Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI DAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU : Rizki Syafril SHI, M.Si

OLEH

Kelompok 12

1. AMRINA ROSHADA (20334010)


2. APREZA PUTRI
3. ALFITRI
4. ANISA PUTRI SARI
5. ANISA RAHMAYONI
6. APRILIAN ZULFA BADRIAH
7. ANDINI FEBRIANI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

KATA PENGANTAR

1
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan atas berkah rahmat yang diberikan allah
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa ada
halangan apapaun. Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas akademik mata
kuliah “pendidikan agama islam “yang diberikan oleh Bapak Rizki Syafril SHI, M.Si

Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini
di waktu mendatang.

Tak ada gading yang tak reta, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila didalam
penyusunan makalah ini banyak terdapat kekeliruan dan kekhilafan.kebenaran dan
kesempurnaan hanyalah milik allah semata. Semoga allah mengampuni dosa kita
semua.amiin.

Payakumbuh ,01 Mei 2021

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................... 3

BAB I ABSTRAK................................................................................................. 4

BAB II PENDAHULUAN.................................................................................... 5

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 6


B. Rumusan Masalah...................................................................................... 6
C. Tujuan........................................................................................................ 6

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 7


A. Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni.................................. 7
B. Klasifikasi Ilmu Menurut Islam................................................................. 8
C. Hubungan Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni.................................. 8
D. Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni........ 9
E. Tanggung Jawab Ilmuan Muslim Terhadap IPTEKS................................ 9

BAB IV PENUTUP............................................................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11

3
BAB I

ABSTRAK

Judul : Ilmu Pengetahuan, Teknologi ,Seni Dan Islam

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana ilmu pengetahuan,
teknologi seni dan islam serta bagaimana perkembangan dan juga pandangan islam mengenai
IPTEKS tersebut. Metode dalam penulisan makalah ini yaitu dengan mengambil beberapa
dari beberapa sumber jurnal serta e-book dari internet. Simpulan yang didapat dari makalah
ini adalah dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,menjadikan Aqidah
Islam dan sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang sesuai dengan
Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib
ditolak dan tidak boleh diamalkan.Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah
Islam) sebagai standarbagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan
, teknilogi dan juga seni merupakan suatu sosok yang saling berkaitan satu sama lainnya.

Kata Kunci : ilmu pengetahuan, teknologi, seni , islam.

4
BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia pada dasarnya memiliki akal dan fikiran untuk memahami fenomena alam
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Namun, keadaan manusia saat ini
menyebabkan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) semakin terpisah dari Islam. Oleh
karena itu, manusia perlu diingatkan bahwa saat ini Iptek telah jauh dari Islam,
penggunaannya telah disalahgunakan dan tidak dipergunakan dengan bijak. Ilmuan-ilmuan
Islam telah banyak muncul dalam peradaban ilmu pengetahuan, hanya saja keberadaan
mereka kurang diketahui atau bahkan teori-teorinya diakui oleh ilmuan non Islam.

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua).


Pertama,menjadikan Aqidah Islam dan sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma
inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang
adasekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikanlandasan
pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang
sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan
dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang
lahir dari Aqidah Islam) sebagai standarbagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban
barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagaipenjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkanoleh perkembangan iptek
modern membuat orang lalu mengagumi dan menirugaya hidup peradaban barat tanpa
dibarengi sikap kritis terhadap segala dampaknegatif yang diakibatkanya.

Penemuan-penemuan IPTEK telah memberikan bermacam-macam kemudahan pada


manusia. Dan Islam berperan penting dalam perkembangan IPTEK, bahwa Syariah Islam
harus dijadikan standar pemanfaatan IPTEK. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan IPTEK, bagaimana pun juga
bentuknya. IPTEK yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam.
Sedangkan IPTEK yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah
Islam. Dengan IPTEK dalam Islam, kita perlu mengembangkan potensi dan memanfaatkan
sumber daya alam dengan tetap berpegang teguh kepada al-Qur’an dan as-sunnah sebagai
rasa syukur kita terhadap sumber daya alam yang beranekaragam diciptakan untuk kita
semua.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada AllahSWT.
Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa,dan menuntut
ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda RasulullahSAW: “Menuntut ilmu
adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki danperempuan”.

