Anda di halaman 1dari 10

SPESIALIT DAN TERMINOLOGI

OBAT SALURAN KEMIH

Oleh:

SYARIFAH AULYA AUFA ALKADRI


NIM:199507

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK


2021
KATA PENGANTAR

Assalamualikum. Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “OBAT SALURAN KEMIH”

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu

selaku dosen pengampu mata kuliah spesiallit dan terminologi yang telah memberi

arahan dalam penulisan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB 1........................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3. Tujuan..............................................................................................................4
BAB 2 .......................................................................................................................5
PEMBAHASAN .......................................................................................................5
2.1. Sistem Urinaria................................................................................................5
BAB 3 .....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sistem saluran kemih adalah suatu sistern dimana terjadinya proses filtrasi darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-
zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (Mader, 2004). Sistem saluran kemih terdiri
dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Saluran kenih terdiri dari ginjal yang terus menerus menghasilkan urin,dan
berbagai
saluran reservoir yang dibutuhkan untuk membawa urin keluar tubuh. Ginjal merupakan
organ berbentuk seperti kacang yang terlietuk di kedunsisi columna verebralis (Price dan
Wilsom 2006).
Ginjal adalah suatu organ yang secara struktural kompleks dan telah berkembang
untuk melaksanukan sajumlah fungsi penting ekskresi produk sisa metabolisme,
pengendalian air dan garam, pemeliharaan keseimbangan asam yang sesuai dan sekresi
berbagai hormon autokoid (Robbins dan Kummar,2004).
Kandung kemih adalah kantong yang terbentuk dari otot, dan merupakan tempat
urin mengalir dari ureter. Ketika kandung kemish kosong atau terisi setengahnya kandung
kemih tersebut terletak di dalan pelvis, ketika kandung kemih terisi lebih dari
setengahnya maka kandung kemih tersebut menekan dan timbul ke arih abdomen di atas
pubis, peregangan inilah yang merangsang refleks miksi. Adapun dinding kandung kemih
terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis, tunika sabmukosa, dan
Iapisan mukosa (Gray, 2008).
Penyakit yang berhubungin dengan ginjal dan saluran kemih adalah batu ginjal
saluran kemih dan ginjal, kista ginjal, gagal ginjal, dan infeksi saluran kemih. Batu ginjal
didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk
disepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri dan bisa menyebabkan nyeri,
pendarahan, penyumbatan aliran pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu ini dapat terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih
(batu kandung kemih). Proses pembentuk kandung kemih (batu kandung kemih ini
disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis). Jenis batu ginjal adalah batu kalsium,
batu oksalat, dan batu asam urat.
Gagal ginjal adalah Penyakit di mana fungsi oran pginjal mengalami penurunan
hingga akhinnya tidak mampu lagi bekerja dalam hal penyaringan dan pembuangan
elektrolit tubuh. Faktor yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal adalah hipertensi,
kelainan ginjal, adanya kerusakan sel penyaring pada ginjal, adanya sumbatan pada
saluran kemih, dan kelainan pada antoimun.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan tumbuh dan berkembangbiaknya
kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di
kandung kemih dengan jumlah bacteriuria yang bermakna. Dari sudut pandang
mikrobiologi, ISK terjadi bila mikroorganisme pathogen dideteksi di urin, uretra, vesika
urinaria, atau ginjal.
Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga
disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak
berkemih.
Inkontinensia adalah ketidakmampuan menahan air kencing, kejadian ini
disebabkan karena ada kegagalan system kandung kemih dan uretra pada saat masuknya
urin secara berangsur-angsur dari ureter. Obat yang digunakan adalah golongan
antimuskarinik.
1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu obat saluran kemih ?


