Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan

Profesi KGD

Nama Mahasiswa :
Uswatun Hasanah

Kasus/Diagnosa Medis : CAD


Jenis Kasus : Trauma / Non Trauma/ICU
Ruangan : ICU 2
Kasus ke : 1

CATATAN KOREKSI PEMBIMBING

KOREKSI I KOREKSI II

(……………………………………..………...………) (……………………..…………...…………………...)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT (Intensive Care Unit)

Tanggal Rawat : 08 Februari 2023 No.Medrec : 00.48.14.09

Tanggal Pengkajian : 09 Februari 2023 Diagnosa Medis : CAD

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M

Umur : 63 tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pedagang

Agama : Islam

Status Marital : Menikah

Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia

Alamat : Kp. Malang Nengah RT 012 RW 001 Kel. Pancalaksana Kec. Curug Kab. Kota Serang Prov. Banten
Kode Pos 42133

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Ny. N

Umur : 29 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : IRT

Alamat : Kp. Malang Nengah RT 012 RW 001 Kel. Pancalaksana Kec. Curug Kab. Kota Serang Prov. Banten
Kode Pos 42133

Hubungan Dengan Klien : Anak


C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Alasan Masuk ICU


Karena pasien Post PCI dan harus diobservasi / pemantauan lebih ketat dan lebih intensif. Karena
penyakit yang dialami pasien sudah cukup lama dan usia pasiennya yang sudah lansia.

2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri dada.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien mengatakan nyeri dada sejak 4 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Pasien dibawa ke RS Sarih
Asih pada tanggal 06 Februari 2013 dan akhirnya pasien di rujuk ke Poli Jantung RS Dr. Drajat Prawiranegara
Pada tanggal 08 Februari 2023 untuk pemasangan ring jantung karena di RS Sari Asih tidak ada. Dan kemarin
pasien dipindahkan ke ICU 2 untuk pemantauan yang lebih intensif. Pada saat pengkajian pasien baru 1 hari di
ruang ICU 2.
Pasien mengatakan nyeri dada memberat dalam 1 hari setelah masuk rumah sakit. Nyeri dada dirasa menyebar
sampai kebelakang. Nyeri dada bertambah ketika pasien abis BAK, nyeri dada berkurang ketika pasien
berbaring. Nyeri terasa kadang-kadang dan hilang timbul. Nyeri dada dirasakan seperti ditusuk-tusuk terasa
senut-senut. Skala nyeri dada yang dirasakan yaitu 7. Durasi waktu nyeri dadanya tidak bisa ditentukan.

4. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama. Pasien
juga mengatakan sudah mengalami rawat jalan sejak 2 tahun yang lalu dan pasien sudah sering di
rawat inap kira-kira sudah 16 kali. Pasien tidak mempunyai alergi obat maupun makanan. Pasien
mempunyai riwayat Diabetes Militus sejak 2 tahun yang lalu dan pasien juga mempunyai riwayat
kolesterol dan ginjal.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit jantung, Diabetes Melitus,
Hipertensi tetapi anak ke 5 pasien mempunyai riwayat penyakit asma.

D. KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI

1. Feeding  Mandiri √ Dibantu  Total Care


2. Toileting  Mandiri  Dibantu √ Total Care
3. Bathing  Mandiri √ Dibantu  Total Care
4. Grooming  Mandiri √ Dibantu  Total Care

E. SCORE SKALA BRADEN :


Skala braden salah satu metode atau skala yang digunakan untuk menilai resiko terjadinya luka tekan pada pasien
dengan tirah baring, dengan tingkatan sebagai berikut :
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

 Resiko rendah >20


 Resiko sedang 16-20
 Resiko tinggi 11-15
 Sangat tinggi <10
Parameter Temuan Skor

