Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat sertahidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Saraf Pusat” dengan baik. Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas
mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui.
Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen pembina mata kuliah ini.
Kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan
selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan masalah..................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................
1. tujuan umum.................................................................................
2. tujuan khusus ...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Saraf Pusat ..................................................................................
B. Bagian –Bagian SSP................................................................................
C. Enchephalon ...........................................................................................
1. Cerebrum (Otak Kecil)........................................................................
2 Cerebelum (Otak Besar)......................................................................
3 Brainstem (Batang Otak)....................................................................
D. Medula spenalis ......................................................................................
1. Bagian- bagian medula spinalis .........................................................
a) Fungsi Sistem Saraf.........................................................................
b) Macam-Macam Saraf SSP...............................................................
c) Perbedaan Saraf Kranial Dengan Medula Spinalis..........................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir semua fungsi pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf.
Secara umum sistem saraf mengendalikan aktifitas tubuh yang cepat seperti kontraksi
otot. Daya kepaan dan daya hantaran merupakan sifat utama dari mahkluk hidup
dalam bereaksi terhadap perubahan sekitarnya. Rangsngan ini dinamakan stimulus.
reaksi yang dihasilkan dinamakan respons. Mahluk hidup yang bersel satu
(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler) ditentukan kemampuan fungsinya
oleh protoplasma sel. Hubungan respektor dengan fektor terjadi melalui sistem
sirkulasi. Dengan perantaraan zat kimia yang aktif atau melalui hormon melewati
tonjolan protoplasma dari satu sel berupa benang (serabut). Sel ini dinamakan neuron.
Serangkaian neuron terdiri dari neuron reseptor dan neuron efektor yang akan
membentuk arkus refleks. Arkus refleks terdiri dari dua neuron yaitu neuron reseptor
dan neuron sensorik. Antara neuron sensorik dan neuron motorik satu sama lain
saling berhubungan. Terdapat dua tonjolan neuron sensorik yaitu ke saraf prifer dan
saraf pusat, yang ke perifer berhubungan dengan organ ujubng (otot dan kulit) dan
dikenal sebagai dendrit dan tonjolan ke pusat disebut akson (neurit). Susunan saraf
terdiri dri susunan saraf sentral dan saraf perifer. Susunan saraf sentral terdiri dari
otak (otak besar, otak kecil, dan batang otak) dan medulla spinalis. Susunan saraf
perifer terdiri dari saraf somatik dan saraf otonom (saraf simpatis dan parasimpatis)
(syaifuddin 2006).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini membahas tentang sistem saraf pusat beserta bagian-
bagian dan fungsinya :
a. Apa yang di maksud Sistem Saraf Pusat ?
b. Apa saja Bagian-bagian dari Sistem Saraf Pusat ?
c. Bagimana cara kerja dari Sistem Saraf Pusat ?
d. Apa saja saraf yang mensarafi dari Sistem Saraf Pusat ?
e. Apa perbedaan dari saraf kranial dan saraf medulla spinalis ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dalam makalh ini untuk mengetahui Anatomi fisiologi dari Sistem
Saraf Pusat.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam makalah ini untuk mengetahui mengetahui perbedaan
saraf kranial dan saraf medulla spialis, mengetahui fungsi dari bagian sistem
saraf pusat dan Saraf yang berada di sistem saraf pusat.
BAB II
PEMBAHASAN
Cairan serebrospinal disalurkan oleh fleksus koroid kedalam vertikel yang ada
dalam otak kemudian masuk dalam kanalis sumsum tulang belakang, ke ruang
subaraknoid melalui ventrikularis. Setelah melintasi seluruh ruangan otak dan sum-
sum tulang belakang kembali ke sirkulasi melalui granulasi arakhnoid pada sinus
sagitalis superior. Setelah meninggalkan ventrikel lateralis I dan II, cairan otak dan
sum-sum tulang belakang menuju ventrikel III melalui voramen monroi masuk ke
ventrikel IV melalui quadukus silvii (Syarifuddin. 2006).
