Oleh:
Assalamualikum. Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku
dosen pengampu mata kuliah spesiallit dan terminologi yang telah memberi arahan
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi, dimana seluruh aktivitas
tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang. Otak dilingdungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus
oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah,
dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut serebrospinal, selaput meningia dapat
memperkecil benturan dan guncangan. Meningia terdiri ata tiga lapisan, yaitu piamater,
Susunan saraf pusat berkaitan dengan sistem saraf manusia yang merupakan suatu
jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang
lain. Fungsi sistem saraf antara lain : mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol
Stimulan sistem saraf pusat (SSP) adalah obat yang dapat merangsang serebrum
medula dan sumsum tulang belakang. Stimulasi daerah korteks otak-depan oleh se-
dan semangat bertambah. Contoh senyawa stimulan SSP yaitu kafein dan amfetamin.
Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan sistem saraf tepi
(SST). Pada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan suara
mula- mula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang
belakang. Rasa sakit disebabkan oleh perangsangan rasa sakit diotak besar. Sedangkan
analgetik narkotik menekan reaksi emosional yang ditimbulkan rasa sakit tersebut.
Sistem syaraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang tidak
3
spesifik, misalnya sedatif hipnotik.
Obat – obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek
memblokir proses proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan saraf-
sarafnya.
Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang sangat
luas (merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara umum). Kelompok obat
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu obat susunan saraf pusat beserta klasifikasi dan struktur kimianya?
2. Bagaimana pengaruh obat susunan saraf pusat terhadap lingkungan ?
3. Bagaimana sifat dari obat susunan saraf pusat?
4. Bagaimana cara pembuatan obat susunan saraf pusat?
1.3.TUJUAN
1. untuk mengetahui obat susunan saraf pusat beserta klasifikasinya dan struktur
kimianya
2. untuk mengetahui pengaruh obat susunan saraf pusat terhadap lingkungan.
3. untuk mengetahui sifat dari obat susunan saraf pusat
4. untuk mengetahui pembuatan obat susunan saraf pusat
4
BAB II
PEMBAHASAN
Obat Susunan Saraf Pusat (SSP) adalah semua obat yang berpengaruh terhadap
sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat mempengaruhi
pikiran seseorang yaitu perasaan atau tingkah laku. Obat yang dapat merangsang SSP
disebut analeptika.
Obat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam beberapa golongan besar,
yaitu:
lokal.
Umumnya semua obat yang bekerja pada SSP menimbulkan efeknya dengan
transmitter)
2.2.1. Anestetika
A. Pengertian
Obat Anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
5
dalam bermacan-macam tindakan operasi.
Sifat fisika & kimia menguntungkan (stabil, tdk mudah terbakar/ meledak)
C. Penggolongan Obat
impuls syaraf ke SSP (susunan syaraf pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian
Penggunaan
dimana pemakaian anestetik umum tidak dibutuhkan. Anestetik local dibagi menjadi
3 jenis :
1) Anestetik permukaan, digunakan secara local untu melawan rasa nyeri dan gatal,
misalnya larutan atau tablet hisap untuk menghilangkan rasa nyeri di mulut atau
leher, tetes mata untuk mengukur tekana okuler mata atau mengeluarkan benda asing
di mata, salep untuk menghilangkan rasa nyeri akibat luka bakar dan suppositoria
2) Anestetik filtrasi yaitu suntikan yang diberikan ditempat yang dibius ujung-ujung
6
sarafnya, misalnya pada daerah kulit dan gusi
3) Anestetik blok atau penyaluran saraf yaitu dengan penyuntikan disuatu tempat
dimana banyak saraf terkumpul sehingga mencapai daerah anestesi yang luas
Obat – obat anestetik local umumnya yang dipakai adalah garam kloridanya yang
berikut:
e. mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk jangka waktu cukup lama
f. larut dalam air dengan menghasilakan larutan yang stabil dan tahan pemanasan
Efek samping
Eek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat khasiat dari
dermatitis alergi.
