Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI

“PENGANTAR SISTEM SYARAF”

Dosen Pengampu:
D. Elysa Putri Mambang, S.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

Mutia (222114026)
Khairunnisa Siregar (222114053)
Fatimah sitorus (22211
Putri Rahayu Amanda (22211
Dwi sahputri (222114020)
Dara Nabila Azzuhra (2211

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Farmakologi-
Toksikologi dengan judul “Pengantar Sistem Syaraf ” tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunan.
Akhirul kalam,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna.Karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah di masa yang akan datang.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan
dari berbagai pihak.
Wassalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan ,11 November 202

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
2.1 Pengertian Pengantar Sistem Syaraf .............................................. 3
2.2 Fungsi Sistem Saraf .........................................................................4
2.3 Klasifikasi Sistem Syaraf ................................................................ 4
2.4 Peta Pikiran Syaraf Manusia ........................................................... 5
2.5 Pembagian Sistem Syaraf ...............................................................8
2.6 Kelainan Pada Sistem Syaraf ......................................................... 10
2.7 Impuls .............................................................................................. 11
2.8 Mekanisme Jalannya Impuls pada Sistem Saraf ............................ 12
2.9 Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf .......... 14
BAB III PENUTUP.........................................................................................15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana
terjadi reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat,
mendengar dan lain sebagainya? mungkin jawabannya ada dalam
pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu
bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian
meneruskannya untuk menaggapi rangsangan.
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem
organ. Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-
alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan fisiologis nya diperlukan
adanya hubungan atau kerjasama antara alat-alat tubuh yang satu dengan
yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas
banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan
adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut
sebagai sitem koordinasi.Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf,
sistem indera, dan sistem endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat
mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang
merangsang nya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur
oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat
tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan
mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan
saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap
rangsang tersebut. Impulssaraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf.
(Kus Irianto. 2004)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Syaraf?
2. Bagaimana pembagian sistem saraf ?
3. Bagiamana mekanisme jalannya impuls pada sistem saraf?

1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui pengertian sistem saraf
2. Untuk mengetahui pembagian sistem saraf
3. Untuk mengetahui mekanisme jalannya impuls pada sistem.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengantar Sistem Syaraf


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat
khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya,karena pengaturan
saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh
hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam
system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa,
sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar
dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja
integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan
tingkah laku individu.Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan
(sel-sel penyokong) serta Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut
demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga
bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki


oleh sistem saraf, yaitu:

• Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita
yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
• Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari
berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat
sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
• Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada
manusia adalah otot dan kelenjar.

2.2 Fungsi Sistem Saraf


Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem
saraf mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
1. Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini
dilakukan olehalat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan
lidah. Dengan adanya alat-alat ini, maka kita akan dengan mudah
mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar tubuh kita.
2. Sebagai Alat Pengendali
Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat
bekerja serasi sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf,
semua organ tubuh akan bekerja dengan kecepatan dan ritme kerja yang
akurat.
3. Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan
Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan
ataureaksi tubuh terhadap perubahan keadaan sekitar. Karena saraf
sebagai pengendali atau pengatur kerja seluruh alat tubuh, maka jaringan
saraf terdapat pada seluruh pada seluruh alat-alat tubuh kita.

2.3 Klasifikasi Sistem Saraf


Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis
dan sistem saraf otonom. mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu.
2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih.
3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel

saraf di dalam sistem saraf pusat

Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks)
dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian
tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian
korteks berupa materi putih.

2.4 Peta Pikiran Syaraf Manusia


Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Berdasarkan Fungsi dan Arah transmisi Impulsnya,neuron diklasifikas
menjadi :
- Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor
padakulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP (Sistem Saraf
Pusat).
- Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP (Sistem Saraf Pusat)
keefektor.
- Neuron konektor ditemukan seluruhnya dalam SSP (Sistem Saraf Pusat)
Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau
menyampaikaninformasi ke interneuron lain.
Berdasarkan bentuknya, neuron dapat diklasifikasikan menjadi :
- Neuron unipolar hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi
satucabang sentral yang berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang
perifer yang berguna sebagai satu dendrite. Jenis neuron ini merupakan
neuron-neuronsensorik saraf perifer (misalnya sel-sel ganglion
cerebrospinalis).
- Neuron bipolar mempunya dua serabut, satu dendrite dan satu akson.
Jenis ini banyak dijumpai pada epithel olfaktorius dalam retina mata dan
dalam telinga dalam.
- Neuron multipolar mempunyai banyak dendrite dan satu akson. Jenis
neuronini merupakan yang paling sering dijumpai pada sistem saraf
sentral (sel sarafmotoris pada cornu anterior dan lateralis medulla spinalis,
sel-sel ganglionotonom)

a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan
sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan
nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus
oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak
dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.