5
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni ?
b. Bagaimana klasifikasi ilmu pengetahuan menurut islam ?
c. Apa hubungan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni ?
d. Bagaimana pendangan islam terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni ?
e. Bagaimana tanggung jawab ilmuan muslim terhadap IPTEKS ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
b. Untuk mengetahui klasifikasi ilmu pengetahuan menurut islam
c. Mengetahui hubungan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
d. Mengetahui pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
e. Mengetahui apa tanggung jawab ilmuan muslim terhadap IPTEKS

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Apa Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni

Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari
akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 854
kali dalam Al-qur’an. Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan
obyek pengetahuan (Quraish Shihab, 1996). Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu
bidang kajian. Oleh sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu-ilmu tertentu disebut
sebagai spesialis. Dari sudut pandang filsafat, ilmu lebih khusus dibandingkan dengan
pengetahuan.

Jadi ilmu pengetahuan atau sains adalah himpunan pengetahuan manusia yang
dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat dinalar atau dapat diterima oleh akal.
Dengan kata lain, sains dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang sudah sistematis
(science is systematic knowledge). Dalam pemikiran sekuler, sains mempunyai tiga
karakteristik, yaitu obyektif, netral dan bebas nilai, sedangkan dalam pemikiran Islam, sain
tidak boleh bebas nilai, baik nilai local maupun nilai universal.

Teknologi adalah realitas atau kenyataan yang diperoleh dari dunia ide. Teknologi
dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu
menuju pada perbuatan atau perwujudan.

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan
munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adalah terapan atau
aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yangg lebih canggih dan dapat
mendorong manusia utuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus
menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa
dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan
mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Janet Woll, Seni adalah produk. Sedangkan menurut istilah, seni adalah
keahlian membuat karya yang bermutu seperti tari, lukis, ukir, dan lain-lain. Seni adalah
keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya,
fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran.
Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau
pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keperigelan teknik pembuatnya,
untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya.

Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya,
walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “SANI”
yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilimu

7
di Eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya
dari sebuah kegiatan.

B. Klasifikasi Ilmu Menurut Islam

Klasifikasi ilmu berawal dari keterbatsan potensi yang dimiliki rasio


(pemikiran,nalar). Pun demikian proses pencariannya di butuhkan pembatasan-pembatasan
yang berkaitan dengan ilmu itu sendiri. Menurut imam Abi Abdillah Muhammad bin
Muhammad ar-Ru’ainy dalam kitabnya Qurrotul ‘ain li syarhi al waroqot di sebutkan bahwa
klasifikasi ilmu itu ada dua:

a. Ilmu Dhoruriy
Ilmu dhoruriy adalah pengetahuan yang tidak memerlukan pemeriksaan dan
pembuktian. Dalam arti lain, ilmu dhoruriy adalah ilmu yang bersifat pasti. Secara umum,
dapat di katakan bahwa setiap manusia pasti memiliki pengetahuan tentang hal itu tanpa
menggunakan bukti maupun dalil. Seperti pengetahuan yang di hasilkan oleh panca indra,
seperti halnya bahwa garam itu asin, bahwa gula itu manis, bahwa api itu panas dan lain
sebagainya.
b. Ilmu Muktasab
Ilmu muktasab adalah ilmu yang sudah baku hukumnya atau sesuatu yang
didapatkan atau dihasilkan melalui proses pemikiran/kajian dan penggunaan
dalil/pembuktian. Seperti pengetahuan bahwa alam ini adalah baru, pengetahuan ini di
dasarkan atas pemikiran atau kajian terhadap alam dan hal-hal yang di kajikan di alam ini,
berupa pergantian dan perubahan.
Menurut Muhammad bin Idris ilmu itu ada dua jenis:
a. Ilmu Abdan
Ilmu abdan atau arti lainnya adalah ilmu duniawi, yaitu segala macam ilmu yang
dapat memberikan mashlahat (kebaikan) didunia dan kehidupan manusia serta makhluq
lainnya, seperti halnya ilmu kedokteran, ilmu perdagangan, ilmu kelautan dan sebagainya.
Secara umum ilmu abdan atau duniawi ini hukumnya fardlu kifayah.
b. Ilmu Adyan
Ilmu adyan atau dalam makna lain adalah ilmu agama, ilmu ini terbagi menjadi dua
bagian:
 Yang hukumnya fardlu ‘ain, seperti: Ilmu tentang pemahaman akidah dan ibadah
yang benar seperti rukun iman dan rukun islam.
 Yang hukumnya fardlu kifayah, seperti: Ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu faraidl, ilmu
balaghoh dan sebagainya.
Pada dasarnya ilmu islam yang banyak dicetuskan kepada seluruh masyarakat-
masyrakat islam, terutama jalur Pendidikan, harus dilandasi penanaman moral, penaman
akhlak dari jati diri seseorang tersebut. Klarifikasi ilmu juga dibagi dalam beberapa
kelompok yang masing masing memiliki karakteristik yang berbeda.

