Anda di halaman 1dari 30

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

Disusun guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Anatomi dan Fisiologi Manusia

Dosen Pengampu: Iseu Laelasari, M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 1:

Maulidia Mualimah 1910810039


Fadhilah Salsabila 1910810058
Rizky Galuh Octaviani 1910810046
Mohamad Aqib Maulana Wahid 1910810072

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
‫السال معليكم ورحمة هللا وبركا ته‬

Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat, Taufiq serta Hidayah Nya sehingga
tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah merubah zaman dari
kegelapan ke zaman yang penuh berkah ini.
Makalah yang berjudul “Sistem Saraf pada Manusia” disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia yang diampu oleh Ibu Iseu Laelasari, M.Pd.
Makalah ini telah kami susun dengan baik dan seksama berdasarkan buku atau jurnal
penelitian serta pendapat para ahli yang mana dari beberapa referensi tersebut kami pilih
untuk dijadikan referensi utama.
Kami menyadari akan adanya beberapa kekurangan dalam susunan makalah ini.
Sehingga kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca, untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini di penyusunan makalah berikutnya.

‫والسلم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Kudus, 27 Maret 2022

Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf ....................................................................... 4
B. Fungsi dan Dalilnya dalam Al-Qur’an ................................................. 4
C. Bagian-Bagian Sel Saraf ...................................................................... 5
D. Impuls Sistem Saraf ............................................................................. 10
E. Neurotransmitter .................................................................................. 12
F. Mekanisme Jalannya Impuls Saraf....................................................... 14
G. Susunan Sistem Saraf ........................................................................... 16
H. Kelainan/Gangguan pada Sistem Saraf ................................................ 24

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh kita memiliki kemampuan untuk mengetahui bentuk suatu benda, bau
bunga, rasa sakit ketika kulit kita tergores, rasa makanan, serta keadaan lain yang ada di
sekitar kita. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya sistem jaringan di dalam tubuh yang
mengkoordinasikan rangsangan-rangsangan yang diterima tubuh ke saraf pusat yang
kemudian otot tubuh kita akan merespon informasi yang didapat dari saraf pusat. Sistem
yang dimaksud tersebut merupakan sistem saraf.
Sistem saraf juga mengendalikan rangsangan yang terjadi secara otomatis, seperti
gerak denyut jantung, lambung ketika mencerna makanan, gerak paru-paru ketika kita
bernapas, dan lain sebagainya. Tanpa kita sadari rangsangan tersebut juga dikendalikan
oleh sistem saraf yang ada di seluruh tubuh kita. Hampir semua aktivitas yang terjadi
pada tubuh berpusat pada sistem saraf, baik itu dari luar maupun dalam serta terjadi
secara sadar maupun tidak sadar. Respon yang diberikan oleh tubuh tergantung dari
informasi yang diberikan oleh saraf pusat yang menerima rangsangan tersebut.
Sistem saraf merupakan kumpulan dari sel-sel khusus serta jaringan ikat yang
terdiri dari 2 bagian utama yaitu, bagian sentral atau sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang) dan bagian luar atau sistem saraf tepi (perifer) (Raimundus, 2016: 56).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf?
2. Bagaimana fungsi dari sistem saraf dan dalilnya dalam al-qur’an?
3. Apa saja bagian-bagian dari sel saraf?
4. Bagaimana impuls dari sistem saraf?
5. Apa yang dimaksud dengan neurotransmitter?
6. Bagaimana mekanisme jalannya impuls saraf?
7. Bagaimana susunan sistem saraf?
8. Apa saja kelainan/gangguan pada sistem saraf?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan sistem saraf.
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem saraf dan dalilnya dalam al-qur’an.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian dari sel saraf.
4. Untuk mengetahui impuls sistem saraf.
5. Untuk mengetahui penjelasan neurotransmitter.
6. Untuk mengetahui mekanisme jalannya impuls saraf.
7. Untuk mengetahui susunan sistem saraf.
8. Untuk mengetahui kelainan/gangguan pada sistem saraf.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang menghubungkan serta
menyambungkan otak dengan setiap bagian di seluruh tubuh hingga ujung jari dan kuku.
Sistem saraf dalam mengkoordinasikan fungsinya melibatkan pusat saraf (otak dan
sumsum tulang belakang) dan jaringan saraf. Pusat saraf berperan untuk mengatur dan
mengendalikan respon tubuh ketika ada rangsangan. Sedangkan jaringan saraf yaitu sel-
sel saraf yang bersambung sehingga dapat membawa dan menerima impuls dari dan
menuju pusat saraf. Sel-sel saraf tersebar di seluruh titik dari bagian tubuh kita (Nina
dkk, 2013: 11-12).
Menurut Heri Widodo (2019: 1) sistem saraf merupakan suatu sistem koordinasi
yang bertugas meneruskan rangsangan dari reseptor untuk dianalisis dan ditanggapi oleh
tubuh. Semua gerak yang dilakukan oleh tubuh diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf.
Komponen utama yang dimiliki oleh sistem saraf sehingga dapat merespon rangsangan
yaitu, reseptor, efektor, dan penghantar impuls.

