Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“SISTEM SARAF”

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Anatomi Fisiologi Manusia”
Dosen Pengampu: Ibu Uun Febriyani M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Kelas A

1. Ajeng Novi Istiqomah (2001080001)


2. Denata Decaprio (2001080009)
3. Regita Oktafiani Ananda Sari (2001080017)

TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MERO

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sistem Saraf” sebagai salah satu tugas kelompok dalam
mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia. Dalam makalah ini, kami menjelaskan
mengenai apa itu sistem saraf dan bagian bagian yang ada pada saraf.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan


masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Uun Febriyani, M.Pd. selaku dosen
pembimbing kami yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga kita dapat
belajar bersama untuk memperluas ilmu pengetahuan kita, tak lupa dengan
penugasan ini maka pengetahuan kami dalam penulisan makalah pun akan makin
bertambah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


kekurangan baik penyusunan maupun penulisan, namun demikian semoga dengan
adanya makalah ini dapat membantu para mahasiswa dalam menjalankan kegiatan
belajar dan mengajar perkuliahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.

Metro, September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................3

C. Tujuan...............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4

A. Sistem Saraf.....................................................................................4

B. Sistem Saraf Pusat............................................................................10

C. Sistem Saraf Tepi.............................................................................20

D. Mekanisme Penghantar Impuls........................................................26

BAB III PENUTUP.........................................................................................28

A. Kesimpulan Dan Saran.....................................................................28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Fungsi Sistem Saraf........................................................................ 5

Gambar 2. Neuron dan Bagian-bagiannya........................................................ 6

Gambar 3. Sel Glia Dari sistem Saraf Pusat..................................................... 8

Gambar 4. Sinapsis .......................................................................................... 9

Gambar 5. Sistem Saraf Pusat dan Fungsinya.................................................. 10

Gambar 6.Skematis Lapisan Pelindung System Saraf Pusat ........................... 11

Gambar 7. Bagian-bagian Cerebrum................................................................ 12

Gambar 8. Bagian-Bagian sumsum tulang belakang........................................ 14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ٍ ۗ ‫ق الرَّحْ مٰ ِن ِم ْن ت َٰف ُو‬


‫ت‬ ْ ‫ت ِطبَاقً ۗا َما ت َٰرى فِ ْي‬
ِ ‫خَل‬ ٍ ‫ق َس ْب َع َسمٰ ٰو‬َ َ‫الَّ ِذيْ خَ ل‬
ٍ‫ر هَلْ ت َٰرى ِم ْن فُطُوْ ر‬ َۙ ‫ص‬ َ َ‫فَارْ ِج ِع ْالب‬
Artinya :
Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu
lihatsesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang
cacat?(Q.s Al-Mulk : 3)
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem
organ. Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat
tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya
hubungan atau kerja samaanatara alat-alat tubuh yang satu dengan yang
lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat
itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem
pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem
koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan
sistem endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap
terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya.
Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf.
Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan
saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan
pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan
selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut.
Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf.1

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem saraf ?
2. Apa itu sistem saraf pusat ?
3. Apa itu sistem saraf tepi ?
4. Apa saja jenis reseptor ?
5. Bagaimana mekanisme penghantar implus ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu sistem saraf.
2. Mengetahui apa itu sistem saraf pusat.
3. Mengetahui apa itu sistem saraf tepi.
4. Mengetahui apa saja jenis dari reseptor.
5. Mengetahui bagaimana mekanisme penghantar implus.

D. Manfaat
6. Memahami apa itu sistem saraf.
7. Memahami apa itu sistem saraf pusat.
8. Memahami apa itu sistem saraf tepi.
9. Memahami apa saja jenis dari reseptor.
10. Memahami bagaimana mekanisme penghantar implus.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Saraf2
Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan
komunikasi. Dia mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari
semua aktivitas mental, meliputi pemikiran, pembelajaran, dan memori.
Sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin dalam mengatur dan
mempertahankan homeostasis (lingkungan internal tubuh kita) dengan
mengontrol kelenjar endokrin utama (hipofisis) melalui hipotalamus otak.
Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari
organ dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling kompleks. Susunan
saraf manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan
pemrosesan yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf).
Melalui reseptornya, sistem saraf membuat kita berhubungan dengan
lingkungan kita, baik eksternal dan internal. Seperti sistem lain dalam tubuh,
sistem saraf terdiri dari organ, terutama otak, sumsum tulang belakang, saraf,
dan ganglia, yang pada gilirannya, terdiri dari berbagai jaringan, termasuk
saraf, darah, dan jaringan ikat yang secara bersama melaksanakan kegiatan
yang kompleksdari sistem saraf.
Berbagai aktivitas sistem saraf dapat dikelompokkan bersama dalam
tiga kategoriumum, yakni :
1. Fungsi sensorik.
Sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik nya untuk memantau
perubahanyang terjadi baik di dalam dan luar tubuh. Informasi yang
dikumpulkan disebut inputsensorik
2. Fungsi Integritas
Sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian
memutuskan apayang harus dilakukan pada setiap saat. Proses ini disebut
integrasi.
3. Fungsi motorik
2
Raimundus Chalik, Anatomi Fisiologi Manusia, (Jakarta Selatan : Pusdik SDM
Kesehatan, 2016), h. 57-66

27
Sistem saraf mengaktifkan organ efektor, (otot dan kelenjar) untuk
menimbulkanrespon. Proses ini disebut output motorik.

Gambar 1. Fungsi Sistem Saraf

1. Klasifikasi Sel Saraf


a) Neuron
Neuron atau sel-sel saraf adalah unit struktural dan fungsional dari
sistem saraf. Mereka adalah sel halus yang khusus untuk
menghasilkan dan mengirimkan impuls saraf. Neuron dapat
bervariasi dalam ukuran dan bentuk, tetapi mereka memiliki
banyak ciri-ciri yang umum. Neuron bersifat amitotik. Ini berarti
bahwa jika neuron mengalami kerusakan, tidak dapat digantikan
karena neuron tidak mengalami mitosis.
Neuron memiliki dua karakteristik fungsional yang unik:
iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas adalah kemampuan untuk
menanggapi rangsangan dengan membentuk impuls saraf.
Konduktivitas adalah kemampuan untuk mengirimkan impuls saraf
sepanjang akson ke neuron lain atau sel efektor. Karakteristik ini
memungkinkan berfungsinya sistem saraf. Pensinyalan atau sinyal.
lewat melalui baik sarana listrik dan kimia. Setiap neuron memiliki
tiga bagian:
1) Badan sel
2) Satu atau lebih dendrit
3) Satu akson

27
Gambar 2. Neuron dan bagian-bagiannya
1) Badan Sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Setiap
badan sel saraf mengandung inti tunggal Inti ini merupakan pusat kontrol
sel. Badan seberfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom. Dalam
sitoplasma badan sel, ada retikulum endoplasma kasar [reticulum
endoplasmic rough (RER)]. Dalam neuron, ER kasar memiliki struktur
granular disebut sebagai badan Nissl, juga disebut zat chromatophilic, dan
merupakan tempat sintesis protein.
2) Dendrit
Dendritadalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang, seperti
cabang- cabang pohon. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Ini
adalah daerah reseptif neuron. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel
3) Akson
Akson adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran
sitoplasma badan sel. Akson hilock, adalah prosesus panjang atau serat
yang dimulai secara tunggal tetapi dapat bercabang dan pada ujungnya
memiliki banyak perpanjangan halus disebut terminal akson yang kontak
dengan dendrit dari neuron lainnya. Benang-benang halus yang terdapat di
dalam akson disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa
lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi

27
untuk mempercepat jalannyarangsangan. Pada bagian luar akson terdapat
lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann
yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk
selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel
Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi. Bagian dari akson yang merupakan celah sempit dan
tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls.
fungsi neuron secara fungsional dan struktual.
a) Sel Neuroglia
Merupakan lokasi tumor pada sistem saraf. Salah satu jenis neuroglia
adalah sel Schwann yang ada di sistem saraf tepi (SST). Empat jenis
neuroglia lainnya ada di SSP, dimana jumlahnya bahkan lebih banyak
dari neuron Sel-sel neuroglia didistribusikan dalam sistem saraf pusat
(SSP) serta sistem saraf perifer (SST). Dengan demikian sel-sel
neuroglia diklasifikasikan menjadi dua jenis:
 Sel neuroglial sentral
 Sel neuroglial tepi (perifer).

