Anda di halaman 1dari 17

1

MAKALAH

SISTEM SARAF MANUSIA

DISUSUN OLEH :

KARMENIYANTI

2210029

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN

KEPERAWATAN

STIKES RS HUSADA

2022

1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sistem Saraf Manusia” ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan memberikan
masukan serta motivasi kepada penulis selama penyelasain makalah ini. Ucapan terima kasih
secara khusus kepada

1. Ibu Ns. Hotmarina Purba, S.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Anatomi Fisiologi

2. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan serta motivasi selama
penyelesain makalah ini.

Namun demikian, penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat mendukung sebagai bahan masukan bagi masa yang akan datang,
dan semoga karya yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta 27 November 2022

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4

1. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 4


2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 4
3. TUJUAN PENULISAN ........................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Saraf ........................................................................................... 5
2.2 Fungsi Sistem Saraf ................................................................................................. 5
2.3 Penyusun Sel Saraf .................................................................................................. 6
2.3.1 Klasifikasi Neuron ................................................................................................ 8
2.3.2 Sel Neuroglia ........................................................................................................ 8
2.3.3 Selaput Myelin ...................................................................................................... 9
2.4 Jenis Sel Saraf ........................................................................................................ 10
2.5 Impuls Saraf ........................................................................................................... 10
2.6 Saraf Pusat Manusia ............................................................................................... 11
2.6.1 Otak ..................................................................................................................... 11
2.6.2 Sumsum Sambung .............................................................................................. 13
2.6.3 Jembatan Varol ................................................................................................... 13
2.6.4 Medulla Spinalis (Sumsum Tulang Belakang) ................................................... 13
2.7 Saraf Tepi Manusia ................................................................................................ 13
2.8 Kelainan Pada Saraf ............................................................................................... 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17

3
4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan-jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting
ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena pengaturan saraf
tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh
berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran,
pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar
dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem
saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan mahluk hidup
dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungannya.
Jadi iritabilitas adalah kemampuan rangsangan.
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu.
Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi
(pengaturan). Pada manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf,
sistem indra, dan sistem hormon. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang
sistem saraf.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf?
b. Bagaimana pembagian sistem saraf?
c. Bagaimana penyusun sistem saraf?
d. Bagaimana mekanisme jalannya impuls pada sistem saraf?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian sistem saraf
b. Mengetahui sistem saraf
c. Mengetahui penyusun sistem saraf
d. Mengetahui mekanisme jalannya impuls pada sistem saraf

4
5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan
satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi
antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang pentng ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya, karena pengaturan saraf tersebut maka
terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi
sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran,
ingatan, bahasa, sensasidan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan
memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf
yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu. Jaringan saraf terdiri
Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel
tersebut demikian erat berkaitan danterintegrasi satu sama lainnya sehingga bersama-sama
berfungsi sebagai satu unit.

2.2 Fungsi Sistem Saraf


Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem sarafmempunyai 3 fungsi
utama yaitu :
1.Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh alat indera,
yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan adanya alat-alat ini, maka kita
akan dengan mudah mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar tubuh kita.
2.Sebagai Alat Pengendali
Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerjaserasi sesuai
dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf, semua organtubuh akan bekerja dengan
kecepatan dan ritme kerja yang akurat.
3.Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan
Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan ataureaksi tubuh
terhadap perubahan keadaan sekitar. Karena saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja
seluruh alat tubuh, maka jaringan saraf terdapat pada seluruh pada seluruh alat-alat tubuh kita

5
6

2.3 Penyusun Sel Saraf


Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron merupakan unit struktural
dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan merespon rangsangan yang
cukup kuat. Neuron tidak bisa mengalami pembelahan sehingga tidak dapat diganti jika sudah
rusak. Neuron bersatu membentuk jarigan untuk menghantarakn suatu impuls (rangsangan).

a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat
inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel
merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan
dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak
dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh
sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan
untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut
neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat
jalannya rangsangan.
d. Nukleus
Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
e. Selubung Mielin
Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk
melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua
segmen disebut nodus ranvier.