B. Fungsi Sistem Saraf serta Dalil Al-Qurannya


Sistem saraf memiliki peran yang sangat besar demi kelangsungan hidup manusia.
Heri Widodo (2019: 3) menyebutkan bahwa umumnya saraf pada tubuh manusia
memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1. Mengatur kinerja organ-organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja.
2. Menerima rangsangan sehingga tubuh dapat merespon dengan cepat keadaan dan
perubahan yang terjadi di sekitarnya.
3. Mengendalikan dan memberikan respon terhadap rangsangan yang diterima oleh
tubuh.
Sedangkan Raimundus (2016: 57), mengelompokkan sistem saraf berdasarkan
aktivitasnya menjadi 3 macam, yaitu:
1. Fungsi sensorik, sistem saraf menggunakan banyak reseptor sensorik untuk
memantau perubahan yang terjadi baik di dalam dan luar tubuh (input sensorik).
2. Fungsi integritas, sistem saraf memproses dan menganalisis input sensorik sehingga
dapat menentukan respon apa yang harus dilakukan oleh tubuh (integrasi).

4
3. Fungsi motorik, sistem saraf mengaktifkan organ efektor yaitu otot dan kelenjar
untuk memberikan respon (output motorik).
Di dalam al-Quran juga terdapat beberapa ayat yang membahas mengenai sistem
saraf. Ayat-ayat tersebut menyebut tentang otak yang merupakan bagian dari saraf pusat.
Salah satu ayat tersebut yaitu:

ِ ‫ع َلى‬
‫ص َراطٍ ُم ْستَ ِق ٍيم‬ ِ ‫آخذٌ بِن‬
َ ‫َاصيَتِ َها ۚ ِإ َّن َربِي‬ ِ ‫َّللا َربِي َو َربِ ُك ْم ۚ َما ِم ْن دَابَّ ٍة ِإ ََّّل ه َُو‬ َ ُ‫ِإنِي ت ََو َّك ْلت‬
ِ َّ ‫ع َلى‬
Artinya: “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya.
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Al-hud: 56)

Menurut Quraish Shihab, ayat tersebut memiliki tafsir bahwa sesungguhnya aku
hanya bertawakkal kepada Allah, pemilik segala urusanku dan urusan kalian. Tidak ada
sesuatu pun yang mampu menghalangi-Nya untuk mengembalikan tipu daya kalian. Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka, tidak ada suatu binatang melata pun melainkan
Dialah yang memiliki dan mengatur segala urusannya. Dari itu, tidak ada yang dapat
menghalangi-Nya untuk menjagaku dari siksa dan kejahatan kalian. Di dalam kerajaan-
Nya, segala perbuatan Tuhanku berjalan secara benar dan adil. Maka Dia selalu
menolong orang-orang Mukmin yang melakukan perbaikan dan merendahkan orang-
orang kafir yang berbuat kerusakan (https://tafsirq.com/11-hud/ayat-56#tafsir-quraish-
shihab).
Ayat tersebut hanya fokus pada satu kata “naashiyah” yang bermakna ubun-ubun.
Beberapa tafsir menyatakan bahwa ubun-ubun adalah bagian otak depan (Ardiyanti,
2020).

C. Bagian Sel Saraf


Komposisi Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari kelompok sel saraf atau neuron yang mengirimkan
informasi disebut impuls saraf dalam bentuk perubahan elektrokimia, dan merupakan
sel konduksi. Neuron adalah sel saraf yang sesungguhnya. Jaringan saraf juga terdiri
dari sel-sel yang melakukan dukungan dan perlindungan. Sel-sel ini disebut neuroglia
atau sel glial. Lebih dari 60% dari semua sel otak adalah sel neuroglia. Neuroglia ini
bukan sel konduksi. Mereka adalah jenis khusus dari "jaringan ikat" untuk sistem
saraf. Neuron terdiri dari beberapa bagian adalah sebagai berikut:

5
1. Neuron

Gambar 1. Struktur Neuron

Sumber: (“SISTEM SARAF PUSAT,” n.d.)

