SISTEM PERSYARAFAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Ilmu Biomedik Dasar
Disusun oleh :
Kelompok 2
Syukur ke hadirat Allah ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “SISTEM
PERSYARAFAN” mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar I. Shalawat serta salam mari
kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga,
sahabat, dan pengikutnya sampai hari pembalasan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Ilmu Dasar Biomedik dalam Keperawatan I. Selain itu, makalah
ini semoga bisa untuk menambah wawasan tentang Sistem Persyarafan bagi
pembaca dan juga bagi penulis dalam membangun khazanah keilmuan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang
belum sempurna, untuk itu kami berharap kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada para pembaca guna perbaikan untuk langkah selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
halaman
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Sistem Saraf.......................................................................................3
B. Susunan Sistem Saraf Pada Manusia.................................................................7
C. Sel-Sel yang Terdapat Pada Sistem Saraf.........................................................13
D. Penyakit-Penyakit Pada Sistem Saraf...............................................................16
BAB III...........................................................................................................................21
PENUTUP.......................................................................................................................21
A. Kesimpulan.........................................................................................................21
B. Saran...................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf
dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan pada manusia.
Manusia merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan
membutuhkan sistem saraf untuk mengatur dan mengendalikan anggota
tubuh dalam beraktivitas sehari-hari, namun pada kenyataannya juga tidak
lepas dari ancaman gangguan sistem saraf.
Struktur dan Fungsi Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang
disebut neuron dan jaringan penunjang yang disebut neuroglia. Tersusun
membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP
terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi
merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari
sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan
kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap
mencapai keseimbangan.
4
Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan
saraf tepi. Saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
sedangkan saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom. Kedua
sistem bekerja sama untuk mengumpulkan informasi dari dalam tubuh dan
dari lingkungan luarnya. Sistem memproses informasi yang dikumpulkan,
kemudian mengirimkan instruksi ke seluruh tubuh dan memfasilitasi
tanggapan yang sesuai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem saraf ?
2. Bagaimana konsep anatomi fisiologi dari sistem saraf ?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari sistem saraf ?
4. Apa saja susunan sistem saraf yang ada pada tubuh manusia ?
5. Apa saja sel-sel yang terdapat pada sistem saraf ?
6. Bagaimana konsep penyakit-penyakit pada sistem saraf ?
C. Tujuan
7. Menjelaskan pengertian sistem saraf.
8. Menjelaskan anatomi fisiologi dari sistem saraf.
9. Menjelaskan konsep mekanisme kerja dari sistem saraf.
10. Menjelaskan susunan sistem saraf pada tubuh manusia.
11. Menjelaskan sel-sel yang terdapat pada sistem saraf.
12. Menjelaskan penyakit-penyakit pada sistem saraf.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem saraf amerupakan sistem organ pada manusia yang terdiri atas sel
neuron yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk
atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen
utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia,
neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi. Sistem saraf pada
manusia secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi.
6
sedangkan hormon menaggapi rangsang dengan
meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya
: mempercepat/memperlambat denyut jantung.
Fungsi Saraf :
1. Menerima informasi (rangsangan) dari dalam maupun dari luar tubuh
melalui
saraf sensori. Saraf sensori disebut juga Afferent Sensory Pathway.
2. Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem
saraf pusat.
3. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat medula spinalis
maupun di otak untuk selanjutnya menentukan jawaban atau respon.
4. Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik ke organ-
organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi dari tindakan. Saraf motorik
disebut juga Efferent Motorik Pathway
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan
sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya
ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel
berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam
sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi
untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
7
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf
lain.
Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang
terdiri
atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk
isolator dan
pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh
selubung
mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak
bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat
sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain
tersebut dinamakan sinapsis. Pada bagian sinapsis inilah suatu zat kimia
yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk
membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron
berikutnya.
b. Saraf motorik
Saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf
8
pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf asosiasi
Saraf asosiasi adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari
saraf sensorik ke saraf motorik.
3. Impuls
Sel-sel saraf bekerja secara kimiawi. Sel saraf yang sedang tidak aktif
mempunyai potensial listrik yang disebut potensial istirahat. Jika ada
rangsang, misalnya sentuhan, potensial istirahat berubah menjadi potensial
aksi. Potensial aksi merambat dalam bentuk arus listrik yang disebut
impuls yang merambat dari sel saraf ke sel saraf berikutnya sampai ke
pusat saraf atau sebaliknya. Jadi, impuls adalah arus listrik yang timbul
akibat adanya rangsang.
4. Sinapsis
Dalam pelaksanaannya, sel-sel saraf bekerja bersama-sama. Pada saat
datang rangsang, impuls mengalir dari satu sel saraf ke sel saraf
penghubung, sampai ke pusat saraf atau sebaliknya dari pusat saraf ke sel
saraf terus ke efektor. Hubungan antara dua sel saraf disebut sinapsis.