C. Hubungan Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni


Ilmu pengetahuan, teknilogi dan seni tidak dapat dipisahkan. Semuanya saling
berhubungan satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat berpengaruh
8
terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya perkembangan IPTEK manusia medapatkan
berbagai kemudahan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Bahkan saat sekarang ini
hampir setiap orang itu tidak bisa terpisah dari adanya teknologi, setiap orang memanfaatkan
alat komunikasi langsung jarak jauh seperti handphone untuk berhubungan dengan orang lain
yang berjauhan.
Jika ingin bepergian ke luar negeri tidak lagi memerlukan waktu yang lama, karena
kita dapat menggunakan pesawat terbang,dengan beberapa menit saja kita sudah sampai di
tempat tujuan yang dituju. selain itu berbagai kegiatan yang pada awalnya dilakukan dengan
menggunakan banyak tenaga manusia untuk mengerjakannya, kini dengan adanya
perkembangan IPTEK semuanya itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan waktu yang relative lebih cepat daripada menggunakan
tenaga manusia secara manual.
Seni juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Dalam
faktanya, kesenian merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tak terpisahkan dimana
ada kesenian di situ ada manusia.
Teknologi dan seni merupakan produk ilmu pengetahuan. Teknologi merupakan
hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan yang berkarakteristik obyetif dan netral.
Teknologi mempunyai dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia dan
mempunyai dampak negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan. Sedangkan
seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya yang merupakan
ekspresi jiwa seseorang.

D. Pendangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni


Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan
menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui
kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala
keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit
yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada
baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].
Didalam pandangan Islam iptek bersifat netral yaitu iptek bisa memberikan dampak
positif dan negatif, sehingga islam memandang iptek berdasarkan niat , motivasi , tujuan dan
dampak penggunaannya.Oleh karena itu ILMU dan juga IMAN adalah suatu hal yang tidak
dapat dipisahkan , karena dengan ilmu dan iman yang baik maka ilmu tersebut dapat
dipastikan akan memberiakn manfaat dan dampak positif bagi seluruh umat manusia.
Umat Islam boleh memanfaatkan iptek dan mengembangkan seni, jika telah
dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan seni telah diharamkan
oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan
manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