Cairan dialirkan ke bagian medial foramen magendi, selanjutnya ke sisterna
magma. cairan akan membasahi bagian-bagian dari otak dan cairan ini akan
diabsorpsi oleh vili-vili yang terdapat pada arakhnoid. Jumlah cairan ini tidak tetap,
berkisar antara 80-200 cc. Komposisi cairan sebrospinal terdiri dari air, protein,
glukosa, garam, sedikit limfosit, dan CO 2.Fungsi cairan serebrospinal meliputi
memberi kelmbapan otak dan meula spinalis, melindungi alat- alat dalam medula
spinalis dan otak dari tekanan, serta melicinkan alat-alat medula spinals dan otak
(Syarifuddin.2006).
2. Medulla Spinalis
Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang.
Fungsi utama medulla spinalis adalah transmisi pemasukan rangsangan antara perifer
dan otak. Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Saraf Pusat. Terbentang
dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang
disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah cornu terminalis
serabut-serabut bukan saraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan
ikat. Terdapat 31 pasang saraf spinal; 8 pasang saraf servikal; 12 pasang saraf
thorakal; 5 pasang saraf lumbal; 5 pasang saraf sacral dan 1 pasang saraf coxigeal.
Akar saraf lumbal dan sacral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap
pasangan saraf keluar melalui intervertebral foramina. Saraf spinal dilindungi oleh
tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.
Struktur internal terdapat substansi abu-abu dan substansi putih. Substansi abu-
abu membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih.
Terbagi menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior median fissure dan median
septum yang disebut dengan posterior median septum. Keluar dari medulla spinalis
merupakan akral ventral dan dorsal dari saraf spinal. Substansi abu-abu mengandung
badan sel dan dendrit dan neuron efferent, akson tak bermyelin, saraf sensoris dan
motorik dan akson terminal dari neuron. Substansi abu-abu membentuk seperti huruf
H dan terdiri dari 3 bagian yaitu: anterior, posterior dan commisura abu-abu.
Bagian posterior sebagai input atau afferent, anterior sebagai output atau efferent,
commisura abu-abu untuk refles silang dan substansi putih merupakan kumpulan
serat saraf bermyelin. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Spinal nerve Dorsal root ganglion, Dorsal
root (sensori) Ventral root (motor) Central canal Grey matter White matter Peran
medulla spinalis : 1. 2. 3. Pusat prosesing data. jalur sensoris Sistem piramidal dan
ekstra-piramidal. Anatomi servikal bagian atas (oksiput C1-C2) berbeda dengan
daerah servikal bawah (C3-T1). Selain itu, servikal atas lebih mobil dibandingkan
dengan servikal bawah. Servikal 1 atau atlas tidak memiliki corpus dan processus
spinosus.Servikal 1 hanya berupa cincin tulang yang terdiri atas arcus anterior yang
tebal dan arcus posterior yang tipis, dan massa lateralis pada masing-masing sisinya.
Tiap massa lateralis memiliki permukaan sendi pada aspek atas dan bawahnya.
Tulang ini berartikulasi di atas dengan condylus occipitalis, membentuk articulatio
atlanto-occipitalis, tempat berlangsungnya gerakan mengangguk. Di bawah, tulang ini
berartikulasi dengan C2, membentuk artikulatio atlanto-axialis, tempat
berlangsungnya gerakan memutar kepala. Servikal 2 atau axis mengandung processus
odontoid yang menggambarkan penggabungan sisa dari badan atlas. Processus
odontoid ini melekat erat pada aspek posterior dari arcus anterior C1 oleh ligamentum
transversum, yang mengstabilkan sendi atlantoaxial. Stabilitas dari spinal ditentukan
oleh ligamentum antara struktur tulang. Pada bagian frontal, penonjolan condilus
occiput disokong oleh massa lateralis C2. Pada bagian frontal ini, massa lateralis
terlihat berbentuk baji, runcing di tengah dan pinggirnya lebar.
Jika struktur tulang terganggu dan terutama jika terjadi pergeseran baji ke lateral
menyebabkan instabilitas spinal. Penonjolan condilus occiput distabilisasi oleh kapsul
occipitoatlantal dan membrana atlantooccipital anterior dan posterior. Ligamentum
nuchae merupakan struktur yang stabil yang berhubungan dengan kompleks
atlantooccipital axial. Membrana tectorium, ligamentum alar dan apical
menghubungkan occiput ke C2. Ligamentum dentate terdiri dari ligamentum alar dan
apical mengikat permukaan dorsal lateral dari dens dan berjalan oblik ke permukaan
medial dari condilus occipitalis. Ligamentum transversum berjalan dari permukaan
medial dari salah satu sisi C1 menuju ke sisi lain. Ligamentum ini pada dasarnya
membatasi C2 untuk berotasi disekitar odontoid dalam cincin tertutup tulang. Jika
ligamentum ini ruptur atau jika ada fraktur yang berhubungan dengan odontoid, C1
dapat bergeser dan menyulitkan batang otak dan medulla spinalis.
