SISTEM URINARIA
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Struktur Heawan)
Dosen Pengampu:
Mahmud Rudini S.pd, M.si
Disusun Oleh:
Fajar Kurniawan (2211060176)
Riza Aulia Nurazizah (2211060207)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginds tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya.
Baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Sistem Urinaria”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis membutuhkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis
bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kimia dari aliran darah. Aspek penting lain dari sistem urin adalah kemampuannya
untuk membedakan antara senyawa dalam darah yang bermanfaat untuk tubuh dan
harus dijaga, seperti gula, dan senyawa dalam darah yang beracun dan harus
dihilangkan.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan sistem urinaria vertebrata
2. Menjelaskan bagian-bagian sistem urinaria
3. Membedakan sistem urinaria pada vertebrata
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Urinaria
Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem
urogenitalia terdiri dari organ urinaria yang terdiri atas ginjal beserta salurannya, ureter,
buli-buli dan uretra. Ginjal adalah alat ekskresi yang penting. Jumlah ginjal sepasang dan
terletak di dekat tulang-tulang pinggang. Dari masing-masing ginjal, urine dialirkan oleh
pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urania) dan melalui uretra dikeluarkan dari
tubuh.1
Secara umum sistem urinaria berfungsi untuk membuang berbagai zat-zat sisa
metabolisme seperti sisa metabolisme protein, residu obat, sisa hormon dan berbagai zat
toksik. Sistem urinaria bisa disebut sistem ekskresi. Fungsinya untuk membuang bahan-
bahan yang tidak diperlukan dan membahayakan bagi kesehatan, dikeluarkan dari tubuh
sebagai larutan dalam air dengan perantara ginjal dan salurannya (Wahuni, 2021).2
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria
renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris
kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang
menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi oleh
alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya terjadi pertemuan pertama dengan
kapiler darah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke
vena kava inferior.3
1
Singgih Mitro. 2015. Paket Keahlian: Kesehatan Hewan Anatomi Hewan. Hlm. 75
2
A zani Wahyuni dkk. 2017. Gambaran Histologis sistem Urinaria Ikan Gabus (Channa Striata). JIMVET,
Vol. 01, No. 4. Hlm. 709
3
Meldawati. 2021. Penuntun Praktikum Fisiologi Pemeriksaan Sistem Urinaria. Hlm.4
3
Gambar 1.1 Sistem Urinaria Pada Manusia
B. Bagian-Bagian Urinaria
Sistem urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang zat-zat yang masih dan menyerap tubuh
dipergunakan tidak oleh dipergunakan oleh tubuh (Hewan, 2021). Adapun bagian-bagian
pada urinaria hewan yaitu:
1. Ginjal
1. Ginjal
4
Struktur histologis pada berbagai jenis hewan tidak sama, sehingga bentuk
ginjal dibedakan menjadi Unilober atau unipiramidal yaitu pada kelinci dan
kucing mempunyai struktur histologi sama, yakni tidak dijumpai adanya
percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam pelvis renalis, dan
duktus papilaris bermuara pada kalik. Pada kuda, domba, kambing, dan anjing
terjadi peleburan dari beberapa lobus, sehingga terbentuk papila renalis tunggal
yang tersusun longitudinal dan Multilober atau multipiramidal: bentuk ini
dijumpai pada babi, sapi, dan kerbau. Lobus (piramid) dan papila renalis lebih
Lapisan ginjal Setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa
jaringan fibrus berwarna ungu tua lapisan ginjal terbagi atas :
1. Lapisan luar (yaitu lapisan korteks / substantia kortekalis)
2. Lapisan dalam (yaitu medulla (substantia medullaris)
5
Gambar 1.3 Permukaan anterior struktur ginjal
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu
juta buah dalam satu ginjal normal. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut
(terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi
cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan
dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran
lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau
badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula
mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula
Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari
glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui
dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya
tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke
dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri
eferen.
6
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan
filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian
selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Sel yang
melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan
memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino,
dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus
konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
7
makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang
kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter. Nefron membersihkan zat
dengan cara :
1. Seperlima plasma disaring melalui membrane glemerulus dan cairan yang
terbentuk masuk ke tubulus ginjal.
2. Dalam tubulus, zat yang masih bermanfaat akan diabsorbsi kembali seperti air
dan elektrolit, dan zat yang tidak diperlukan tidak direabsorbsi dan dikeluarkan
bersama urine (reabsorbsi)
3. Mekanisme lain melalui proses sekresi yaitu zat yang berasal dari plasma
disekresikan melalui epitel tubulus kedalam lumen tubulus (sekresi) (Meldawati,
2021)4.
2. Ureter
Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine
dari ginjal ke kandung kemih (Hewan, 2021). Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing –
masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria). Ureter sebagian
terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Lapisan dinding
ureter terdiri dari :
4
Meldawati. (2021). Pemeriksaan sistem urinaria. Hlm 5-9
8
pelvis renalis, pembuluh darah, syaraf dan pembuluh sekitarnya mempunyai syaraf
sensorik. Dinding ureter berlapis-lapis :
1. Tunica mucosa: lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut: epithelium transitional
: pada calix 2 – 4 lapis, pada ureter 4-5 lapis, pada vesika urinaria 6-8 lapis.
2. Tunica submucosa tidak jelas.
3. Tunica adventitia , jaringan ikat longgar.
4. Lamina propria berlembar.5
5
Ibid. Hlm 93-95
9
Kandung kemih adalah satu kantong berotot yang dapat mengempis, urin, yang
mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan
disimpan di dalam kandung kemih kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat
berkemih. Kandung kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan
serosa/adventisia. Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan
ureter (terdiri di atas 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina
propria di bawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang
tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Kandung
kemih memiliki 3 muara yaitu 2 muara ureter dan 1 muara uretra. Sedangkan besar
kandung kemih tersusun dari otot. Fungsi kandung kemih adalah tempat penyimpanan urin
sementara sebelum meninggalkan tubuh, dan mendorong urin keluar tubuh dengan dibantu
uretra (Luklukaningsih, 2014).
Saluran kemih penting karena menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah
dan mengeluarkannya dari tubuh. Ginjal yang berfungsi normal, yaitu:
6
Nugrahaeni. A. (2020). Pengantar Anatomo Fisiologi Manusia. Hlm 336-337.
10
Gambar 1. 6 Vesika Urinaria
5. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Uretra adalah saluran kecil yang dapat
mengembang, berjalan dari kandung kemih sampai keluar tubuh. Epitelnya bervarias dari
transisional di dekat muara kandung kemih, lalu lapisan silindris atau berlapis hingga
lapisan gepeng di bagian ujungnya. Muskularisnya terdiri atas 2 lapisan otot polos yang
tersusun serupa dengan ureter. Muara uretra keluar tubuh di sebut meatus urinarius. Pada
kelamin laki-laki uretra bewrjalan berkelok kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian -
menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya 20 cm.
Uretra pada laki-laki terdiri dari Uretra Prostatica, Uretra membranosa dan Uretra
kavernosa. Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan
lapisan submukosa
11
Uretra pada kelamin wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya 3-4 cm Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis
(sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena - vena, dan lapisan mukosa
(lapisan sebelah dalam). Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara
klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
7
Nian A Nuari & Dhina W. (2017). Gangguan Pada Sistem Perkemihan & Penatalaksanaan Keperawatan.
Hlm 11-12
12
D. Perbedaan Sistem Urinaria Vertebrata
Hewan vertebrata adalah hewan yang bertulang belakang atau punggung. Vertebrata
membahas tentang pemahaman sistematika berdasarkan analisis struktur (anatomi dan
fisiologi) vertebrata, yang meliputi : otot dan rangka, sistem peradaran darah dan
pernapasan, sistem pencernaan makanan, sistem reproduksi, sistem ekskresi, sistem syaraf
dan indera, serta sistem endokrin yang meliputi phylum chordata terdiri atas 2 superclassis
yaitu Piscess dan Tetrapoda (amfibi, reptil, aves, dan mamalia). Memiliki struktur tubuh
yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata (Mahfudh, 2022)8.