Neuron, atau sel-sel saraf, adalah unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.
Mereka adalah sel halus yang khusus untuk menghasilkan dan mengirimkan impuls
saraf. Neuron dapat bervariasi dalam ukuran dan bentuk, tetapi mereka memiliki
banyak ciri-ciri yang umum. Neuron bersifat amitotik. Ini berarti bahwa jika neuron
mengalami kerusakan, tidak dapat digantikan karena neuron tidak mengalami mitosis.
(“Anatomi Fisiologi Manusia by Raimundus Chalik (z-Lib.Org).Pdf,” n.d.) Neuron
memiliki dua karakteristik fungsional yang unik: iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas adalah kemampuan untuk menanggapi rangsangan dengan membentuk
impuls saraf. Konduktivitas adalah kemampuan untuk mengirimkan impuls saraf
sepanjang akson ke neuron lain atau sel efektor. Karakteristik ini memungkinkan
berfungsinya sistem saraf. Pensinyalan atau sinyal lewat melalui baik sarana listrik
dan kimia. Setiap neuron memiliki tiga bagian:

6
➢ Badan sel
➢ Satu atau lebih dendrit
➢ Satu akson
a. Badan Sel (Soma)

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Setiap
badan sel saraf mengandung inti (nukleus) Inti ini merupakan pusat kontrol sel.
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya
ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,
sentrosom, badan golgi, lisosom. Organel organel tersebut bertanggungjawab
untuk memproduksi energi dan biosintesis molekul organik seperti enzim enzim.
(Jamaludin dkk, 2020). Dalam sitoplasma badan sel, ada retikulum endoplasma
kasar [reticulum endoplasmic rough (RER)]. Dalam neuron, ER kasar memiliki
struktur granular disebut sebagai badan Nissl, juga disebut zat chromatophilic, dan
merupakan tempat sintesis protein.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang, seperti
cabangcabang pohon. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Ini adalah
daerah reseptif neuron. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.

c. Akson

Akson adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran


sitoplasma. Akson berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel
saraf lain. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri
atas perluasan membrane sel Sachwan. Selubung ini berfungsi untuk isolator atau
pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan neuron berikutnya tdak
bersambungan secara langsung, tetapi membentuk celah yang sempit. Celah ujung
antar akson suatu neuron dengan dendrit neuron lain disebut dengan sinapsis.

7
Gambar 2. Akson
Sumber:(“SISTEM SARAF PUSAT,” n.d.)

2. Sel Neuroglia

Neuroglia yaitu sel yang berfungsi untuk menyokong, memberikan dukungan,


melindungi, merawat, dan mempertahankan homeostasis cairan disekeliling neuron.
Neuroglia terdapat disekitar neuron mengikat sartu neuron dengan neuron lainnya dan
pembuluh darah. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan
perbandingan sekitar sepuluh banding satu.

Gambar 3. Neurons dan Neiroglia

Sumber:(“SISTEM SARAF PUSAT,” n.d.)

Neuroglia terbagi menjadi 4 bagian yaitu:

a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang membungkus sel-sel saraf untuk
membentuk jaringan pendukung di otak dan sumsum tulang belakang. Astrosit

8
juga bergabung dengan epitel pembuluh darah untuk membentuk sawar darah
otak, yang melindungi neuron dengan mengatur secara ketat pertukaran material
antara darah dan neuron.
b. Oligodendroglia terlihat seperti astrosit kecil. Mereka juga memberikan dukungan
dengan membentuk baris semikaku seperti jaringan ikat antara neuron di otak dan
sumsum tulang belakang. Mereka menghasilkan selubung mielin berlemak pada
neuron otak dan sumsum tulang belakang dari SSP, tetapi mereka tidak
membentuk neurilemma. Kurangnya neurilemma adalah salah satu faktor yang
berkontribusi terhadap ketidakmampuan akson dalam otak dan sumsum tulang
belakang untuk regenerasi setelah cedera.
c. Sel mikroglia adalah sel kecil yang melindungi SSP (tersebar di seluruh SSP)
berperan untuk menelan dan menghancurkan mikroba seperti bakteri dan kotoran
selular.
d. Sel ependimal melapisi ventrikel otak yang berisi cairan. Sebagian memproduksi
cairan serebrospinal dan lain-lain dengan silia mengerakkan cairan melalui SSP.
Sel Schwann membentuk selubung mielin yang mengelilingi serat saraf di SST.

Gambar 4. Sinaps dan Neuron


Sumber: (“SISTEM SARAF PUSAT,” n.d.)

3. Sinapsis

9
Sinapsis merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron
yang lain. Peristiwa ini terjadi dari ujung percabangan akson (terminal akson) dengan
ujung dendrit neuron yang lain. Celah antara satu neuron dengan neuron yang lain
disebut dengan celah sinapsis. Loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi
dalam celah sinapsis, baik ion positif dan ion negatif. Di dalam sitoplasma sinapsis,
terdapat vesikel sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron (terminal akson),
vesikel akan bergerak, lalu melebur dengan membran prasinapsis dan melepaskan
neurotransmiter.

D. Impuls Saraf
Implus yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan efektor. Penghanantar implus pada sistem saraf
manusia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu gerak sadar dan gerak refleks.