• Sel saraf sensori


Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf
asosiasi (intermediet).
• Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap
rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.
Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
• Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel
saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf
lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet
menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
2.5 Pembagian Sistem Syaraf
1.Saraf Pusat Manusia
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi
pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama
yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum
tulang belakang.Otak manusia merupakan organ vital yang harus
dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang
belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi
keduanya. Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges
dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan
durameter. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang
belakang dari goncangan dan benturan.Selaput ini terdiri atas tiga bagian,
yaitu sebagai berikut:
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem
saraf pusat.Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara
piamater danduramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak.
Daerah diantara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut
cairan serebrospinal.
Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan
benturan dengan kranium. Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada
lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun lapisannya yang disebut
meningitis.
2. Saraf Tepi Manusia
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf
sumsumtulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar
dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari
sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan
menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung,mata, telinga, dan
sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan
motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf
pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya,
yaitu sebagai berikut.

1) Sistem Saraf Sadar


Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika
makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya.
Saraf inimene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan
meneruskan impuls darisistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh.
Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari
otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang
31 pasang saraf spinal.Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan
saraf sensorik dan motorik. Dua belas pasang saraf kranial tersebut,
antara lain sebagai berikut.
a) Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini
merupakan saraf sensorik.
b) Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf
tersebut merupakan saraf motorik.
c) Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf
tersebut merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik.
2) Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di
bawah kehendak saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut
jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran
keringat, dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak
dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua.
1.Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama
untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah
menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain
mempercepat detak jantung,memperbesar pupil mata, memperbesar
bronkus. Adapun fungsi yang menghambat,antara lain memperlambat
kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi
kantung seni.
2.Sistem Saraf Parasimpatik
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan
dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain
menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil
bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan
mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu
berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal

2.6 Kelainan pada Sistem Saraf

a. Stroke
Stroke adalah kematian sel-sel otak disertai fungsinya karena
terganggunya aliran darah di otak. Penyakit ini sering kali disebabkan
oleh tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah
di otak. Selain itu atheroskeosis juga dapat menyebabkan penyumabatan
pembuluh darah diotak. Gejala penyakit ini bervariasi bergantung pada
hebatnya stoke dan daerah otak yang terkena, misalnya pusing-pusing,
sulit bicara, tidak melihat, pingsan, lumpuh sebelah, bahkan kematian

b.Tumor Otak
Penyakit ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan liar dari sel-sel
saraf,maupun jaringan penyokongnya. Adanya pertumbuhan tersebut
mengakibatkan berbagai gangguan, mulai dari pusing-pusing, kesulitan
berjalan, kehilangan memori/ingatan, sampai kematian.

c.Ayan (Epilepsi)
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kejang-kejang yang tidak
terkendali.Penderita epilepsy tidak diperkenankan berada di dekat lokasi
yang berbahaya, seperti tepian sungai, sumur, dan telaga. Bila berada di
lokasitersebut dan mengalami kekambuhan, dikawatirkan akan tenggelam
karena tidak mampu mengendalikan gerakan tubuhnya. Belum ada sebab
yang jelasmengapa penyakit ini bis timbul, namun melihat gejala kejang
tersebut,diduga ada gangguan pada otak daerah motorik yang mengatur
gerakan

2.7 Impuls

Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.


a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan


menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena
disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini
disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai
berikut.

b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
sangat singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah
sebagai berikut.
• Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
• Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang
masuk ke mata.
• Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
• Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
• Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

2.8 Mekanisme Jalannya Impuls pada Sistem Saraf

Impuls saraf dapat dihantarkan melalui dua cara utama, yaitu melalui
konduksi saraf dan sinapsis.

