KELOMPOK II
PRODI : DIII KEBIDANAN
DISUSUN OLEH:
1. Indah Damayanti
2. Jihan Alifah
3. Luthfia Azharo
4. Tiara Pentin
5. Sopia
6. Nafsia Oktaviana
7. Nini
8. Novani Elkhapi
9. Reffy Agustine
10. Rayhannisa Fahira
11. Reza Meilinda
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kelompok kami dengan baik.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi
Fisiologi dengan bahan kajian Sistem Perkemihan dan Perubahannya Pada
Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
pembuatan makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………… 2
Daftar Isi………………………...……………………………….. 3
BAB I
A. Latar Belakang…………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah………………………………………... 4
C. Tujuan………………………………………….………… 4
D. Manfaat………………………………………………..…. 5
BAB II
I. Pengertian Sistem Perkemihan…………….……………… 6
II. Susunan Sistem Perkemihan ……………………………... 7
III. Sistem Perkemihan dan Perubahannya Pada Kehamilan,
Persalinan dan Nifas …………………………………….. 13
BAB III
Kesimpulan………………………………………………..……… 15
Saran………………………………………………..…………….. 16
Daftar Pustaka ….………………………………………………… 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk
mempertahankan homeostasis, yang berarti keseimbangan. Otak dan organ
tubuh lainnya bekerjasama untuk mengatur suhu tubuh, keasaman darah,
ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Ginjal berperan penting
mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak
konstituen plasma, terutama elektrolit dan air dengan mengeliminasi semua
zat sisa metabolisme.
Sistem perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan fisiologi tubuh
manusia, yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia.
Sistem perkemihan berfungsi untuk mengolah zat-zat yang tidak diperlukan
dalam tubuh dan memiliki beberapa proses. Sehingga dengan keluarnya zat
yang tidak baik bagi tubuh maka tubuh akan terhindar dari beberapa
penyakit yang menyangkut sistem perkemihan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem perkemihan ?
b. Apa sajakah susunan sistem perkemihan ?
c. Bagaimana proses sistem perkemihan dan perubahan pada kehamilan,
persalinan dan nifas ?
C. Tujuan
a. Untuk memahami pengertian dari Sistem Perkemihan
b. Untuk mengetahui susunan sistem perkemihan
c. Untuk memahami proses sistem perkemihan dan perubahan pada
kehamilan, persalinan dan nifas
D. Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah
pengetahuan tentang Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan pada manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
dan amoniak.
b) Struktur ginjal.
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan
medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang
dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut
pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis
renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal.
Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing
akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit
fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron
terdiri dari :
1. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent
yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat
filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya.
2. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan
cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
3. Tubulus
Filtrasi glomerulus yang memasuki tubulus nefron mengalir melalui:
Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari
cairan tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
Ansa Henle
Ansa henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars
descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula,
dan pars ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian
bawah dari lengkung henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga
disebut segmen tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen
tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus
dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan
penting dalam mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron
yang berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk
mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal.
c) Persarafan ginjal.
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf
ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal
B. URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke
vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter
sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
Lapisan tengah lapisan otot polos.
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic
yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
PEMBENTUKAN URINE :
Jumlah urine sekitar 900-1500 ml/24 jam, dengan komposisi Air sekitar
96% dan bahan-bahan yang terlarut di dalamnya (Elek trolit terutama
natrium dan sisa metabolisme terutama ureum, asam urat dan creatinin).
Dalam urine sering di dapatkan leucoctyte dan erytrocite 1-2
buah/lapangan (ini normal). Pada penderita icterus adanya bilirubin dan
urobilin yang menyebabkan urine menjadi kuning.
MIKTURASI (Berkemih)
Mikturasi adalah proses pembuangan urine. Timbul reflex rasa ingin
kencing bila tertimbun urine 200-300 ml dalam vesica urinaria.
Penyebab terjadinya mikturasi :
1. BPH, yaitu pembesaran kelenjar prostat (sering terjadi pada pria di atas
50 tahun)
2. Batu urethra
3. Striktura urethra, urethra menyempit penuh jaringan parut bekas infeksi
1) Kehamilan
Peningkatan pada uterus saat hamil dapat berdampak pada penghambatan
pada aliran urin melalui system perkemihan dan penyimpanan urin dalam
jumlah besar di kandung kemih. Akibatnya, wanita hamil akan mengalami
peningkatan frekuensi kencing, diawal kehamilan akibat pembesaran uterus
dalam rongga panggul, dan saat akhir kehamilan akibat uterus memenuhi
rongga abdomen (Baston, 2003).
2) Persalinan
Selama persalinan, kandung kemih sedikit naik di atas simfisis pubis,
seiring dengan masuknya janin ke panggul. Hal ini menyebabkan
restriksi utetra, dan menyebabkan retensi urine. Jika karena retensi urine,
kandung kemih sanagat membesar sehingga hal tersebut dapat
menggangu proses persalinan (Stables, 1999).
3) Masa Nifas
Pengeluaran urin meningkat 7 hari setelah pelahiran, karena jumlah
cairan sirkulasi menurun dan produksi sisa metabolisme terkait involusi
uterus (kembalinya uterus ke ukuran semula) sudah kembali ke keadaan
seperti sebelum hamil (Harrison, 2003).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Anatomi Sistem Perkemihan
Ginjal (Ren)
Ureter
Vesika Urinaria (Kandung Kemih).
Uretra.
Pada setiap kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan anatomi sesuai
tingkat usia kehamilan. Perubahan tersebut dimulai dari awal trimester awal
sampai trimester terakhir.
Pada sistem perkemihan pada awal trimester sudah menunjukkan gejala
sering buang air kecil akibat didesak oleh fetus dan berlangsung sampai
trimester III. Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat uretra
menjadi penampung banyaknya urin.
Ukuran ginjal sedikit bertambah, vaskularisasi meningkat karena
pengaruh progesterone. Laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal
meningkat pada awal kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan.
Glukorasia (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada kehamilan.
SARAN
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun tentang Anatomi Fisiologi dalam konteks pelayanan
kebidanan khususnya konsep Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan .
DAFTAR PUSTAKA