Penggolongan
oksibuprokain
7
3) Semua kokain, semua obat tersebut diatas dibuat sintesis.
Lidokain
mengantuk
Lidokain adalah derivat asetanilida yang merupakan obat pilihan utama untuk
anestesi permukaan maupun infiltrasi. Lidokain adalah anestetik lokal kuat yang
digunakan secara luas dengan pemberian topikal dan suntikan. Anestesi terjadi lebih
cepat, lebih kuat, lebih lama, dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh
prokain.
Lidokain ialah obat anestesi lokal yang banyak digunakan dalam bidang
kedokteran oleh karena mempunyai awitan kerja yang lebih cepat dan bekerja lebih
stabil dibandingkan dengan obat – obat anestesi lokal lainnya. Obat ini mempunyai
reversibel, baik serabut saraf sensorik, motorik, maupun otonom.Kerja obat tersebut
dapat dipakai secara klinis untuk menyekat rasa sakit dari – atau impuls
Lidokain mampu melewati sawar darah otak dan diserap secara cepat dari tempat
injeksi. Dalam hepar, lidokain diubah menjadi metabolit yang lebih larut dalam air
dan disekresikan ke dalam urin. Absorbsi dari lidokain dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain tempat injeksi, dosis obat, adanya vasokonstriktor, ikatan obat –
b) Anestetika Umum : Obat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi pada
pusat-pusat syaraf tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan
kesadaran ditiadakan.
8
Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestetik umum :
Efek samping
Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan lagi seperti senyawa klor Merusak
Penggolongan
1) Anestetik injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting ( thiopental dan
heksobarbital )
eter, dll.
2.2.2. HIPNOTIK-SEDATIF
A. Pengertian
9
menidurkan) hingga yang berat (menghilangkan kesadaran, keadaan anestesi, koma
dan mati.
Sedatif adalah zat-zat yang dalam dosis terapi yang rendah dapat menekan
menenangkan.
membran neuron, terutama di kulit otak dan lebih sedikit di otak kecil dan system
limbis. Barbiturat dan benzodiazepine pada dosis terapi terutama bekerja dengan
C. Penggolongan hipnotik
1. GOLONGAN BARBITURAT
Barbiturat telah digunakan sejak lama,tapi pada 1980-an menurun karena ada
KEKURANGAN :
3. Efek paradoksal dapat terjadi dalam dosis rendah pada keadaan nyeri, yakni
10
Contoh sediaan obat:
1. Fenobarbital
tercapai dalam 8 – 12 jam per oral. Fenobarbital berikatan lemah dengan protein
glukoronidasi dan menginduksi isozim – isozim dari sitokrom P450 sistem. Ekskresi
2. Thiopental
thiobarbiturate. Berwarna kuning, berupa serbuk, larut pada air dan alkohol.
sendiri tidak menyebabkan depresi SSP, efek sedatif-hipnotik dan efek lainnya
ditimbulkan bila tidak dilengkapi gugusan alkil atau aril. Cara pemberian thiopental
adalah intra vena dan sering digunakan sebagai terapi insomnia, sedasi preoperatif,
dan status epileptikus. Thiopental merupakan barbiturat dengan onset kerja sangat
cepat (ultra short acting) yang tersedia dalam bentuk asam bebas dan garam natrium.
2. GOLONGAN BENZODIAZEPIN
relaksasi otot.
diberikan dalam dosis tinggi pada malam hari dan memberikan efek menenangkan
11
(sedasi) dan mengurangi kecemasan pada pemberian dalam dosis rendah pada siang
hari.
