[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of
the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of
the contents of the document.]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
sertahidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Saraf
Pusat ” dengan baik. Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan II.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembina mata
kuliah ini.
Kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan selanjutnya.
Akhirnya penulis tetap berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Cairan serebrospinal disalurkan oleh fleksus koroid kedalam vertikel yang ada dalam
otak kemudian masuk dalam kanalis sumsum tulang belakang, ke ruang subaraknoid melalui
ventrikularis. Setelah melintasi seluruh ruangan otak dan sum-sum tulang belakang kembali ke
sirkulasi melalui granulasi arakhnoid pada sinus sagitalis superior.Setelah meninggalkan
ventrikel lateralis I dan II, cairan otak dan sum-sum tulang belakang menuju ventrikel III melalui
voramen monroi masuk ke ventrikel IV melalui quadukus silvii (Syarifuddin. 2006).
Cairan dialirkan ke bagian medial foramen magendi, selanjutnya ke sisterna
magma.cairan akan membasahi bagian-bagian dari otak dan cairan ini akan diabsorpsi oleh vili-
vili yang terdapat pada arakhnoid. Jumlah cairan ini tidak tetap, berkisar antara 80-200
cc.Komposisi cairan sebrospinal terdiri dari air, protein, glukosa, garam, sedikit limfosit, dan
CO2.Fungsi cairan serebrospinal meliputi memberi kelmbapan otak dan meula spinalis,
melindungi alat- alat dalam medula spinalis dan otak dari tekanan, serta melicinkan alat-alat
medula spinals dan otak (Syarifuddin)
2.1.2 Medulla Spinalis
Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama medulla
spinalis adalah transmisi pemasukan rangsangan antara perifer dan otak. Medulla Spinalis
merupakan bagian dari Susunan Saraf Pusat. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan
L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris.
Terbentang dibawah cornu terminalis serabut-serabut bukan saraf yang disebut filum terminale
yang merupakan jaringan ikat. Terdapat 31 pasang saraf spinal; 8 pasang saraf servikal; 12
pasang saraf thorakal; 5 pasang saraf lumbal; 5 pasang saraf sacral dan 1 pasang saraf coxigeal.
Akar saraf lumbal dan sacral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan
saraf keluar melalui intervertebral foramina. Saraf spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan
ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.
Struktur internal terdapat substansi abu-abu dan substansi putih. Substansi abu-abu
membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih. Terbagi menjadi
bagian kiri dan kanan oleh anterior median fissure dan median septum yang disebut dengan
posterior median septum. Keluar dari medulla spinalis merupakan akral ventral dan dorsal dari
saraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferent, akson tak
bermyelin, saraf sensoris dan motorik dan akson terminal dari neuron. Substansi abu-abu
membentuk seperti huruf H dan terdiri dari 3 bagian yaitu: anterior, posterior dan commisura
abu-abu.
Bagian posterior sebagai input atau afferent, anterior sebagai output atau efferent, commisura
abu-abu untuk refles silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat saraf bermyelin. 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. Spinal nerve Dorsal root ganglion, Dorsal root (sensori) Ventral root (motor) Central
canal Grey matter White matter Peran medulla spinalis : 1. 2. 3. Pusat prosesing data. jalur
sensoris Sistem piramidal dan ekstra-piramidal. Anatomi servikal bagian atas (oksiput C1-C2)
berbeda dengan daerah servikal bawah (C3-T1). Selain itu, servikal atas lebih mobil
dibandingkan dengan servikal bawah. Servikal 1 atau atlas tidak memiliki corpus dan processus
spinosus.Servikal 1 hanya berupa cincin tulang yang terdiri atas arcus anterior yang tebal dan
arcus posterior yang tipis, dan massa lateralis pada masing-masing sisinya.
