Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM PERKEMIHAN
MATA KULIAH :KONSEP DASAR KEPERAWATAN
DOSEN : Agri Azizah S.Kep.Ners.,M.Kep

DISUSUN OLEH:
Ketua : Elisya Rabilla Azahra H (220550221027)
Anggota
 Dalbergia Alif Multazam (220550221043)
 Devi Sri Lestiani (220550221100)
 Nihlah Sofiana (220550221041)
 M.Finsha Safarizal (220550221062)
 Indriyani (220550221058)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL
SUMEDANG 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismilahiahmanirohim, fuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas
rahmatnya dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tema dari makalah ini adalah”Sistem Perkemihan”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
dosen mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan yang telah memberikan tugas terhadap
kami.

Oleh karna itu,keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita dan khusunya pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Sumedang,07 Oktober 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan....................................................................................I
Kata Pengantar............................................................................................II
Daftar Isi......................................................................................................III
BAB 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................1
BAB II
2.1 Pengertian Sistem perkemihan.................................................................2
2.2 Anatomi sistem perkemihan.....................................................................2
2.3 Fisiologin sistem perkemihan....................................................................2
2.4 Urine (air kemih).......................................................................................3
BAB III
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................6
3.2 Saran .........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang tidak kalah


penting nya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal,
ureter, vesika urineria, dan uretra yang menyelenggarakan serangkaian
proses untuk tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit,
mempertahankan keseimbangan asam basa tubuh, mengeluarkan sisa-sia
metabolisme zat seperti urea, kreatinin, asam urat dan urin. Apabila terjadi
gangguan pada sistem perkemihan maka dapat menyimpulkan gangguan
kesehatan yang sangat serius dan koplek. Gangguan yang terjadi pada
sistem perkemihan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang salah

satunya disebabkan oleh pembesaran pada prostat atau biasa disebut


dengan benigna prostst hipertropi.

Benigna prostat hipertropi berdampak pada kelancaran


pengeluaran urin dari kandung kemih sehingga menyebabkan retensi urin,
aliran yang tidak lancar mengakibatkan urin menjadi statis sehingga
mempermudah terjadinya infeksi. Padaa keadaan infeksi, bakteri yang
memecah ureum dan membentuk ammonium yang akan mengendapkan
garam-garam prostat sehingga akan mempercepat terbentuknya batu
saluran kemih. Dampak yang sering terjadi akibat retensi urin adalah
pembentukan batu. Komplikasi kelainan seperti hematuri, retensi urin,
nyeri pada saat berkemih sampai pada ginjal kronik (smeltzer dan bare
2002).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian sistem perkemihan?
2. Senyawa apa yang dihasilkan oleh sistem perkemihan ?
3. Sampah metabolisme dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk ?
4. Apa fungsi sistem perkemihan ?
5. Nama lain dari sistem perkemihan ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian dari Sistem Perkemihan.
2. Untuk mengetahui anatomi sistem perkemihan .
3. Untuk memahami proses fisiologi sistem perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk


membuang sisa-sisa metabolisma makanan yang dihasilkan oleh tubuh
terutama senyawa nitrogen seperti urea dan kreatinin, bahan asing dan
produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikaluarkan oleh ginjal dalam
bentuk urin,kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung
kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan
dikeluarkan melalui uretra.
Adapun system perkemihan yaitu :
 Dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin
 Dua uneter yang membawa urin dari ginjal ke vesika
urinaria (kandung kemih)
 Satu vesika urinaria (VU) tempat urin dikumpulkan dan
 Satu urethra,urin dikeluarkan dari vesika urinaria

2.2 Anatomi sistem perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana


terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari
zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut kedalam air dan dikeluarkan
berupa urin.Sistem perkemihan biasa juga disebut urinary system
adalah suatu sistem kerja sama tubuh yang memiliki tujuan utama
mempertambahkan keseimbangan internal atau homeostasis.
Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh dan banyak fungsi lainnya
Keterangan Gambar :
1. Kemih sistem Manusia
2. Ginjal
3. Pelvis Ginjal
4. Ureter
5. Kandung kemih
6. Uretra
7. Kelenjar adrenal
8. Renal arteryandvein
9. Inferior vena cava
10. Abdominal aorta
11. Renal arteridanvena
12. Hati
13. Usus besar
14. Pelvis

1) Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomendi belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra
lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti kacang. Ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri,karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.

Adapun fungsi-fingsi dari ginjal yaitu :


a) Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis
atau racun
b) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
c) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari
cairan tubuh, dan
d) Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein
ureum,kreatinin,dan amoniak.