Keuntungan :
2. Bila digunakan hanya untuk beberapa minggu, merupakan obat tidur yg relatif
1. Diazepam
3. GOLONGAN LAIN
Kloral Hidrat
Zopiclon
Meprobamat
Buspiron
Depresi pernafasan
Hang-over
Sembelit
12
E. Sifat-sifat Umum
1. Barbital mempunyai asam berbasa satu yang sangat lemah, asam barbiturate
dapat dalam bentuk keto dan bentuk enol, bentuk enol ini yang menyebabkan
bereaksi asam dan dapat diionisasi. Oleh karena itu barbital larut dalam alkali. Tetapi
garam-garam Na nya tidak stabil dalam air terutama sekali pada pemanasan, dalam
air akan terhidrolis. Oleh karena mudah terhidrolisa maka garamnya dalam air tidak
2. Asam barbiturate sukar larut dalam air, mudah larut dalam eter, kloroform, dan
etil asetat
4. Barbital mempunyai titik lebur yang tajam, tetapi titik lebur ini sulit digunakan
1. Flurazepam
Flurazepam diindikasikan sebagai obat untuk mengatasi insomnia. Hasil dari uji
bermakna waktu induksi tidur, jumlah dan lama terbangun selama tidur , maupun
lamanya tidur. Mula efek hipnotik rata- rata 17 menit setelah pemberian obat secara
Efek residu sedasi di siang hari terjadi pada sebagian besar penderita,oleh
metabolit aktifnya yang masa kerjanya panjang, karena itu obat Fluarazepam cocok
untuk pengobatan insomia jangka panjang dan insomnia jangka pendek yang disertai
13
2. Midazolam
lainnya Midazolam kadang-kadang digunakan pada pasien di ruang ICU agar pasien
menjadi pingsan. Hal ini dilakukan agar pasien yang stres menjadi kooperatif dan
resep dokter.
3. Nitrazepam
GABA (gamma amino butyric acid). GABA adalah suatu senyawa kimia
kecemasan.
mengurangi fungsi otak pada area tertentu. Dimana menimbulkan rasa kantuk,
waktu terjaga sebelum tidur dan terbangun di malam hari, juga meningkatkan
panjangnnya waktu tidur. Seperti Nitrazepam ada dalam tubuh beberapa jam, rasa
4. Estazolam
Estazolam digunakan jangka pendek untuk membantu agar mudah tidur dan tetap
tidur sepanjang malam. Estazolam tersedia dalam bentuk tablet digunakan secara oral
diminum sebelum atau sesudah makan. Estazolam biasanya digunakan sebelum tidur
14
bila diperlukan. Penggunaannya harus sesuai dengan resep yang dibuat oleh dokter
anda.
Estazolam dapat menyebabkan kecanduan. Jangan minum lebih dari dosis yang
diberikan, lebih sering, atau untuk waktu yang lebih lama daripada petunjuk resep.
konsultasi dengan dokter. Dokter anda akan mengurangi dosis secara bertahap. Anda
akan mengalami sulit tidur satu atau dua hari setelah berhenti menggunakan obat ini.
A. Definisi
kejang atau konvulsan atau Obat yang dapat menghentikan penyakit ayan, yaitu suatu
penyakit gangguan syaraf yang ditimbul secara tiba-tiba dan berkala, adakalanya
mengobati epilepsi. Golongan obat ini lebih tepat dinamakan Anti Epilepsi, sebab
Epilepsi adalah nama umum untuk sekelompok gangguan atau penyakit susunan
saraf pusat yang timbul spontan dengan episode singkat (disebut Bangkitan atau
gangguan sensorik atau psikis dan selalu disertai gambaran letupan EEG obsormal
15
Timbul serangan-serangan yang dimulai dengan kejang-kejang otot hebat dengan
pergerakan kaki tangan tak sadar yang disertai jeritan, mulut berbusa,mata
2. Petit mal
lingkaran.
Hablur kecil atau serbuk hablur putih berkilat tidak berbau,tidak berasa, dapat
terjadi polimorfisma.
Stabil diudara;ph larutan jenuh lbh kurang 5.sngat sukar larut dalm air,larut
Bagian terbesar antiepilepsi yang dikenal termasuk dalam golongan kedua diatas.