Tiap massa lateralis memiliki permukaan sendi pada aspek atas dan bawahnya. Tulang ini
berartikulasi di atas dengan condylus occipitalis, membentuk articulatio atlanto-occipitalis,
tempat berlangsungnya gerakan mengangguk. Di bawah, tulang ini berartikulasi dengan C2,
membentuk artikulatio atlanto-axialis, tempat berlangsungnya gerakan memutar kepala. Servikal
2 atau axis mengandung processus odontoid yang menggambarkan penggabungan sisa dari
badan atlas. Processus odontoid ini melekat erat pada aspek posterior dari arcus anterior C1 oleh
ligamentum transversum, yang mengstabilkan sendi atlantoaxial. Stabilitas dari spinal ditentukan
oleh ligamentum antara struktur tulang. Pada bagian frontal, penonjolan condilus occiput
disokong oleh massa lateralis C2. Pada bagian frontal ini, massa lateralis terlihat berbentuk baji,
runcing di tengah dan pinggirnya lebar.
Jika struktur tulang terganggu dan terutama jika terjadi pergeseran baji ke lateral
menyebabkan instabilitas spinal. Penonjolan condilus occiput distabilisasi oleh kapsul
occipitoatlantal dan membrana atlantooccipital anterior dan posterior. Ligamentum nuchae
merupakan struktur yang stabil yang berhubungan dengan kompleks atlantooccipital axial.
Membrana tectorium, ligamentum alar dan apical menghubungkan occiput ke C2. Ligamentum
dentate terdiri dari ligamentum alar dan apical mengikat permukaan dorsal lateral dari dens dan
berjalan oblik ke permukaan medial dari condilus occipitalis. Ligamentum transversum berjalan
dari permukaan medial dari salah satu sisi C1 menuju ke sisi lain. Ligamentum ini pada dasarnya
membatasi C2 untuk berotasi disekitar odontoid dalam cincin tertutup tulang. Jika ligamentum
ini ruptur atau jika ada fraktur yang berhubungan dengan odontoid, C1 dapat bergeser dan
menyulitkan batang otak dan medulla spinalis.
Bagian-Bagian Medulla Spinalis
a. Struktur Umum Medulla Spinalis:
1 Berbentuk silinder berongga dan agak pipih.
2 Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebal
3 Korda berakhir dibagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua
b. Struktur Internal Medulla Spinalis:
Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
1 Kanal Sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu berebentuk huruf H.
2 Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk. Diantaranya : tanduk abu-abu posterior
(dorsal)batang vertical atas substansi abu-abu, tanduk ventral (bantang vertical bawah), tanduk
lateral (diantara tanduk posterior dan anterior) , komisura abu-abu (menghubungkan substansi
abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis (syaifuddin,2009)
1) Hubunganaferan: langsung melalui serat traktus olfaktorius lateralis untuk mencapai bagian
anterior, mencapai kelompok nuklei pars kortikomedialis dan tidak langsung mencapai
kelompok nuklei pars basolateralis.
2) Hubunganeferen: seteria terminalis berjalan melengkung sepanjang tepi medial ukleus kaudatus
dan berakhir dalam nukleus hipotalamus ventromedialis dan fibre amigdala( Sloane,2004)
Secara fungsional basal ganglia merupakan suatu satuan fungsi dari:
(a) Nukleus kaudatus
(b) Nukleus sutalmikus
(c) Substansia nigra
(d) Nukleus nigra
Pada gerakan lambat dan mantap basal ganglia akan aktif, sedangkan pada gerakan cepat dan
tiba-tiba bangsal ganglia tidak aktif.bangsal ganglia sudah mulai aktif sebelum gerakan dimulai,
berperan dalam penataan dan perencanaan gerakan yaitu dalam proses konversi pikran
menjadi gerakan volunter.