Bagian-Bagian Medulla Spinalis
a. Struktur Umum Medulla Spinalis:
1. Berbentuk silinder berongga dan agak pipih.
2. Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui
foramina intervertebral.
3. Korda berakhir dibagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua.
b. Struktur Internal Medulla Spinalis:
1. Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
2. Kanal Sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu berebentuk
huruf H.
3. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk. Diantaranya : tanduk abu-abu
posterior (dorsal)batang vertical atas substansi abu-abu, tanduk ventral
(bantang vertical bawah), tanduk lateral (diantara tanduk posterior dan
anterior) , komisura abu-abu (menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri
dan kanan medulla spinalis (syaifuddin,2009)
B. Bagian-Bagian Sistem Syaraf Pusat
1. Bagian-bagian Otak (Encephalon)
a. Cerebrum
Serebrum atau otak besar mempunyai dua belahan yaitu hemisfer kiri dan
hemisfer kanan yang di hubungkan oleh massa subtansia alba yang disebut korpus
kollosum. Tiap-tiap hemifer meluas dari os frontalis sampai ke os oksipitalis. Diatas
fossa kranii anterior media dan fossa kranii posterior, hemisfer dipisahkan oleh celah
yang disebut fisura longitudinalis serebri. Srebrum (telensefalon) terdiri dari korteks
serebri, basal ganglia (korpora stiate), dan rheniensefalon (Sloane et all. 2004).
1) Korteks Serebri
Korteks serebri adalah adalah lapisan permukaan hemifer yang disusun oleh
subtansia griasea. Korteks serebri berlipat-lipat disebut girus, dan celah dan celah
diantara dua lekuk disebut sulkus (fisura). Beberapa daerah tertentu telah diketahui
telah memiliki daerah spesifik.
Hermes otak dibagi menjadi dalam beberapa lobus atau derah sesuai dengan
tulang kranium. Lapisan korteks terdiri:
a) Lamina molekularis ; mengandung sedikit sel berjalan secra horizontal
dengan permukaan korteks terdapat percabangan akhir dendrit dari
permukaan yang lebih dalam.
b) Lamina grandulanis eksterna: lapisan ini mengandung sel neuron yang
berbentuk segitiga yangan memadati sel ini.
c) Lamina piramidalis: lapisan ini membentuk sel yang berbentuk piramid
diantara sl-sel piramid terdapat sel-sel granular dengan akson yang
berjalan naik ke arah lapisan superfisial.
d) Lamina granula interna: terdiri dali sel neuron berbentuk bintang
berukuran kecil dengan akson yang berukuran pendek mencapai lapisan
super fisial.
e) Lamina ganglionaris: sel neuron granular. Sel neuron yang naik mencapai
lamina molekularis akson dari sel ini memasuki subtansia alba.
f) Lamina multiformis: sel-selnya berbentuk kumparan dengan sumbu
panjang tegak lurus terhadap permukaan korteks. Akson mencapai
substansia alba sebagai serat proyeksi aferen dan asosiasi
(Syarifuddin.2006).
2 Bagian – bagian korteks menurut Brodmann:
(a) Lobus frontalis :
(1) Area 4 (area motorik primer), sebagian besar girus presentralis dan bagian
anterior lbus parasentralis.
(2) Area 6 adalah bagian sirkuit traktus piramidalis (area premotorik)
menngatur gerakan motorik dan pre motorik.
(3) Area 8 mengatur gerakan mata dan perubahan pupil.
(4) Area 9, 10, 11, 12 (area asosiasi frontalis)
(b) Lobus parientalis :
(1) Area 3, 1, 2 adalah area sensorik primer (area postsentral), meliputi girus
sentralis dan meluas kearah anterior sampai mencapai dasar sulkus sentralis.
(2) Area 5,7 (area asosiasi somatosensrik), meliputi sebagian permukaan medial
hemisfer serebri.