1. Gerak Sadar

Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang.
Contoh gerak sadar antara lain berjalan, berlari, menulis, dan menari. Adapun Urutan
jalannya gerak dapat dituliskan sebagai berikut:

Impuls → reseptor → neuron sensorik → otak


→ neuron motoric → efektor

2. Gerak Refleks

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidakmelewati otak. Contoh gerak refleks antara lain terjatuh, gerakan menutup
kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk, terangkatnya kaki jika
menginjak sesuatu, dan menutup hidung pada waktu mencium bau busuk Urutan
jalannya gerak refleks dapat dituliskan sebagai berikut

Impuls → reseptor → neuron sensorik → saraf


perantara → neuron motoric → efektor

10
Gambar 5. Gerak Refleks

Sumber : (Campbell, dkk)

E. Neurotransmitter
Menurut Reece et al (2014), neurotransmitter adalah zat kimia yang disintesis
dalam neuron dan disimpan pada gelembung sinaptik di ujung akson. Zat kimia
inidilepaskan dari akson terminal melalui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur
ulang. Neurotransmitter merupakan cara komunikasi antar neuron. Zat-zat kimia ini
mengakibatkan perubahan permeabilitas sel neuron, sebagai akibatnya neuron menjadi
kurang bisa menyalurkan impuls, tergantung dari neuron dan transmiter tadi. contoh
neurotransmitter ialah norepinefrin, asetilkolin, dopamin, serotonin, asam gamma amino
butirat (GABA), glisin, dan lain-lain.
Sifat neurotransmitter diantaranya:
1. Disintesis di neuron presinaps
2. Disimpan di vesikel dalam neuron persinaps
3. Dilepaskan dari neuron dibawaj kondisi fisiologis
4. Segera dipindahakan dari sinaps melalui degradasi
5. Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis
Cara kerja neurotransmitter :
1. Neurontransmitter disintesis di precursor dengan katalis enzim
2. Neurontransmitter disimpan di vesikel dalam neuron persinaps
3. Karena adanya potensial aksi, saluran Ca terbuka.sehingga Ca masuk ke dalam
sinaps.

11
4. Akibat potensial aksi vesikel berikatan dengan persinaps dan melepaskan
neurontransmitter.
5. Neurontransmitter yang dilepaskan akan berikatan autoreseptor dan menghambat
pelepasan neurotransmitter lainnya.
6. Neurotransmitter yang di lepaskan berikatan dengan reseptor pada post sinpas.
7. Neurotransmitter yang dilepaskan di de-aktivasi,baik oleh up take maupun degradasi
enzimatik.
Macam-macam Neurontransmitter diantaranya :
1. Asetilkolin
Asetilkolin adalah neurotransmitter yang tidak diproduksi dalam neuron.
Ditransportasikan ke otak dan ditemukan diseluruh bagian otak. Asetilkolin berada
di seluruh sistem saraf pusat dan perifer. Asetilkolin mempunyai konsentrasi tinggi
di basal ganglia dan cortex motorik. Fungsi utama dari asetilkolin sendiri adalah
mengatur atensi,memori,pengaturan mood,rasa haus,memfertilisas perilaku seksual
dan tonus otot.

Gambar 6. Struktur Molekul Asetilkolin

2. GABA (Asam gama-aminobutirat)


GABA ditemukan diseluruh sistem saraf pusat. GABA betempat di
Hipotalamus, hipocampus, korteks, serebelum, basal ganglia, medula spinalis, dan
retina. GABA membantu dalam ketepatan sinyal yang di bawa dari satu neuron ke
neuron berikutnya.

Gambar 7. Struktur Molekul GABA

12
3. Neropinefrin
Neropinefrin mempunyai konsentrasi tinggi dalam locus caruleus serta dalam
konsentrasi sekunder dalam hippocampus,amygdala,dan korteks cerebal.
Dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan melalui proses re up
take aktif.selain itu, menghambat penembakan neuron dalam system saraf
pusat,tetapi membangkitkan otot jantung,jantung,usus dan alat urogentia.
Neropinefrin juga membantu mengendalikan kewaspadaan dan fungsi dalam proses
pembelajaran dan memori.

Gambar 8. Struktur Molekul Neropinefrin

4. Dopamin
Dopamin diproduksi dalam subtantia nigra serta dipindahkan dari celah
synaptic dari enzim MAO. Dopamin membantu dalam mengatur fungsi
pikiran,pengembalian keputusan, mengendalikan pergerakan volunter dan membantu
dalam mengintegrasikan kognisi.