Kerusakan ganglia basalis pada manusia menimbulakan gangguan fungsi motorik:
a. Hiperkinetik: terjadinya gerakan-gerakan abnormal yang berlebihan.
b. Hipokineti: berkurangnya gerakan(mis., kekakuan)
3. Reinesefalon
Sistem limbik ( lobus limbik atau rinesefalon) merupakan bagian otak yang terdiri atas
bagian atas jaringan alo-korteks yang melingkar sekeliling hilus hemifer serebri serta berbagai
sturktur lain yang lebih dalam yaitu amigdala, hipokampus, dan nukleus septal. Renesefalon
berfungsi dalam penghidu, perilaku makan, dan bersama dngan hipotalamus berfungsi dalam
prilaku seksual, emosi takut, dan marah, serta motivasi(Syaifuddin,2006)
Sistem limbik diterapkan dalam bagian otak yang terdiri dari jaringan korteks(alokorteks),
sekeliling himus serebri bersama struktur yang letaknya lebih dalam yaitu amigdala,
hipokampus, dan nuklei septal. Disebut renesefalon karena berhubungan dengan penghidu.
Fungsi sistem limbik:
1. Perilaku makan
2. Bersama talamus mempengaruhi perilaku seksual, emosi (marah dan takut ) serta motivasi
3. Perubahan tekanan darah dan pernapasan merupakan bagian dari fenomena kompleks,terutma
respons emosi dan perilaku
4. Hiperfagia dan komnifagia
Pemotongan total korpus kollosum pada manusia menimbulkan :
a. Tak dapat memasangkan objek pada satu tangan dengan pasangan tangan yang lain
b. Tidak dapat mencocokkan objek yang terlihat oleh lapang pandang salah satu mata.objek yang
sama tetap terlihat oleh lapang pandang mata lainnya
c. Tidak mampu melakukan kegiatan dengan ekstremitas kiri ( misalnya,bila diperintah secara
verbal tidak dapat mengenali benda yang diletakkan pada tangan kiri )
d. Apraksia,yaitu ketidakmampuan mejalankan perintah untuk melakukan gerakan terampil bukan
disebabkan oleh paralisis
( Marieb,2001)
b. Cerebelum ( Otak Kecil )
Terletak dalam fosa kranial posterior, dibawah tentorium serebelum bagian posterior dan pons
varoli dan medulla oblongata. Serebelum mempuyai dua hemisfer yang dihubungkan oleh
fermis serebelum,dihubungkan dengan otak tengah oleh pedunkulus selebri superior,dengann
pons parol oleh pendunkulus serebri media,dan dengan medulla oblongata oleh pedunkulus
selebri inferior.
Serebelum berfungsi dalam mengadakan tonus otot dan mengoordinasikan gerakan otot
pada sisi tubuh yang sama. Berat serebelum lebih kurang 150g (8-9) dari berat otak seluruhnya.
Sesuai dengan lobuli serebelum, fermis dibagi dalam beberapa bagian dari depan ke belakang
sebagai berikut :
1 Lobus quadrangularis anterior lingua
2 Lobus sentralis kulmen
3 Quadrangularis posterior deklive
4 Lobus semilunaris inferior tuber
(Pearce,2000)
(b) Pedunkulud sereblalis medialis (brachium pontis), merupakan bagia terbesar, tempat
berjalannya serabut dari nuklei di pons yang menuju ke neoserebelum kontralateral.
Serebrum merupakan suatu mekanisme umpan balik yang bertujuan untuk
mengendalikan pergerakan-pergerakan selagi pergerakan sedang berlangsung. Fungsi utama
mengembalikan tonus otot di luar kesadaran, merupakan suatu mekaanisme saraf yang
berpengaruh dalam pengaturan dan pengendalian terhaddap perubahan ketegangan dalam otot,
untuk mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh, terjadinya kontraksi dengan lancar dan
teratur pada pergerakan dibawah pengendalian kemauan dan mempunyai aspek keterampilan.
Setiap pergerakan memerlukan suatu koordinasi dalam kegiatan sejumlah otot (syaifuddin, 2006)
Lesi yang mengenai neoserebelum ditandai oleh terganggunya gerakan-gerakan halus
yang ditimbulkan oleh piramidal. Gangguan tersebut meliputi :
1 Otot dalam kedaan hipotemin lemah dan mudah lelah
3 nistagmus serebral : mekanisme sereblum mengendalikan sinergi dan tunus intrinsik bola mata
terganggu, klien menjadi goyah dan tidak stabil, kecenderungan jatuh kebelakang. Apabila otot
bicara terlibat, kata-kata tidak terkendali dan tidak jelas.
(Marieb, 2001)
c. Batang Otak (Brainstem)
Pada permukaan batang otak (trunkus serbri) terlihat medulla oblongata, pons varoli,
mesensefalon, dan diensefalon. Talamus dan epitalamus terlihat dipermukaan posterior batang
otak, terletak antara serabut kapsula interna. Disepanjang tepi dorso medial talamusterdapat
sekelompok serabut saraf berjalan ke posterior basis epifise (Syaifuddin,2006)
1. Diensefalon
Merupakan bagian dari batang otak yang paling atas, diantara sereblum dan senesefalon.
Dibagian diensefalon terdapat ventrikel III. Dibagian belakang sebelah depan lateral talamus
terdapat nuklei kaudatus, merupakan salah satu ganglia basalis yang mempunyai ekor berjalan
diantara talamus. Diensefalon merupakan suatu struktur dari ventrikel III terdiri dari talamus,
nukleus talamus, epitalamus, dan hipotalamus (Marieb,2001)
2. Talamus
Merupakan masa substansia substansia grisea yang terdapat pada tiap hemisfer, terletak di kedua
sisi ventrikel III. Radiasiotalamus suatu istilah yang di gunakan untuk traktus yang yang keluar
dari permukaan lateral talamus, masuk ke kapsula interna dan berakhir pada korteks serebri.
Nuklei terdiri dari lima kelompok:
a) Anterior nuklei grup, menerima serabut korpus mamilareis dari traktus mamilarikus dan berakhir
dari korteks ginjal.
b) Nuclei of medline, menghubungkan talamus dan hipotalamus.
c) Medial nuclei, nuklei bagian ini memberikan masukan ke korteks frontalis.
d) Laternal nukleal mass, terdiri dari:
1) Nukleus retikuler.
2) Nukleus ventralis anterior yang berhubungan dengan korpus striatum.
3) Nukleus ventroposterolateral, memproyeksi ke girus postsentral area 1,2, 3; menerima serabut
dari lemniskus medialis, traktus spinotalamikus, dan traktus trigeminus.
4) Nukleus dorsolateral dan nukleus posterolateral berproyeksi ke korteks lobus parietalis
(Syaifuddin, 2009)
e) Posterior nuklei, terdiri dari:
1) Nukleus pulvinar, berhubungan dengan korteks lobus pariental dan temporal.
2) Korpus genikulatum medialis, menerima serabut dari akustik lemnikus lateralis dan kolikus
superior kemudian memproyeksi ke korteks lobus temporalis melalui radiasioakustika.
3) Korpus genikulatum lateralis. Nukleus ini menerima implus dari traktus optikus dan
memproyeksi ke korteks visual ( region kalkarina ) area 17, melalui radiasiogenekulokalkarina
( radiasio-optika ) (Syaifuddin,2009)
f) Nucleus Sub Talamus
Nucleus subtalamus adalah suatu daerah terbatas disebelah ventrikel, thalamus disebelah
medial kapsul interna, bagian ventral thalamus, bagian medial kapsula interna, sebelah lateral
hipotalamus, dan diantara talamus dan tegmentum mesensefalon.
fungsi nucleus subtalamus adalah :
1) Nuclei penghubung, mengirim dan menerima serat-serat dari daerah korteks serebri tertentu
yang mempunyai fungsi pesifik.
2) Nuclei asosiasi, mengirim serat-seratnya kedaerah-daerah korteks asosiasi
3) Nuclei proyeksi subkortikal, mengirim serat-seratnya ke nuclei subkortikal.
