6-1.5 mg/dL Meningkat
Glukosa Darah Puasa 83 Normal :<100 Normal
PreDM:100-125
DM : >126
EKG
Dengan hasil sinus rhytm HR : 89bpm, st depresi V2-V6
Echocardiografi
Result :
Normal dimension
LVH (+)
Mild LV systolic dysfunction EF 41.8%
Akinetik anteroseptal, anterior
Diastolic dysfunction grade I E/A 0,5
Normal valves
Normal RV contractility TAPSE 1,18
5. Program Terapi:
a. Nutrisi :
Nutrisi peroral, DBDJ (diet bubur diet jantung)
b. Cairan :
NacL 0,9% 1500 cc/24 jam dengan kecepatan 60 cc/jam dalam infus pump.
c. Obat obatan :
Miniaspi 1 x 80 mg / po
CPG 1 x 75 mg / po
Format Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023
ISDN 2 x 5 mg / po
Nitrokaf 2 x 2.5 mg / po
Simvastatin 1 x 10 mg / po
OMZ 1 x 40 mg / IV
DAC 3x1 / PU
Salbutamol 2 x 2 mg / PU
Lasix 20 mg (exstra) / IV
DATA PENGETAHUAN
Klien mengatakan bahwa dia sudah tau mengenai penyakitnya selama 2 tahun terakhir ini. Tetapi klien juga mengaku
tidak tahu penyebab dan penyakit yang dialami sekarang. Pasien hanya mengatakan jika dirinya sering mengalami
nyeri dada.
ANALISA DATA
↓
Merangsang nosireseptor
↓
Impuls dihantarkan oleh saraf eferen
↓
Serabut eferen
↓
Nyeri akut
Nama Pasien: Tn. M Umur : 63 tahun No Medrek: 00.48.14.09 Diagnosa Medis: CAD
P : Intervensi dilanjutkan
2 09-02-2023 S : klien mengeluh nyeri dada
15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
(nyeri dada masih hilang timbul, skala 7, nyeri O : KU : sedang, Kes : CM, setelah dilakukan
masih menyerbar ke punggung, durasi nyeri tidak intervensi relaksasi nafas dalam skala nyeri 6(dari
menentu) yang awalnya 7) TD : 149/67 mmHg, HR :
16.04 2. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi 62x/menit, RR : 24x/menit, SPO2 : 99%, infus
nyeri (suhu ruangan, pencahayaan dan terpasang Nacl 0,9% 1500/24 jam, nasal kanul
kebisingan) terpasang 3lpm.
15.23 3. Melakukan penanganan nyeri (non farmakologis Klien tampak meringis kesakitan ketika nyeri dada
dan inter personal) yaitu relaksasi nafas dalam timbul, klien terlihat memegang dada ketika nyeri
20.00 4. Menghitung frekuensi nafas dan memonitor status timbul, lingkungan nyaman, pencahayaan bagus
O2 (26x/menit, 100%) hanya saja kebisingan masih terdengar dari monitor.
14.36 5. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan yaitu 3lpm
A : Nyeri Akut belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023
P : Intervensi dilanjutkan
2 10-02-2023 S : klien mengatakan nyeri dada berkurang
15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
(nyeri masih hilang timbul, skala nyeri 4, nyeri O : KU : sedang, Kes : CM, TD : 128/77 mmHg, HR :
sudah tidak menyebar ke punggung, durasi nyeri 72x/menit, RR : 24x/menit, SPO2 : 100%, nasal
tidak menentu) kanul terpasang 3lpm.
15.10 2. Melakukan latihan penanganan nyeri yaitu nyeri dada berkurang setelah diberikan obat ISDN
relaksasi nafas dalam sublingual, skala nyeri 4 dari sebelumnya 7.
15.00 3. Menghitung frekuensi nafas dan memonitor status
O2 (24x/menit, 100%) A : Nyeri Akut belum teratasi
19.00 4. Memberikan obat
ISDN 2x5mg / sublingual jam 19.00 P : Intervensi dilanjutkan
O:
Ku : sedang, Kes : CM, skala nyeri 4, TD : 136/84 mmHg,
HR : 69x/menit, RR : 23x/menit, SPO2 : 100%, nasal kanul
terpasang 3lpm, infus terpasang Nacl 0,9% 1500/24 jam, klien
sudah mampu melakukan duduk sendiri tanpa dibantu.
A:
Penurunan Curah Jantung belum teratasi
Nyeri Akut teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Monitor TTV
Monitor status cairan
Berikan terapi sesuai program ( miniaspi 1x80mg/ po, CPG
1x75mg/po, ISDN 2x5mg/po, omeprazole 1x40mg/IV,
salbutamol 2x2mg/PU, nitrokaf 2x1mg/po)
Monitor pengkajian nyeri
Berikan latihan relaksasi nafas dalam
I:
08.20 Memberikan obat
ISDN 2x5mg/po
Nitrokaf 2x1mg/po
09.00 memonitoring TTV
Tekanan darah (136/84mmHg)
HR (69x/menit)
RR (23x/menit)
SPO2 (100%)
089.25 melakukan pengkajian nyeri
Nyeri masih hilang timbul, skala nyeri 4, sudah tidak
menyebar ke punggung, durasi nyeri tidak menentu)
09.28 mengatur posisi menjadi semi fowler
09.29 mengingatkan kembali pasien untuk melakukan
latihan teknik relaksasi nafas dalam ketika nyeri timbul
12.00 Memonitor status cairan
Menghitung balance cairan (intake dan output cairan) = +1010
12.15 memberikan obat
Miniaspi 1x80mg/po
CPG 1x75mg/po
Omeprazole 1x40mg/IV
Salbutamol 2x2mg/pu
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023
E:
Nyeri dada klien sudah berkurang, skala nyeri 4, TTV normal,
terpasang nasal kanul 3lpm, infus terpasang Nacl 0,9% 1500/24 jam,
klien sudah mampu melakukan duduk sendiri tanpa dibantu, sudah
mampu mengatasi nyeri dadanya ketika timbul yaitu dengan
melakukan teknik relaksasi nafas dalam, terapi obat dilanjutkan,
menitoring cairan dilanjutkan.
EVALUASI