E. Tanggung Jawab Ilmuan Muslim Terhadap IPTEKS ?


Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah
produk dari epistemologi. Banyak istilah yang digunakan di dalam al-Quran untuk
9
menyebut ilmuwan atau cendekiawan antara lainnya ialah Ulama, Ulu al-Nuha, Ulu
al-Ilmi, Ulu Al-Abshar, dan Ulu Al-Albab. Secara umumnya, keberadaan mereka
dalam Islam adalah sebagai orang yang memiliki ilmu dan dapat berbuat atau
beramal lebih daripada yang lainnya. Kedudukan mereka dan karakternya banyak
dijelaskan dalam ayat-ayat al-Quran antara lainnya ialah :
‫يرفع هللا الذين امنوا والذين أوتوا العلم درجات‬
Artinya: “Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang yang diberi
ilmu pengetahuan” Al-Mujadalah : 11
‫إنّما يخشى هللا من عباده العلماء‬
Artinya : “sesungguhnya yang takut (bertanggungjawab) kepada Allah dari kalangan
hamba-Nya ialah kaum Alim Ulama (Ilmuwan dan Intelektual)” Al-Fatir : 28
‫و تلك األمثال نضربهالنّاس وما يعقلها االّ العالمون‬
Artinya : “Dan perumpamaan itulah Kami berikan kepada seluruh umat manusia,
tetapi tidaklah dapat memahami melainkan orang-orang yang berilmu pengetahuan” Al-
Ankabut : 43
Dalam ayat terakhir ini, Allah menegaskan bahawa hamba yang mampu membuka
rahasia alam semesta hanyalah Alim Ulama atau ilmuwan muslim. Selain mereka, tidaklah
akan dapat memahami semua itu secara tuntas dan utuh. Memahami secara utuh dan tuntas
di sini, bahwa penemuan-penemuan dari hasil renungan, penyelidikan dan pengamatan
terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah berupa realitas objektif yang terdapat di seluruh
kosmos dan ditujukan untuk menambah kebenaran dan iman kepada Allah yang
menciptakannya. Betapa tingginya kedudukan para ulama atau ilmuwan muslim dalam
pandangan Islam. Bahkan dalam hadis nabi disebutkan bahwa mereka disamakan dengan
derajat nabi atau minimalnya dijadikan sebagai ahli warisnya.
DR. Yusuf Al-Qaradawi menjelaskan ada tujuh sisi tanggung jawab seorang
ilmuwan muslim, yaitu: 1)
a. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada
(tidak hilang),
b. Bertanggung jawab dalam hal memperdalam dan meraih hakekatnya, agar ilmu itu
menjadi meningkat,
c. Bertanggung jawab dalam mengamalkannya, agar ilmu itu berbuah,
d. Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya, agar ilmu
itu menjadi bersih (terbayar zakatnya),
e. Bertanggung jawab dalam menyebarluaskan dan mempublikasikannya agar manfaat
ilmu itu semakin luas,
f. Bertanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan mewarisi dan memikulkan
agar mata rantai ilmu tidak terputus, lalu, terutama, bahkan pertama sekali,
g. Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT semata, agar
ilmu itu diterima oleh Allah SWT.

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan
munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adalah terapan atau
aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yangg lebih canggih dan dapat
mendorong manusia utuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus
menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa
dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan
mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan,
sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.Kedua,
menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standarbagi pemanfaatan
iptek dalam kehidupan sehari-hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Putra.Syah Arman. 2020, Teknologi Informasi (IT) sebagai Alat Syiar Budaya Islam
di Bumi Nusantara Indonesia. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Sains. 1 (1): 567-573

Subiyakto.Bambang. 2019,Internalisasi Nilai Pendidikan Melalui Aktivitas


Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Studi Islam dan
Humaniora. 17(1):137-166

Aryani.Lina,dkk. 2020, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni . jurnal mandiri .


4(2):114-122

Lailiya. Nurul,dkk. 2020, Klasifikasi Ilmu dalam Islam Perspektif lmam al Ghozali.
Jurnal pendidikan islam. 2(2): 201-213

Fauzi. Nasrul, dkk. 2019, Pandangan dan Kontribusi Islam terhadap Perkembangan
Sains. Jurnal pendidikan islam. 5(1):1-8

Umar ,dkk. 2020, Revitalisasi Iptek Modern Dalam Gagasan Ilmuan Dan Perspektif
Islam. Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir. 5(1): 30-50

Soehadha.Moh . 2019, Integrasi Islam dan Sains Teknologi dalam Pengabdian


Masyarakat Transformasi Islam dalam Wilayah Praksis Keseharian Masyarakat. Jurnal
Aplikasi Ilmu-ilmu Agama. 19(2): 153-162

Supriyadi, dkk. 2016, islam dan ilmu pengetahuan , UMSIDA PRESS, Jl. Mojopahit
666 B Sidoarjo

Taufik ,dkk. 2016, ISLAM DAN IPTEKS . Lembaga Pengembangan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan (LPIK), Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rustam. Rusyija, dkk. 2018, pendidikan agama islam di perguruan tinggi. Penerbit
deepublish (cv budi utama)

12

Anda mungkin juga menyukai