Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.

AAF DENGAN BRONGKHOPNEUMONIA DI


RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU) RUMAH SAKIT HASAN
SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh :

ANNITA OLO 220120180048


PEMINATAN ANAK

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. AAF DENGAN BRONGKHOPNEUMONIA DI
RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU) RUMAH SAKIT HASAN
SADIKIN BANDUNG

A. Pengkajian
I. Identitas Pasien
a. Nama : By. AAF
b. Tempat Tgl lahir / Usia : Bandung, 21 Mei 2019
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. A g a m a : Islam
e. Alamat : Jl. KP. Pondok, RT/RW 04/05 Lembang
f. Tgl masuk : 25 – 09 – 2019
g. Tgl pengkajian : 05 - 11- 2019 Jam 10.00
h. Nomor Rekam Medik : 0001789XXX
i. Diagnosa medik : Respiratory Failure + Bronchopneumonia berat + Susp
CVSD + Down Syndroma + Marasmus
II. Identitas Orang Tua
a. Nama Ayah : Tn. A
b. Pekerjaan : Bandung, 21 Mei 2019
c. A g a m a : Islam
d. Alamat : Jl. KP. Pondok, RT/RW 04/05 Lembang

III. Riwayat Kesehatan Pasien


a. Keluhan Utama
Sesak napas
b. Riwayat penyakit sekarang
Bayi masih mengalami batuk dan sesak napas
c. Riwayat penyakit sebelumnya
Bayi pernah dirawat dengan keluhan yang sama di salah satu rumah sakit di lembang.
d. Riwayat alergi
Bayi tidak pernah mengalami alergi.
e. Riwayat Prenatal
Orang tua mengatakan rutin memeriksakan kandungan ke bidan selama hamil kurang
lebih sebanyak 6x selama hamil
f. Riwayat natal
Ibu mengatakan melahirkan diklinik bersalin dengan BBL 2300 gram, kondisi ibu dan
bayi sehat.
g. Riwayat Postnatal
Ibu mengatakan anaknya setelah lahir 8 hari kemudian dirawat di rumah sakit karena
mengalami kuning diseluruh tubuh selama 1 minggu, selanjutnya pada usia 2 bulan
kembali dirawat di rumah sakit
h. Riwayat Imunisasi
Orang tua mengatakan anaknya baru mendapatkan imunisasi 1x disuntik dipaha, tetapi
tidak mengetahui jenisnya.
i. Tumbuh kembang sesuai usia (6 bulan)
Motorik halus: tidak terukur, karena dalam kondisi lemah
Motorik kasar: anak hanya mampu menggerakkan kaki dan tangan dengan pergerakan
terbatas.
Verbal tidak terukur, terpasang ETT,
Sosial tidak terukur

IV. Keadaan Umum


a. Tanda – tanda vital : suhu : 37,20C, Nadi : 146x/menit, Respirasi : 51x/menit,
TD: 84/46 mmHg
b. Kesadaran: Komposmentis, GCS: EMV : 4,6,T
c. Skala nyeri menggunakan CCPOT : nyeri sedang (2)
d. Antropometri : Berat badan : 3500 gram,Tinggi badan : 55 cm, lingkar kepala 36 cm,
lingkar perut, lingkar dada tidak terkaji.
V. Pengkajian sistem
a. Sistem persyarafan
Fontanel datar, refleks cahaya positif, ukuran pupil kiri dan kanan 2mm/2mm, tidak
terpasang shunt
b. Sistem pernapasan
a) Hidung : Simetris, pernapasan cuping hidung (+), sekret (+)
b) Dada :
o Bentuk dada normal
o Gerakan dada simetris, adanya retraksi dinding dada
o Suara napas ronchi (+), Stridor (-), whezing (-), rales (-), cyanosis
o Batuk berdahak +, Anak sulit bernapas
o Penggunaan alat bantu napas : terpasang ETT, Ventilator
o Tidak ada krepitasi
c. Sistem kardiovaskuler
Irama jantung irregular, bunyi jantung normal, nadi kuat, CRT lambat > 2 detik, tidak
ada clubbing finger, tampak oedema pada kelopak mata, akral hangat.
d. Sistem pencernaan
Tidak ada kelainan pada bibir dan langi-langit, mukosa bibir lembab, refleks menelan+,
refleks mengisap +, terdapat alat bantu NGT, bentuk abdomen cembung, distensi +,
bising usus+, pengosongan lambung lambat, tidak mual muntah, tidak ada stoma, tidak
ada drain, nampak banyak lendir pada mulut.
e. Sistem perkemihan
Tidak ada inkontinensia dan retensi urine, terdapat orifisum uretra, Haluaran urine 90
cc/ 8 jam, warna tidak terkaji, menggunakan pampers
f. Sistem integumen
Kulit bersih, tampak kemerahan pada lipatan leher, axila kanan, femoral kanan, turgor
menurun.
g. Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas atas normal, keterbatasan pergerakan, kekuatan otot lemah. Ekstremitas
bawah normal, tidak ada kontaktur, pergerakan dibatasi, kekuatan otot lemah,
VI. SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY UNTUK PEDIATRI