1. Tidak meraakan 2. Gangguan 3. Gangguan sensori 4. Tidak ada 4


atau merespon sensori pada pada 1 atau 2 gangguan
terhadap stimulus bagian ½ ekstremitas atau sensori ,
Persepsi nyeri, kesadaran permukaan tubuh berespon pada berespon penuh
sensori menurun atau hanya perintah verbal tapi terhadap
berespon pada tidak selalu mampu perintah verbal
stimulus nyeri mengatakan sedikit
ketidaknyaman

1. Selalu terpapar 2. Sangat lembab 3. Kadang lembab 4. Kulit kering 3


Kelembapan oleh keringat atau
urin basah

Aktivitas 1. Terbaring 2. Tidak bisa 3. Berjalan dengan 4. Dapat berjalan 1


ditempat tidur berjalan atau tanpa bantuan sekitar ruangan

1. Tidak mampu 2. Tidak dapat 3. Dapat membuat 4. Dapat 4


bergerak merubah posisi perubahan posisi merubah posisi
Mobilitas secara tepat dan tubuh atau tanpa bantuan
teratur ekstremitas dengan
mandiri

1. Tidak dapat 2. Jarang mampu 3.mampu 4. Dapat 3


menghabikan 1/3 menghabiskan ½ menghabiskan lebih menghabiskan
porsi makannya, porsi makannya dari ½ porsi porsi makannya,
Nutrisi sedikit minum, atau intake cairan makannya tidak
puasa atau minum kurang dari jumlah memerlukan
air putih optimum suplementasi
nutrisi

1. Tidak mampu 2. Membutuhkan 3. Membutuhkan 3


mengangkat bantuan minimal bantuan minimal
Gesekan badan sendiri, mengangkat mengangkat tubuh
atau spastic, tubuhnya
kontraktur atau
gelisah

Total Skor 19

Format Asuhan Keperawatan


Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

INTERPRESTASI HASIL : setelah dilakukan pengkajian skala braden didapatkan total skor yaitu 19
artinya pasien beresiko terkena dekubitus

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Tanda Vital
a. Suhu : 36.7°C
b. Tekanan Darah : 154/69 mmHg
c. Nadi : 67 x/menit
d. Respirasi : 24 x/menit
e. Saturasi O2 : 100 % (support O2 nasal kanul 3lpm)

3. Data pengkajian fisik fokus

Kepala & wajah :


Tidak ada benjolan dan nyeri tekan, wajah tampak pucat, bibir pucat dan kering, konjungtiva ananemis.
Hidung :
Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada pernafasan cuping hidung, terpasang nasal kanul 3 lpm,
NGT (-).
Leher :
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada masa, bengkak tidak ada, edema (-), nyeri tekan tidak ada, reflek
menelan baik, tidak ada peningkatan JVP.
Dada :
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi intercosta, frekuensi pernafasan 24x/menit, pergerakan
thoraks saat ekspirasi dan inspirasi kanan dan kiri bersamaan,
Palpasi : adanya nyeri tekan karena pasien mengeluh nyeri dada.
Perkusi : bunyi sonor / timpani pada lapang kanan dan kiri
Auskultasi : suara vesikuler, bunyi tambahan tidak ada, ronchi (-), wheezing (-), suara jantung s1 s2
ireguler, bunyi tambahan tidak ada, gallops (-), murmur (-)
Abdomen :
Tidak ada pembesaran pada abdomen, simetris, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada asites,
terdapat bunyi timpani, bising usus terdengar normal, tidak teraba massa.
Ekstremitas :
Tidak ada odem, tidak ada lesi, tidak ada nyeri persendian, akral teraba hangat, CRT >2 detik, kekuatan
otot normal mampu melawan gravitasi dan mampu menahan tekanan penuh.