(c) Lobus oksipitalis :
(1) Area 17 (korteks visual primer): permukaan medial lobus oksipitalis
sepanjang bibir superior dan inferior sulkus kalkanius.
(2) Area 18, 19 (area asosiasi visual) : sejajar dengan area 17 meluas sampai
meliputi permukaan lateral lubus oksipitalis. Bagian lateral terdiri dari girus
oksipitalislateralis, bagian girus lingualis, bagian basal diantara kuneus dan
girus lingalis terdapat fisura kalkarina.
(d) Lobus temporalis:
(1) Area 41 (korteks auditori primer) : meliputi girus temporalis superior
meluas sampai ke permukaan lateral girus temporalis.
(2) Area broka (area bicara motoris) terletak diantara sulkus lateralis, mengatur
gerkan bicara.
(3) Area visualis : terdapat pada polus posterior dan aspek medial hemisfer
daerah sulkus kalkanelus, merupakan daerah menerima visual. Gangguan
dalam ingatan untuk peristiwa yang belum lama.
(4) Insula reili: Bagian serebrum yang membentuk dasar fisura silvii yang
terdapat diantara lobus parientalis, lobus parientali dan lobus oksiptalis.
Bagian otak ini ditutupi oleh girus temporalis dan girus frontalis inferior.
(5) Girus singuli: bagian medial hemisfer terletak diantara korpus kolosum.
(Syarifuddin. 2006). (Marieb,2001)
Berdasarkan tebal tipisnya bagian lamina, komposisi sel yang menyusunnya dan
variari lapisan- lapisan korteks, Brodmann 1909 telah berhasil membuat suatu peta
daerah-daerah arsitektual sel- sel pada korteks serebri manusia.ia menggunakan
angka untuk menyatakan daerah pada korteks yang mempunyai arsitektual sel-sel
yang berbeda dan mempunyai arti fungsional jelas dan spesifik (Sloane et all. 2004).
3. Fungsi korteks serebri:
(a) Korteks motorik primer (area 4,6,8)
(1) Mengontrol gerakan volunter otot dan tulang pada sisi tubuh kontra lateral.
(2) Lesi 4 akan mengakibatkan paralisis kontralateral dri kumpulan otot yang
disarafi.
(3) Area 6 dan 8 pada perangsang akan timbul gerakan mata dan kepala.
3. Epitalamus
Disebelah posterior ventrikuls III terdiri dari korpuspniel, strie medullaristalami,
trigonum habenulare, dan komisura posterior (syaifuddin, 2009)
4. Hipotalamus
Bagian terbesar dari otak terletak dibagian ventral dari thalamus, di atas kelenjar
hipofisis, dan membentuk dasar dari dinding lateral ventrikel III hipotalamus
mempunyai beberapa nuclei, setiap nucleus mempunyai tugas sendiri-sendiri dalam
mengatur fungsi internal tubuh. Salah satu fungsi penting adalah mengatur
keseimbangan tubuh. Pada permukaan basal otak hipotalamus ditandai oleh struktur
khiasma optikum, tubersinerium, dan korpora mamilaria.
Efek stimulasi hipotalamus terhadap sistem saraf simpatis mengintergrasikan
respon otonom dengan berbagai area aktifitas otak. Pengaruh jalur saraf ini disalurkan
melalui susunan vibra periventrikularis, vibra hipotalamus dan vasikulus.
Hipotalamus dianggap sebagai salah satu pusat utama yang berkaitan dengan
ekspresi emosi, menerjemahkan emosi yang timbul didaerah korteks melalui proses
asosiasi intrakortikal, menjadi reaksi emosional yang sesuai dengan keadaan.
Hipotalamus merupakan daerah sinaps yang penting dalam jalur-jalur yang
bersangkutan dengan kegiatan makan dan minum ( rasa haus dan lapar ) (syaifuddin,
2009)
5. Mesensefalon
Mesensefalon adalah bagian otak yang terletak diantara pons varoli dan hemisfer
serebri. Bagian dirsal mempunyai tonjolan yang disebut korpora quadrigemina dan
terdiri dari dua kolikulus superior yang berhubungan dengan sistem penglihatan dan
dua kolikulus inferior yang berhubungan dengan pendengaran.