Parameter Kriteria Nilai Skor


< 3 tahun 4 4
3 – 7 tahun 3
Usia 7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Laki-laki 2 2
Jenis Kelamin Perempuan 1
Diagnosis neurologi 4 3
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi,
3
Diagnosis anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)
Gangguan perilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3 3
Ganggua Lupa akan adanya keterbatasan 2
n Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
kognitif
Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa 4 3
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam
3
Faktor tempat tidur bayi / perabot rumah
lingkunga Pasien diletakkan di tempat tidur 2
n Area di luar rumah sakit 1
Pembedahan/ Dalam 24 jam 3 1
Sedasi/ Dalam 48 jam 2
anestesi > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan/sedasi/anestesi 1
Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, 2
3
Penggunaan fenotiazin,
medikamentos antidepresan, pencahar, diuretik, narkose
a Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi 1
Jumlah Skor Humpty 18
Dumpty

Skor asesment risiko jatuh: (skor minimum 7, skor maksimum 23)


- Skor 7-11: risiko rendah untuk jatuh
- Skor ≥ 12: risiko tinggi untuk jatuh
VII. Skrining resiko dekubitus
1 2 3 4 skor
Persepsi sensori Keterbatasan penuh Sangat Keterbatasan Tidak ada 2
terbatas ringan keterbatasan
Kelembaban Lembab terus Sangat lembab Kadang- Tidak ada 3
menerus kadang Lembab
lembab
Aktivitas Ditempat tidur Diatas kursi Kadang- Sering 1
kadang berjalan
berjalan
Mobilisasi Tidak dapat Pergerakan keterbatasan Tidak ada 2
bergerak sangat terbatas ringan keterbatasan
Status nutrisi Sangat buruk Tidak adekuat adekuat Baik sekali 1
Friksi/gesekan bermasalah Potensi Tidak ada 2
bermasalah masalah
Total 11
Defenisi <10= resiko sangat tinggi 10-12= resiko tinggi
13-14= resiko sedang 15-18= beresiko
19> = resiko rendah
Kesimpulan = resiko tinggi

VIII. Skrining nutrisi


No Kriteria skor
1 Status antropometri
BB/TB anak< 5 tahun > (- 2 SD) 0 0
BMI/U anak > 5 tahun < (- 2 SD) 2
2 Kehilangan atau penurunan Tidak ada 0 1
berat badan akhir-akhir ini ada 1
3 Asupan makan dalam 1 Makanan seperti biasa 0 1
minggu terakhir Ada penurunan 1
Tidak makan sama 2
sekali atau sangat
sedikit
4 Anak sakit berat* Tidak 0 2
ya 2
Skor total
kesimpulan Tanpa resiko
Resiko rendah
Resiko tinggi
Tindakan Skrining ulang untuk 1 minggu kemudian
Skrining ulang 3 hari lagi
Rujuk ke dietisien dokter divisi nutrisi dan penyakit
metabolik
IX. Data Diagnostik
a. Laboratorium
Nama pemeriksaan flag hasil satuan Nilai normal
511/19
CRP Kuantitatif H 1.62 Mg/dl <0,3
Protein total L 5,7 g/dl 6,4-8,2
Albumin L 3,14 g/dl 3,4-5,0
Globulin 2,6 g/dl
Ureum H 49,2 Mg/dl 15,0-39
Kreatinin L 0,39 Mg/dl 0,80-1,30
Natrium (Na) L 127 mEq/dl 135-145
Kalium (K) 4,7 mEq/dl 3,5-5,1
Klorida (Cl) L 91 mEq/dl 98-109
Kalsium Ion 4,81 Mg/dl 4,5-5,6
Rasio Albumin/globulin 1,21 1,1-1,5

