Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA MANUSIA


“ ANATOMI SYSTEM SYARAF ”

Dosen Pembimbing : Yenny Aryaneta, S.ST.,M.Biomed

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Destia Tulvani ( 10272100 )
Wella Putri Aisyah ( 102721009 )

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas izin
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penyusunan
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan fisiologi
pada manusia tentang “ Anatomi System Syaraf ”. Selain itu tujuan dari
penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan
system syaraf secara meluas dan mendalam.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat
bagi para pembaca.

Batam, 6 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian System Syaraf ............................................................

2.2 Pembagian System Syaraf....................................................................

2.3 Fungsi System Syaraf.....................................................................

2.4 Sel-Sel System Syaraf....................................................................

2.5 12 Syaraf Kranial....................................................................

2.6 System Syaraf Pusat (SSP) ....................................................................

2.7 Anatomi Otak....................................................................

2.8 Pembagian Otak....................................................................

BAB III : PENUTUP 16

3.1 Kesimpulan....................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks,


sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan
aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka
terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh
berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal sagala
fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi
kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu
rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya
dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas
memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan.
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing
mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan
baik, diperlukan adanya koordinasi (pengaturan). Pada manusia dan sebagian
besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem
hormon. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang sistem saraf.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah, dari latar belakang diatas antara lain :

1
1. Apa saja yang diketahui tentang system saraf ?
2. Bagaimana pembagian system saraf ?
3. Apa saja fungsi system saraf ?
4. Bagaimana sel-sel system persyarafan
5. Apa saja 12 syaraf kranial
6. Apa saja system saraf pusat (SSP)

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain :


1. Untuk mengetahui pengertian system saraf
2. Untuk mengetahui pembagian system saraf
3. Untuk mengetahui fungsi system saraf
4. Untuk mengetahui sel-sel system persyarafan
5. Untuk mengetahui 12 syaraf kranial
6. Untuk mengetahui system saraf pusat (SSP)

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SYSTEM SARAF


system saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam

mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini

memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti

berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta semua aktivitas mental,

termasuk berpikir, belajar, dan mengingat. Ini juga membantu Anda

2
mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan

darurat.

2.2 PEMBAGIAN SYSTEM SARAF

1. System saraf pusat (central nervous system=CNS )

2. System saraf perfier ( peripheral nervous system=PNS )

1) Sistem syaraf pusat :

o Serebrum (otak)

o Medulla spinalis (sumsum tulang belakang)

2) Sistem syaraf tepi (perifer )

o Syaraf kranialis

o Syaraf spinalis

3) Sistem syaraf autonom

o Sistem simpatis

Sistem parasimpatis

2.3 FUNGSI SYSTEM SYARAF

3
Fungsi system dapat digolongkan menjadi beberapa yaitu:

. Menerima informasi dari dalam maupun dari luar melalu afferent sensory
pathway.

. Mengkomunikasikan informasi antara system saraf parifer dan system


saraf pusat.

. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf (refleks) maupun di


otak untuk menentukan respoon yang tepat dengan situasi yang dihadapi.

. Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent pathway (motorik)


ke organ-organ tubuh sebagai kontrol kedua atau modifikasi Tindakan.

2.4 SEL-SEL SYSTEM SYARAF

Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis yaitu:

. Neuron

. Neuroglia

Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang
secara keseluruhan menyokong, melindungi, dan sumber nutrisi sel saraf pada
otak dan medulla spinalis. Jenis sel-sel neuroglia yaitu :

a) Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus


panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau
“kaki vascular”. Berfungsi sebagai “sel pemberi makan” bagi neuron yang halus.
Badan sel astroglia berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dankebanyakan
berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki perivaskular. Bagian ini juga
membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah dengan neuron,
sekaligus mengadakan pertukaran zat diantara keduanya. Dengan katalain,
membantu neuron mempertahankan potensial bioelektris yang sesuai untuk
konduksi impuls dan transmisi sinaptik. Dengan cara ini pula sel-sel saraf
terlindungi dari substansi yang berbahaya yang mungkin saja terlarut dalam

4
darah, tetapi fungsinya sebagai sawar darah otak tersebut masih memerlukan
pemastian lebih lanjut, karena diduga celah endothel kapiler darahlah yang lebih
berperan sebagai sawar darah otak.b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi
badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
Merupakan sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan myelin dalam
susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan subtansi lemak
mengelilingi penonjolan atau sepanjang sel saraf sehingga terbentuk selubung
myelin. c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya
memiliki peran fagositik. Sel jenis ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusat dan
dianggap berperan penting dalam proses melawan infeksi.d) Sel ependimal
membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal
medulla spinalis. Merupakan neuroglia yang membatasi system ventrikel sistem
saraf pusat. Sel-sel inilah yang merupakan epithel dari PlexusCoroideus ventrikel
otak.2.3.3 Selaput MyelinMerupakan suatu kompleks protein lemak berwarna
putih yang mengisolasi tonjolan saraf. Mielin menghalangi aliran Natrium dan
Kalium melintasi membran neuronal dengan hamper sempurna. Selubung myelin
tidak kontinu di sepanjang 8
9 / 26
b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil
dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
Merupakan sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan myelin
dalam susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan
subtansi lemak mengelilingi penonjolan atau sepanjang sel saraf
sehingga terbentuk selubung myelin.
c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan
dipercaya
memiliki peran fagositik. Sel jenis ini ditemukan di seluruh sistem
saraf pusat dan dianggap berperan penting dalam proses
melawan infeksi.
d) Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi
rongga serebral dan ronggal medulla spinalis. Merupakan
neuroglia yang membatasi system ventrikel sistem saraf pusat.
Sel-sel inilah yang merupakan epithel dari Plexus Coroideus
ventrikel otak.

5
DAFTAR PUSTAKA

Dartiwen. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Andi.

Dinarti, A. 2009 . Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Fauziah, Afroh, dan Sudarti. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Hutahaen, Seri. 2010 . Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta:


Trans Info Media.

Muslihatun, Mudlilah, dan Setiyawati. 2009. Dokumentasi Kebidanan.


Yogyakarta: Fitramaya.

Varney. 1997. Varney’s Midwifery, Rrd Edition. Sudbury, England: Jones and
Barlet Publishers.

Widan dan Hidayat . 2011. Dokumentasi kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

6
7

Anda mungkin juga menyukai