Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus

Ruang Perinatologi

Asuhan Keperawatan Pada By. Ny. R, Usia 3 Hari Tahap


Neonatus, Dengan Gangguan Sistem Imunologi Akibat
Sepsis Neonaturum Di Ruang Perinatologi “Markisa” RSUD
Sayang Cianjur

Tanggal Masuk RS : 15-01-2020 Ruang Rawat : Markisa


Tanggal Pengkajian : 18-01-2020 No. Register : (02) 917737
Nama perawat : Alwi Abdullah Aziz Diagnosa Medis: Sepsis

I. DATA DASAR
A. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
Nama Pasien : By. Ny. R
Tanggal Lahir/Umur :15-01-2020/0 Tahun 0 bulan 3 hari
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama :-
Pendidikan :-
Alamat : Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat

Nama Ayah : Tn. E


Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMU

Nama Ibu : Ny. R


Umur : 23 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMU
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Cairan lambung/ogt masih berwarna kekuningan dan berlendir
2. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Pada saat dilakukan pengkajian, keadaan umum pasien masih tampak
lemas, dan letargis. Terpasang ogt dengan cairan lambung berwarna
kekuningan dan berlendir, sehingga untuk sementara di puasakan,
sampai cairan lambungnya bersih.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien lahir tanggal 15-01-2020, kondisi pasien saat lahir dalam
keadaan tidak menangis dengan nilai apgar skor menit ke 1=4, dan
menit ke 5=6 sehingga bayi mengalami aspiksia sedang sehingga
harus di rawat terpisah dengan ibunya. Bayi lahir dalm keadaan
prematur dan BB yang kurang dibantu oleh Bidan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut orang tua bayi, tidak mempunyai penyakit menular atau
penyakit keturunan seperti Hipertensi, DM
5. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
A. Riwayat Kehamilan/Pre Natal Care
Dari pengkajian antenatal didapatkan status obstetric yaitu
G1P0A0 dengan umur kehamilan 30 minggu, 6 hari. Selama
hamil, ibu pasien melakukan pemeriksaan kehamilan dibidan
sebanyak 6x pemeriksaan. Selama hamil ibu pasien tidak
mengalami masalah kehamilan
B. Saat Kelahiran (Natal)
Dari pengkajian riwayat kelahiran didapatkan data bahwa pasien
lahir di RSUD Sayang Cianjur pada tanggal 15-01-2019, jam
14.00. bayi dilahirkan secara spontan dengan letak kepala dibantu
oleh bidan.
C. Setelah Kelahiran (Post Natal)
Pada saat lahir pasien dalam kondisi tidak menangis dengan nilai
apgar skor menit ke 1=4, dan menit ke 5=6 sehingga pasien
mengalami aspiksia sedang dan diharuskan dirawat di ruang
perinatology untuk mendapatkan perawatan. Pasien di tempatkan
di incubator dengan photo therapy. Pasien terpasang infus dan
OGT, setelah diperiksa hasil laboratorium nilai lekositnya sangat
tinggi sehingga pasien dalam keadaan infeksi (sepsis)
6. Riwayat Imunisasi
Selama pasien dirawat belum mendapatkan imunisasi
7. Riwayat Perkembangan
Pengukuran perkembangan sesuai usia saat dikaji
A. Refleks Primitif
1) Moro : refleks kejutan dibagian atas/bawah (ada respon)
2) Startle : reflex berupa hentakan dan gerakan seperti
mengejang pada lengan dan tangan (ada namun masih
lemah)
3) Glabellar : refleks berupa kedipan kedua mata (ada respon,
namun belum matang karena belum berfungsi dengan baik)
4) Sucking : menunjukan reflex hisap yang kuat (ada namun
masih belum kuat, belum terlatih)
5) Rooting : menunjukan reflex seperti putting susu
6) Extrusion : respon dorongan lidah bayi, reflex ini akan muncul
bila bibir bayi tersentuh (ada respon)
7) Grasp : ada reflex genggam ekstremitas atas dan bawah
(ada refleks)
B. Usia 0-6 tahun
1) Motorik Halus
Apabila diberi sentuhan tangan, pasien dapat menggenggam
namun masih lemah
2) Motorik Kasar
Pasien dapat menggerak-gerakan kaki dan tangannya namun
masih lemah dan belum aktif
3) Bahasa
Belum terbentuk,
4) Personal Sosial
Belum terbentuk
C. POLA KEBIASAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI
(SEBELUM DAN SAAT SAKIT)
Pola ini tidak dikaji karena pasien baru lahir dan masih dipuasakan
D. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Penerimaan ibu, suami dan keluarga terhadap bayinya sangat menerima
dengan baik, dan mengharapkan bayinya cepat dan segera pulang
kerumahnya dalam kondisi bayi sehat kembali
E. REAKSI HOSPITALISASI
Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
ibu, ayah, dan keluarga pasien sangat khawatir melihat kondisi anaknya,
dan mengharapkan kesembuhan anaknya dengan mempercayakan
pengobatan dan perawatan pada dokter dan perawat yang bertugas di
ruangan.