AGD arteri 6/11/19


PH 7,364 7,34-7,46
PCO2 H 52,4 mmHg 26,0-41,0
PO2 62,8 mmHg 60-70
HCO3 H 30,1 Mmol/L 16-24
TCO2 H 31,7 Mmol/L 23,05-27,35
Standar BE-b H 4,4 Mmol/L (-2)- (+2)
Saturasi O2 L 88,3 % 95-100
b. Radiologi (5-11-19)
Hasil Rontgen menunjukkan pneumonia lobularis, kardiomegali
X. Pengobatan
IVFD NaCl 3%
Meropenem Inj 125mg/8 jam/IV
Amikasin 45mg/24jam/IV
Flukonazole 40mg/24 jam/IV
Paracetamol 40mg/IV
Captopril Pulv 125 mg / 12 jam
furosemid 3 mg/8jam/IV
Combivent Nebul/6 jam
PCO2 52,4 mmHg
HCO3 30,1 mmHg
TCO2 31,7 Mmol/L
Standar BE-b Mmol/L
Saturasi O2 88,3%
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

1 DO : bakteri, virus, jamur, Aspirasi Bersihan Jalan Nafas


tidak efektif
- Tampak banyak masuk melalui saluran
sekret dimulut pernafasan bagian atas
- Pasien batuk
berdahak Bronchiolus
- Sesak +
- Ronchi + Alveoli
- RR : 51x/menit
Kerusakan pada jaringan paru

Reaksi radang pada bronchus


dan alveolus

akumulasi sekret

obstruksi jalan
nafas

Gangguan ventilasi

Bersihan jalan nafas


Tidak efektif

2 DO: bakteri, virus, jamur, Aspirasi Gangguan Pertukaran


- Sesak napas + Gas
- Ronchi (+) masuk melalui saluran
- Terpasang ventilator pernafasan bagian atas
- Bernapas dengan
menggunakan otot Reaksi inflamasi pada alveolus dan
bantu/retraksi dinding parenkin
dada (+)
- Pernapasan cuping
hidung Fibrosis dan penyebaran
- RR :51x/menit
Gangguan difusi O2 dan CO2
- PCO2 52,4 mmHg
- HCO3 30,1 mmHg
- TCO2 31,7 Mmol/L
Gangguan Pertukaran Gas
- Standar BE-b Mmol/L
- Saturasi O2 88,3%
3 DO : bakteri, virus, jamur, Aspirasi Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
- Klien tampak lemah masuk melalui saluran kebutuhan tubuh
dan rewel pernafasan bagian atas
- Perut klien tampak
kembung Bronchiolus
- BB : 3500 gram
- TB 55 cm Alveoli
- Terdapat sekret
didaerah mulut Kerusakan pada jaringan paru
- Albumin 3,14 g/dl
- Natrium 127 mEq/dl Reaksi radang pada bronchus
dan alveolus

akumulasi sekret

mual

Nafsu makan
Menurun

ketidakseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh
4 DO : Reaksi radang pada bronchus Resiko Aspirasi
dan alveolus
- Klien nampak lemah
- Terpasang NGT akumulasi sekret
- Kesadaran tidak stabil
- Terpasang
Endotrakeal tube sumbatan jalan napas
(ETT)
- Batuk tidak efektif
sulit dikeluarkan
- Distensi + Ketidakmampuan mengeluarkan
- Produksi sputum + sekret
- Ronchi +
Risiko masuknya secret secret
gastrointestinal, secret secret
oropharingeal, benda benda padat atau
cairan kedalam tracheobronchial

Resiko Apirasi
Diagnosa keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum


2. Gangguan Pertukaran Gas b/d perubahan membran alveolar – kapiler ( efek inflamasi )
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B/d anoreksi dan distensi
abdomen / gas.
4. Resiko Aspirasi B/D Lambatnya pengosongan lambung
Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI


1 Ketidakefektifan bersihan jalan jalan napas menjadi paten. NIC :
napas berhubungan peningkatan Dengan Kriteria Hasil: Airway suction
 Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
sekresi mucus. Anak mampu mendemonstrasikan
 Auskultasisuara nafas sebelum dan sesudah
batuk efektif, mampu mengeluarkan suctioning.
sputum, suara nafas bersih, tidak ada  Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
sianosis dan dyspneu. memfasilitasi suksion nasotrakeal
 Monitor status oksigen pasien
Airway Management
 Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
 Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
nafas buatan
 Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
 Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
 Lakukan suction pada mayo
 Berikan bronkodilator bila perlu
 Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
 Monitor respirasi dan status O2