Bagian lain dari mesensefalon antara lain :
1. Subtansia nigra
2. Tegmentum dengan nucleus, bersama dengan subtansia nigra termasuk
dalam basal ganglia fungsional
3. Nuclei saraf kranial yaitu nucleus nervus III, nucleus nervus IV, nucleus
nervus V
4. Formasi oretikularis (Pearce, 2000)
Sebelah kiri dan kanan terdapat kumpulan nucleus nervus IV (troklearis), bagian
ventral nucleus nervus III ( N. okulomotorius ) terdapat nucleus rubra berwarna
kemerahan menerima serat saraf dari serebelum. Bagian ventral nucleus rubra
terdapat subtansia nigra. Bagian ventral subtansia nigra terdapa tberkas saraf motoris
yang berasal dari korteks serebri yang tersusun kearah dorsal berturut-turut traktus
frontopontis, traktus piramidalis, dan traktus temporopontis membentuk bagian
bawah dan samping nesensefalon saraf III ( N. okulomotorius ) berjalan kearah dorsal
menyilang garis tengah kesisi lain dan membuat persilangan dibagian tengah
kolumna inferior. (Marieb,2001)
Fungsi mesensefalon :
a). Perangsang daerah quadrigeminus yang menyebabkan dilatasi pupil dan gerakan
kunjugasi mata kearah yang berlawanan dengan tempat perangsangan.
b). Lesides truktif menimbulkan gejala yang jenisnya bergantung pada kerusakan
korpora quadrigemina, menyebabkan paralisis gerakan mata keatas.
c). Kerusakan nucleus ruubra, subtansia nigra, dan subtansia reticular menimbulkan
gerakan involunter dan rigiditas.
6. Pons varoli
Dalam pons varolia quadukussilvi semakin kebawah semakin lebar membentuk
vertikel IV. Dinding lateral atas pons dibentuk oleh brakium konjungtivum dan
brakiumpontis yang berhubungan dengan mensesefalon dan pons varoli dengan
serebelum. Dasar dari pons varoli di bentuk oleh traktus piramidalis, nuclei pons
varoli dan serat saraf pons.Bagian tengah pons terdapat pusat nervus trigeminus (saraf
V), nuclei nervus VI, VII dan VIII. (syaifuddin,2009)
7. Nervus kranial
Susunan saraf yang terdapat pada bagian kepala keluar dari otak, melewati lubang
yang terdapat pada tulang tengkorak, berhubungan erat dengan otot, indra
penglihatan, indra pendengaran, indra penciuman, indra pengecap, dan indra perasa.
Di dalam kranial ada dua saraf kranial yang merupakan serabut campuran atau
gabungan yaitu saraf motoric dan saraf sensorik. Nervus kranial merupakan stasiun
penghubung untuk implus-implus dari pusat-pusat saraf yang lebih tinggi ke alat
efektor dan implus saraf perifer kepusat-pusat saraf dalam susunan saraf pusat.
(syaifuddin,2009)
Medula spinalis yang terpotong melintang terdiri atas bagian putih disebelah
luar yang disebut substansia alba dan bagian yang bewarna abu-abu (lebih gelap)
berbentuk huruf H atau kupu-kupu disebut substansia grisea. Di bagian tengah
terdapat saluran kecil yang disebut kanalis sentralis. (syaifuddin,2006)
A. Kesimpulan
Susunan saraf terdiri dari susunan saraf pusat dan saraf perifer. Susunan saraf
sentral terdiri dari otak (otak besar, otak kecil, dan batang otak) dan medula spinalis.
Otak merupakan bagian terpenting karena pusat dari semua aktivitas tubuh,
dengan berat 1400 gram, setengah padat dan berwarna kelabu kemerahan. Otak
dibagi menjadi tiga bagian yaitu serebum, serebelum, braintem. Sereta pada otak
dilindunngi oleh cairan yang bernama cairan serebrospinal yang akan melindungi
otak dari benturan yang terjadi.
Medula spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang.
Fungsi utama medulla spinalis adalah transmisi pemasukan rangsangan antara perifer
dan otak.
B. Saran
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari banyaknya kekurangan-kekurangan
pembahasannya dikarenakan oleh berbagai macam faktor keterbatasan waktu,
pemikiran dan pengetahuan penulis yang terbatas, oleh karena itu untuk
kesempernuan makalah ini penulis sangat membutuhkan saran-saran dan masukan
yang bersifat membangun kepada semua pembaca.
DAFTAR PUSTAKA