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. KEADAAN UMUM
Bayi tampak lemah
Kesadaran E=4(spontan), V=4(Menangis Lemah), M=6(Spontan) =14
(Compos Mentis)

A. PENILAIAN RESIKO JATUH PADA ANAK DENGAN SKALA HUMPTY


DUMPTY :
Parameter Kriteria Skor Hasil
Pemeriksaan
Usia dibawah 3 tahun 4 4
3-<7 Tahun 3
USIA
7-<13 Tahun 2
>13 Tahun 1
Laki-laki 2
JENIS KELAMIN
perempuan 1 1
Diagnosis terkait neurologis 4
Peruubahan dalam 3
oksigenasi (masalah sal
nafad, dehidrasi, anemia, 3
DIAGNOSIS anoreksia,sinkop/ sakit
kepala dll)
Gangguan Tingkah Laku dan
kejiwaan
2
Diagnosis Lain 1
Tidak sadar terhadap -
keterbatasan
3
GANGGUAN
KOGNITIF Lupa keterbatasan 2
Mengetahui Kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat
tidur saat bayi/ anak
4
Bayi (<1 bulan) atau balita
(<3 tahun yang
menggunakan tempat tidur
biasa
Pasien menggunakan alat
bantu
Bayi (<1 bulan atau balita (<
FAKTOR 3 tahun ) yang menggunakan
tempat tidur biasa
LINGKUNGAN
Pasien menggunakan alat
bantu
3
Bayi (<1 bulan atau balita (< 3
3 tahun ) yang menggunakan
tempat tidur box
Funiture atau pencahayaan
uang kurang baik
Pasien berada di tempat tidur 2
Area rawat jalan 1
RESPON TUBUH Dalam 24 jam 3 -
TERHADAP Dalam 48 Jam
SEDASI,ANASTESI,
2
BEDAH >48 Jam 1
Bermacam macam obat yang
digunakan obat sedative
(kecuali pasien ICU, yang
menggunakan sedasi dan 3
PENGGUNAAN paralisis)hipnotik, barbiturate,
OBAT fenotiazin, antidepresan,
laksans/ diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan
diatas
2
Pengobatan lain 1 1
JUMLAH 12
Interpretasi :
O Resiko Tinggi

Tingkat Resiko :
Skor 7-11 : Resiko endah Untuk Jatuh
Skor > 12 : Resiko Tinggi untuk Jatuh

B. TANDA-TANDA VITAL
- suhu aksila : 36.5
- FJ apical : 144x/menit
- Pernafasan : 48x/menit
C. Pengukuran pertumbuhan/ Antropometri
- BB : 2.400 Gr
- PB : 48 cm
- LK/LD : 31/30 cm
- LLA : 11 cm
D. KULIT
Warna kulit tampak tidak anemis, sedikit ikterik
E. RAMBUT
 Kulit kepala kurang bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema
 LK 31
F. MATA
 Sklera mata warna putih dan Konjuntiva tampak pucat dan refleks-
refleks mata kurang terangsang karena belum maturnya fungsi mata
G. TELINGA
 Bentuk keduanya simetris tidak ada kelainan. Bersih tidak ada nyeri
tekan. telinga kurang berkembang, keadaan lunak dan lembut
ditumbuhi lanugo
H. HIDUNG
 Bentuk hidung pasien normal, simetris, tidak ada perdarahan. Tidak
ada nyeri tekan
I. MULUT
 Bentuk mulut dan bibir simetris, tidak ada kelainan seperti bibir
sumbing, terpasang NGT berwarna kekuningan dan berlendir, mukosa
bibir tampak agak kering
J. LEHER
 Di leher ditemukan adanya reflex tonick neck, penurunan reflex
menelan (swallow refleks)
K. DADA
 Bentuk dada relative kecil dibandingkan dengan ukuran lingkaran
kepala, tulang rusuk masih agak lemah, pernafasan agak tidak teratur,
sesekalil ditemukan takipnea
L. ABDOMEN
 Abdomen tampak buncit atau kembung dan pembuluh darah tampak
terlihat, peristaltic usus dapat terdengar 16x/menit, tampak agak
kuning
M. GENITALIA: Perempuan
 Bersih, tidak tampak darah/kotoran, tidak ada gangguan
N. ANUS
 Saat diinspeksi ada lubang anus, BAB bercampus mekonium (hitam)
 Saat dipalpasi wink anal baik
O. EKSTREMITAS
Atas : tidak ada edema, tidak ada clubbing finger, tidak terdapat
sianosis, terpasang infuse D10% pada tangan sebelah kanan
dengan kecepatan inf 8gtt/mnt, aktivitas lemah
Bawah : tidak ada edema, tidak ada clubbing finger, ekstremitas lemah
P. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 15/01/2020
T
a No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
n 1. Hematologi Lengkap
Haemologi 16.7 13.5-21.5
g
Hematrokrit 52.7 44-64
g Leukosit 21.4 6-18
a Trombosit 110 150-450
2. Glukosa Rapid sewaktu 83

Q. PENGOBATAN/THERAPI
Fungsi Obat
Waktu Cara
N Nama Jenis
o Obat Pember Pem- Indikasi Kontra
Obat
ian berian
Indikasi
1. Ampicillin 17.00 dan iv antibiotik Mencegah dan Hipersensitivita
2x115mg 05.00 mengobati sejumlah s terhadap
infeksi bakteri penisilin
2. Gentamicin 17.00 dan iv antibiotik Mencegah dan Kehamilan,
2x9.2mg 05.00 mengobati infeksi miastemia
bakteri terutama gravis
bakteri gram negatif
III. ANALISA DATA
No. DATA SENJANG ETIOLOGI MASALAH
1. Ds: Penyakit infeksi yang di INFEKSI
 - derita ibu
Do: ↓
 Hb : 16.7 Bakteri dan virus
Lek : 21.4 ↓
Ht : 52.7 Masuk keneonatus
Tr:110 ↓
 Suhu aksila : 36.5 Masa antenatal
FJ apical : 144x/menit ↓
Pernafasan : 48x/menit Kuman dan virus dari ibu
 Pasien tampak lemas ↓

 OGT masih berwarna Melewati plasenta dan

kekuningan dan berlendir umbikikus

 Kulit sedikit kuning ↓


Masuk ke tubuh bayi

Sepsis

Peningkatan leukosit

Infeksi
2. Ds: Penyakit infeksi yang di Nutrisi kurang dari
 - derita ibu kebutuhan tubuh
Do: ↓
 OGT berwarna kekuningan Bakteri dan virus
dan berlendir ↓
 Pasien dipuasakan Masuk keneonatus
 Pasien tampak kurang aktif ↓
dan lemas Masa intranatal

 Perrut tampak buncit/agak ↓

kembung kuman di vagina dan sevik


 BU: 16x/menit ↓
 Terapasang inf dex 10 naik mencapai amnion
8gtt/mnt ↓
kuman melalui umbikikus

masuk ke tubuh janin

sepsis

Sistem pencernaan distensi
abdomen

anoreksia, muntah

nutrisi kurang dari
kebutuhan
3. Ds: Kurang Terpapar informasi Ansietas pada
 Ibu pasien mengatakan ↓ orang tua
khawatir tentang kondisi Defisit Pengetahuan
bayinya ↓
Do: Ansietas pada orang tua
 Orang tua khawatir tentang
anaknya, ortu terlihat gelisah
4. Ds: Proses penyakit infeksi Koping
 Orang tua pasien tidak pada bayi individu/orang tua
mengetahui penyakit yang ↓ tidak efektif
diderita bayinya Perubahan status
Do: kesehatan bayi
 Ansietas ↓
 Proses penyakit pada Ansietas
bayinya ↓
 Kurangnya informasi Koping individu/orang tua
tidak efektif
IV. PRIORITAS MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Infeksi berhubungan dengan adanya penularan pada bayi sebelum,
selama dan sesudah kelahiran
 Defisit nutrisi berhubungan dengan adanya peningkatan proses
metabolime tubuh
 Ansietas pada orang tua berhubungan dengan kurangnya terpapar
informasi tentang proses penyakit pada bayinya
 Koping individu/orang tua tidak efektif berhubungan dengan perubahan
status kesehatan pada bayinya
V. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TGL DX KEP
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
18/01/2020 Infeksi berhubungan Tupan  Kaji bayi yang memiliki resiko  Mengetahui penyebab infeksi dan
08.00 WIB dengan adanya Setelah dilakukan asuhan menderita infeksi meliputi: proses penularan infeksi yang
penularan pada bayi keperawatan 2x24 jam  Kecil untuk masa kehamilan, didapatkan klien serta nilai apgar
sebelum, selama dan masalah infeksi dapat besar untuk masa kehamilan, dapat menentukan derajat/ kondisi
sesudah kelahiran teratasi prematur. bayi dalam keadaan normal/tidak
Tupen  Nilai afgar dibawah normal
Setelah dilakukan  Bayi mengalami tindakan operasi
perawatan 1x24 jam,  Epidemi infeksi dibangsal bayi
diharapkan kontrol dengan kuman E. coli Streptokokus
terhadap infeksi dapat  Bayi yang megalami prosedur
diatasi dengan kriteria hasil invasif
- penularan infeksi tidak  Kaji riwayat ibu, status sosial
terjadi. ekonomi, flora vagina, ketuban  Untuk memantau perubahan yang
pecah dini, dan infeksi yang terjadi pada pasien
diderita ibu.
 Kaji adanya tanda infeksi meliputi
suhu tubuh yang tidak stabil, apnea,  Untuk memantau adanya
ikterus, refleks mengisap kurang, penyebaran infeksi ke organ lain
minum sedikit, distensi abdomen, sehingga dapat memperberat
letargi atau iritablitas. kondisi pasien
 Kaji tanda infeksi yang berhubungan
dengan sistem organ, apnea, takipena,
sianosis, syok, hipotermia, hipertermia,  Untuk melihat jumlah lekosit/WBC
letargi, hipotoni, hipertoni, ikterus,  Untuk melihat antibiotic yang tepat
ubun-ubun cembung, muntah diare. dan jenis kuman
 Kaji hasil pemeriksaan laboratorium  Antibiotik dapat membunuh kuman
 Dapatkan sampel untuk pemeriksaaan penyebab infeksi
kultur.
 Kolaborasi pemberian antibiotik
18/01/2020 Defisit volume cairan Tupan:  Kaji intoleran terhadap minuman.  Untuk mengetahui kemampuan
08.30 WIB berhubungan dengan Setelah dilakukan pasien dalam menerima asupan
kehilangan sekunder perawatan 2x24 Jam, nutrisi
cairan akibat demam volume cairan tidak  Untuk mengetahui kebutuhan
 Hitung kebutuhan minum bayi
terganggu harian nutrisi yang diperlukan
Tupen: pasien
Setelah dilakukan  Ukur masukan dan keluaran

perawatan 1x24 jam,  Untuk mengetahui keseimbangan


diharapkan kebutuhan  Timbang berat badan setiap hari antara intake dan output pasien
cairan terpenuhi dengan  Untuk mengetahui peningkatan
kriteria :  Catat perilaku makan dan aktivitas BB pasien
 secara akurat
Suhu dalam batas  Mendokumentasikan hasil dari
normal (36.5-37.20C)  Berikan ASI/PASI sesuai dengan
pemantauan terhadap pasien
 Frekuensi nadi dan
jadwal dengan jumlah pemberian yang
respirasi dalam batas
telah ditentukan
normal (nadi neonates
normal 120-180x/menit
dan napas neonates
normal 30-60x/menit)
18-01- Ansietas pada orang TUPAN:  Identifikasi saat tingkat ansietas  Untuk mengetahui tingkat ansietas
2020 tua berhubungan Setelah dilakukan tindakan berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor) ortu
09.00 WIB dengan kurangnya keperawatan ansietas  Identifikasi kemampuan mengambil  Untuk mengetahui kemampuan
terpapar informasi menurun keputusan pasien dalam mengambil
tentang proses TUPEN:  Monitor tanda-tanda ansietas (verbal keputusan
penyakit pada bayinya Setelah dilakukan tindakan dan nonverbal)  Untuk mengetahui secara dini
keperawatan informasi ansietas ortu sehingga intervensi
terpapar membaik dengan  Ciptakan suasana terapeutik untuk
yang dilakukan lebih cepat
menumbuhkan kepercayaan
kriteria hasil:  Agar ortu dapat mengungkapkan
• Konsentrasi membaik  Pahami situasi yang membuat
ansietas yang dialaminya
• Perilaku gelisah menurun ansietas  Agar intervensi yang dilakukan
• Perilaku tegang menurun  Dengarkan dengan penuh perhatian tepat
 Agar ortu merasa di perhatikan
sehingga dapat menumbuhkan
 Gunakan pendekatan yang tenang dan rasa pecaya pasien kepada
meyakinkan perawat
 Membuat ortu merasa rileks dan
 Informasikan secara faktual mengenai
yakin bahwa perawat dapat
diagnosis, pengobatan dan prognosis.
dipercaya
 Meningkatkan pengetahuan ortu
sehinga pasien mengetahui apa
 Anjurkan orangtua/keluarga untuk
yang diharapkan dan dapat
tetap bersama pasien, jika perlu
menurunkan ansietas ortu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan
 Agar ortu px merasa tenang dan
dan persepsi
diperhatikan
 Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
 Agar semua perasaan dapat
terungkapkan dan cemas ortu
turun
 Tubuh yg rilex dapat menurunkan
kecemasan
18/01/2020 Koping individu/orang Tupen:  Kaji ekspresi verbal dan nonverbal,  Untuk mengetahui koping
09.15 WIB tua tidak efektif Setelah diberikan asuhan perasaan dan gunakan mekanisme mekanisme yang digunakan
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam, koping pasien untuk menghadapi kondisi
perubahan status diharapkan meminimalkan bayinya
kesehatan pada kesalahan orang tua dan  Memfasilitasi orang tua untuk
 Bantu orang tua untuk mengatakan
bayinya memberi dukungan koping memperoleh informasi yang jelas
konsepnya tentang penyakit bayi,
saat krisis. tentang kondisi bayi dan
penyebab infeksi, lama perawatan dan
Kriteri hasil bagaimana koping yang
komplikasi yang mungkin terjadi.
Koping individu/orang tua digunakan apabila sesuatu akhir
 Berikan informasi yang akurat tentang
menjadi adekuat terjadi
kondisi bayi, kemajuan yang dicapai,
 Agar individu/keluarga
perawatan selanjutnya dan komplikasi
memperoleh ketenangan dan
yang dapat terjadi.
pengharapan yang pasti mengenai
 Berdasarkan perasaan orang tua saat
kondisi anaknya
berkunjung, beri kesempatan untuk
 Support system pada orang tua
merawat bayi.
VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/
NO NO DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL
1. Sabtu, 1  S :-
18.01.2020
09.30.  O:
1. Mengkaji bayi Ny. R yang menderita infeksi  Pasien tampak masih
2. Mengkaji adanya tanda infeksi meliputi lemas
suhu tubuh yang tidak stabil, apnea,  Pernafasan 48x sesekali
ikterus, refleks mengisap kurang, minum terlihat takipneu
sedikit, distensi abdomen, letargi atau  Gerak pasien kurang aktif
iritablitas.  Hb : 16.7 , leuk: 21.4
3. Mengkaji tanda infeksi yang berhubungan  Ht : 52.7 trom: 110 TTD
dengan sistem organ  Suhu aksila : 36.9
4. R/ pola nafas pasien berangsur normal FJ apical : 145x/menit
5. Mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium
6. memberikan antibitik ampicillin 115 mg dan  A
gentamisin 9.2 mg jam 17.00 sesuai adv. Masalah belum teratasi
dokter  P
 Semua Intervensi
diteruskan
2 Sabtu 2  S:
18.01.2020
-
10.00
 O:
 Px masih di puasakan
1. Mengkaji intoleran terhadap minuman  Px masih terpasang inf dex 10
2. Menghitung kebutuhan intake cairan 8gtt/mnt
3. Mengukur masukan dan keluaran  OGT sudah mulai bening dan
TTD
4. menimbang berat badan setiap hari lender berkurang
5. Catat perilaku dan aktivitas secara kurat  Pasien masih dipuasakan
 BB 2400gr
 A
 Maslah belum teratasi
 P
 Semua Intervensi diteruskan
3 Sabtu 3 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas  S:
18.01.2020
10.30
berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)  Ibu klien mengatakan cemas
2. Mengidentifikasi kemampuan mengambil berkurang
TTD
keputusan pengobatan pada dokter dan  O:
perawat  Ibu tampak sedikit tenang
3. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal  Cemas ibu berkurang
dan nonverbal)
4. Menciptakan suasana terapeutik untuk  A:
menumbuhkan kepercayaan  Masalah teratasi sebagian
5. Memahami situasi yang membuat ansietas  P:
6. Mendengarkan dengan penuh perhatian  Intervensi diteruskan 4, 8, 9,
7. Menggunakan pendekatan yang tenang dilanjutkan, lain2 sementara
dan meyakinkan dihentikan
8. Menginformasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosis.
9. Menganjurkan orangtua/keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika perlu
10. Menganjurkan mengungkapkan perasaan
dan persepsi
11. mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
untuk mengurangi kecemasan
4 Sabtu 4  Mengkaji ekspresi verbal dan nonverbal,  S:
18.01.2020 perasaan dan gunakan mekanisme koping
 Ibu bayi mengatakan yakin
11.00  Membantu orang tua untuk mengatakan
akan kesembuhan bayinya TTD
konsepnya tentang penyakit bayi, penyebab
infeksi, lama perawatan dan komplikasi yang  O:
mungkin terjadi.  Ibu mengerti tentang penyakit
 Memberikan informasi yang akurat tentang anaknya
kondisi bayi, kemajuan yang dicapai,  Ibu bayi tampak tenang
perawatan selanjutnya dan komplikasi yang  A:
dapat terjadi.  Masalah teratasi
 Berdasarkan perasaan orang tua saat  P:
berkunjung, beri kesempatan untuk merawat  Intervensi dihentikan
bayi.
II. CATATAN PERKEMBANGAN

NO DX KEP HARI/ CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


TANGGAL
DX 1 Senin, S :-
20/01/2020 O:
09.00  Pasien tampak lebih ceria
 Pernafasan 45x
 Gerak pasien lebih aktif dari
kemarin
 Hb : 16.7 , leuk: 16.8
TTD
 Ht : 52.7 trom: 202
 Suhu aksila : 36.5
FJ apical : 148x/menit
A :Masalah infeksi teratasi
P : Px rencana pulang oleh DPJP
I : Dishard Planning
R : Intervensi dihentikan
Dx. 2 Senin/20/ S: TTD
2020 O:
09.30  Pasien tampak maju membaik
 Nangis sudah mulai kencang
 Pasien sudah mulai menetek
 OGT sudah tidak terpasang
 BB 2500mg
A:
 Asupan nutrisi mulai tercukupi
P:
 Rencana persiapan kebutuhan bayi
dirumah
I:
 Penkes tentang kebutuhan asupan
nutrisi di rumah serta kontrol ke
poliklinik Anak
E:
 Kondisi bayi maju membaik
R:
 Pasien diijinkan pulang oleh dokter
DX 3 Senin/20/  S: TTD
2020  Ortu klien mengatakan lega
10.00 anaknya bisa pulang
 O:
 Cemas tampak hilang
 A:
 Masalah teratasi
 P: Intervensi dihentikan
LAPORAN KASUS
Asuhan Keperawatan Pada By. Ny. R, Usia 3 Hari Tahap
Neonatus, Dengan Gangguan Sistem Imunologi Akibat
Sepsis Neonaturum Di Ruang Perinatologi “Markisa”
RSUD Sayang Cianjur

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Praktik


Keperawatan Anak

Disusun Oleh :

Nama : Alwi Abdullah Aziz

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP


PROFESI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUDI LUHUR
CIMAHI
2020

Anda mungkin juga menyukai