OLEH:
NIM : NH0518007
KELAS :A
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah
sehingga kami sebagai penulis bisa menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu
dan bimbingan dari berbagai pihak baik keluarga, dosen pembimbing maupun
karena itu, saya ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut
dalam penyusunannya.Namun tidak ada gating yang tak retak, begitupun dengan
makalah ini.Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
Demikianlah penyusunan makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi saya sendiri
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ....................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan obat yang meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam
bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien (Inggriani,
2016).
pharmacon yang berarti obat dan logos yang berarti ilmu.Farmakologi dapat
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan
rangsangan. Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian terkecil
dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik
Sistem saraf pusat manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang
kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu sama lain. Sistem saraf
lingkungan sekitarnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan
rangsangan. Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian terkecil
dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik
serta Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan
menjadi tiga tahap. Suatu stimulus eksternal atau internal yang mengenai
arah susunan saraf pusat (SSP) (impuls afferent), terjadi proses pengolahan
yang komplek pada SSP (proses pengolahan informasi) dan sebagai hasil
(Bahrudin,2013).
Sistem saraf mengintegrasikan dan memantau aksi yang tak terbilang
1. Neuron
Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan
2016) :
a. Badan sel (soma atau perikarion) mengandung inti dan organel sel
neuron.
b. Badan Nissl (zat kromatofilik) adalah kelompok reticulum endoplasma
d. Akson suatu proses tunggal, yang lebih tipis dan lebihpanjang dari
lain, ke sel lain atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.
Akson muncul dari badan sel pada akson hillock yang berbentuk
c. Neuron unipolar mempunyai taju tunggal yang muncul dari badan sel
yang bercabang, berbentuk T, menjai dua taju. Kedua taju ini berfungsi
sama seperti akson tunggal. Dendrite muncul dari salah satu ujung
kulit dan indera lainnya atau dari tempat di dalam tubuh, menuju
asosiasi.
2. Sel Neuroglia
Sel glia lain menyekat akson dan dendrite adalah astrosit dan
(oligodendrosit).
a. Microglia
mempunyai sifat fagosit; bila jaringan saraf rusak, maka sel-sel ini
bertugas untuk mencerna sisa-sisa jaringan yang rusak. Sel jenis ini
melawan infeksi.
b. Ependimal
ventrikel otak.
c. Astroglia
d. Oligodendroglia
neuron SST.
a. Mielin
nodus Ranvier. Tonjolan saraf pada SSP dan SST dapat bermielin
dengan perantara zat kimia yang aktif atau melalui hormone yang
melewati tonjolan protoplasma dari sat sel berupa benang serabut. Sel
terdiri dari neuro reseptor dan neuron efektor yang akan membentuk arkus
reflex. Ada 2 tonjolan neuron sensorik, yaitu ke syaraf perifer dan syaraf
(Suarnianti, 2016).
4. Mengekspresikan emosi.
5. Mengirimkan pesan untuk bagian sistem saraf lain seperti otot, kelenjar
Sistem saraf terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan
sistem saraf tepi (SST) yang mencakup otak dan korda spinalis, dan sistem
saraf tepi (SST) yang mencakup serat-serat saraf yang membawa informasi
antara SSP dan bagian tubuh lain (perifer).SST dibagi lagi menjadi divisi
aferen dan eferen. Divisi aferen membawa informasi ke SSP, member tahu
tentang lingkungan eksternal dan aktivitas internal yang sedang diatur oleh
susunan saraf. Instruksi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ
efektor (otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah agar dihasilkan efek
Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat
(otak dan medula spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara
Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon) dan medula spinalis,
fungsional pada susunan saraf pusat adalah neuron akson sebagai penghubung
dan transmisi elektrik antar neuron, serta dikelilingi oleh sel glia yang
Sistem saraf pusat manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang
kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu sama lain. Sistem saraf
lingkungan sekitarnya. Susunan saraf pusat terdiri atas otak besar, batang otak,
otak kecil dan sum-sum tulang belakang dan diliputi oleh selaput otak (metix)
yang terdiri atas pachmenix dan leptomenix obat yang bekerja pada sistem
pada sistem saraf pusat meliputi korteks serebral yang menstimulasi kontraksi
motorik untuk menghasilkan efek yang cepat dari satu jaringan otot menuju
jaringan otot lainnya, serta ganglia basal yang membantu merencanakan dan
1. Otak
merupakan pusat computer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral
ang terletak didalam rongga tengkorak yang dibungkus oleh selaput otak
baik proses tidak sadar dan mengkoordinasi sebagian besar gerakan yang
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
disadari.Otak besar ini dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan
dan kiri.Tiap belahan tersebut terbagi menjadi 4 lobus yaitu frontal,
(Khafinuddin, 2012).
a. Otak Depan
hipotalamus.
dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer otak kanan.
corpus callosum.
suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat
jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh harian, seperti
c. Otak Belakang
dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian otak besar akan
diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons
varoli.
Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan
dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat hidup karena detak
(brainstem).
(18 inci) dan garis tengah 2 cm. sumsum tulang belakang memanjang
saraf tulang belakang, yang terhubung dengan kulit, otot dan bagian lain
tungkai, dada dan perut. Saraf spinalis diberi nama sesuai dengan bagian
memiliki 2 fungsi yaitu sebagai jaringan saraf penghubung antara otak dan
sistem saraf tepid an sebagai pusat integrasi untuk refleks spinal, termasuk
sebagian refleks postural dan protektif dasar serta refleks yang berkaitan
tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang
yaitu lapisan luar berwarna putih (white area) dan lapisan dalam berwarna
adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat
1. Skizofrenia
penyakit ini ditakuti sebagai gangguan jiwa yang berbahaya dan tidak
terkendali.
adalah suatu penyakit pada susunan saraf yang terjadi secara akut dan
saraf otak yang didahului oleh infeksi. Penyakit ini merupakan autoimun
3. Ensefalitis
4. Abses Otak
jaringan otak. Invasi kuman dapat terjadi melalui : 1)invasi otak langsung
daerah lain seperti sinus, telinga dan gigi (infeksi sinus paranasal, otitis
media, sepsis gigi); serta 3) penyebaran infeksi dari organ lain (abses paru-
ditunjukkan oleh onset akut dari gejala-gejala yang mengenai saraf perifer
mekanisme umuum yang terlibat pada rangsangan system saraf pusat adalah:
H. Analeptika
kurang efektif untk pengobatan depresi ventilasi yang disebabkan oleh henti
aritmia jantng dan kejang, serta menyebabkan reaksi psikotik seperti euphoria,
saraf pusat, dan untuk syok terapi pada pengobatan depresi psikotik. Dosis
I.V. atau S.C. : 0,5 g, dapat diulang dengan selang 30 menit bila
diperlukan.
efek perangsang pernapasan dan system saraf pusat yang kuat. Mekanisme
5. Striknin sulfat, terdapat pada biji yang masak dari tanaman Strychnos nux
dan minuman penyegar, terutama sebagai kopi, the, coklat dan minuman yang
saluran cerna.
1. Mekanisme Kerja
karena kadar glukosa dalam otak meningkat. Diduga pula bahwa turunan
J. Perangsang Psikomotor
antidepresan.
yang disebabkan oleh obat penekan sistem saraf pusat dan merangsang
a. Mekanisme Kerja
badan.
Fenmetrazin Mazindol
H H H H Amfetamin 15mg
(X=p-Cl)
(X=m-CF3)
Contoh :
absorpsi obat dalam saluran cerna cepat, awal kerja obat juga cepat,
aktivitas maksimum dicapai dalam 4-6 jam. Dosis 10mg 2-3 dd.
2. Antidepresan
ini antara lain adalah mulut kering, pusing, mual, konstipasi, postural
1) Mekanisme Kerja
aktivitas.
lebih rendah. Efek samping tersebut antara lain adalah mulut kering,
1) Mekanisme Kerja
meningkat.
depresi
piperazinoazepin.
c. Golongan Lain
depresi endogen.
mengubah suasana hati, pikiran, persepsi dan tingkah laku, serta menimbulkan
halusinogenik juga dapat dihasilkan oleh penggunaan obat dosis tinggi dari
1. Turunan Feniletilamin
2,3,4,5_tetrametoksifeniletilamin.
sebagai berikut:
R1 R2 R3 R4 R5 Nama Potensi
Obat Relatif
Aktivitas optimal didapat bila ada gugus metoksi atau alkil pada posisi
para (4). Substitusi gugus metoksi pada posisi meta secara umum dapat
2. Turunan Indol
kerja obat.
yaitu:
Relatif
N(CH3)2 H H H Dimetiltriptamin 4
N(CH3)2 OH H H Psilosin 31
N(CH3)2 H OH H Bufotenin*) ±
N(C2H5)2 H H OH 6- 25
Hidroksidietiltriptamin
pada gandum.
amid
etilamid
metillisergat
etilamid
COCH3 N(C2H5) dl-Asam 5
asetillisergat
etilamid
dimetilamid
dietilamid (LSD)
metillisergat
dietilamid
asetillisergat
dietilamid
aktivitas halusinogenik.
induk aktif.
di banyak negara.
c. Turunan Marihuana
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Jakarta
Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi
Inggriani, Rini. 2016. Kuliah Jurusan Apa? Jurusan Farmasi. PT. Gramedia
Jakarta
EGC: Jakarta
Semarang : Semarang
Purwanto, SL dan Istiantoro, Yati. 1992. DOI (Data Obat Indonesia). PT.
Pustaka: Yogakarta