Gambar 3. Sel Glia Dari Sistem Saraf Pusat


b) Sinapsis
Sinapsis merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke
neuron yang lain. Peristiwa ini terjadi dari ujung percabangan akson

27
(terminal akson) dengan ujung dendrit neuron yang lain. Celah antara satu
neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Loncatan-
loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi dalam celah sinapsis, baik ion
positif dan ion negatif. Di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikel
sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron (terminal akson), vesikel
akan bergerak, lalu melebur dengan membran prasinapsis dan melepaskan
neurotransmiter. Neurotranmiter berdifusi melalui celah sinapsis, lalu
menempel pada reseptor di membran pascasinapsis

Gambar 4. Sinapsis

B. Sistem Saraf Pusat3


Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medula spinalis. Tidak
ada bagian otak yang bekerja sendiri dan terpisah dari bagian-bagian otak lain
karena anyaman neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps, dan
neuron-neuron di seluruh otak berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain
dengan cara listrik atau kimiawi. Akan tetapi, neuron-neuron yang bekerja
sama untuk melaksanakan fungsi tertentu cenderung tersusun dalam lokasi
yang terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang
fungsional, otak tersusun menjadi bagian-bagian yang berbeda. Bagian-
bagian otak dapat dikelompokkan dalam berbagai cara bergantung pada
perbedaan anatomik, spesialisasi fungsi, dan perkembangan evolusi.

3
Risa Purnama Sari, Dwi Rukma S, Fisiologi Hewan, (Surabaya, Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel, 2017), h.16-21

27
Gambar 5. Sistem Saraf Pusat dan Fungsinya

https://ruangbimbel.co.id/sistem-saraf-manusia/

1. Makroanatomi Sistem Saraf Pusat


a. Meninges
Sistem saraf pusat dikelilingi oleh lapisan pembungkus yaitu meninges,
berfungsi sebagai pelindung otak dan corda medulla dari kerusakan
mekanis serta memberi suplai nutrisi pada sel-sel saraf. Meninges dari
luar ke dalam terdapat 3 lapisan yaitu duramater, arachnoidea, dan
piamater

Gambar 6. Skematis Lapisan Pelindung System Saraf Pusat

Duramater melekat pada dinding tengkorak, membentuk periosteum. Pada


duramater dijumpai dua lipatan besar yang terdapat pada muka interna

27
yaitu falx cerebri dan tentorium cerebelli. Pertemuan dua lipatan tersebut
membentuk protuberantia occipitalis interna fibrossa.

Arachnoidea merupakan membran lunak hampir transparan, terdapat


diantara duramater dan piamater, mempunyai trabekula sampai ke
piamater.

Piamater merupakan membran tipis yang terdiri dari jaringan ikat dan
pembuluh darah, berguna untuk menyuplai nutrisi. Arachnoid dan
piamater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai satu membrane
yang disebut pia-arachnoid.

b. Encephalon

Gambar 7. Bagian-bagian otak


1) Cerebrum
Cerebrum terdiri dari dua hemispherium cerebri, merupakan bagian
terbesar dari encephalon. Kedua hemispherium cerebri dipisahkan
oleh celah yang dalam yang disebut fisura longitudinale. Cerebrum
terdiri dari beberapa lobus sesuai letak tulang yang berada di atasnya,
yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis, dan lobus
occipitalisserta lobus pyriformis yang terletak di ventral.
Hemispherium cerebri dipisahkan dari cerebellum dengan adanya
fissura transversa. Pada permukaan dorsal terdapat banyak lipatan
konveks yang disebut gyri. Gyri merupakan tonjolan-tonjolan yang
dipisahkan oleh parit-parit yang dinamakan fisura atau sulkus.

27
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks
otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat
bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik

2) Cerebellum
Terletak diatas medula oblongata, berbentuk oval. Terdiri atas vermis
(di tengah), dua hemispherium di lateralis dipisahkan oleh fissura
sagital.Cerebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila
ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar
yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

3) Brainstem
Terdiri dari :
a) Medulla Oblongata : Pars posterior dari brainstem, bentuk kerucut
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari
medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga
mempengaruhi jembatan,refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatanrespirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain.
b) Pons : Korpus ujung anterior dari medulla oblongata. Jembatan
varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang
c) Pedenculli cerebri : permukaannya
 Corpora quadrigemina : Corpus yang bulat berjumlah empat
 Thalamus : Corpus yang berbentnk oval
 Posterior hemispherium cerebrum