Antiepilepsi umunya memiliki lebar terapi yang sempit, seperti Fenitoin, harus
dengan teratur dan kontinu, agar kadar obat dalam darah terpelihara sekonstan
16
mungkin.
secara berangsur sampai efek maksimal tercapai dan kadar plasma menjadi tetap.
Jangka waktu terapi umumnya bertahun-tahun bahkan bisa seumur hidup. Bila dalam
2-3 tahun tidak terjadi serangan maka dosis dapat diturunkan berangsur sehingga
E. Penggolongan Antiepilepsi
dan sedatif (meredakan). Obat-obat ini dapat dibagi dalam beberapa kelompok sbb :
dipercepat, juga penguraian zat-zat lain, antara lain penguraian vitamin D sehingga
Zat hipnotik ini terutama efektif pada grand mal dan serangan psikomotor, tidak
17
untuk serangan-serangan kecil karena dapat memprofokasi serangan.
Efek samping : gangguan saluran cerna, pusing nyeri kepala tremor, insomnia.
2. Penobarbital
Zat hipnotik ini terutama digunakan pada serangan epilepsi Grand mal / besar,
biasanya dalam kombinasi dengan kafein atau efedrin guna melawan efek
hipnotisnya.
3. Karbamazepin
Kontra indikasi : gangguan hati dan ginjal, riwayat depresi sumsum tulang
4. Klobazam
ansietas.
5. Diazepam (valium)
18
antikonvulsi. Maka digunakan sebagai obat status epileptikus dalam bentuk injeksi.
DS : oral 2 – 3 x sehari @ 2 – 5 mg
6. Primidon(Mysolin)
menjado fenobarbital, tetapi kurang sedatif dan sangat efektif terhadap serangan
7. Karbamazepin (Tegretol)
Senyawa trisiklik ini mirip imipramin, Digunakan pada epilepsi grand mal dan
lebih ringan.
2.2.4. Antiparkinson
a) Definisi
Obat anti Parkinson adalah obat-obatan yang dapat mengurangi efek penyakit
tremor, kaku otot atau kekakuan anggota gerak, gangguan gaya berjalan (setapak
demi setapak) bahkan dapat terjadi gangguan persepsi dan daya ingat merupakan
penyakit yang tejadi akibat proses degenerasi yang progresif dari sel-sel otak
19
(substansia nigra) sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi neurotransmiter yaitu
dopamin.
a. Levodopa.
b. Bromokriptin.
c. Carbidopa
berfungsi untuk mencegah Levodopa berubah menjadi Dopamin sehingga tidak bisa
digunakan untuk mengurangi gejala dari Parkinson seperti tremor, kekakuan dan
c) Teknik pengobatan
dan untuk mengurangi efek Levodopa yang tidak diinginkan di luar otak.
Kini ada kombinasi tiga obat selain Levodopa dan Karbidopa juga ditambahkan
Entacapone. Dimana fungsi Entacapone membantu kerja kedua obat tersebut dengan
20
dirubah menjadi Dopamin. Obat ini mengurangi tremor dan kekakuan otot dan
memperbaiki gerakan.
dan penderita yang sebelumnya terbaring di tempat tidur menjadi kembali mandiri.
lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita.
gerakan lidah dan bibir yang tidak dikehendaki, wajah menyeringai, kepala
mengangguk- angguk dan lengan serta tungkai berputar-putar. Beberapa ahli percaya
dikehendaki.
itupun hanya untuk mengurangi gejala yang disebabkan Parkinson. Untuk golongan
digunakan lagi.
latihan secara rutin. Terapi fisik dan pemakaian alat bantu mekanik (misalnya kursi
roda) bisa membantu penderita tetap mandiri. Makanan kaya serat bisa membantu
Makanan tambahan dan pelunak tinja bisa membantu memperlancar buang air besar.