Adapun bentuk dan ukuran dari golongan Vertebrata sangat bervariasi, yaitu dari
ukuran kecil, sedang, sampai yang memiliki ukuran tubuh besar sekali, seperti paus
(mamalia akuatik), gajah, dan sebagainya.9
8
Mahfudh dkk. 2022. Aplikasi Media Pembelajaran Klasifikasi Hewan Vetebrata Menggunakan
Augmented Reality dengan Marker Base. Hlm. 97-98
9
Drs. Priyo Susatyo. Ciri-Ciri Dan Pola Perkembangan Tubuh Hewan Vertebrata. Hlm. 1.2
13
yang merupakan persatuan antara bagian posterior duktus mesonefros kiri dan kanan,
terletak disebelah anterior sinus urogenitalia.
14
Gambar 1.9 Sistem Urinaria amphibi
3. Sistem Urinaria Pada Reptil
Ginjal reptilia berjumlah sepasang, berukuran kecil, sepanjang setengah rongga perut,
permukaan berlobus, terletak retroperitoneal di daerah pelvis. Dari sisi ventral masing-
masing ginjal keluar ureter. Pada hewan jantan sebelum bermuara ke kloaka, ureter bersatu
dulu dengan duktus deferens, sedangkan pada betina bermuara langsung ke dalam kloaka.
Ginjal tidak berhubungan dengan gonad.
Golongan ular dan buaya tidak mempunyai kantung urin. Golongan kadal dan kura-kura
mempunyai sebuah kantung urin yang berkembang dengan baik. Kantung ini merupakan
suatu kantung tipis, tonjolan dari dinding ventral kloaka.
15
Gambar 1.10 Sistem Uriaria Reptil
16
Gambar 1.11 Sistem Urinaria Aves
10
Arasy Dewi. Sistem Urinaria. Hlm. 7
17
Gambar 1.12 Sistem Urinaria Mamalia
BAB III
18
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pemaparan materi sistem urinaria sebagai berikut :
1. Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh.
2. Bagian-bagian yang terdapat pada urinaria yaitu ginjal, ureter, vesika urinari
(kandung kemih), uretra
3. Hewan vertebrata adalah hewan yang bertulang belakang atau punggung.
Vertebrata membahas tentang pemahaman sistematika berdasarkan analisis
struktur (anatomi dan fisiologi) vertebrata, yang meliputi : otot dan rangka,
sistem peradaran darah dan pernapasan, sistem pencernaan makanan, sistem
reproduksi, sistem ekskresi, sistem syaraf dan indera, serta sistem endokrin yang
meliputi phylum chordata terdiri atas 2 superclassis yaitu Piscess dan Tetrapoda
(amfibi, reptil, aves, dan mamalia).
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini berasal dari berbagai sumber yang ada, adapun
kesalahan data yang kurang valid kami meminta kritik dan saran dari pembaca, semoga
makalah ini dapat membantu dalam pembelajaran struktur hewan sistem urinaria.
19
DAFTAR PUSTAKA
Nian A Nuari & Dhina W. (2017). Gangguan Pada Sistem Perkemihan & Penatalaksanaan
Keperawatan.
Azani Wahyuni dkk. 2017. Gambaran Histologis sistem Urinaria Ikan Gabus (Channa
Striata). JIMVET, Vol. 01, No. 4
Singgih Mitro. 2015. Paket Keahlian: Kesehatan Hewan Anatomi Hewan. Penerbit
Diroktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Risa purnamasari & Dwi rukma santi. 2017. Fisiologi Hewan. Penerbit Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel, Surabaya.
Mahfudh Arwani Adhal, Nur’aini dkk. 2022. Aplikasi Media Pembelajaran Klasifikasi
Hewan Vetebrata Menggunakan Augmented Reality dengan Marker Based.
Walisongo Journal of Information Technology (WJIT), Vol. 4, No. 2
Drs. Priyo Susatyo & Drs. Sugiharto. Ciri-Ciri Dan Pola Perkembangan Tubuh Hewan
Vertebrata.
20
21