27
4) Hipothalamus
Hipotalamus terletak diantara thalamus dan pedenculi cerebri.
Berdekatan dengan Corpus mammilaris
Tubercinerium : bentukan oval di ujung anterior brainstem
Chiasma nervi optici : berbentuk X yang disusun oleh n. opticus dan
tractus opticus

c. Ventrikel dalam Encephalon


1) Ventrikel lateral
Terdiri atas ventrikel I dan II, terdapat di hemispherium cerebri. Berisi
corpus callosum, hippocampus, plexus choroideus, dan nucleus
caudatus. Ventrikel lateral dengan ventrikel III dihubungkan oleh
foramen interventricularisatau nama lainnya foramen Monra
2) Ventrikel III
Mengelilingi thalamus kanan dan kiri. Berhubungan dengan ventrikel
IV melalui aquaductus cerebri.
3) Ventrikel IV
Diantara brainstem dan cerebellum. Di dorsal medulla oblongata
membentang ke anterior dan posterior.

Gambar 8. Bagian-Bagian sumsum tulang belakang

d. Medulla Spinalis

27
1) Medulla spinalis merupakan lanjutan dari batang otak (medulla
oblongata). Medulla spinalis juga diselubungi meninges.
2) Mengisi canalis vertebralis dr cervicalis I sampai lumbar V-VII (pada
anjing) atau sacralis III (pada kucing)
3) Tersusun dari substansia grisea pada bagian tengah dan substansia
alba pada bagian perifer dan terdapat canalis centralis

2. Fungsi Bagian-Bagian Sistem Saraf Pusat


a. Otak depan
Menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami,
produksi dan pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik.
There are two major divisions of forebrain: the diencephalon and the
telencephalon . Ada dua divisi utama dari otak depan :
1) Diencephalon :
Berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang
bertanggungjawab atas fungsi seperti kontrol motorik,
menyampaikan informasi sensorik, danpengendalian fungsi otonom
2) Telencephalon :
Berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian
besarpemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks
cerebral.

b. Otak tengah
Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk
brainstem.Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual
serta fungsi motorik.

c. Otak belakang
Membentang dari sumsum tulang belakang dan terdiri dari
metencephalon dan myelencephalon.
1) Metencephalon

27
Struktur seperti pons dan serebelum. Daerah ini membantudalam
menjaga keseimbangan dan keseimbangan, koordinasi gerakan,
daninformasi konduksi sensorik.

2) Myelencephalon
Berasal dari medula oblongata yang bertanggung jawab
untukmengontrol fungsi otonomik seperti pernapasan, denyut
jantung, danpencernaan.

C. Sistem Saraf Tepi4


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian
seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap
bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari
sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk
dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motor. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut
saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak
merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah
dari otak merupakan saluran desenden.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak
sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang
tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan,
dan sekresi keringat.
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf
yang keluar dari sumsum tulang belakang.Saraf otak ada 12 pasang yang
terdiri dari:

4
Risa Purnama Sari, Dwi Rukma S, Fisiologi Hewan, (Surabaya, Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel, 2017), h.21-23

27
a. Tiga pasang saraf sensori
b. Lima pasang saraf motor
c. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat
saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf
post ganglion. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik
dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik
dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang
karena ganglion menempel pada organ yang dibantu

3. Macam Macam Reseptor


a. Eksteroseptor
Eksteroseptor memberi informasi kejadian-kejadian pada permukaan
tubuh hewan. Eksteroseptor adalah suatu alat penerima rangsang dari
luar, misalnya bila kita digigit nyamuk atau dihinggapi serangga. Kita
dapat mengetahui langsung tempat nyamuk itu menggigit dan serangga
hinggap. Dengan secara refleks kita akan melakukan respon terhadap
bekas gigitan tadi misalnya menggaruk bekasnya. Reseptor untuk
merasakan sakit ini merupakan ujung-ujung saraf yang tersebar di
seluruh tubuh..
b. Kemoreseptor
Indera penciuman dan pengecap termasuk suatu kemoreseptor, sebab
indera pengecap merupakan alat yang bisa merasakan zat-zat kimia

