Disusun Oleh :
A. Pengkajian
I. Identitas Pasien
a. Nama : By. AAF
b. Tempat Tgl lahir / Usia : Bandung, 21 Mei 2019
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. A g a m a : Islam
e. Alamat : Jl. KP. Pondok, RT/RW 04/05 Lembang
f. Tgl masuk : 25 – 09 – 2019
g. Tgl pengkajian : 05 - 11- 2019 Jam 10.00
h. Nomor Rekam Medik : 0001789XXX
i. Diagnosa medik : Respiratory Failure + Bronchopneumonia berat + Susp
CVSD + Down Syndroma + Marasmus
II. Identitas Orang Tua
a. Nama Ayah : Tn. A
b. Pekerjaan : Bandung, 21 Mei 2019
c. A g a m a : Islam
d. Alamat : Jl. KP. Pondok, RT/RW 04/05 Lembang
akumulasi sekret
obstruksi jalan
nafas
Gangguan ventilasi
akumulasi sekret
mual
Nafsu makan
Menurun
Resiko Apirasi
Diagnosa keperawatan
2 Gangguan Pertukaran Gas b/d Setelah diberikan tindakan 2x24 jam NIC :
perubahan membran alveolar – diharapkan Klien akan menunjukkan Airway Management
kapiler ( efek inflamasi ) frekuensi napas dalam batas normal Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
dan tidak mengalami cyanosis
nafas buatan
dengan kriteria : Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Sesak (-) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Retraksi dinding dada (-) Lakukan suction pada ETT
- Kebiruan (-) Berikan bronkodilator bila perlu
Barikan pelembab udara
- RR : < 30-40 x/menit Atur intake untuk cairan
mengoptimalkankeseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha
respirasi
Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
Catat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan
paradoksis)
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi
crakles dan ronkhi pada jalan napas utama auskultasi
suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah diberikan tindakan 2x24 jam NIC :
dari kebutuhan tubuh B/d anoreksi diharapkan Anak menunjukan nutrisi Nutrition Management
dan distensi abdomen / gas. yang adekuat dengan kriteria hasil: Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Berat badan meningkat Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Nafsu makan meningkat Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
Tidak ada mual dan muntah yang dibutuhkan
Klien menghabiskan porsi Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
makanannya Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
4 Resiko Aspirasi b/d tidak efektifnya Setelah diberikan tindakan 2x24 jam NIC:
kebersihan jalan nafas dan tidak diharapkan Anak menunjukkan Aspiration precaution
adanya reflek muntah Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan
menelan
Monitor status paru
Pelihara jalan nafas
Lakukan suction jika diperlukan
Cek nasogastrik sebelum makan
Hindari makan kalau residu masih banyak
Potong makanan kecil kecil
Haluskan obat sebelum pemberian
Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
Implementasi dan evaluasi