21
kekurangan gizi (malnutrisi). Untuk pemilihan obat anti Parkinson yang tepat ada
2.2.5. Analeptika
a) Definisi
Dosis konvulsifnya berada dekat dengan dosis analeptik dari obat-obat ini. Contoh
dari kelompok ini adalah pikrotoksinin dan pentilenetetrazol. Sebagai obat, keduanya
penelitian yang memrediksi bagaimana suatu obat bekerja. Obat-obat yang lebih
baru, modafinil dan doksapram, bekerja lebih selektif dan digunakan untuk kasus
dari obat, didukung oleh gugus 2-propenil. Pikrotoksinin bekerja denga cara
mengganggu efek inhibisi dari asam γ-aminobutirat (GABA) pada tingkat kanal Cl
reseptor GABAA. Obat ini sudah ditinggalkan pemakaiannya secara medis. Namun,
sisi/bagian pikrotoksinin.
untuk racun ikan. Obat ini terurai menjadi pikrotoksin yang merupakan metabolit
aktif dan pikrotin ( tidak aktif ). Obat ini merupakan perangsang ssp yang kuat, yang
merangsang semua bagian ssp dan dapat menimbulkan kejang. Dahulu digunakan
22
untuk mengembalikan kesadaran dan merangsang pusat pernafasan pada keracunan
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Obat Susunan Saraf Pusat (SSP) adalah semua obat yang berpengaruh terhadap
sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat mempengaruhi pikiran
seseorang yaitu perasaan atau tingkah laku. Obat yang bekerja pada SSP yang
24
DAFTAR PUSTAKA
25
SPESIALIT DAN TERMINOLOGI
Oleh:
Assalamualikum. Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku
dosen pengampu mata kuliah spesiallit dan terminologi yang telah memberi arahan
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi & memperbaiki
system kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak langsung.
Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah
sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik.
Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke
jaringan.
Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus
AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom
melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan
mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler. Sebagai salah satu dari tim medis
perawat seyogyanya telah paham betul akan pemanfaatan obat yang bertujuan memberikan
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang mengganggu sistem jantung (kardio) dan
pembuluh darah (vaskuler). Jenis penyakit yang berhubungan dengan jantung, peredaran darah
dan pembuluh darah yaitu melemahnya kontraksi jantung (gagal jantung), denyut jantung tidak
normal (aritmia), penyempitan pembuluh darah dan penumpukan lemak di pembuluh darah
(arteriosklerosis). Gangguan sirkulasi tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan
angina (nyeri jantung).
2.1. Penyakit Gangguan Jantung
2.1.1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah keadaan di mana terjadi ketidakseimbangan
kebutuhan otot jantung akan oksigen dengan yang tersedia pada pembuluh darah. Kekurangan
oksigen biasanya disebabkan oleh adanya plak pada bagian dalam pembuluh koroner. Tergantung
etiologi penyakit, obat yang biasa diberikan adalah analgetik morfin, antikoagulan, antilipemik,
aspirin, CCB, gemfibrozil, terapi dosis rendah dan golongan nitrat.
2.1.2. Angina
Angina adalah nyeri dada mendadak yang parah, seperti ditekan, yang menyebar ke leher
rahang bawah, bahu, dan lengan kiri. Angina disebabkan Karena ketidakseimbangan antara
aliran darah koroner dengan kebutuhan oksigen miokard yang menyebabkan iskemia. Jenis
penyakit angina yaitu angina klasik (stabil), angina tidak stabil, dan angina varian (sewaktu
istirahat). Obat-obat yang digunakan sebagai antiangina meliputi golongan, kalsium bloker, dan
golongan nitrat.
2.1.3. Aritmia
Aritmia adalah keadaan dimana denyut jantung tidak normal, dapat berupa bradikardi
(lemah/kurang dari 60 kali/menit) atau takhikardi (lebih dari 120 kali/menit). Obat- obat
antiaritmia mempengaruhi signal listrik pada jantung dengan mekanisme yang berbeda beda.