27
dan indera penciuman bisa mencium berbagai sifat zat kimia terutama
baunya. Hewan-hewan rendah juga memiliki beberapa kemoreseptor
yang berkembang baik dan berperanan penting pada kelangsungan
hidupnya. Contohnya bila asam lemah diteteskan pada tubuhnya maka
protozoa (Amoeba,sp) akan menggerakkan pseudopodianya, Hydra
dapat membedakan makanan yang hidup dan yang mati. Kemoreseptor
berfungsu juga sebagai alat simbiosis komensalisme dan parasitisme.
c. Proprioseptor
Informasi mengenai kedudukan tubuh dan lender dirasakan oleh
propriseptor. Proprioseptor terdapat pada empat otot (otot lurik), pada
tendon otot, pada selaput pembungkus otot berupa ujung saraf Paccini
dan pada sendi. Proprioseptor merupakan suatu mekanoseptor.
Proprioseptor penting untuk mengatur koordinasi aktifitas otot.
d. Interoseptor
Interoseptor menyampaikan informasi mengenai kejadian-kejadian di
dalam tubuh. Di dalam tubuh hewan banyak reseptor yang secara
konstan menyampaikan informasi tentang keadaan alat-alat dalam
seperti jantung, paru-paru, pembuluh darah dan informasi tentang
lingkungan dalam seperti kadar glukosa darah, konsentrasi ion, dan PH
kepada saraf pusat. Semua reseptor diatas termasuk kedalam
interoreseptor. Selain interoseptor juga terdapat interoseptor khusus
yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Letaknya pada telinga
dalam yang disebut Labirin. Labirin terdiri atas alat keseimbangan
untuk merasakan gerakan kepala yaitu saluran-saluran semisirkuler dan
alat untuk mengetahui kedudukan kepala yaitu utrikulus dan sakulus.
e. Fotoreseptor
Hampir semua hewan mempunyai kapasitas untuk merespon terhadap
cahaya. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dan organ
visual dari hewan memperlihatkan perbedaan sensitifitas terhadap
gelombang cahaya yang berbeda. Disamping memperlihatkan
sensitifitas teerhadap cahaya, kebanyakan hewan telah mempunyai
organ penglihatan yang baik yaitu mata. Mata atau titik mata

27
ditemukan pada Platyhelminthes, Nematelminthes, Annelida,
Molluska, Arthropoda dan semua Vertebrata. Mata dibangun oleh sel-
sel fotoreseptor yang menerima kualitas cahaya tertentu seperti
intensitas dan warna.

D. Mekanisme Penghantaran Impuls5


1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan
melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel
saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif
terdapat di bagian dalam sel saraf.Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan
potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi
berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang
perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik,
tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.

Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat
dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti
semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan
waktu 1/500 sampai 1/1000 detik. Energi yang digunakan berasal dari
hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.

Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan
menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila
kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke
ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang
lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.

2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis


5
Risa Purnama Sari, Dwi Rukma S, Fisiologi Hewan, (Surabaya, Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel, 2017), h.25-26

27
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain
dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk
tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur
kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-
sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron,
maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.

Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan


impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada
bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh,
noradrenalin terdapat di sistem sarafsimpatik, dan dopamin serta serotonin
yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah
sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-
sinapsis.

Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf


berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan
diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran
post-sinapsis. Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk
cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang
terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama
dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.

27
28

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan komunikasi.
Dia mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas
mental, meliputi pemikiran, pembelajaran, dan memori.Sistem saraf bersama-
sama dengan sistem endokrin dalam mengatur dan mempertahankan
homeostasis (lingkungan internal tubuh kita) dengan mengontrol kelenjar
endokrin utama (hipofisis) melalui hipotalamus otak.

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai


bentukbervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Dalamkegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) antarareseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok
sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang
berasal dari luar atau dari dalamtubuh. Efektor adalah sel atau organ yang
menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf(neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atautanggapan.

B. Saran
Sebagai mahasiswa jurusan biologi, penting bagi kita untuk mengetahui dan
memahami ilmu kehidupan. Khususnya anatomi dan fisiologi sebagai
kepentingan pengetahuan kita sebagai manusia. Tak terkecuali untuk struktur
hewan. Dengan memahami ilmu ini, kita akan dapat lebih masuk ke dalam
luasnya ilmu biologi. Khususnya sistem saraf. Dimana pusat kehidupan diatur
dalam suatu kesatuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Alqur’an Al-Karim

Bahrudin, M. 2013. Nyeri Kepala Neurologi Klinis. Universitas Muhamadiyah

Malang.

ChalikRaimundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta Selatan : Pusdik SDM

Kesehatan.

Leslie P. Gartner. Color Atlas and Text of Histology. Philadelphia : Wolters Kluwer

SariRisa Purnama, Dwi Rukma S. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya, Program Studi

Arsitektur UIN Sunan Ampel.

29

Anda mungkin juga menyukai