Format Asuhan Keperawatan


Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

4. Hasil Pemeriksaan Diagnostik


 Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi Hasil


Lab
24-01-23 Hematologi
Hemoglobin 12.8 13.0-17.0 g/dL Menurun
Hematokrit 39 40.0-52.0 % Menurun
Leukosit 14,100 4,400-11,300 / uL Meningkat
Trombosit 350.000 150000-450000 /uL Normal

Kimia Klinik
Ureum 47 6.0-46.0 mg/dL Meningkat
Kreatinin 2.3 0.6-1.5 mg/dL Meningkat
Glukosa Darah Puasa 83 Normal :<100 Normal
PreDM:100-125
DM : >126

 EKG
Dengan hasil sinus rhytm HR : 89bpm, st depresi V2-V6

 Echocardiografi
Result :
Normal dimension
LVH (+)
Mild LV systolic dysfunction EF 41.8%
Akinetik anteroseptal, anterior
Diastolic dysfunction grade I E/A 0,5
Normal valves
Normal RV contractility TAPSE 1,18

5. Program Terapi:
a. Nutrisi :
Nutrisi peroral, DBDJ (diet bubur diet jantung)
b. Cairan :
NacL 0,9% 1500 cc/24 jam dengan kecepatan 60 cc/jam dalam infus pump.
c. Obat obatan :
 Miniaspi 1 x 80 mg / po
 CPG 1 x 75 mg / po
Format Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

 ISDN 2 x 5 mg / po
 Nitrokaf 2 x 2.5 mg / po
 Simvastatin 1 x 10 mg / po
 OMZ 1 x 40 mg / IV
 DAC 3x1 / PU
 Salbutamol 2 x 2 mg / PU
 Lasix 20 mg (exstra) / IV

6. Pennggunaan alat bantu:


√ Bedside Monitor
√ Infusion Pump (jenis cairan Nacl 0,9%, kecepatan aliran 60ml/jam)
 Syringe Pump (tidak terpasang)
 Ventilator (tidak terpasang)

DATA PENGETAHUAN
Klien mengatakan bahwa dia sudah tau mengenai penyakitnya selama 2 tahun terakhir ini. Tetapi klien juga mengaku
tidak tahu penyebab dan penyakit yang dialami sekarang. Pasien hanya mengatakan jika dirinya sering mengalami
nyeri dada.

DATA PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan banyak mengalami perubahan hidup setelah memiliki dan
mengalami penyakit ini, pasien merasa putus asa karena tidak dapat melakukan aktivitasnya sendiri, pasien merasa
malu dan gaenak karena kehidupannya bergantung pada anaknya. Klien juga merasa sedih karena sudah tidak bisa
bekerja lagi di sawah, klien juga mengatakan sedih dan malu karena tidak dapat melakukan kegiatan agama dengan
baik dan tidak mampu melakukan partisipasi dengan masyarakat. Tetapi klien sangat berhubungan baik dengan
tetangga dan keluarganya, keluarganya selalu kompak menemani beliau terutama anak-anaknya.

Format Asuhan Keperawatan


Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI DIAGNOSA KEPERAWATAN

DS : Faktor pencetus (usia, merokok, kolesterol Penurunan Curah Jantung


 Klien mengeluh nyeri dada tinggi, diabetes)
 Klien mengatakan mudah ↓
lelah Arteriosklerosis
DO : ↓
 Suhu : 36.7°C Penyempitan arteri koroner
 Tekanan Darah : 154/69 ↓
mmHg Penurunan perfusi jaringan jantung
 Nadi : 67 x/menit ↓
 Respirasi : 24 x/menit Suplai oksigen dan nutrisi terganggu

 Saturasi O2 : 100 %
Kerja otot jantung menurun
 Klien tampak lemah

 EKG : ST depresi V2-V6 Cardiac output menurun
 Klien tampak gelisah ↓
 Mukosa bibir kering Penurunan curah jantung
 CRT >2detik
 suara jantung s1 s2 ireguler
Ds : Faktor pencetus (usia, merokok, kolesterol Nyeri Akut
 Klien mengeluh nyeri dada tinggi, diabetes)
yang hilang timbul ↓
 Klien mengatakan nyeri Arteriosklerosis
menyebar sampai ke ↓
belakang Penyempitan arteri koroner
 Klien mengatakan nyeri dada ↓
yang dirasakan seperti Penurunan perfusi jaringan jantung
tertusuk-tusuk terasa senut- ↓
senut Suplai oksigen dan nutrisi terganggu
 Skala nyeri 7 ↓
Do : Metabolisme anaerob
 Klien tampak meringis ↓
kesakitan Peningkatan asam laktat
 Klien tampak memegang ↓
dadanya ketika nyeri Merangsang pelepasan mediator kimia
(histamin, katekolamin, bradinin,
prostaglandin)

