Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM PERSYARAFAN


MATA KULIAH : FARMAKOLOGI
DOSEN PENGAMPU : Hj. Haniarti A, S.Si, APT, M. Kes

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 5
 ANDI NANDA ALFITAH
 RIFKA DHAFIRA
 KHUSNUL KHATIMAH
 NURHIKMAH
 ANDI YUNI ASTRI

POLTEKES KEMENKES MAKASSAR


PRODI KEPERAWATAN PAREPARE
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM PERSYARAFAN” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada bidang mata kuliah Farmakologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang obat apa saja yang bekerja pada sistem persyarafan untuk dosen dan pembaca

Saya mengucapkan terimah kasih kepada Ibu Hj. Haniarti A, S.Si, APT, M. Kes selaku dosen mata kuliah
Farmakologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

ParePare, 19 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
Daftar isi.................................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
A. Pengertian Sistem Saraf......................................................................................................................5
B. Bagian Sistem Saraf.............................................................................................................................5
C. Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat...................................................................................................6
D. Jenis Obat – Obatan Sistem Saraf Pusat..............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUPAN.........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi, dimana seluruh aktivitas tubuh
dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Otak dilingdungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-
ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang
melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis
cairan yang disebut serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan
guncangan. Meningia terdiri ata tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
Susunan saraf pusat berkaitan dengan sistem saraf manusia yang merupakan suatu jaringan
saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Fungsi
sistem saraf antara lain : mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara
individu dengan lingkungan sekitarnya. Stimulan sistem saraf pusat (SSP) adalah obat yang
dapat merangsang serebrum medula dan sumsum tulang belakang.
Obat obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek farmakodinamiknya
dibagi atas dua golongan besar yaitu :
1. Merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak langsung merangsang
aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta syarafnya.
2. Menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak lansung memblokir
proses proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan saraf- sarafnya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian sistem saraf pusat
2. Jelaskan bagian sistem saraf pusat
3. Sebutkan jenis obat perangsan sistem saraf pusat
4. Jelaskan jenis obat yang bekerja pada sistem saraf pusat

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang sistem saraf pusat
2. Untuk mengetahui jenis obat obatan yang bekerja pada sistem saraf pusat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari organ dalam tubuh, tetapi merupakan
bagian paling kompleks. Susunan saraf manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan
kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf).
Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara fisiologi yakni saraf otonom
dan saraf somatik. Kedua sistem ini bekerja sama untuk mengendalikan seluruh aktivitas di
dalam tubuh, baik yang disadari atau tidak disadari.
Bagian Sistem Saraf pada Manusia
Secara umum, sistem saraf terdiri dari beberapa bagian, yaitu otak, sumsum tulang belakang,
dan sel-sel saraf (neuron). Fungsi dari bagian-bagian ini saling berhubungan satu dengan yang
lain. Berikut adalah penjelasannya:
Otak
Otak adalah pusat kendali yang bertugas untuk mengatur segala fungsi di tubuh, mulai dari
gerakan, sekresi atau mengeluarkan hormon, daya pikir atau kognitif, sensasi, hingga emosi.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang adalah bagian dari sistem saraf pusat. Sebagian rangsangan yang
sifatnya refleks bisa melewati sumsum tulang belakang tanpa melewati otak.
Sel saraf (neuron)
Neuron adalah unit kerja sistem saraf pusat. Terdiri dari 12 nervus kranial, semua nervus spinal,
dan cabangnya. Fungsinya sebagai penghantar informasi berupa rangsangan atau impuls.
Dengan adanya sel-sel saraf ini, baik organ maupun sistem gerak bisa memberikan respons
sebagaimana mestinya.

B. Bagian Sistem Saraf


1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat mengendalikan seluruh pengaturan dan pengolahan rangsangan, mulai dari
mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut jantung, pelepasan berbagai hormon,
suhu tubuh, hingga koordinasi seluruh sel saraf untuk melakukan fungsi pengaturan di dalam
tubuh.
2. Sistem saraf tepi
Fungsi utama dari sistem saraf tepi adalah menerima rangsangan dan menghantarkan semua
respons yang sudah diolah oleh sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri dari beberapa fungsi dan
bagian, yaitu:
a. Fungsi sensorik
Bagian ini berfungsi untuk menerima setiap rangsangan atau impuls, baik yang dari luar
maupun dalam tubuh. Rangsangan yang diterima bisa berupa cahaya, suhu, bau, suara,
sentuhan, tekanan.
b. Fungsi motorik
Bagian motorik berperan untuk memberikan tanggapan atau reaksi tubuh terhadap rangsangan
yang sudah diproses oleh sistem saraf pusat. Ketika terkena gangguan, misalnya karena
penyakit saraf motorik, maka tubuh tidak dapat bergerak dengan normal atau bahkan tidak
dapat bergerak sama sekali.
c. Fungsi somatik
Selain kedua fungsi tersebut, sistem saraf tepi juga mengelola respons semua kegiatan yang
tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan kebalikannya.
Contohnya, ketika mengalami ancaman, tubuh akan merespons keadaan tersebut dengan
mempercepat denyut nadi, meningkatkan frekuensi pernapasan, serta meningkatkan aliran
darah. Setelah keadaan yang dirasa mengancam sudah teratasi, tubuh akan mengembalikan
respons ke kondisi normal.
Obat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam beberapa golongan besar, yaitu:
1. Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi Psikoleptika (menekan atau menghambat fungsi-
fungsi tertentu dari SSP seperti hipnotika, sedativa dan tranquillizers, dan antipsikotika);
Psiko-analeptika (menstimulasi seluruh SSP, yakni antidepresiva dan psikostimulansia
(wekamin)).
2. Untuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS (multiple sclerosis), dan penyakit
Parkinson.
3. Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika umum, dan lokal.
4. Jenis obat vertigo dan obat migrain (Tjay, 2002).

