FARMAKOLOGI
OLEH
2021
KATA PENGANTAR
1
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan atas berkah rahmat yang diberikan
allah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa
ada halangan apapaun. Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas akademik
mata kuliah “farmakologi “yang diberikan oleh IBUK Hj. Yessy Aprihatin,
SKM.M.MKes
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
makalah ini di waktu mendatang.
Tak ada gading yang tak reta, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila
didalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekeliruan dan kekhilafan.kebenaran
dan kesempurnaan hanyalah milik allah semata. Semoga allah mengampuni dosa kita
semua.amiin.
PENULIS
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan jiwa mempunyai lingkup yang sangat luas dan kompleks serta
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Apabila individu tidak mampu
mempertahankan keseimbangan atau mempertahankan kondisi mental yang sejahtera,
maka individu tersebut mengalami gangguan, dan apabila gangguan tersebut secara
psikologis maka akan mengakibatkan individu mengalami gangguan jiwa atau lebih
dikenal dengan istilah psiokosis. Gejala yang menyertai gangguan ini antara lain berupa
halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses pikir, kemampuan berpikir, serta tingkah laku
aneh, misalnya agresivitas atau katatonik.
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan
dalam pikiran, prilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan
gejala dan atau perubahan prilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan
dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia (UU No. 18 tahun
2014). Gangguan jiwa dibagi menjadi gangguan jiwa berat dan gangguan mental
emosional. Gangguan jiwa berat ditandai oleh terganggunya kemampuan menilai
realitas atau tilikan (insight) yang buruk.
4
B. Rumusan Masalah
Bagaimana prinsip dan implikasi proses keperawatan sebagai hasil kolaborasi
pada pemberian obat yang bekerja pada sistem persyarafan (kasus gangguan jiwa /
psikologis) ?.
C. Tujuan
Untuk mengetahui prinsip dan implikasi proses keperawatan sebagai hasil
kolaborasi pada pemberian obat yang bekerja pada sistem syaraf (kasus gangguan jiwa /
psikologis) .
BAB II
5
PEMBAHASAN
A. Prinsip dan Pertimbangan dalam Pemberian Obat Yang Bekerja pada Susunan
Saraf Pusat pada Pasien Dengan Kasus Gangguan Psikologis
a. Anestetik Lokal :
Obat yang merintangi secara reversible penerusan impuls-impulssyaraf ke SSP
(susunan syaraf pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat menghilangkan rasa
nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin. Anestetik lokal umumnya digunakan secara
parenteral misalnya pembedahan kecil dimana pemakaian anestetik umum tidak
dibutuhkan. Efek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat khasiat dari
6
kardio depresifnya ( menekan fungsi jantung ), mengakibatkan hipersensitasi berupa
dermatitis alergi.
3. Obat Psikofarmaka
Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf
pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan
digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik.Psikofarmaka dibagi dalam 3 kelompok :
7
Terdapat beberapa kemungkinan pengaruh obat pada transmisi system kolinergik
dan adrenergic, yaitu:
8
Pernapasan lambat; Kantuk; Perubahan denyut jantung; Merasa letih dan lemah; Pusing
saat berdiri; Kebingungan; Mudah gugup; Disfungsi ereksi.
2. Chlorpromazine
3. Haloperidol
Beberapa efek samping yang biasanya terjadi pada penggunaan Haloperidol yaitu:
9
4. Barbiturat
Barbiturat adalah obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat, dan
menghasilkan efek yang luas, dari sedasi ringan sampai anestesi total.Barbiturat juga
efektif sebagai anxiolitik, hipnotik, dan antikolvusan.Barbiturat memiliki potensi
kecanduan, baik secara fisik dan psikologis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip dan Pertimbangan dalam Pemberian Obat Yang Bekerja pada Susunan
Saraf Pusat pada Pasien Dengan Kasus Gangguan Psikologis teridiri atas Obat Yang
Bekerja Pada Sistem Persyaratan, Obat Perangsang Sistem Pusat, Obat-Obat Penekan
Sistem Saraf Pusat, dan obat syaraf otonom.
10
Morfin adalah alkaloid yang ada dalam opium. Morfin merupakan zat analgesik
dan narkotik, digunakan dalam pengobatan untuk mengatasi nyeri yang berat dan
penentram, dipakai sebagai obat bius.
Chlorpromazine adalah obat untuk menangani gejala psikosis pada skizofrenia.
Selain untuk mengatasi gejala psikosis, chlorpromazine juga digunakan untuk
menangani mual, muntah, dan cegukan yang tidak kunjung berhenti.
Haloperidol adalah obat dengan fungsi untuk mengobati gangguan mental/mood
(misalnya skizofrenia, gangguan skizoafektif).Obat ini membantu Anda berpikir lebih
jernih, lebih tidak gugup, dan berpartisipasi setiap hari dalam hidup.
Barbiturat adalah obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat, dan
menghasilkan efek yang luas, dari sedasi ringan sampai anestesi total
DAFTAR PUSTAKA
11
12