2. Bagaimana sifat dari obat saluran kemih ?
1.3. TUJUAN

1. untuk mengetahui obat saluran kemih

2. untuk mengetahui sifat dari obat susunan saraf pusat


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sistem Urinaria


Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem urinaria dalam
tubuh terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra (Syaifuddin, 2006).
2.1.1. Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum
abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebrata lumbalis III, melekat
langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya
ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada
umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita. Setiap ginjal terbungkus
oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna
ungu (Syaifuddin, 2006).
a. Fungsi ginjal antara lain:
1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.
2. Memperthankan suasana keseimbangan cairan.
3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
4. Mempertahanan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir protein ureum, kreatinin, dan
amoniak (Syaifuddun, 2006).
b. Struktur ginjal terdiri dari:
1. Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks.
2. Bagian lebih dalam lagi disebut medulla.
3. Bagian lebih dalam lagi disebut pelvis.
4. Pada bagian medulla ginjal dapat dilihat adanya piramida yang merupakan
bukaan saluran pengumpul.
5. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula
(Luklukaningsih, 2014)
Unit fungsional dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu
juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator
air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah,
kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan
sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan
mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian
diekskresikan disebut urin (Luklukaningsih, 2014).
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula
(atau badan malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-sluran (tubulus). Setiap
korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada
dalam kapsula bowma (Luklukaningsih, 2014).
2.1.2. Ureter
Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal
yang merentang sampai kandung kemih.
a. Panjang ureter 2-30 cm/10-12 inchi dan diameter 4-6 mm.
b. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan:
1) Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa.
2) Lapisan tengah adalah muskularis longitudinal kearah dalam dan otot
polos sikular ke arah luar.
3) Lapisan terdalam adalah epithelium mukosa.
c. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik intrinsik (Luklukaningsih, 2014).
Ureter memiliki fungsi sebagai jalur sekresi dari ginjal menuju kandung kemih,
ureter juga memiliki gerak peristaltik meski tidak sebesar gerak peristaltik pada
kerongkongan (Long, 2016). Pada ureterovesical junction merupakan bagian tersempit
dari ureter. Batu ginjal yang turun ke dalam ureter sering tersangkut pada bagian ini
(Wibowo, 2009).
2.1.3. Kandung Kemih
Kandung kemih adalah satu kantong berotot yang dapat mengempis, terletak di
belakang simfisis pubis. Kandung kemih memiliki 3 muara yaitu 2 muara ureter dan 1
muara uretra. Sedangkan besar kandung kemih tersusun dari otot.
Dua fungsi kandung kemih adalah:
a. Tempat penyimpanan urin sementara sebelum meninggalkan tubuh.
b. Mendorong urin keluar tubuh dengan dibantu uretra (Luklukaningsih, 2014).
Kandung kemih merupakan organ berongga yang terdiri dari tiga lapis otot
detrusor yang saling beranyaman (Purnowo, 2011). Lapisan paling dalam disebut
Mukosa, lapisan tengah terdiri dari otot polos, dan lapisan paling luar adalah jaringan
fibrosa (Syaifuddin, 2010).
Letak posisi kandung kemih berada pada anterior abdomen. Ukuran urine yang
sanggup ditampung oleh kandung kemih adalah sekitar 500 ml, tetapi saat sudah terisi
250 ml maka akan dikeluarkan oleh tubuh (Long, 2016). Bentuk, ukuran, dan posisi
kandung kemih (Vesica Urinaria) tiap orang berbeda-beda. Bentuk tersebut dipengaruhi
umur dan urine di dalam vesica urinaria tersebut.
Pada orang dewasa kandung kemih (vesica urinaria) saat kosong berbentuk agak
bundar dan keseluruhannya terletak dalam rongga pelvis. Bila terisi penuh posisi kandung
kemih dapat setinggi umbilicus (Wibowo, 2009).
2.1.4. Uretra
Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih
sampai keluar tubuh. Panjang pada wanita 1,5 inchi dan laki-laki 8 inchi. Muara uretra
keluar tubuh di sebut meatus urinarius (Luklukaningsih, 2014).
a. Uretra pada laki-laki terdiri dari:
1. Uretra prostatia.
2. Uretra membranosa.
3. Uretra kavernosa (Syaifuddin, 2006).
b. Uretra pada wanita terdiri dari 3 lapisan:
1. Tunina muskularis (lapisan sebelah luar).
2. Lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena.
3. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam) (Syaifuddin, 2006)
Uretra merupakan sebuah saluran yang berfungsi sebagai saluran keluaran urine
yang tertampung dari vesika urinaria. Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua bagian,
yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria, saluran ini berfungsi juga dalam
menyalurkan air mani. Uretra dilengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada
perbatasan vesika urinaria dan uretra, serta terdapat sfingter uretra eksterna yang terletak
pada perbatasan uretra posterior dan anterior. Sfingter uretra interna tersusun atas otot
polos yang dipersyarafi oleh sistem simpatik sehingga saat vesika urinaria penuh, sfingter
ini akan membuka. Sfingter eksterna tersusun atas otot bergaris yang dipersyarafi oleh
sistem syaraf somatik. Aktifitas sfingter eksterna ini dapat dikontrol sesuai kemauan
orang. Pada saat ingin kencing maka sfingter ini terbuka dan akan tetap menutup saat
menahan kencing. (Purnomo, 2011).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan lampiran diatas, dapat disimpulkan bahwa , Obat yang

berhubungan dengan dan saluran kemih yaitu :

1. antiseptic saluran urin : asam nalidiksat, asam pipemidat, flavoksat, solefinasi


suksinat, metebamin.
2. parasimpatomimetik : fenazopiridin, alfuzosin
3. antimuskarinik : tolterodin, propiverin, plavoksat, solifenasi
4. penyakit batu ginjal : kalkurenal, obat tradisional yang mengandung herbal,
heksamin
5. antibiotika untuk ISK : nitrofurantoin, trimetropim-sulfametoksazol,
metenamin.
DAFTAR PUSTAKA

2014. ISO INDONESIA Informasi Spesialite Obat. Jakarta: PT ISFI Penerbitan.

2000. Information Obat Nasional Indonesia (IONI). Ditjen Pengawasan Obat dan

Makanan. Jakarta: Depkes RI. MIMS

Anda mungkin juga menyukai