1. Konduksi Saraf:
Proses:
 Impuls saraf dapat dihantarkan sepanjang serat saraf dengan cara
konduksi.
 Impuls tersebut disebarkan secara langsung melalui sel saraf.
 Proses ini melibatkan perubahan potensial listrik di sepanjang
membran sel saraf, yang melibatkan depolarisasi dan re-polarisasi.
Cara Kerja:
 Saat stimulasi atau sinyal diterima oleh sel saraf, terjadi depolarisasi,
yaitu perubahan cepat dalam potensial membran yang membuatnya
kurang negatif.
 Depolarisasi ini menyebabkan pembukaan saluran ion tertentu pada
membran sel, yang memungkinkan ion bergerak melintasi membran
dan menciptakan gelombang depolarisasi.
 Gelombang depolarisasi ini bergerak sepanjang sel saraf dan
menyebabkan depolarisasi berikutnya di sepanjang jalur sel.
Karakteristik:
 Proses ini terjadi dengan cepat dan langsung di dalam sel saraf.
 Biasanya terjadi dalam serat saraf yang panjang dan bermyelin
(lapisan lemak isolatif yang melapisi sebagian serat saraf).

2. Sinapsis:
Proses:
 Impuls saraf juga dapat dihantarkan melalui sinapsis, yaitu titik
kontak antara dua sel saraf atau antara sel saraf dan sel efektor
(misalnya, otot atau kelenjar).
 Impuls saraf diubah menjadi sinyal kimia di sinapsis dan kemudian
diubah kembali menjadi sinyal listrik di sel berikutnya.
Cara Kerja:
 Impuls saraf mencapai ujung akson dan menyebabkan pelepasan
neurotransmitter ke celah sinapsis.
 Neurotransmitter mengikat reseptor di membran sel berikutnya,
menyebabkan perubahan potensial membran dan depolarisasi sel
berikutnya.
 Proses ini memastikan transmisi impuls dari satu sel ke sel berikutnya.
Karakteristik:
 Proses ini melibatkan perubahan dari sinyal listrik menjadi sinyal
kimia dan kembali menjadi sinyal listrik.
 Proses ini dapat memodulasi atau mengubah sinyal, dan dapat
memungkinkan integrasi informasi dari beberapa sumber.

Kedua cara ini bekerja bersama untuk mentransmisikan informasi dari


satu tempat ke tempat lain dalam sistem saraf. Sinapsis memainkan peran
penting dalam mengontrol dan mengkoordinasikan respons tubuh
terhadap rangsangan eksternal dan internal.

Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara


saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran
pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema
yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-
saraf lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya
terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari
yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang,
yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya
diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan,
dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh
efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat
dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari
terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau
batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas,
yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh
saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi)
tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor
untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini
disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak
bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak
mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum
tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum
tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

2.9 Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf


Ø Alkohol
Ø Obat-obatan terlarang
• Golongan sedatif
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
• Golongan penahan rasa nyeri
Ø Gangguan pada sistem saraf manusia
• Epilepsi
• Neuritis
• Alzheimer
Obat-obatan dan narkoba mempengaruhi sistem saraf dan jantung
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya.
2. Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsangan atau tanggapan. Dan fungsi lainnya Sebagai alat komunikasi,
Sebagai alat pengendali, dan Sebagai pusat pengendali tanggapan.
3. Sistem saraf di bagi menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar yang terdiri
atas sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem
saraf tepi (saraf otak dan saraf tulang belakang ), dan sistem saraf tak
sadar (sistem saraf otonom ) terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf para simpatik.
4. Impuls dapat dihantarkan melalui dua cara yaitu penghantara impuls
melalui sel saraf, impuls yang berupa rangsangan ataupun tanggapan
melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.

3.2 Saran
1. Dalam mempelajari makalah ini, diharapkan tidak hanya sekedar
diketahui namun benar-benar dipahami.
2. Selanjutnya, penulis menyadari kekurangan dari makalah ini sehingga
diharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya
untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://karyatulisilmiah.com/makalah-sistem-saraf/
https://www.academia.edu/7389342/Makalah_Sistem_Saraf_Manusia

Anda mungkin juga menyukai