9
5. Mekanisme Penghntaran Impuls Saraf
Seperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyal sinyal
listrik yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari
satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut
dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan neuron
sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membran sel
atau membran plasma dan sinapsis.
a. Otak
10
sistem bagian kanan tubuh, sebaliknya belahan kanan
mengendalikan sistem bagian kiri tubuh. Tali spinal (sumsum
tulang belakang) merupakan tali putih kemilau yang berasal dari
dasar otak hingga tulang belakang. Otak terletak di rongga
tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut
meninges yang terdiri dari:
11
mengirimkan perintah pada efektor. Selain itu, terdapat terdapat
area asosiasi yang menghubungkan area motorik dan sensorik serta
berperan dalam berbagai aktivitas misalnya berpikir, menyimpan
ingatan, dan membuat keputusan.
12
kiri dan kanan otak kecil. Selain itu, jembatan varol juga
menghubungkan korteks otak besar dengan otak kecil, dan antara
otak depan dengan sumsum tulang belakang.
13
1. Sistem saraf somatis
14
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi
yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis.
Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam
seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat
reproduksi.
15
C. Sel-Sel yang Terdapat Pada Sistem Saraf
Sistem saraf pada manusia terdiri dari dua komponen yaitu sel saraf dan
sel glial. Sel saraf berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls dari
panca indera menuju otak yang selanjutnya oleh otak akan dikirim ke otot.
Sedangkan sel glial berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron
(Feriyawati, 2006).
16
beberpa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin
tersebut dibungkus oleh sel-sel Schwann yang akan membentuk suatu
jaringan yang dapat menyediakan makanan dan membantu
pembentukan neurit. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh
lapisan mielin yang disebut nodus ranvier (Khafinudin, 2012).
17
Ada empat macam sel glia yang memiliki fungsi berbeda
yaitu (Feriyawati, 2006):
Astrosit/ Astroglia: berfungsi sebagai “sel pemberi makan”
bagi sel saraf
Oligodendrosit/ Oligodendrolia: sel glia yang bertanggung
jawab menghasilkan mielin dalam susunan saraf pusat. Sel ini
mempunyai lapisan dengan substansi lemak mengelilingi
penonjolan atau sepanjang sel saraf sehingga terbentuk
selubung mielin. Mielin pada susunan saraf tepi dibentuk oleh
sel Schwann.
Mikroglia: sel glia yang mempunyai sifat fagosit dalam
menghilangkan sel-sel otak yang mati, bakteri dan lain-lain.
Sel jenis ini ditemukan diseluruh SPP dan dianggap penting
dalam proses melawan infeksi
Sel ependimal: sel glia yang berperan dalam produksi cairan
cerebrospinal
- Sel Satelit
Badan neuron pada ganglia perifer diselubungi oleh sel
satelit. Sel satelit berfungsi untuk regulasi nutrisi dan produk
buangan antara neuron body dan cairan ektraseluler. Sel tersebut
juga berfungsi untuk mengisolasi neuron dari rangsangan lain
yang tidak disajikan di sinap.
- Sel Schwann
18
Setiap akson pada saraf tepi, baik yang terbungkus dengan
mielin maupun tidak, diselubungi oleh sel Schwann atau
neorolemmosit. Plasmalemma dari akson disebut axolemma;
pembungkus sitoplasma superfisial yang dihasilkan oleh sel
Schwann disebut neurilemma (Bahrudin, 2013).
Penyakit ini di nilai parah dan perlu penanganan yang serius. Untuk
itu wajib hati hati dalam menjaga kesehatan otak anda. karena ketika
sakit, akan memerlukan waktu lama untuk sembuh. Bahkan ketika
sembuh, tak akan bisa kembali seperti sedia kala.
19
3. Meningitis atau radang selaput
Penyebab dari penyakit ini adalah virus atau bakteri. Jika penderita
terserang meningitis karena virus, maka akan sedikit aman. Sebab viras
ini mampu dibersihkan dengan sendirinya sampai beberapa hari
kemudian.
4. Sindrom raye
20
Mereka yang terkena sindrom raye adalah orang tua yang memiliki
infeksi virus, yang mana sebelumnya ketika masa muda yang
mengambil aspirin.
5. Parkinson
Etiologi
Patofisiologi
21
toksisitas (mangan,karbon monoksida) hipoksia atau dapat akibat
pengaruh obat.krisis oligurik: menyertai parkinsonisme jenis spasme
otot-otot konjunggasi mata.
Gejala Klinis
22
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-
komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem
hormon memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi
mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam
yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar
endokrin.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
sementara sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom.
Kedua sistem ini bekerja sama mengendalikan seluruh aktivitas di dalam
tubuh, baik yang disadari maupun tidak disadari.
B. Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami tentan sistem saraf
yang terdapat pada tubuh manusia. Saran bagi pembaca agar
24
memberikan masukan untuk melengkapi makalah Sistem Persyarafan
DAFTAR PUSTAKA
Tomey, A.M, Alligod, M.R (2006), Nursing Theorist and Their Work, Mosby
Elsevier, St. Louis, Missouri.
http://rumah-perawat.blogspot.com/2016/12/paradigma-keperawatan.html
https://stikesypib.ac.id/blog/paradigma-keperawatan-perlu-dipahami-para-calon-
tenaga-perawat/
25