6
7

f. Sel Schwann
Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan
membantu regenerasi neurit (akson).
g. Sinapsis
Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel
saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis.
Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi
zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan
kolinestrase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf
sensorik, sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
a. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang
kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya
ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya
panjang.
b. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari
pusat (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang
pendek dan akson yang panjang.
d. Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem
saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan
membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf.

7
8

2.3.1 Klasifikasi Neuron


Berdasarkan Fungsi dan Arah transmisi Impulsnya, neuron diklasifikasi menjadi :
- Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor padakulit, organ indera
atau suatu organ internal ke SSP (Sistem Saraf Pusat).
- Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP (Sistem Saraf Pusat) keefektor.
- Neuron konektor ditemukan seluruhnya dalam SSP (Sistem Saraf Pusat) Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikaninformasi ke interneuron
lain.

Berdasarkan bentuknya, neuron dapat diklasifikasikan menjadi :


- Neuron unipolar hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi satucabang sentral yang
berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang perifer yang berguna sebagai satu dendrite. Jenis
neuron ini merupakan neuron-neuronsensorik saraf perifer (misalnya sel-sel ganglion
cerebrospinalis).
- Neuron bipolar mempunya dua serabut, satu dendrite dan satu akson. Jenis ini banyak
dijumpai pada epithel olfaktorius dalam retina mata dan dalam telingadalam.
- Neuron multipolar mempunyai banyak dendrite dan satu akson. Jenis neuronini merupakan
yang paling sering dijumpai pada sistem saraf sentral (sel sarafmotoris pada cornu anterior dan
lateralis medulla spinalis, sel-sel ganglionotonom).

2.3.2 Sel Neuroglia


yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat.
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak
di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-
kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam se yang secarakeseluruhan
menyokong, melindungi, dan sumber nutrisi sel saraf pada otak danmedulla spinalis,
sedangkan sel Schwann merupakan pelindung dan penyokongneuron-neuron diluar sistem
saraf pusat. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar
sepuluh banding satu. Ada empat selneuroglia yang berhasil diindentifikasi yaitu:

8
9

a). Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian
besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.
Berfungsi sebagai “sel pemberi makan” bagi neuron yang halus. Badan sel astroglia berbentuk
bintang dengan banyak tonjolan dankebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki
perivaskular. Bagianini juga membentuk dinding perintang antara aliran kapiler darah
denganneuron, sekaligus mengadakan pertukaran zat diantara keduanya. Dengan katalain,
membantu neuron mempertahankan potensial bioelektris yang sesuaiuntuk konduksi impuls
dan transmisi sinaptik. Dengan cara ini pula sel-selsaraf terlindungi dari substansi yang
berbahaya yang mungkin saja terlarutdalam darah, tetapi fungsinya sebagai sawar darah otak
tersebut masihmemerlukan pemastian lebih lanjut, karena diduga celah endothel
kapilerdarahlah yang lebih berperan sebagai sawar darah otak.
b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih
sedikit dan lebih pend ek. Merupakan sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan myelin
dalam susunan saraf pusat. Sel inimempunyai lapisan dengan subtansi lemak mengelilingi
penonjolan atausepanjang sel saraf sehingga terbentuk selubung myelin.c) Mikroglia
ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercayamemiliki peran fagositik. Sel jenis
ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusatdan dianggap berperan penting dalam proses
melawan infeksi.
c). Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebraldan ronggal
medulla spinalis. Merupakan neuroglia yang membatasi system ventrikel sistem saraf pusat.
Sel-sel inilah yang merupakan epithel dari Plexus Coroideus ventrikel otak.
2.3.3 Selaput Myelin
Merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang mengisolasitonjolan saraf.
Mielin menghalangi aliran Natrium dan Kalium melintasi membranneuronal dengan hamper
sempurna. Selubung myelin tidak kontinu di sepanjangtonjolan saraf dan terdapat celah-selah
yang tidak memiliki myelin, dinamakan nodusranvier, Tonjolan saraf pada sumsum saraf pusat
dan tepi dapat bermielin atau tidak bermielin. Serabut saraf yang mempunyai selubung myelin
dinamakan serabut myelindan dalam sistem saraf pusat dinamakan massa putih (substansia
Alba). Serabut-serabut yang tak bermielin terdapat pada massa kelabu (subtansia Grisea).
Myelin ini berfungsi dalam mempercepat penjalaran impuls dari transmisi disepanjang serabut
yang tak bermyelin karena impuls berjalan dengan cara “meloncat” dari nodus ke nodus lain
di sepanjang selubung myelin. Cara transmisi seperti inidinamakan konduksi saltatorik. Hal
terpenting dalam peran myelin pada proses transmisi di sebaut saraf dapatterlihat dengan
mengamati hal yang terjadi jika tidak lagi terdapat myelin disana.Pada orang-orang dengan

9
10

Multiple Sclerosis, lapisan myelin yang mengelilingiserabut saraf menjadi hilang. Sejalan
dengan hal itu orang tersebut mulai kehilangan kemampuan untuk mengontrol otot-otonya dan
akhirnya menjadi tidak mampu sama sekali.

2.4 Jenis Sel Saraf


A. Unipolar Neuron
B. Biopolar Neuron
C. Interneuron
D. Pyramidal Cell
E. Motor Neuron

2.5 Impuls Saraf


Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik
yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah
sebagai berikut.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan
gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Contoh
gerak refleks adalah sebagai berikut.
• Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
• Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.

10
11

• Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.


• Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
• Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

2.6 Sistem Saraf Pusat Manusia


Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan
sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat
adalah otak dan sumsum tulang belakang
Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara
itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum
tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatumembran yang melindungi keduanya.
Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga
bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter.
Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan
benturan Selaput ini terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini
banyak sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater danduramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah diantara piamater
dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya lapisan ini,
otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan dengan kranium.

2.6.1 Otak
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat totalotak dewasa
adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram danmempunyai sekitar 12
miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai
dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaanotak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk
sebagai pengembangan neuron yang berada didalamnya. Semakin berkembang otak seseorang,
semakin banyak lekukannya.Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan
lekukan yang berarah keatas (gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang sarafkranial. Setiap
saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli mempercayai bahwa
dalam perkembangannya, otak vertebrataterbagi menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi

11
12

khas. Otak belakang berfungsidalam menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam
penglihatan, dan otakdepan berfungsi dalam penciuman.

a. Otak besar (cerebrum)


Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun
ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu
terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor
yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area
asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian
depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
- thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan untuk
sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata
dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.
- hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan
biologis lainnya.

b. Otak tengah (Mesencephalon)


Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap
menjadi otak tengah

- Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

12
13

2.6.2 Sumsum sambung (medulla oblongata)


Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,
batuk, dan berkedip.

2.6.3 Jembatan varol (pons varoli)


Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

2.6.4 Sumsum tulang belakang (medula spinalis)


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas
disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar
dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel
saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motorik.

2.7 Saraf Tepi Manusia


Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsumtulang belakang
(spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkanserabut saraf sumsum
tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan
menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung,mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf
tepi terdiri atas serabut saraf sensorik danmotorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan
dari sistem saraf pusat.