Format Asuhan Keperawatan


Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023


Merangsang nosireseptor

Impuls dihantarkan oleh saraf eferen

Serabut eferen

Nyeri akut

Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas:

1. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (iskemik miokard)

Format Asuhan Keperawatan


NURSING CARE PLAN

Nama Pasien: Tn. M Umur : 63 tahun No Medrek: 00.48.14.09 Diagnosa Medis: CAD

DX. KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI AKTIVITAS


(SDKI) (SLKI) (SIKI) (SIKI)
Penurunan Curah Jantung Perawatan Jantung Observasi :
Setelah dilakukan intervensi  Monitor tanda/gejala primer penurunan
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam
perubahan kontraktilitas curah jantung (kelelahan)
maka diharapkan curah jantung
ditandai dengan :  Monitor tekanan darah
meningkat dengan kriteria hasil :
DS :  Monitor intake dan output cairan
 Tidak mengeluh lelah
 Klien mengeluh  Monitor saturasi oksigen
 Pucat/sianosis menurun
nyeri dada  Monitor keluhan nyeri dada (intensitas,
 Tekanan darah membaik
 Klien mengatakan lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
(100-130mmHg)
mudah lelah mengurangi nyeri)
 Capillary refill time / CRT Terapeutik :
DO : (>2 detik)
 Suhu : 36.7°C  Posisikan pasien semi fowler atau fowler
 Tekanan Darah : dengan kaki ke bawah atau posisi
154/69 mmHg nyaman
 Nadi : 67 x/menit  Berikan dukungan emosional dan
 Respirasi : 24 spiritual
x/menit Edukasi :
 Saturasi O2 : 100  Anjurkan beraktivitas fisik secara
% bertahap (bangun dari tempat tidur lalu
 Klien tampak lemah duduk)
Kolaborasi :
 EKG : ST depresi
V2-V6  Kolaborasi pemberian oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
 Klien tampak
(>95%)
gelisah
 Mukosa bibir kering
 CRT >2detik
Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri Observasi :
dengan agen pencedera keperawatan selama 2x24 jam  Monitor lokasi, karakteristik, durasi,
fisiologis (iskemik miokard) maka diharapkan tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
ditandai dengan : menurun dengan kriteria hasil :  Monitor skala nyeri
Ds :  Keluhan nyeri menurun  Monitor faktor yang memperberat rasa
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

 Klien mengeluh  Meringis menurun nyeri


nyeri dada yang  Tekanan darah membaik  Monitor pengetahuan tentang nyeri
hilang timbul (100-130mmHg)  Monitor keberhasilan terapi
 Klien mengatakan  Nafsu makan membaik komplementer yang sudah diberikan
nyeri menyebar  Skala nyeri normal (1-3) Terapeutik :
sampai ke belakang  Frekuensi nadi normal (60-  Berikan terapi komplementer untuk
 Klien mengatakan 100x/menit) mengurangi rasa nyeri (Terapi musik)
nyeri dada yang  Tidak mengeluh sulit tidur  Kontrol lingkungan yang memperberat
dirasakan seperti rasa nyeri (suara, cahaya, schrem)
tertusuk-tusuk Edukasi :
terasa senut-senut  Ajarkan terapi komplementer untuk
 Skala nyeri 7 mengurangi rasa nyeri (Relaksasi)
Do :
 Klien tampak
meringis kesakitan
 Klien tampak
memegang
dadanya ketika
nyeri