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsul


fibrosa,terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna coklat
gelap dan medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides
renalis,puncak kerucut menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-
lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilium adalah pinggir ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah,pembuluh limfe,uretra dan nervus. Pelvis
renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal.
Terbagi menjadi dua atau tiga celices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan
unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap
ginjal.

Nefron terdiri dari :


 Glomerulus
 Tubulus proximal
 Ansa henle
 Tubulus distal
 Tubulus urinarius

2) Uretra
Terdiri dari 2 saluran pia masing-masing bersambung di ginjal ke
vesika urinaria. Panjangnya kurang lebih 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen
dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.

Lapisan ureter terdiri dari


a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan oto polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukrosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerak-gerak pristaltic yang


mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.

 Persarafan Ureter
Persarafan Ureter merupakan cabang dari pleksus
mesenterikus inferior,fleksus spermatius dan pleksus pelvis
sepertiga dari vegus rantai eferensdan nervus rantai eferens
dari nervus torakali ke-11 dan ke-12, nervuluslumbalis ke-1
dan nervurus vagus mempunyai rantai eferens untuk ureter.

3) Kandung Kemih
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini
berbentuk seperti buah pir (kendi), letaknya dibelakang simfisis pubis
di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan
menipis seperti balon karet.

Dindingnya terdiri dari :


a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
b. Tunika muskularis (lapisan berotot)
c. Tunika submukosa
d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam)

Persyarafan Kandung Kemih

Persarafan utama kandung kemih ialah nervus pelvikus yang


berhubungan dengan medullaspinalis melalui pleksus
sakralis,terutama berhubungan dengan media spinalis segmen S2 dan
S3. Berjalan melalui nervus pelvikus ini adalah serat saraf motoik.
Serat sensorik mendekteksi derajat regangan pada dinding kandung
kemih. Tnada-tanda regangan dari uretra posterior bersifat sangat kuat
dan terutama bertanggung jawab untuk mencetukan refleks yang
menyebabkan kandung kemih. Saraf motoik yang menjalar dalam
nervus pelvikus adalah serat parasimpatis, Serat ini berakhir pada sel
ganglion yang terletak dalam dinding kandung kemih. Saraf
postganglion pendek kemudian mempersarafi otot detrusor. Selain
nervus pelvikus terdapat dua tipe pernafasan lain yang penting untuk
fungsi kandung kemih. Yang terpenting adalah serat ototo lurik yang
berjalan melalui nervus pudendal menuju sfingter eksternus kandung
kemih, yang mempersarafi dan menontrol otot lurik pada sfingter.
Selain itu kandung kemih juga menerima saraf simpatis dari rangkaian
simpatis melalui nervushipogastrikus, terutama hubungan dengan
segmen L2 medula spinalis. Serat simpatis ini mungkin terutama
merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruh kontraksi
kandung kemih.Beberapa saraf sensorik juga berjalan melalui saraf
simpatis dan mungkin penting dalam menimbulkan sensairasa penuh
dan pada beberapa keadaan rasa nyeri.

4) Uretra

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria


yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar. Pda laki-laki
panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari :

a. Uretha pars Prostatica


b. Uretha pars membranosa (terdapat spincher urethra externa)
c. Uretha pars spongiosa

Uretha pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5


cm (Lewis), Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara
clitoris dan vagina) dan uretha disini hanya sebagai saluran ekskresi.

 Proses Pembentukan urine

a. Proses filtrasi
Pembentukan kemih dimulai dengan filfasat plasma pada
glomerulus, seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara
relatif bersifat impermiable terhadap protein plasma yang besar dan
cukup permeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti
elektrolit,asam amino,glukosa,dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal
(RBF =Renal Blood Flow )adalah sekitar 25% dari cyrah jantung atau
sekitar 1.200 ml/menit. Sekitar seperlima atau sekitar 125 ml/menit
dialirkan melalui glomerulus ke kapsula Bowman. Ini dikenal
dengan laju filtrasi glomerulus (GFR =Glomerular Filtration Rate).
Gerakan masuk ke kapsula Bowman disebut filtrat. Tekanan filtrasi
beasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus
dan kapsula Bowman, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler
glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh
tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula Bownman serta tekanan
osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi
oleh tekanan-tekanan koloid diatas namun juga oleh pemeabilitas
dinding kapiler.

b. Proses reabsorpsi

Terjadinya penyerapan kembali sebagian besar dari


glukosa,sedium,klorida,fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya
terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligotor reabsorpsi terjadi
pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi
kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan
akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah.Penyerapan
terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya
dialirkan pada pupil renalis

c. Agmentasi (pengumpulan)

Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontrotus distal sampai


tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi
penyerapan ion Na+Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine
sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis
renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter urine dialirkan menuju
vesika urinaria (Kandung Kemih) yang merupakan tempat
penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh,
urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

 Curi-ciri Urine nornal

1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter tapi berbeda-beda


sesuai dengan jumlah cairan yang masuk
2. Warnanya bening orenanye tanpa ada endapan
3. Baunya tajam
4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH
rata-rata 6.