2 Gangguan Pertukaran Gas b/d Setelah diberikan tindakan 2x24 jam NIC :
perubahan membran alveolar – diharapkan Klien akan menunjukkan Airway Management
kapiler ( efek inflamasi ) frekuensi napas dalam batas normal  Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
 Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
dan tidak mengalami cyanosis
nafas buatan
dengan kriteria :  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Sesak (-)  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Retraksi dinding dada (-)  Lakukan suction pada ETT
- Kebiruan (-)  Berikan bronkodilator bila perlu
 Barikan pelembab udara
- RR : < 30-40 x/menit  Atur intake untuk cairan
mengoptimalkankeseimbangan.
 Monitor respirasi dan status O2

Respiratory Monitoring
 Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha
respirasi
 Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
 Monitor suara nafas, seperti dengkur
 Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
 Catat lokasi trakea
 Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan
paradoksis)
 Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan
 Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi
crakles dan ronkhi pada jalan napas utama auskultasi
suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah diberikan tindakan 2x24 jam NIC :
dari kebutuhan tubuh B/d anoreksi diharapkan Anak menunjukan nutrisi Nutrition Management
dan distensi abdomen / gas. yang adekuat dengan kriteria hasil:  Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Berat badan meningkat  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Nafsu makan meningkat  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
 Tidak ada mual dan muntah yang dibutuhkan
 Klien menghabiskan porsi Nutrition Monitoring
 BB pasien dalam batas normal
makanannya  Monitor adanya penurunan berat badan
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
 Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva

4 Resiko Aspirasi b/d tidak efektifnya Setelah diberikan tindakan 2x24 jam NIC:
kebersihan jalan nafas dan tidak diharapkan Anak menunjukkan Aspiration precaution
adanya reflek muntah   Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan
menelan
  Monitor status paru
  Pelihara jalan nafas
  Lakukan suction jika diperlukan
  Cek nasogastrik sebelum makan
  Hindari makan kalau residu masih banyak
  Potong makanan kecil kecil
  Haluskan obat sebelum pemberian
  Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
Implementasi dan evaluasi

No Dx Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


1 05-11-19 - Memonitor respirasi dan status O2 S
11.00 - Auskultasi suara nafas O: TTV RR : 54x/menit, nadi
- Mengatur posisi head Up 300 154x/menit, ronchi +, sekret
- Melakukan suction tertutup melalui ETT berkurang.
- Melakukan auscultasi bunyi napas setelah suction A : masalah belum teratasi
- Memonitor alat bantu napas ventilator P : intervensi dipertahankan
13.00 - Memberikan nebul 1 ampul combivent

2 05-11-19 - Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi posisi head Up 300 S


11.00 - Memonitor pemberian alat bantu napas dengan ventilator O: TTV RR : 54x/menit, nadi
- Memantau saturasi oksigen melalui oksimetri nadi 154x/menit, ronchi +, sekret
- Melakukan suction tertutup berkurang. SaO2 : 89%, sianosis-,
- Mengatur intake cairan nacl3% 60cc/24 jam menggunakan infus retraksi +
pump A : masalah belum teratasi
13.00 P : intervensi dipertahankan
- Memberikan nebul 1 ampul combivent

3 10.00 - mengkaji dan catat setiap gejala ketidakseimbangan nutrisi (kesulitan S


makan, frekuensi mual, muntah, kelemahan)setiap 4 jam O: kembung+, mual-muntah-, BB,
13.00 - memberi PASI 60 cc, cek residu 13 cc, tunda pemberian satu jam kemudian 3500 gram, kembung +.terpasang
NGT
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dipertahankan
4 11.00 Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan S
Memonitor status paru O: RR 54x/menit, Nadi 154x/menit,
12.00 Menjaga kepatenan jalan nafas dengan pemberian posisi kepala head up 300 T 84/55mmHg, RR: 52x/menit.
melakukan open suction melalui mulut A : masalah belum teratasi
12.00 mengecek nasogastrik sebelum makan residu 13 cc P : intervensi dipertahankan

13.00 tunda pemberian susu formula/NGT

No Dx Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


1 06-11-19 S
08.00.00 - Memonitor respirasi dan status O2 O: TTV RR : 50x/menit, nadi
09.00 - Auskultasi suara nafas 148x/menit, ronchi +, sekret +,
- Mengatur posisi head Up 300 Terpasang ventilator SIMV PS
- Melakukan suction tertutup melalui ETT A : masalah belum teratasi
- Melakukan auscultasi bunyi napas setelah suction P : intervensi dipertahankan
- Memonitor alat bantu napas ventilator
- Memberikan nebul 1 ampul combivent
13.00 - Memberikan nebul 1 ampul combivent
2 06-11-19 S
09.00 - memonitor pemberian alat bantu napas dengan ventilator O: TTV RR : 54x/menit, nadi
- memantau saturasi oksigen melalui oksimetri nadi 148x/menit, ronchi +, sekret
- melakukan suction tertutup berkurang. SaO2 : 88,3%, sianosis -,
- memberikan nebul combivent retraksi +. Terpasang ventilator
SIMV PS
13.00 - Lakukan kontak yang sering dan beri dukungan pada anak dan keluarga
A : masalah belum teratasi
- mengkaji dan pantau status mental (bingung, letargi, gelisah, menyerang) P : intervensi dipertahankan
3 08.00 - mengecek kepatenan NGT, waktu untuk pergantian NGT sesuai tanggal S
pemasangan O: kembung+, mual-muntah-, BB,
09.00 - memasang ulang NGT 3500 gram,
- memberi PASI 60 cc, cek residu 1 cc A : masalah belum teratasi
13.00 - memberi PASI 60 cc, cek residu 1 cc P : intervensi dipertahankan

4 08.00 Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan S


Memonitor status paru O: residu perNGT 13 cc, tampak
Menjaga kepatenan jalan nafas dengan pemberian posisi kepala head up 300 sputum pada mulut, terpasang ETT,
melakukan open suction melalui mulut kembung +, Terpasang ventilator
09.00 mengecek nasogastrik sebelum makan residu 0cc memberi 60 cc/NGT SIMV PS
A : masalah belum teratasi
13.00 mengecek nasogastrik sebelum makan residu P : intervensi dipertahankan
No Dx Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
1 07-11-19 S
08.00.00 - Memonitor respirasi dan status O2 O: TTV RR : 71x/menit, nadi
- Auskultasi suara nafas 158x/menit, ronchi +, sekret +, di
- Mengatur posisi head Up 300 mulut dan ETT. Terpasang
- Melakukan suction tertutup melalui ETT ventilator SIMV PC
- Melakukan auscultasi bunyi napas setelah suction A : masalah belum teratasi
- Memonitor alat bantu napas ventilator P : intervensi dipertahankan
09.00 - Memberikan nebul 1 ampul combivent
11.00 - Penderita tiba –tiba kritis
- Ekstubasi dan intubasi ulang dengan ukuran ETT 3,5
- Memberikan nebul 1 ampul combivent
2 07-11-19 - memonitor pemberian alat bantu napas dengan ventilator S
09.00 - memantau saturasi oksigen melalui oksimetri nadi O: TTV RR : 71/menit, nadi
- melakukan suction tertutup 158x/menit, ronchi +, sekret
- memberikan nebul combivent berkurang. SaO2 : 88,3%, sianosis -,
13.00 retraksi +. Terpasang ventilator
- mengkaji dan pantau status mental (bingung, letargi, gelisah, menyerang)
SIMV PC
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dipertahankan

3 10.00 - mengecek kepatenan NGT, cek residu 0 cc memberi PASI 60 cc. S


O: kembung+, mual-muntah-, BB,
11.00 - Penderita tiba –tiba kritis 3500 gram, kembung +, kembung +
13.00 - Tunda pemberia susu formula /NGT PASI 60 cc A : masalah belum teratasi
P : intervensi dipertahankan

4 08.00 Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan S


Memonitor status paru O: residu perNGT 1 cc, tampak
Menjaga kepatenan jalan nafas dengan pemberian posisi kepala head up 30 0 sputum pada mulut, kembung + ,
melakukan open suction melalui mulut terpasang Ventilator SIMV PC.
10.00 mengecek nasogastrik sebelum makan residu 0cc memberi 60 cc A : masalah belum teratasi
P : intervensi dipertahankan
11.00 anak tiba-tiba kritis
13.00 Tunda pemberia susu formula /NGT PASI 60 cc

Anda mungkin juga menyukai