Format Asuhan Keperawatan


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien : Tn. M Usia: 63 tahun

No Medrek : 00.48.14.09 Diagnosa Medis: CAD

NO. DX TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


1 09-02-2023 S : klien masih mengeluh nyeri dada
14.00 1. Memonitoring tekanan darah (105/67mmHg)
15.00 2. Menghitung balance cairan (intake dan output O : Ku : sedang, Kes : CM, setelah dilakukan
cairan) = +960 intervensi relaksasi nafas dalam skala nyeri 6 (dari
15.00 3. Memonitoring saturasi oksigen (99%) yang awalnya 7), TD : 149/67 mmHg, HR :
15.00 4. Melakukan pengkajian nyeri dada (nyeri masih 62x/menit, RR : 24x/menit, SPO2 : 99%, nasal kanul
hilang timbul, skala 7, nyeri masih menyebar ke terpasang 3lpm, klien masih tampak meringis
punggung) kesakitan dan memegang dada ketika nyeri dada
15.23 5. Mengatur posisi untuk mengurangi nyeri dada timbul, klien masih enggan untuk mencoba
(semi fowler) melakukan bangun dari tempat tidur lalu duduk.
15.23 6. Memberikan penjelasan untuk mencoba bangun
dari tempat tidur lalu duduk A : Penurunan Curah Jantung belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
2 09-02-2023 S : klien mengeluh nyeri dada
15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
(nyeri dada masih hilang timbul, skala 7, nyeri O : KU : sedang, Kes : CM, setelah dilakukan
masih menyerbar ke punggung, durasi nyeri tidak intervensi relaksasi nafas dalam skala nyeri 6(dari
menentu) yang awalnya 7) TD : 149/67 mmHg, HR :
16.04 2. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi 62x/menit, RR : 24x/menit, SPO2 : 99%, infus
nyeri (suhu ruangan, pencahayaan dan terpasang Nacl 0,9% 1500/24 jam, nasal kanul
kebisingan) terpasang 3lpm.
15.23 3. Melakukan penanganan nyeri (non farmakologis Klien tampak meringis kesakitan ketika nyeri dada
dan inter personal) yaitu relaksasi nafas dalam timbul, klien terlihat memegang dada ketika nyeri
20.00 4. Menghitung frekuensi nafas dan memonitor status timbul, lingkungan nyaman, pencahayaan bagus
O2 (26x/menit, 100%) hanya saja kebisingan masih terdengar dari monitor.
14.36 5. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan yaitu 3lpm
A : Nyeri Akut belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

NO. DX TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


1 10-02-2023 S : klien mengatakan nyeri dada berkurang
14.45 1. Memonitoring tekanan darah (136/96mmHg)
15.00 2. Menghitung balance cairan (intake dan output O : Ku : sedang, Kes : CM, skala nyeri 4 (dari yang
cairan) = +860 awalnya 7), TD : 128/77 mmHg, HR : 72x/menit,
15.00 3. Memonitoring saturasi oksigen (100%) RR : 24x/menit, SPO2 : 100%, nasal kanul
15.00 4. Melakukan pengkajian nyeri dada (nyeri masih terpasang 3lpm, klien sudah mau mencoba untuk
hilang timbul, skala 4) melakukan bangun dari tempat tidur kemudian
16.02 5. Memberikan penjelasan untuk mencoba bangun duduk.
dari tempat tidur lalu duduk
A : Penurunan Curah Jantung belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
2 10-02-2023 S : klien mengatakan nyeri dada berkurang
15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
(nyeri masih hilang timbul, skala nyeri 4, nyeri O : KU : sedang, Kes : CM, TD : 128/77 mmHg, HR :
sudah tidak menyebar ke punggung, durasi nyeri 72x/menit, RR : 24x/menit, SPO2 : 100%, nasal
tidak menentu) kanul terpasang 3lpm.
15.10 2. Melakukan latihan penanganan nyeri yaitu nyeri dada berkurang setelah diberikan obat ISDN
relaksasi nafas dalam sublingual, skala nyeri 4 dari sebelumnya 7.
15.00 3. Menghitung frekuensi nafas dan memonitor status
O2 (24x/menit, 100%) A : Nyeri Akut belum teratasi
19.00 4. Memberikan obat
ISDN 2x5mg / sublingual jam 19.00 P : Intervensi dilanjutkan

Format Asuhan Keperawatan


CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. M Usia: 63 tahun

No Medrek : 00.48.14.09 Diagnosa Medis: CAD

Tanggal No Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


( SOAPIE )
S:
 klien mengatakan nyeri dada berkurang

O:
 Ku : sedang, Kes : CM, skala nyeri 4, TD : 136/84 mmHg,
HR : 69x/menit, RR : 23x/menit, SPO2 : 100%, nasal kanul
terpasang 3lpm, infus terpasang Nacl 0,9% 1500/24 jam, klien
sudah mampu melakukan duduk sendiri tanpa dibantu.

A:
 Penurunan Curah Jantung belum teratasi
 Nyeri Akut teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
 Monitor TTV
 Monitor status cairan
 Berikan terapi sesuai program ( miniaspi 1x80mg/ po, CPG
1x75mg/po, ISDN 2x5mg/po, omeprazole 1x40mg/IV,
salbutamol 2x2mg/PU, nitrokaf 2x1mg/po)
 Monitor pengkajian nyeri
 Berikan latihan relaksasi nafas dalam

I:
08.20 Memberikan obat
 ISDN 2x5mg/po
 Nitrokaf 2x1mg/po
09.00 memonitoring TTV
 Tekanan darah (136/84mmHg)
 HR (69x/menit)
 RR (23x/menit)
 SPO2 (100%)
089.25 melakukan pengkajian nyeri
 Nyeri masih hilang timbul, skala nyeri 4, sudah tidak
menyebar ke punggung, durasi nyeri tidak menentu)
09.28 mengatur posisi menjadi semi fowler
09.29 mengingatkan kembali pasien untuk melakukan
 latihan teknik relaksasi nafas dalam ketika nyeri timbul
12.00 Memonitor status cairan
 Menghitung balance cairan (intake dan output cairan) = +1010
12.15 memberikan obat
 Miniaspi 1x80mg/po
 CPG 1x75mg/po
 Omeprazole 1x40mg/IV
 Salbutamol 2x2mg/pu
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2022-2023

E:
Nyeri dada klien sudah berkurang, skala nyeri 4, TTV normal,
terpasang nasal kanul 3lpm, infus terpasang Nacl 0,9% 1500/24 jam,
klien sudah mampu melakukan duduk sendiri tanpa dibantu, sudah
mampu mengatasi nyeri dadanya ketika timbul yaitu dengan
melakukan teknik relaksasi nafas dalam, terapi obat dilanjutkan,
menitoring cairan dilanjutkan.

Format Asuhan Keperawatan


LAMPIRAN LEMBAR MONITORING ICU

TANGGAL: 09 Februari 2023 HARI PERAWATAN: 2 BB/TB: 60Kg/172cm


MONITORING
JAM DX TINDAKAN/KEGIATAN intake Output
jam LOC HR TD MAP RR T SPO2 EKG CVP Blnc
O/E P Urin IWL
CAD 14 3 68 105/56 101 23 100% SR -
15 3 70 106/67 101 24 99% SR - 50 500 - 75 +550
16 3 76 136/62 93 31 36.0 100% SR -
17 3 76 142/58 90 28 100% SR -
18 3 69 145/68 86 24 99% SR - 100 60 600 150 -450
19 3 62 149/75 93 26 36,7 100% SR -
20 3 69 109/69 101 31 100% SR - 200 60 200 225 +60
21 3 74 136/66 105 29 100% SR -
Diet: DBDJ Terapi/Cairan & obat titrasi Ventilator/terapi oksigen
Miniaspi 1x80mg/po Nasal kanul 3lpm
CPG 1x75mg/po
ISDN 2x5mg/po
Nitrokaf 2x1mg/po
Simvastatin 1x10mg/po
Omz 1x40mg/iv
Salbutamol 2x2mg/pu
LAB:
Lasix 1x20mg/iv

EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai