Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

REVIEW/RESUME 2 JURNAL OBAT TRADISIONAL JAMU

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II

Dosen Pengampu: Agri Azizah Amalia, S.kep., Ners., M.Kep.

Disusun Oleh Kelompok 2:

IKP – 1 A

1. Devi Silviani (R.2102020079) 8. Ela Pebri L (R.2102020011)


2. Siti Nur Kiki (R.2102020007) 9. Dwisty Aulia G (R.2102020032)
3. Hana S N (R.2102020037) 10. Erlangga W (R.2102020057)
4. Moch Iqbal (R.2102020081) 11. Kemal Afdhilah (R.2102020094)
5. Nur Indah (R.2102020058) 12. Ferdinan D (R.2102020039)
6. Jesica Dinda (R.2102020019) 13. Tini Utari (R.2102020087)
7. Melly M (R.2102020059) 14. Ine Nurul C (R.2102020030)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II
dengan judul makalah “Review/Resume 2 Jurnal Obat Tradisional Jamu” .
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun
penyusunannya.
Kami dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima berbagai masukan maupun
saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan semua demi kesempurnaan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Sumedang, 05 Juni 2022

Kelompok 2 A

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

TABEL REVIEW JURNAL 1...................................................................................................3

TABEL REVIEW JURNAL 2...................................................................................................6

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 1.....................................................................................8

Menurut kelompok anda, manakah jurnal yang lebih efektif?.........................................10

ii
TABEL REVIEW JURNAL 1
Judul STUDI TENTANG PEMAHAMAN MAHASISWA
FAKULTAS FARMASI TERHADAP OBAT
TRADISIONAL KELOMPOK FITOFARMAKA,
OBAT HERBAL TERSTANDAR, JAMU DAN OBAT
TRADISIONAL NON REGISTRASI DI PROPINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Penulis Vania
Penerbit Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Volume, halaman - , halaman xii, 1,4-13, 26, 31,79
Tanggal penerbitan 29 Juli 2009
Latar belakang dan tujuan Tumbuhan obat dan obat tradisional (OT) merupakan aset
penelitian nasional yang perlu terus digali, diteliti, dikembangkan
dan dioptimalkan pemanfaatannya. Obat tradisional telah
digunakan oleh masyarakat Indonesia secara turun-
temurun dan sudah menjadi tradisi budaya dalam
mengatasi masalah kesehatan. Obat tradisional atau jamu
tidak hanya bermanfaat untuk pengobatan (kuratif), tetapi
juga dapat bermanfaat dalam peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) (Soedibyo & Mooryati,
1998). Obat tradisional dibagi menjadi 3 kelompok,
meliputi jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.
Tujuannya untuk mengetahui pemahaman serta faktor-
faktor terhadap obat tradisional kelompok fitofarmaka
jenis jamu. Dan juga untuk mengetahui proporsi
pemahaman obat tradisional dan pengelompokannya antar
mahasiswa farmasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tinjauan teori Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan
tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk

1
pengobatan berdasarkan pengalaman (Anonim, 1992a).
Obat tradisional dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI No: HK.00.05.4.2411, yaitu:
Pasal 1 ayat 2 menerangkan bahwa berdasarkan cara
pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat
pembuktian khasiat, obat bahan alam di Indonesia
dikelompokkan menjadi :
a. Jamu
b. Obat Herbal Terstandar
c. Fitofarmaka
Metode penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pembuatan
kuesioner. Adapun Kuesioner yang digunakan berisi
tentang : Deskripsi karakteristik responden, Deskripsi
pemahaman dan faktor yang mempengaruhi pemilihan
responden terhadap obat tradisional terkait pengelompokan
obat tradisional, dan Deskripsi sumber informasi
responden mengenai obat tradisional. Sifat penelitian ini
menggunakan uji pemahaman bahasa, uji validitas dan
reliabilitas, perizinan, pengambilan data kuesioner, dan
analisis data.
Hasil & pembahasan Menurut penelitian yang telah di lakukan oleh mahasiswa
fakultas farmasi di daerah istimewa Yogyakarta dengan
teknik kuesioner kepada 2 kelompok yaitu kelompok
mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah mengenai
obat tradisional dan mahasiswa yang telah menempuh
mata kuliah mengenai obat tradisional. Dengan hasil
sebagai berikut :
Obat tradisional ada yang mempunyai izin edar dan ada
yang belum / tidak mempunyai izin edar. Obat tradisional
yang sudah mendapatkan izin edar dikelompokkan dalam

2
kategori Fitofarmaka, obat herbal terstandar dan jamu.
Obat herbal terstandar merupakan obat tradisional yang
telah melalui uji pra( sudah diujicobakan pada hewan) dan
bahan baku yang digunakan sudah distandarisasi.Obat
tradisional aman untuk digunakan.
WHO melaporkan bahwa terjadinya efek tidak dinginkan
akibat dari bahan yang berasal dari tumbuhan itu sendiri
maupun akibat penambahan obat kimia. Obat tradisional
manjur digunakan karena telah terbukti secara turun-
temurun berdasarkan pengalaman/pendekatan empirik.
Obat herbal terstandar mudah didapatkan. Harga obat
tradisional terjangkau. Jamu mudah di dapatkan. Dan obat
herbal terstandar lebih aman daripada jamu.
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman
mahasiswa farmasi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang
telah menempuh mata kuliah mengenai obat tradisional
terhadap obat tradisional dan pengelompokkannya lebih
tinggi daripada yang belum menempuh mata kuliah
mengenai obat tradisional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mahasiswa
farmasi di Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap obat
tradisional kelompok fitofarmaka, obat herbal terstandar,
jamu dan obat tradisional non-registrasi yaitu adanya izin
edar, pengalaman turun-temurun, kemasan yang menarik,
adanya keterangan pada kemasan, adanya nomor izin edar
pada kemasan, adanya lambang obat tradisional pada
kemasan. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi
pemilihan mahasiswa farmasi di Daerah Istimewa
Yogyakarta terhadap obat tradisional kelompok
fitofarmaka, obat herbal terstandar, jamu dan obat
tradisional non-registrasi adalah iklan.

3
TABEL REVIEW JURNAL 2
Judul ETNOFITOTERAPI
Penulis Leny Heliawati
Penerbit Kelompok Peneliti Etnofitoterapi
Volume, halaman Volume 1 Nomor 1, halaman 2-9
Tanggal penerbitan Januari 2007
Latar belakang dan tujuan Penelitian ini menjelaskan bahwa Fitofarmaka merupakan
penelitian obat tradisional yang di harapkan memenuhi standar untuk
digunakan dalam sistem pengobatan formal. Lalu
menjelaskan etnofitorapi yaitu kajian Interdisiplin yang
terkait dengan setiap aspek penggunaan tumbuhan oleh
suatu kelompok masyarakat (etnik) untuk terapi (preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif) baik pada manusia atau
pada hewan. obat tradisional yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara klinik, bahan bakunya
terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang memenuhi
persyaratan yang berlaku.
Tujuannya untuk memberikan gambaran tentang peran
kajian etnofitoterapi dalam upaya pengembangan
tumbuhan obat tradisional menjadi produk fitofarmaka.
Tinjauan teori Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang
secara turun temurun, dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku dalam mayarakat (Departemen Kesehatan
RI). Obat tradisional juga dapat didefinisikan sebagai
bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun
telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
(BPOM, 2005).
Metode penelitian Untuk metodologi dapat dsimpulkan dan ditinjau dari jenis

4
datanya, pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Hasil & pembahasan Obat tradisional / jamu adalah obat yg akhir-akhir ini
meningkat, dibandingkan dengan obat modern
dikarenakan krisis ekonomi yang berkepanjangan pada
saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat pesat telah mendorong berbagai upaya
pengembangan obat tradisional. Pengembangan obat
tradisional meliputi aspek peningkatan mutu, keamanan,
formulasi dan penemuan indikasi baru.
Kesimpulan Tumbuhan sebagai bahan utama pada obat tradisional
harus mendapat perhatian untuk ditumbuh kembangkan
mengingat indonesia sangat kaya akan keanekaragaman
hayati flora.
Etnofitoterapi adalah kajian intedisiplin yang terkait
dengan seluruh aspek penggunan tumbuhan oleh suatu
kelompok masyarakat (etnik) untuk terapi (preventif,
promotif, kuratif, da rehabilitatif) baik pada manusia atau
pada hewan.

5
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 1
• Kelebihan:

1. Pembahasan dan metode penelitian yang digunakan sangat jelas dan mudah dimengerti.

2. Penulisan jurnal ini sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal bahasa indonesia.

3. Kata-kata yang digunakan dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan kamus EYD.

4. Materi yang dibahas selaras dengan penelitian pada jurnal dan sesuai dengan materi yang
kelompok kami bahas.

5. Adanya lampiran kuesioner yang ditampilkan dalam jurnal

• Kekurangan :

1. Susunan format yang tidak biasa menyebabkan pembaca kesulitan menemukan beberapa
data.

2. Terdapat beberapa bahasa yang sulit dipahami, khususnya bagi pembaca dari kalangan
umum.

3. Ada beberapa singkatan yang tidak memiliki penjelasan, sehingga pembaca kesulitan
mengartikan singkatan tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 2

• Kelebihan:

1. Terdapat kesesuaian antara isi jurnal dengan kesimpulan yang didapatkan.

2. Penulis juga menggunakan sumber-sumber dan literatur yang banyak sekali dan tersusun
sistematis, sehingga dapat membantu keakuratan data pada jurnal tersebut.

• Kekurangan :

6
1. Tidak terdapat metode penelitian, sehingga dapat dikatakan tidak memenuhi komponen
penulisan jurnal bahasa indonesia.

2. Materi yang dijelaskan didalam jurnal tersebut masih kurang jelas untuk materi yang
sedang kami gali.

3. Penggunaan beberapa istilah dalam penulisan jurnal tersebut tidak dilengkapi dengan arti
atau penjelasannya, sehingga membuat pembaca cukup kesulitan untuk mengerti istilah
tersebut.

Menurut kelompok anda, manakah jurnal yang lebih efektif?


 Menurut kami, Jurnal 1 ini bisa dikatakan sangat efektif untuk memenuhi penugasan
yang telah dosen tentukan untuk kelompok 2 dari IKP-A.
 Alasan: Karena penelitiannya sangat sistematis dan materinya cukup kompleks,
sehingga membantu kelompok kami untuk mendapatkan informasi lebih tentang Obat
Tradisional Jamu.

Anda mungkin juga menyukai