 Fisologis dalam Berkemih

2.3 Fisiologi Sistem Perkemihan

Pada saat vesica tidak dapat lagi menampung urine tanpa


meningkatkan tekanannya (biasanya pada saat volume urine kira-
kira 300 ml) mak reseptor pada dinding vesika urinaria akan
memulai kontraksi musculus detrussor. Pada bayi, berkemih
terjadinya secara involunter dan dengan segera. Pada orang
dewasa, keinginan berkemih dapat ditubda sampai ia menemukan
waktu dan tempat yang cocok. Walaupun demikian, bila
rangsangan sensoris ditunda terlalu lama, maka akan memberikan
rasa sakit.
Dengan dmikian mulainya kontraksi musculus destrussor, maka
terjadi relaksasi musculus pubococcygeus dan terjadi pengeluaran
topangan kekuatan uretha yang menghasilkan beberapa kejadian
dengan urutan sebagai berikut :

1. Membentuknya metulus intemus


2. Perubahan sudut ureterovesical
3. Bagian atas urethra akan terisi urine
4. Urine bertindak sebagai iritan pada dinding urine
5. Musculus destrussor berkontraksi lebih kuat
6. Urine didorong ke urethra pada saat tekanan intra
abdominal meningkat
7. Pembentukan sphincter extemus
8. Urine dikeluarkan sampai vesica urinaria kosong

Perhatikan aliran urine dimungkinkan karena musculus


pubococcygeus yang bekerja di bawah pengendalian secara volunter :

1. Musculus pubococcygeus mengadakan kontraksi pada saat


urine mengalir
2. Vescia urinaria tertarik ke atas
3. Urethra memanjang
4. Musculus spinctre externus di pertahankan tetap dalam
keadaan kontraksi.

Apabila musculus pubococcygeus mengadakan relaksasi lahi


maka siklus kejadian seperti yang baru saja diberikan di atas akan
mulai lagi secara otomatis.

Fungsi sistem homeostatis urinaria :

 Mengatur volume dan tekanan darah dengan mengatur


banyaknya air yang hilang dalam urine, melepaskan
eritropoietin dan melepaskan renin
 Mengatur konsentrasi plasma dengan mengontrol jumlah
natrium, kalium, klorida, dan ion lain yang hilang dalam urin
dan mengontrol kadar ion kalsium
 Membantu menstabilkan pH darah dengan mengontrol
kehilangan ion hydgrogen dan ion bikarbonat dalam urin.
 Menyimpan nutriat dengan mencegah pengeluaran dalam
urin, mengeluarkan prosuk sampah nitrogen seperti urea dan
asam urat
 Membantu dalam mendeteksi racun-racun
 Mekanisme pembentukan urine
Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit
terbentuk 120-125 ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi)
setiap harinya dapat terbentuk 150-180l filtrat. Namun dari jumlah
inihanya sekitar 1%(1,5L) yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan
sebagaian diserap kembali. Transpor dari ginjal melalui ureter dan
masuk ke dalam kandungan kemih.

 Proses miksi ( rangsangan berkemih)

Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan


merangsang stres resptor yang terdapat pada dinding kandung
kemih dengan jumlah kurang lebih 200cc sudah cukup untuk
merancang berkemih.
Akibatnya akan terjadi replek kontraksi dingding
kandung kemih,dan pada saat yang sama terjadi relaksasi pinter
intenus,di ikuti oleh relaksasi pinter ftmus dan akhirnya terjadi
pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung
kemih dan relaksasi spinter interus di hantarkan melalui serabut
serabut para simpatis.

2.4 Urine (air kemih)

Mikturisi (berkemih) merupakan reflek yang dapat di


kendalikan dan dapat ditahan oleh pusat persarafan yang lebih
dari tinggi dari manusia gerakanya oleh kontraksi otot abdominal
yang menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai organ
yang menekan kandung kemih membantu menggosongkanya.
Rata rata dalam satu hari satu sampai 2liter,tetapi berbeda sesuai
dengan jumlah cairan yang masuk.
Warnanya bening oren,ucap tanpa endapkan,baunya tajam,reaksi
nya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata rata 6 .