Gambar 9. Struktur Molekul Dopamin

5. Serotonin
Kalaimam serotonin berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang
mencakup deperesi, psikosis, ansietasi, migren, gangguan fungsi seksual, kognitif,
tidur dan gangguan makan. Serotonin berfungsi dal pengaturan tidur, perhatian,
suasana hati, belajar, temperatur tubuh dan persepsi nyeri serta berperan dalam
perilaku agresi atau marah dan libido. Dalam mengatur tidur dan bangun, serotonin
bekerjasama dengan asetilkolin dan neropinefrin.
6. Endorfrins

13
Endorfrins adalah suatu bahan kimia yang diproduksi dalam otak dan spinal
cord yang dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. Endorfrins juga
bisa melindungi tubuh dari perasaan sakit dan meningkatkan perasaan tenang dan
mempengaruhi perasaan bahagia.
7. Glutamat
Glutamat adalah neurotransmitter excitatory uta pada otak dimana hampir tiap
area otak berisi glutamat. Glutamat mempunyai konsentrasi tinggi di corticostriatal
dan di dalam sel cerebellar. Gangguan pada neurotransmitter ini dapat
mengakibatkan gangguan penyakit bipolar afektif dan epilepsi.

Gambar 10. Struktur Molekul Glutamat

8. Epinefrin
Epinefrin dapat meningkatkan detak jantung dan melakukan dilatasi jalan
napas untik meningkatkan fungsi nafas serta menyempitkan pembulub darah dalam
usus dan kulit. Epinefrin bekerja bersama dengan norepinephrine yang dilepaskan
oleh kelenjar adrenal.

Gambar 11. Struktur Molekul Epinefrin

F. Mekanisme Jalannya Impuls Saraf


Impuls bisa dikatakan sebagai aliran listrik yang merambat pada serabut saraf.
Jika sebuah saraf tidak menghantarkan impuls, serabut saraf tersebut dalam

14
keadaan istirahat. Impuls dapat dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis. Berikut
penjelasannya :
1. Impuls Melalui Sel Saraf
Impuls bisa mengalir melalui serabut saraf sebab adanya beda potensial listrik
antara bagian luar serta bagian dalam serabut saraf. ketika sel saraf istirahat, sebelah
dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira –60 mV, sedangkan bagian sebelah
luar serabut saraf bermuatan positif. Keadaan muatan listrik diatas disebut dengan
potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. jika
sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, pada waktu yang singkat muatan
di sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60 mV serta muatan di sebelah luar
menjadi negatif. Perubahan secara tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan
dengan impuls disebut dengan potensial kerja. saat terjadi depolarisasi pada selaput
membran akson. Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf berbarengan
dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran
merambat sepanjang serabut saraf. jika impuls sudah lewat, maka sementara
waktu serabut saraf tidak bisa dilewati oleh impuls sebab terjadi perubahan dari
potensial kerja menjadi potesial istirahat. agar dapat berfungsi kembali,
dibutuhkan waktu kira-kira 1/500 hingga 1/1000 dtk untuk pemulihan.
2. Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain
dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan
sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran
kecil berisi neurotransmitter yang disebut Vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir
pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis.Membran ujung dendrit dari sel
berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada
ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menjadi penghubunh
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-
macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di
sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin
kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang
terdapat pada membran post-sinapsis.Penempelan asetilkolin pada reseptor
menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan

15
tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh
membran post-sinapsis.Penghantaran impuls dari saraf motor ke otot yaitu Antara
saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis
dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot.
Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya. Gerak merupakan
pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh
saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada juga gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang,
yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh
otak,kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor
sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat
cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan
kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak
atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin,
atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas,yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke
pusat saraf, diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot
atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan
atas refleks otak bila saraf penghubung(asosiasi) berada di dalam otak, misalnya,
gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang
belakang.

G. Susunan Sistem Saraf


Sistem saraf pada manusia secara umum diatur oleh 2 sistem yaitu:

1. Sistem Saraf Pusat (SSP)


SSP merupakan pusat pengaturan informasi, dimana seluruh aktivitas tubuh
dikendalikan olehnya.alam sistem saraf pusat terjadi berbagai analisis informasi yang
masuk serta proses sintesis dan integrasinya. Pada dasarnya proses tersebut bertujuan
mengendalikan berbagai sistem yang lain, sehingga terbentuk sebuah perilaku
makhluk hidup (Jamaludin dkk, 2020). Adapun sistem saraf pusat diatur oleh dua
organ yaitu:
a. Otak (Encephalon)

16
Otak merupakanorgan yang bekerja mengoordinasikan seluruh yang terjadi
di dalam tubuh manusia, metabolisme, tekanan darah, hormon dan ingatan.otak
jugapusat gerak biasa yang berbentuk lipatan (fisura) yang dilindungi tengkorak
(cranium) dan diselaputi oleh meningen. Lapisan meningesterdiri dari 3 lapis yaitu
durameter, lapisan kedua arachnoid dan yang paling dalam adalah piameter.
Sedangkan diantara arachnoid dengan piameter terdapat rongga yang bernama
subarachnoid yang berfungsi untuk mencegah otak dari guncangan.