Obat-obat yang digunakan untuk antiaritmia adalah CCB, digoksin dan yang lainnya (disopramid,
lidokain, kuinidin, dan prokainamid).
2.1.4. Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah, dimana tekanan darah sistol lebih dari
140 mmHg dan/atau diastol lebih dari 90 mmHg. Diagnosis ditegakkan bila pengukuran minimal
3 kali pada situasi dan waktu yang berbeda. Berdasarkan etiologinya hipertensi diklasifikasikan
menjadi hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder. Obat-obat yang digunakan sebagai
antihipertensi adalah diuretik, ACE Inhibitor, Ca-bloker, vasodilator, simpatolitik, dan obat yang
bekerja sentral. 4
2.1.5. Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar lemak
(kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah. Penyakit jantung koroner berkorelasi
langsung dengan kadar kolesterol total. Obat-obat yang digunakan dalam penanganan
hiperlipidemia adalah:
1. Golongan asam fibrat: klofibrat, fenofibrat, benzafibrat, gemfibrozil.
2. Golongan resin: kolestiramin, kolestipol, kolesevam.
3. Golongan penghambat enzim HMG CoA reduktase: simvastatin, lovastatin, pravastatin,
fluvastatin, otorvastatin.
4. Golongan lainnya: probukol, ezetimibe.
4. Terapi farmakologi
Adalah cara bertahap (stepped care), ada 4 tahap yaitu :
1. Tahap pertama, dengan satu obat diuretika (tiazida) atau beta bloker dengan dosis
6
kecil kemudian dosis dinaikan.
2. Tahap kedua, dengan dua obat : Diuretik tiazida dan alfa / beta blokers
3. Tahap ketiga, dengan tiga obat : Diuretik tiazid dan beta-blokers dan vasodilator
(biasanya hidralizin) atau penghambat ACE .
B. ANTIHIPERTENSI
N NAMA
NAMAGENERIK PRODUSEN
O DAGANG
1. Kaptopril Capoten Bristol Myers
Captensin Kalbe Farma
2. Klonidin Catapres Boehringer
3. Metildopa Dopamet Actavis
7
4. Labetolol Tradate Glaxo Wellcome
C. VASOLIDATOR
Vasodilator adalah zat zat yang berfungsi melebarkan pembuluh secara langsung.
Arterosklerosis : ganguan arteri yang paling sering terjadi dimana pembuluh arteri
menyempit, dan hilang kelenturanya. Penyempitan ini menimbulkan iskemia, yaitu
keadaan kekurangan darah dalam jaringan. Penggolongan obat vasodilator :
1. α-Blockers : bekerja merintangi reseptor alfa, sehingga memperlemah daya
vasokontriksi noradrenalin terhadap asteriol. Contoh : Prazosin, Buflomedil, Kodergokrin.
2. β- Adrenergika : bekerja menstimulasi reseptor β-adrenergika di arteriol dengan
efek vasodilator di bronkjial dan otot. Contoh : Isoxuprin
3. Antagonis Calsium : bekerja meblokir saluran calsium di sel otot jantung dan otot
polos pembuluh, sehingga menghindarkan kontraksi dengan efek vasodilatasi di arteriol,
contoh : Nifedipine, nimodipine, Bensiklan, Flunarizin, Sinarizin
4. Derivat Nikotinat : bekerja melebarkan pembuluh darah kulit muka, leher, dan otot
lengan sedangkan penyaluran darah kebagian bawah tubuh justru berkurang, sehingga zat
ini kurang berguna pada ganguan sirkulasi di betis atau kaki dan lebih efektif pada kulit.
Contoh : nikotinil alkohol, inositol nikotinat, tokoferil nikotinat.
5. Obat obat lain
contoh : Iloprost, Pentoksifillin, Ekstraks Ginkgo Biloba
8
6. Isoxuprin Duvasillan Kimia Farma
D. ANTIHIPERLIPIDEMIA
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
(kardio) dan pembuluh darah (vaskuler). Jenis penyakit yang berhubungan dengan
jantung, peredaran darah dan pembuluh darah yaitu melemahnya kontraksi jantung
(gagal jantung), denyut jantung tidak normal (aritmia), penyempitan pembuluh darah dan
10
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan.
11
SPESIALIT DAN TERMINOLOGI
Oleh:
Assalamualikum. Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku
dosen pengampu mata kuliah spesiallit dan terminologi yang telah memberi arahan
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Sistem saluran kemih adalah suatu sistern dimana terjadinya proses filtrasi darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-
zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urin (Mader, 2004). Sistem saluran kemih terdiri dari
ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Saluran kenih terdiri dari ginjal yang terus menerus menghasilkan urin,dan berbagai
saluran reservoir yang dibutuhkan untuk membawa urin keluar tubuh. Ginjal merupakan
organ berbentuk seperti kacang yang terlietuk di kedunsisi columna verebralis (Price dan
Wilsom 2006).
Ginjal adalah suatu organ yang secara struktural kompleks dan telah berkembang
untuk melaksanukan sajumlah fungsi penting ekskresi produk sisa metabolisme,
pengendalian air dan garam, pemeliharaan keseimbangan asam yang sesuai dan sekresi
berbagai hormon autokoid (Robbins dan Kummar,2004).
Kandung kemih adalah kantong yang terbentuk dari otot, dan merupakan tempat
urin mengalir dari ureter. Ketika kandung kemish kosong atau terisi setengahnya kandung
kemih tersebut terletak di dalan pelvis, ketika kandung kemih terisi lebih dari setengahnya
maka kandung kemih tersebut menekan dan timbul ke arih abdomen di atas pubis,
peregangan inilah yang merangsang refleks miksi. Adapun dinding kandung kemih terdiri
dari lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis, tunika sabmukosa, dan Iapisan
mukosa (Gray, 2008).
Penyakit yang berhubungin dengan ginjal dan saluran kemih adalah batu ginjal
saluran kemih dan ginjal, kista ginjal, gagal ginjal, dan infeksi saluran kemih. Batu ginjal
didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk
disepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri dan bisa menyebabkan nyeri,
pendarahan, penyumbatan aliran pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu
ini dapat terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
kandung kemih). Proses pembentuk kandung kemih (batu kandung kemih ini disebut
urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis). Jenis batu ginjal adalah batu kalsium, batu oksalat,
dan batu asam urat.
3
Gagal ginjal adalah Penyakit di mana fungsi oran pginjal mengalami penurunan
hingga akhinnya tidak mampu lagi bekerja dalam hal penyaringan dan pembuangan
elektrolit tubuh. Faktor yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal adalah hipertensi,
kelainan ginjal, adanya kerusakan sel penyaring pada ginjal, adanya sumbatan pada saluran
kemih, dan kelainan pada antoimun.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan tumbuh dan berkembangbiaknya
kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung
kemih dengan jumlah bacteriuria yang bermakna. Dari sudut pandang mikrobiologi, ISK
terjadi bila mikroorganisme pathogen dideteksi di urin, uretra, vesika urinaria, atau ginjal.
Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga
disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak
berkemih.
Inkontinensia adalah ketidakmampuan menahan air kencing, kejadian ini
disebabkan karena ada kegagalan system kandung kemih dan uretra pada saat masuknya
urin secara berangsur-angsur dari ureter. Obat yang digunakan adalah golongan
antimuskarinik.
1.2.RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah,
kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan
sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan
mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian
diekskresikan disebut urin (Luklukaningsih, 2014).
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula
(atau badan malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-sluran (tubulus). Setiap korpuskula
mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam
kapsula bowma (Luklukaningsih, 2014).
2.1.2. Ureter
Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal
yang merentang sampai kandung kemih.
a. Panjang ureter 2-30 cm/10-12 inchi dan diameter 4-6 mm.
b. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan:
1) Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa.