1. sifat sifat air kemih

- warna bening muda dan bila di biarkan akan menjadi keruh.


- Warna kuning tergantung dari kepekatan,diet obat obatan dan
sebagai nya.
- Bau khas air kemih bila di biarkan trlalu lama akan berbau
amuniak.
- Baerat jenis 1.015-1.020.
- Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis,tergantung
pada diet
2. Komposisi air kemih

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin terdiri dari air dengan
bahan terlarut berupa sisa metabolisme ( seperti urea), garam
terlarut dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin
berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah
sepanjang proses reabsorbsi ketika molekul yang penting bagi
tubuh.

Komposisi air kemih :

- Air kemih terdiri dari kira-kira 95 % air


- Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea,
amoniak, dan kreatinin
- Elektrolit, Natrioum, Kalsium, NH3, Bikarbonat, Fosfat dan
Sulfat
- Pigmen ( Bilirubin, Urobilin)
- Toksin
- Hormon

3. Mekanisme Pembentukan Urine

Dari sekitar 1200 ml darah yang melalui glomerolus


setiap menit terbentuk 120-125 ml filtrat (cairan yang telah
melewati celah filtrasi) setiap harinya dapat terbentuk 150-180L
filtrat namun dari jumlah ini hanya sekitar 15(1,5 L) yang
akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.

4. Mikturisi

Peristiwa penggabungan urine yang mengalir melalui ureter ke


dalam kandung kemih, keinginan untuk buang air kecil disebabkan
penambahan tekanan di dalam kandung kemih dimana sebelumnya
telah ada 170-23 ml urine
Miktruisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan
dapat ditahan oleh pusat-pusat persyarafan yang lebih tinggi dari
manusia,gerakanya oleh kontraksi obat abdominal yang menekan
kandungan kemih membantu mengosongkannya.

5. Ciri-ciri Urine Normal

Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai


dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya oranye pucat tanpa
endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus
dengan pH rata-rata 6.

6. Volume urin

Banyak sekali faktor yangmempengaruhi volume seperti umur,


berat badan, jenis kelamin,maknan dan minuman,suhu badan,iklim
dan aktivitas orang yang bersangkutan.Rata-rata didaerah tropik
volume urin dalam 24 jam antara 800-1300 ml untuk orang dewasa.
Bila didapatkan volume urin selama 24 jam lebih dari 2000 ml maka
keadaan itu disebut poliuri. Poliuli ini mungkin terjadi pada keadaan
fisiologik seperti pemasukan cairan yang berlebihan,
nervositis,minuman yang mempunyai efek diuretika. Selain itu poliuri
dapat pula disebabkan oleh perubahan patologik seperti diabetes
mellitus,diabetes insipidus,hipertensi,pengeluaran cairan dan
edema.Bila volume urin selama 24 jam 300-750 ml maka keadaan ini
dikatakan oliguri.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya


proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin ( air kemih).

Anatomi sistem perkemihan

 Ginjal
 Ureter
 Vesika urinaria
 Uletra

Fisiologi sistem perkemihan pada saat vesika urinaria tidak dapat


lagi menampung urine tanpa meningkatkan tekannya ( biasanya pada
saat volume urine kira-kira 300 ml) makam reseptor pada dinding
vesika urinaria akan memulai kontraksi musculus detrussor. Pada
bayi, berkemih terjadi secara involunter dan dengan segera tahap
tahap pembentukan urine.

a. Proses filtrasi
b. Proses reabsopsi.
c. Agugmentasi ( pengumpulan).

3.2 SARAN

Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran


yang bersifat membangun tentang Anatomi Fisiologi dan konteks
pelayanan kebidanan khususnya konsep Anatomi Fisiologi Sistem
Perkemihan.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ump.ac.id/1445/2/TIFANA % 20 YUSUF%20 BAB%20I.pdf. (n.d.).

https://id.scribd.com/doc/834307337/kelompok-3-sistem-perkemihan. (n.d.).

https://id.scribd.com/doc/83430737/kelompok-3-sistem-perkemihan. (n.d.).

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&
as/sdt=0%2C5&q=sistem+perkemihan&oq=sis#d=gs/qabs&t=1664953759186&u=
%23p%3DHxKY1qf1bXwJ. (n.d.).

https://www.academia.edu/22793928/
MAKALAH_KELOMPOK_ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_PERKEMIHAN. (n.d.).

Zuliani,Zuliani,et al.Gannguan pada sistem perkemihan.Yayasan kita menulis. (n.d.). 2021.

Anda mungkin juga menyukai