3. Epitalamus
Disebelah posterior ventrikuls III terdiri dari korpuspniel, strie medullaristalami,
trigonum habenulare, dan komisura posterior (syaifuddin, 2009)
4. Hipotalamus
Bagian terbesar dari otak terletak dibagian ventral dari thalamus, di atas kelenjar
hipofisis, dan membentuk dasar dari dinding lateral ventrikel III hipotalamus mempunyai
beberapa nuclei, setiap nucleus mempunyai tugas sendiri-sendiri dalam mengatur fungsi internal
tubuh. Salah satu fungsi penting adalah mengatur keseimbangan tubuh. Pada permukaan basal
otak hipotalamus ditandai oleh struktur khiasma optikum, tubersinerium, dan korpora mamilaria.
Efek stimulasi hipotalamus terhadap sistem saraf simpatis mengintergrasikan respon otonom
dengan berbagai area aktifitas otak. Pengaruh jalur saraf ini disalurkan melalui susunan vibra
periventrikularis, vibra hipotalamus dan vasikulus.
Hipotalamus dianggap sebagai salah satu pusat utama yang berkaitan dengan ekspresi emosi,
menerjemahkan emosi yang timbul didaerah korteks melalui proses asosiasi intrakortikal,
menjadi reaksi emosional yang sesuai dengan keadaan. Hipotalamus merupakan daerah sinaps
yang penting dalam jalur-jalur yang bersangkutan dengan kegiatan makan dan minum ( rasa haus
dan lapar ) (syaifuddin, 2009)
5. Mesensefalon
Mesensefalon adalah bagian otak yang terletak diantara pons varoli dan hemisfer serebri.
Bagian dirsal mempunyai tonjolan yang disebut korpora quadrigemina dan terdiri dari dua
kolikulus superior yang berhubungan dengan sistem penglihatan dan dua kolikulus inferior yang
berhubungan dengan pendengaran.
Bagian lain dari mesensefalon antara lain :
1. Subtansia nigra
2. Tegmentum dengan nucleus, bersama dengan subtansia nigra termasuk dalam basal ganglia
fungsional
3. Nuclei saraf kranial yaitu nucleus nervus III, nucleus nervus IV, nucleus nervus V
4. Formasi oretikularis
(Pearce, 2000)
Sebelah kiri dan kanan terdapat kumpulan nucleus nervus IV (troklearis), bagian ventral
nucleus nervus III ( N. okulomotorius ) terdapat nucleus rubra berwarna kemerahan menerima
serat saraf dari serebelum. Bagian ventral nucleus rubra terdapat subtansia nigra. Bagian ventral
subtansia nigra terdapa tberkas saraf motoris yang berasal dari korteks serebri yang tersusun
kearah dorsal berturut-turut traktus frontopontis, traktus piramidalis, dan traktus temporopontis
membentuk bagian bawah dan samping nesensefalon saraf III ( N. okulomotorius ) berjalan
kearah dorsal menyilang garis tengah kesisi lain dan membuat persilangan dibagian tengah
kolumna inferior. (Marieb,2001)
Fungsi mesensefalon :
a). Perangsang daerah quadrigeminus yang menyebabkan dilatasi pupil dan gerakan kunjugasi
mata kearah yang berlawanan dengan tempat perangsangan.
b). Lesides truktif menimbulkan gejala yang jenisnya bergantung pada kerusakan korpora
quadrigemina, menyebabkan paralisis gerakan mata keatas.
c). Kerusakan nucleus ruubra, subtansia nigra, dan subtansia reticular menimbulkan gerakan
involunter dan rigiditas.
2. Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebal
3. Korda berakhir dibagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua
Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
a. Kanal Sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu berebentuk huruf H.b.
b. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk. Diantaranya : tanduk abu-abu posterior
(dorsal)batang vertical atas substansi abu-abu, tanduk ventral (bantang vertical bawah), tanduk
lateral (diantara tanduk posterior dan anterior) , komisura abu-abu (menghubungkan substansi
abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis (syaifuddin,2009)
Saraf serviks melibatkan bahu, lengan, leher dan tangan. Nyeri di daerah ini biasanya
dapat ditelusuri ke saraf tersebut, dan gejala seperti nyeri lengan, kesemutan dan leher kaku
adalah karena nyeri saraf. Saraf ini juga mengontrol fungsi tenggorokan, sinus, hidung, kelenjar
tiroid, kelenjar getah bening dan diafragma.
Saraf torakalis berjalan di sepanjang tengah punggung. Tulang belakang dada juga berisi
tulang rusuk dada. Saraf ini berjalan ke otot, jaringan dan organ internal. Jaringan permukaan
siku, tangan, dan jari-jari dipengaruhi oleh saraf tersebut. Saraf ini juga mempengaruhi dada,
lambung, jantung, paru-paru, hati, perut, pankreas, limpa, kelenjar adrenal, ginjal dan usus kecil.
Masalah yang terkait dengan daerah-daerah ini termasuk asma, alergi, borok, dan masalah ginjal.
Saraf sakral terletak pada sakrum dan tulang ekor, lebih dikenal sebagai tulang ekor.
Saraf keluar melalui tulang-tulang ini mempengaruhi bokong, pinggul, paha dan kaki. Rektum
dan beberapa jaringan panggul juga dipengaruhi oleh saraf tersebut. Masalah yang terkait dengan
saraf sakral mungkin termasuk wasir, skoliosis dan nyeri umum ketika mencoba untuk duduk.
Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian
bercabang menjadi empat divisi.
1. Cabang Meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinalis melalui foramen sama yang
digunakan saraf untuk keluar dan mempersarafi meninges, pembuluh darah medulla spinalis dan
ligamen intvertebral.
2. Ramus Dorsal (Posterior) terdiri dari serabut yang menyebar ke arah posterior untuk
mempersarafi otot dan kulit pada bagian belakang kepala, leher,dan pada trunkus di regia saraf
kranial.
3. Cabang Ventral (Anterior) terdiri dari serabut yang mensuplai bagian anterior dan lateral pada
trunkus dan anggota gerak.
4. Cabang Viseral adalah bagian dari SSO . Cabang ini memiliki ramus komunikans
putih dan ramus komunikans abu-abu yang membentuk medulla spinalis dan ganglia pada
trunkus simpatis SSO.
Medula spinalis yang terpotong melintang terdiri atas bagian putih disebelah luar yang
disebut substansia alba dan bagian yang bewarna abu-abu (lebih gelap) berbentuk huruf H atau
kupu-kupu disebut substansia grisea. Di bagian tengah terdapat saluran kecil yang
disebut kanalis sentralis.
(syaifuddin,2006)
2.5.4 Kabel Spinal diberi nama sesuai dengan lokasi mereka di sumsum tulang belakang, sedangkan
saraf kranial yang ditunjuk oleh nomor seri dan nama.
2.5.5 Sebagian besar saraf kranial adalah saraf dicampur dengan pengecualian saraf penciuman, optik,
dan vestibulocochlear, sedangkan semua saraf tulang belakang adalah saraf campuran.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Susunan saraf terdiri dari susunan saraf pusat dan saraf perifer. Susunan saraf sentral
terdiri dari otak (otak besar, otak kecil, dan batang otak) dan medula spinalis.
Otak merupakan bagian terpenting karena pusat dari semua aktivitas tubuh, dengan
berat 1400 gram, setengah padat dan berwarna kelabu kemerahan. Otak dibagi menjadi tiga
bagian yaitu serebum, serebelum, braintem. Sereta pada otak dilindunngi oleh cairan yang
bernama cairan serebrospinal yang akan melindungi otak dari benturan yang terjadi.
Medula spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama medulla
spinalis adalah transmisi pemasukan rangsangan antara perifer dan otak.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/04/sistem-saraf-pada-manusia.html
https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-koordinasi-manusia/sistem-saraf-pada-
manusia/