Gambar 12. Bagian Otak


Berdasarkan belahannya otak dibagi menjadi otak kiri dan otak kanan. Otak
kiri berfungsi sebagai pusat analisis seperti berhitung, menulis, membaca dan
seterusnya. Sedangkan otak kanan sebagai pusat kreatifitas seperti seni dan bahasa.
Berdasarkan perkembangan embrioanya otak dibagi menjadi:
1) Otak Depan (proncephalon)
Proncephalon ini kemudian terbagi menjadi dua yaitu telencephalon yang
berkembang menjadi otak besar (cerebrum) dan diencephalon akan berkembang
menjadi thalamus dan hipothalamus.
Otak besar terbagi menjadi 4 lobus (bagian) yaitu:
➢ Lobus Frontalis (dahi) sebagai pusat bicara, bahasa dan komunikasi.
➢ Lobus Parientalis (ubun-ubun) sebagai pusat peraba panas, dingin dan
sentuhan.
➢ Lobus Temporalis (pelipis) sebagai pusat pendengaran.
➢ Lobus Oksipitalis (tengkorak belakang) sebagai pusat penglihatan.

17
Sumber:https://www.psychologymania.com/2012/06/fungsi-otak-
manusia.html

Gambar 13. Otak

Sumber: https://materi.co.id/otak/

Diencephalon memiliki amigdala sebagai pusat emosi. Adapun diencephalon


berkembang menjadi thalamus sebagai tempat pusat pengatur informasi sensorik
yang dikirimkan ke otak besar dan hipohalamus sebagai pusat pengatur
mekanisme tubuh yang terjadi secara otomatis tanpa disadari dan tidak bisa
dihindari. Contoh: seperti rasa lapar, haus, kesal, marah dan sedih.

Gambar 13. Otak


Sumber: https://www.psychologymania.com
2) Otak tengah (mesencephalon) atau midbrain sebagai pusat penglihatan dan
pendengaran.
3) Otak belakang (rhombencephalon)
Rhombencephalon nantinya akan berkembang menjadi 2 yaitu:
18
➢ Metencephalon yang mana akan berkembang lagi menjadi 2 yaitu:
ponsvarolli (jembatan otak) sebagai frekuensi serta kekuatan bernapas dan
cerebellum (otak kecil) sebagai pusat keseimbangan.
➢ Myelencepuhalon yang mana akan berkembang menjadi medula oblongata
(sumsum lanjutan) yang berfungsi sebagai pusat gerakan fisiologis yang
mana dapat menghantarkan impuls yang datang dari sumsung tulang
belakang ke otak.. Contoh: denyut jantung, sistem pencernaan dan lain-lain.

Gambar 14. Otak

Sumber: (Chalik, 2016)

Gambar 18. Otak

Sumber: ttps://gurusekolah1.blogspot.com

b. Sumsung Tulang Belakang (medula spinalis)

19
Medulla spinalis adalah lanjutan dari sumsum lanjutan sampai ke tulang
punggung, tepatnya sampai ke tulang pinggang. medulla spinalis berfungsi sebagai
pengantar implus ke dan dari otak ke semua bagian tubuh atau sebagai pusat gerak
refleks. Otak dan sumsum tulang belakang bersambung di foramen magnum
(Chalik, 2016).

Gambar 19. Otak


Sumber: https://sciencebooth.com

Gambar 20. Bagian otak


Sumber: ttps://www.juniordentist.com
2. Sistem Saraf Tepi (SST)
Berdasarkan arah nya dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Saraf Aferen (dari reseptor ke saraf pusat)
b. Saraf Eferen (dari saraf pusat ke efektor bisa berupa otot lurik, otor jantung dan
otot polos)
Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2 yaitu
a. Saraf somatik (sadar) artinya semua gerakannya disadari karena efektornya
berupa otot rangka atau otot lurik. Seperti ketika ketika makan, menulis,
berbiacara, maka saraf inilah yang mengkooordinasikannya. Saraf ini meneruskan

20
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat dan akan meneruskan impuls dari
sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf ini terdiri dari 12
pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Adapun penhjelasannya sebagai
berikut:
1) Saraf kranial
Saraf kranial ini terdapat 12 pasang yang muncul dari berbagai bagian batang
otak.
No. Nama Asal serat sensorik Persyarafan efektor
motorik
1. Olfaktorius Epitel olfaktori darihidung Tidak ada
(penciuman)
2. Optikus Retina mata (penglihatan) Tidak ada
3. Okulomotorius Proprioseptor otot-otot bola mata Otot-otot untuk
gerakan bola mata.
Ukuran lensa dan
konstriksil pupil
4. Troklearis Proprioseptor otot-otot bola mata Otot-otot untuk
gerakan bola mata
5. Trigeminus Gigi dan kulit wajah Beberapa otot
untuk mengunyah
6. Abdusen Proprioseptor otot-otot bola mata Otot-otot untuk
gerakan bola mata
7. Fasialis Kuncup pengecap bagian depan lidah Otot-otot untuk
ekspresi wajah.
Kelenjar saliva
submaksilaris dan
sublingualis
8. Auditorius Tidak ada
-cabang -kanalis semisiskularis telinga dalam
vestibular (sensor gerakan, keseimbangan dan
rotasi)
-cabang -kohlea telinga dalam (pendengaran)
kohlearis
9. Glosofaringeus Kuncup pengecap pada sepertiga Kelenjar saliva
belakang lidah dan dinding faring parotis; otot-otot