C. Obat Perangsang Sistem Saraf Pusat


1. AMFETAMIN
2. METILFENIDAT
3. KAFEIN
4. NIKETAMID
5. DOKSAPRAM

D. Jenis Obat – Obatan Sistem Saraf Pusat


1. Obat Anestetik :
Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam bermacam-
macam tindakan operasi.
2. Obat Hipnotik dan Sedatif
Hipnotik atau obat tidur berasal dari kata hynops yang berarti tidur, adalah obat yang diberikan
malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh normal untuk tidur,
mempermudah atu menyebabkan tidur. Sedangkan sedative adalah obat obat yang
menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan efek menenangkan
dan mencegah kejang-kejang. Yang termasuk golongan obat sedative-hipnotik adalah: Ethanol
(alcohol),Barbiturate,fenobarbital,Benzodiazepam, methaqualon.
Penggolongan Secara kimiawi, obat-obat hipnotik digolongkan sebagai berikut :
a) Golongan barbiturate, seperti fenobarbital, butobarbital, siklobarbital, heksobarbital,dll.
b) Golongan benzodiazepine, seperti flurazepam, nitrazepam, flunitrazepam dan triazolam.
c) Golongan alcohol dan aldehida, seperti klralhidrat dan turunannya serta paraldehida.
d) Golongan bromide, seperti garam bromide ( kalium, natrium, dan ammonium ) dan turunan
ure seperti karbromal dan bromisoval.
e) Golongan lain, seperti senyawa piperindindion (glutetimida ) dan metaqualon.
3. Obat Psikofarmaka / psikotropik
Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan
mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik.
Psikofarmaka dibagi dalam 4 kelompok :
a) Anti psikotika, yaitu dapat meredakan emosi dan agresi, mengurangi atau menghilangkan
halusinasi, mengembalikan kelakuan abnormal dan schizophrenia.
b) Sedative yaitu menghilangkan rasa bimbang, takut dan gelisah, contoh tioridazina.
c) Anti emetika, yaitu merintangi neorotransmiter ke pusat muntah, contoh proklorperezin.
d) Analgetika yaitu menekan ambang rasa nyeri, contoh haloperidinol.
4. Obat Antikonvulsan
Obat mencegah & mengobati bangkitan epilepsi.
Contoh : Diazepam, Fenitoin,Fenobarbital, Karbamazepin, Klonazepam.
5. Obat Pelemas otot / muscle relaxant
obat yg mempengaruhi tonus otot
6. Obat Analgetik atau obat penghalang nyeri
Obat atau zat-zat yang mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran. Sedangkan bila menurunkan panas disebut Antipiretika.
7. Antipiretik
Adalah zat-zat yg dapat mengurangi suhu tubuh.
8. Obat Antimigrain
Obat yang mengobati penyakit berciri serangan-serangan berkala dari nyeri hebat pada satu
sisi.
9. Obat Anti Reumatik
Obat yang digunakan untuk mengobati atau menghilangkan rasa nyeri pada sendi/otot, disebut
juga anti encok. Efek samping berupa gangguan lambung usus, perdarahan tersembunyi
(okult ), pusing, tremor dan lain-lain. Obat generiknya Indomestasin, fenilbutazon, dan
piroksikam.
10. Obat Anti Depresan
Obat yang dapat memperbaiki suasana jiwa dapat menghilangkan atau meringankan gejala-
gejala keadaan murung yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial, ekonomi dan obat-obatan
serta penyakit.
11. Neuroleptika
Obat yang dapat menekan fungsi-fungsi psikis (jiwa) tertentu tanpa menekan fungsi-fungsi
umum seperti berfikir dan berkelakuan normal. Obat ini digunakan pada gangguan (infusiensi)
cerebral seperti mudah lupa, kurang konsentrasi dan vertigo. Gejalanya dapat berupa
kelemahan ingatan jangka pendek dan konsentrasi, vertigo, kuping berdengung, jari-jari dingin,
dan depresi.
12. Obat Antiepileptika
Obat yang dapat menghentikan penyakit ayan, yaitu suatu penyakit gangguan syaraf yang
ditimbul secara tiba-tiba dan berkala, adakalanya disertai perubahan-perubahan kesadaran.
Penyebab antiepileptika : pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak dan berlebihan pada
neuron-neuron tertentu dalam otak yang diakibatkan oleh luka di otak( abses, tumor,
anteriosklerosis ), keracunan timah hitam dan pengaruh obat-obat tertentu yang dapat
memprovokasi serangan epilepsi.
Penggolongan
a) Golongan hidantoin, adalah obat utama yang digunakan pada hamper semua jenis epilepsi.
Contoh fenitoin.
b) Golongan barbiturat, sangat efektif sebagi anti konvulsi, paling sering digunakan pada
serangan grand mal. Contoh fenobarbital dan piramidon.
c) Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif dan anti konvulsif.
d) Golongan benzodiazepine, memiliki khasiat relaksasi otot, hipnotika dan antikonvulsiv yang
termasuk golongan ini adalah desmetildiazepam yang aktif,klorazepam, klobazepam.
e) Golongan asam valproat, terutama efektif untuk terapi epilepsy umum tetapi kurang efektif
terhadap serangan psikomotor. Efek anti konvulsi asam valproat didasarkan meningkatkan
kadar asam gama amino butirat acid.
13. Obat Antiemetika
Obat untuk mencegah / menghentikan muntah akibat stimulasi pusat muntah yang disebabkan
oleh rangsangan lambung usus, melalui CTZ (Cheme Receptor Trigger Zone) dan melalui kulit
otak
14. Obat Parkinson (penyakit gemetaran )
Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkison yang ditandai dengan gejala tremor,
kaku otot,gangguan gaya berjalan, gannguan kognitif, persepsi, dan daya ingat. Penyakit ini
terjadi akibat proses degenerasi yang progresif dan sel-sel otak sehingga menyebabkan
terjadinya defisiensi neurotransmitter yaitu dopamin.
Penggolongan
Berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi :
a) Obat anti muskarinik, seperti triheksifenidil/ benzheksol, digunakan pada pasien dengan
gejala ringan dimana tremor adalah gejala yang dopamin.
b) Obat anti dopaminergik, seperti levodopa, bromokriptin. Untuk penyakit Parkinson idiopatik,
obat pilihan utama adalah levodopa.
c) Obat anti dopamine antikolinergik, seperti amantadine.
d) Obat untuk tremor essensial, seperti haloperidol, klorpromazine, primidon
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran penting untuk mengatur setiap
kegiatan dalam tubuh. Beberapa fungsi sistem saraf yang sering Anda dengar adalah untuk
berpikir, melihat, bergerak, hingga mengatur berbagai kerja organ tubuh.
Sistem saraf pusat adalah bagian dari otak dan sumsum tulangbelakang. System ini adalah salah
satu dari dua bagian utama darisystem saraf, yang lainnya adalah system saraf perifer yang
berada diluar otak dan sumsum tulang belakng.
Fungsi system saraf pusat antara lain :
 Mengkoordinasi
 menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu denganlingkungan disekitarnya.
Obat sistem saraf meliputi Obat Anestetik, ObatHipnotik dan Sedatif, Obat Psikofarmaka /
psikotropik, Obat Antikonvulsan, Obat Pelemas otot / muscle relaxant, Obat Analgetik atau obat
penghalang nyeri Antipiretik, Obat Antimigrain , Obat Anti Reumatik, Obat Anti Depresan
Neuroleptika, Obat Antiepileptika, Obat Antiemetika, Obat Parkinson (penyakit gemetaran ).

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan pemahaman penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya, saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan makalah penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-sistem-saraf-pada-manusia
https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-fungsi-sistem-saraf-pada-manusia-penting-
diketahui-kln.html?page=1
https://www.academia.edu/20302059/MAKALAH_IO_TERHADAP_OBAT_SSP
https://www.coursehero.com/file/57796587/makalah-kelompok-3docx/
https://id.scribd.com/presentation/389986524/Penggolongan-Obat-Sistem-Saraf-Pusat

Anda mungkin juga menyukai