2) Lapisan tengah adalah muskularis longitudinal kearah dalam dan otot
polos sikular ke arah luar.
3) Lapisan terdalam adalah epithelium mukosa.
c. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik intrinsik (Luklukaningsih, 2014).
Ureter memiliki fungsi sebagai jalur sekresi dari ginjal menuju kandung kemih,
ureter juga memiliki gerak peristaltik meski tidak sebesar gerak peristaltik pada
kerongkongan (Long, 2016). Pada ureterovesical junction merupakan bagian tersempit
dari ureter. Batu ginjal yang turun ke dalam ureter sering tersangkut pada bagian ini
(Wibowo, 2009).
2.1.3. Kandung Kemih
Kandung kemih adalah satu kantong berotot yang dapat mengempis, terletak di
belakang simfisis pubis. Kandung kemih memiliki 3 muara yaitu 2 muara ureter dan 1
muara uretra. Sedangkan besar kandung kemih tersusun dari otot.
Dua fungsi kandung kemih adalah:
a. Tempat penyimpanan urin sementara sebelum meninggalkan tubuh.
b. Mendorong urin keluar tubuh dengan dibantu uretra (Luklukaningsih, 2014).
Kandung kemih merupakan organ berongga yang terdiri dari tiga lapis otot
detrusor yang saling beranyaman (Purnowo, 2011). Lapisan paling dalam disebut
Mukosa, lapisan tengah terdiri dari otot polos, dan lapisan paling luar adalah jaringan
6
fibrosa (Syaifuddin, 2010).
Letak posisi kandung kemih berada pada anterior abdomen. Ukuran urine yang
sanggup ditampung oleh kandung kemih adalah sekitar 500 ml, tetapi saat sudah terisi
250 ml maka akan dikeluarkan oleh tubuh (Long, 2016). Bentuk, ukuran, dan posisi
kandung kemih (Vesica Urinaria) tiap orang berbeda-beda. Bentuk tersebut dipengaruhi
umur dan urine di dalam vesica urinaria tersebut.
Pada orang dewasa kandung kemih (vesica urinaria) saat kosong berbentuk agak
bundar dan keseluruhannya terletak dalam rongga pelvis. Bila terisi penuh posisi kandung
kemih dapat setinggi umbilicus (Wibowo, 2009).
2.1.4. Uretra
Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih
sampai keluar tubuh. Panjang pada wanita 1,5 inchi dan laki-laki 8 inchi. Muara uretra
keluar tubuh di sebut meatus urinarius (Luklukaningsih, 2014).
a. Uretra pada laki-laki terdiri dari:
1. Uretra prostatia.
2. Uretra membranosa.
3. Uretra kavernosa (Syaifuddin, 2006).
b. Uretra pada wanita terdiri dari 3 lapisan:
1. Tunina muskularis (lapisan sebelah luar).
2. Lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena.
3. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam) (Syaifuddin, 2006)
Uretra merupakan sebuah saluran yang berfungsi sebagai saluran keluaran urine
yang tertampung dari vesika urinaria. Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua bagian,
yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria, saluran ini berfungsi juga dalam
menyalurkan air mani. Uretra dilengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada
perbatasan vesika urinaria dan uretra, serta terdapat sfingter uretra eksterna yang terletak
pada perbatasan uretra posterior dan anterior. Sfingter uretra interna tersusun atas otot
polos yang dipersyarafi oleh sistem simpatik sehingga saat vesika urinaria penuh, sfingter
ini akan membuka. Sfingter eksterna tersusun atas otot bergaris yang dipersyarafi oleh
sistem syaraf somatik. Aktifitas sfingter eksterna ini dapat dikontrol sesuai kemauan
orang. Pada saat ingin kencing maka sfingter ini terbuka dan akan tetap menutup saat
menahan kencing. (Purnomo, 2011).
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
2000. Information Obat Nasional Indonesia (IONI). Ditjen Pengawasan Obat dan