21
faring untuk
menelan.
10. Vagus Ujung saraf organ dalam (misal: paru- Serat parasimpatis
paru, lambung, aorta, laring) untung jantung,
lambung, usus
halus, laring.
Esophagus dan
organ dalam lain
11. Asesorius Otot-otot bahu Otot-otot leher dan
spinalis bahu
12. Hypoglosus Otot-otot lidah Otot-otot lidah

Gambar 21. Sistem saraf


Sumber: https://docplayer.info

Gambar 22. Sistem saraf


Sumber: https://youtu.be/eUCJdDTmeIg

22
2) Saraf spinal
saraf spinal yang berasal dari medula spinalis (sumsum tulang belakang) yang
terdapat 31 pasang yang terb agi menjadi 5 bagian yaitu:
➢ 8 pasang saraf leher
➢ 12 pasang saraf punggung
➢ 5 pasang saraf pinggang
➢ 5 pasang saraf pinggul
➢ 1 pasang saraf ekor

Gambar 23. Sistem saraf


Sumber: https://docplayer.info/193412587
b. Saraf otonom (tidak sadar) artinya geraknnya tanpa disadari dengan efektornya
berupa otot polos (mengatur kerja fisiologis seperti pencernaan, pernapasan dan
lain-lain) dan otot jantung.
Adapun sistem saraf otonom dibagi menjadi 2 yaitu
1) Saraf simpatik
Mekanismenya fight or firght (waspada) atau merangsang kerja organ dengan
neurotransmitternya noradrenalin. Contoh: mempercepat detak jantung,
memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus.
2) Saraf parasimpatik
Mekanismenya rest and digest atau menghambat kerja organ dengan
asetilkolin atau sistem kernya berlawanan dengan simpatik.

23
Gambar 24. Sistem saraf
Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-saraf-otonom/

Gambar 25. Sistem saraf


Sumber: https://docplayer.info/69119305

H. Gangguan pada Sistem Saraf


Sistem saraf memiliki beberapa macam jenis gangguan atau kelainan, diantaranya:
1. Transeksi
Transeksi merupakan kerusakan sebagian atau seluruh segmen pada medulla
spinalis misalnya karena terjatuh atau tertembak, yang disertai dengan hancurnya
tulangpunggung. Transeksi di daerah servis menimbulkan quadriplegia (lumpuh

24
tungkai atas dan bawah). Transeksi diatas pembesaran lumbar menimbulkan
paraplegia (lumpuh kedua tungkai bawah).
2. Neuritis
Neuritis merupakan saraf yang terjadi karena pengaruh fisis atau tekanan,
pukulan, patah tulang, dan dapat juga karena racun-racun atau defisiensi vitamin B1,
B6, B12.Neuritis ini terjadi karena terdapat gangguan di saraf spinalis bagian saraf
lumbar, yang akan mengakibatkan tungkai bawah rasa sakit dan kadang kesemutan.
3. Meningitis
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter
(lapisan dalam selaput otak) dan arakhnoid yang membungkus jaringan otak dan
medulla spinalis. penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Bakteri
penyebab meningitis bermacam-macam antara lain Neisseria meningitidis,
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzac, Listeria monocytogenes, bakteri
batang gram negatif (E.coli, Pseudomonas acruginosa), dan lain-lain. Meningitis
dapat terjadi pada orang dewasa, bayi dan anak-anak. Meningitis ditandai dengan
adanya gejala-gejala yaitu pada orang dewasa antara laindemam, sakit kepala, kak,
muntah, takut cahaya,gangguan kesadaran letargi sampai koma, dan kejang.
Sedangkangejala pada bayi dan anak-anak antara lain demam tinggi, muntah, sakit
kepala, kejang, leher kaku, nafsu makan dan minumberkurang, dan gangguan
kesadaran berupa apati, letargi sumpai koma.
4. Parkinson
Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sistem saraf pusat. Parkinson
yaitu suatu gangguan motorik yang dicirikan oleh kesulitan dalam menginisiasi
gerakan-gerakan, pergerakan yang lambat, dan kekakuan tubuh. penderitaan
scringkali mengalami tremor otot pada saat istirahat, kescimbangan yang buruk,
postur yang buruk, dan jalan yang tertatih-tatih Penyakit Parkinson merupakan
kelainan otak progresif dan mempengaruhi gerak tubuh karena berkurangnya kadar
dopamin pada ganglion dasar serta dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Salah satu faktor penyebab penyakit parkinson yaitu faktor lingkungan seperti
paparan pestisida. Pestisida banyak digunakan oleh komunitas pertanian, oleh karena
itu komunitas pertanian berisiko lebih besar terkena penyakit taman karena sering
terpapar pestisida. Pestisida dapat menyebabkan penyakit parkinson dalam beberapa
mekanisme seperti gangguan fungsi mitokondria, menyebabkan stres oksidatif dan
gangguan kadar dopamin. Penyakit ini umumnya terjadi pada usia 40 tahun ke atas.

25
Penyakit Parkinson lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan
wanita.Gejala penyakit Parkinson diakibatkan oleh kematian neuron-neuron pada otak
tengah yang normalnya melepaskan dopamin pada sinapsis-sinapsis di nucleus basal.
5. Stroke
Penyakit stroke termasuk suatu penyakit serebrovaskuler dimana terjadi
gangguan fungsi otak sebagian atau keseluruhan yang diakibatkan oleh gangguan
aliran darah ke otak yaitu tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah di otak,
sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen zat-zat makanan dan
akhirnya terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu yang singkat.
Gejala umum yang terjadi pada stroke wajah, tangan atau kaki yang tiba-tiba
kaku atau mati rasa dan lemah, biasanya terjadi pada satu sisi tubuh. Gejala lainnya
yaitu pusing, kesulitan untuk berbicara atau memahami perkataan, kesulitan untuk
melihat satu mata atau kedua mata, kesulitan jalan, kehilangan kesimbangan dan
koordinasi, pingsan atau kehilangan kesadaran dan sakit kepala yang berat dengan
penyebab yang tidak diketahui.
Faktor penyebab penyakit stroke yaitu genetic atau keturunan, pola hidup yang
tidak sehat seperti kebiasaan meminum kopi dan merokok, kurangnya aktivitas fisik,
tidak melakukan kontrol tekanan darah secara rutin, dan stres. Upaya pencegahan
penyakit stroke yaitu mengontrol tekanan darah, diabetes mellitus, program berhenti
merokok, mengurangi asupan garam, membatasi gula, olahraga teratur, dan berhenti
mengkonsumsi alkohol. Hal tersebut dapat menurunkan angka kematian stroke dan
juga kekambuhan stroke (Jamaludin dkk, 2020).

26
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
• Sistem saraf merupakan suatu sistem koordinasi yang bertugas meneruskan
rangsangan dari reseptor untuk dianalisis dan ditanggapi oleh tubuh.
• Sistem saraf memiliki fungsi sebagai sensorik, integritas, dan motorik.
• Di dalam al-Quran juga terdapat beberapa ayat yang membahas mengenai sistem
saraf, yaitu surat al-Hud ayat 56.
• Neurotransmitter adalah zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan
pada gelembung sinaptik di ujung akson.
• Impuls bisa dikatakan sebagai aliran listrik yang merambat pada serabut saraf,
bisa melalui sel saraf atau sinapsis.
• Sistem saraf pada manusia secara umum diatur oleh 2 sistem, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.
• Sistem saraf memiliki beberapa macam jenis gangguan atau kelainan, seperti
transeksi, neuritis, meningitis, parkinson, dan stroke.

27
DAFTAR PUSTAKA

“Anatomi Fisiologi Manusia by Raimundus Chalik (z-Lib.Org).Pdf.” n.d.


“SISTEM SARAF PUSAT.” n.d., 78.
Ardiyanti, A.D. 2020. Perspektig Al-Qur’an tentang Sel Saraf dalam Kajian Integrasi
Agama dan Sains. Prosding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains, 2, 61-62

Chalik, Raimundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Pusdik SDM Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan: Jakarta Selatan

Chalik., R. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Kebayoran baru: Pusdik SDM Kesehatan
https://tafsirq.com/11-hud/ayat-56#tafsir-quraish-shihab diakses tanggal 29 Maret 2022

https://www.academia.edu/43833012/MAKALAH_ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_M
ANUSIA_NEUROTRANSMITTER diakses pada 28 Maret 2022

https://www.scribd.com/doc/309979414/Makalah-Sistem-Saraf diakses pada 28 Maret


2022

Istamar Syamsuri dkk. 2007. biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Jamaludin, dkk. 2020. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Sukabumi: Farha Pustaka.
Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson RB.
2014.Campbell Biology, 10 th Ed. London: Pearson Education In

Surtiretna, Nina, dkk. 2013. Mengenal Sistem Saraf. PT Dunia Pustaka Jaya: Bandung

Widodo, Heri. 2019. Sistem Saraf Manusia. CV Ghyyas Putra: Semarang

28

Anda mungkin juga menyukai