13
14

Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.
1) Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. KetikaAnda makan, menulis,
berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf inimene-ruskan impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls darisistem saraf pusat ke semua otot
kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak
dan 31 pasang saraf spinal yang keluardari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal
terlihat pada Gambar 8.8. Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan
motorik. Dua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.a) Saraf olfaktori,
saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansarafsensori. b) Saraf okulomotori,
troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebutmerupakan saraf motorik.c) Saraf
trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebutmerupakan saraf
gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahamitentang jenis-jenis saraf
kranial.
2) Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawahkehendak saraf
pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat
pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak
dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Andaingat kembali fungsi hipotalamus yang sudah
dijelaskan di depan. Apabilahipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak
otonom seperticontoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan
pupilmata, dan menghambat kerja saluran pencernaan.Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua.
3). Saraf Simpatik Saraf
ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutamauntuk memacu kerja organ
tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambatkerja organ tubuh. Fungsi memacu,
antara lain mempercepat detak jantung,memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus.
Adapun fungsi yang menghambat,antara lain memperlambat kerja alat pencernaan,
menghambat ereksi, danmenghambat kontraksi kantung seni.

14
15

4) Sistem Saraf Parasimpatik


Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengansaraf simpatik. Saraf
parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata,
memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat
kontraksi kantung seni. Karena carakerja kedua saraf itu berlawanan, makamengakibatkan
keadaan yang normal.

2.8 Kelainan pada Sistem Saraf


Stroke
Stroke adalah kematian sel-sel otak disertai fungsinya karena terganggunyaaliran darah di otak.
Penyakit ini seringkali disebabkan oleh tekanan darahtinggi yangmenyebabkan pecahnya
pembuluh darah di otak. Selain itu,atheroskeosis juga dapat menyebabkan penyumabatan
pembuluh darah diotak. Gejala penyakit ini bervariasi bergantung pada hebatnya stoke dan
daerah otak yang terkena, misalnya pusing-pusing, sulit bicara, tidak melihat, pingsan, lumpuh
sebelah, bahkan kematian
b.Tumor Otak
Penyakit ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan liar dari sel-sel saraf,maupun jaringan
penyokongnya. Adanya pertumbuhan tersebut mengakibatkan berbagai gangguan, mulai dari
pusing-pusing, kesulitan berjalan, kehilangan memori/ingatan, sampai kematian.
c.Ayan (Epilepsi)
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kejang-kejang yang tidak terkendali.Penderita epilepsy
tidak diperkenankan berada di dekat lokasi yang berbahaya, seperti tepian sungai, sumur, dan
telaga. Bila berada di lokasitersebut dan mengalami kekambuhan, dikawatirkan akan
tenggelam karenatidak mampu mengendalikan gerakan tubuhnya. Belum ada sebab yang
jelasmengapa penyakit ini bis timbul, namun melihat gejala kejang tersebut, diduga ada
gangguan pada otak daerah motorik yang mengatur gerakan tubuh.

15
16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dansaling berhubungan
satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkandan mengontrol interaksi
antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiriatas milyaran sel neuron dan sel
pendukung (neuroglia). Berdasarkan fungsinya,neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik,
motorik dan konektor. Berdasarkan bentuknya, neuron dapat dibagi menjadi neuron unipolar,
bipolar dan multipolar.Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi. Lapisan
padasistem saraf yakni :a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem
saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater danduramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah diantara piamater
dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Fungsi dari cairan ini yakni
memberikan dukungan mekanik pada otak dan bekerjaseperti jaket pelindung dari air. Cairan
ini mengontrol eksitabilitas otak dengan mengatur komposisi ion, membawa keluar metabolit-
metabolit Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi padatubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf
pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.Saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan
serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari
otak sedangkan serabutsaraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang
belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke
hidung, mata,telinga, dan sebagainya.

16
17

DAFTAR PUSTAKA
Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot
Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU
Gibson, John.2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta : EGC.
Sherwood. Lauralee. 2012. Fisologi Manusia Jakarta : EGC.
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung :Yrama
Widya Nur,Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung : Sekolah Tinggi FarmasiSari
Mega. 2004. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan : Fakultas Kedokteran USU
Sinaga, Erlintan dkk. 2011. Anatomi Fisiologi Manusia. Medan : FMIPA Unimed

17

Anda mungkin juga menyukai