Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik membangun, sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas serupa di waktu
berikutnya. Semoga tugas ini juga dapat memberi manfaat bagi pihak yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………….2
BAB I
Latar Belakang…………………………………………………………4
Rumusan Masalah……………………………………………………...4
Tujuan………………………………………………………………….4
BAB II
BAB III
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………17
3.2. Saran………………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan sistem pengeluaran zat-zat metabolisme tubuh yang tidak
berguna lagi bagi tubuh yang harus dikeluarkan (dieliminasi) dari dalam tubuh karena dapat
menjadi racun. proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi eliminasi unrine (buang air kecil)
dan eliminasi alvi (buang air besar).
Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra.Ginjal, Uretra,
kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih.Fungsi utama dari saluran
ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin.
Proses ini berlangsung terus.
Hanya pada kasus luka, infeksi atau penyakit pada organ dari saluran kemih, fungsinya
menjadi terganggu dan karenanya menganggu biokimia dari aliran bawah. Ginjal adalah
organ vital penyangga kehidupan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui system perkemihan.
Untuk mengetahui fungsi system perkemihan.
Untuk mengetahui organ – organ system perkemihan dan fungsinya.
Untuk mengetahui bagaimana proses perkemihan.
Untuk mengetahui proses pembentukan urine.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih). Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil
penyaringan ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica
urinaria. Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu
untuk setiap ginjal. Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli,
merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter,
untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui
mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor),
bersamasama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus,
serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf. Uretra merupakan saluran yang
membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar. Terdapat
beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki panjang
sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar
prostat), sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria
memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari
m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars
membranosa, bersifat volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter
externa (distal inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
b. Ureter / Ureters
Secara histologik ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan
adventisia. Lapisan mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina
propria. Epitel transisional ini terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi
dalam hal bentuk mulai dari kuboid (bila kandung kemih kosong atau tidak teregang)
sampai gepeng (bila kandung kemih dalam keadaan penuh/teregang). Sel-sel
permukaan ini mempunyai batas konveks (cekung) pada lumen dan dapat berinti dua.
Sel-sel permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan
fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat elastin. Lumen pada potongan
melintang tampak berbentuk bintang yang disebabkan adanya lipatan mukosa yang
memanjang. Lipatan ini terjadi akibat longgarnya lapis luar lamina propria, adanya
jaringan elastin dan muskularis. Lipatan ini akan menghilang bila ureter diregangkan.
Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos longitudinal disebelah
dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di saluran
cerna). Lapisan adventisia atau serosa terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin.
Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung
kemih. Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang
reseptor saraf sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan
menyebabkan penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal
sebagai kolik ureter.
c. Kandung kemih
Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia.
Mukosanya dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter
(terdiri atas 6-8 lapis sel) dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina
propria dibawahnya. Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos
yang tersusun berlapis-lapis yang arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di
antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat longgar. Tunika adventisianya terdiri
atas jaringan fibroelastik.
Fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan
kedunia luar melalui uretra.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Organ-organ sistem
perkemihan yaitu ginjal, ureter, dan kandung kemih. Tahapan pembentukan urine yaitu
filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
penulis menyarankan kepada pembaca agar mencari reverensi lain selain makalah ini,
dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pedoman dalam
membuat makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA