Anda di halaman 1dari 42

PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI

KELAS XI MIPA SMA 1 BAE KUDUS

Oleh :
ANGGUN FIRMA RAHMAWATI
NIM 1710810027

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
TAHUN 2020
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi Sumber
Waktu Belajar
9. Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan
3.12 Menganalisis Struktur dan  Menganalisis Tugas 3 Minggu  Buku
fungsi sel pada × 2 JP
hubungan keunikan sel-sel  Membuat model referensi
antara sistem reproduksi pada jaringan sistem spermatogenesis berbagai
struktur  Struktur dan
reproduksi dikaitkan dan oogenesis sumber
fungsi alat-alat
jaringan dengan fungsinya dengan  LKS
reproduksi
penyusun organ  Menganalisis memanfaakan  Gambar
pada laki-laki dan
reproduksi gambar tentang berbagai apikasi /Video
wanita.
dengan organ-organ modern sebagai Struktur dan
 Proses
fungsinya pembentukan sel penyusun sistem tugas tidak Fungsi
dalam kelamin reproduksi pada terstruktur . Organ
proses  Ovulasi dan laki-laki dan wanita  Membuat Reproduksi
reproduksi Menstruasi. dan mengkaji poster/kampany Manusia
manusia  Fertilisasi, gestasi gambar e penggunaan  Gambar /
melalui dan persalinan. gametogenesis, ASI dan Video
studi literatur  ASI. menemukan proses Program KB Proses
dan  KB. pembentukan secara online Pembentuka
pengamatan  Kelainan/penyakit sperma/sel telur.  Program n Gamet
yang terjadi.
 Mengamati sel-sel rencana pribadi
penyusun jaringan tentang program  Gambar /
pada ovarium dan masa depan Video
testes atau dengan tentang Siklus
gambar untuk pandangannya Menstruasi
memahami struktur terhadap  Gambar/
penyusunnya. pernikahan dini Video
 Mengkaji literatur dan perilaku Proses
tentang ovulasi dan negatif yang Fertilisasi,
mendiskusikannya berkaitan Gestasi dan
 Menemukan siklus dengan Kehamilan
menstruasi. reproduksi.  Video
 Memaparkan hasil Gangguan
kajiannya dan hasil Observasi dan
pengamatan  Sikap dari Penyakit
tentang proses penilaian diri Sistem
reproduksi pada dan metakognisi Reproduksi
tubuh yaitu terhadap

struktur sel-sel dan keksehatan

fungsi-fungsi dari reproduksi

organ serta remaja.


prosesnya.
Portofolio
4.12 Menyajikan  Menemukan  Laporan
hasil penyebab tentang
analisis kelainan/penyakit pentingnya
mengenai yang terjadi pada menyiapkan
pengaruh sistem reproduksi generasi
pergaulan dari berbagai terencana dalam
bebas, penyakit, sumber rangka
dan kelainan literatur/media meningkatkan
pada struktur melalui penugasan mutu Sumber
dan fungsi individu. Daya Manusia
organ yang  Menuliskan hasil dalam bentuk
menyebabkan penemuan berbagai makalah ilmiah
gangguan gangguan pada Tes
system sistem reproduksi
 Tertulis essay
reproduksi di berbagai media
dan piihan
manusia dan sosial.
ganda
teknologi
terkait system
reproduksi
melalui
berbagai bentuk
media
informasi
3.13 Menganalisis  Menggali informasi
penerapan dari
prinsip litertatur/petugas
reproduksi pada kesehatan / artikel
manusia dan online, untuk
pemberian ASI menemukan alasan
eksklusif dalam pentingnya ASI
program pertama keluar bagi
keluarga seorang bayi
berencana melalui tugas
sebagai upaya individu atau
menanggulangi kelompok
pertambahan
penduduk serta
meningkatkan
kualitas hidup
Sumber Daya
Manusia
(SDM)
4.13 Membuat ulasan  Mendiskusikan
pentingnya hubungan antara
menyiapkan generasi kesehatan
terencana dalam reproduksi, program
rangka meningkatkan KB dan
mutu Sumber Daya kependudukan.
Manusia dalam  Menyimpulkan
bentuk makalah mengapa KB harus
ilmiah dilakukan dari hasil
diskusi hubungan
reproduksi dengan
kependudukan
yang dapat
disajikan dalam
bentuk artikel atau
makalah yang
diunggah secara
online
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA 1 BAE KUDUS

Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Kelas : XI
Semester : II/Genap
Program studi : Matematika dan IPA (MIPA)
Mata pelajaran : Biologi
Materi pelajaran : Sistem Reproduksi
Alokasi Waktu : 15 menit

I. Kompetensi Dasar

3.12 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi


dengan fungsinya dalam proses reproduksi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi. (C4)
3.13 Memahami prinsip reproduksi manusia untuk menanggulangi pertambahan
penduduk melalui program keluarga berencana (KB) dan peningkatan
kualitas hidup SDM melalui pemberian ASI eksklusif. (C2)
4.12 Merumuskan hasil analisis mengenai pengaruh pergaulan bebas, penyakit,
dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia dan teknologi terkait sistem reproduksi melalui
berbagai bentuk media informasi (P4)
4.13 Mendesain makalah ilmiah mengenai kesehatan reproduksi pada manusia dan
masalah kependudukan serta peningkatan sumber daya manusia. (P5)

II. Indikator Pembelajaran


3.12.1 Menganalisis perbedaan sruktur organ reproduksi pria dan wanita setelah
melakukan kegiatan diskusi dan kajian literatur dengan tepat.
3.12.2 Menganalisis struktur jaringan testis dan struktur jaringan ovarium setelah
mengamati gambar
3.12.3 Menelaah proses gametogenesis dan oogenesis
3.12.4 Menelaah siklus menstruasi
3.12.5 Menganalisis proses fertilisasi, gestasi dan persalinan
3.13.1 Mengemukakan manfaat pemberian ASI setelah melakukan kegiatan studi
literatur dengan benar
4.12.1 Merumuskan hasil analisis penyakit dan gangguan yang berhubungan
dengan sistem reproduksi setelah melakukan kegiatan diskusi dan studi
literatur
4.12.2 Merumuskan hasil analisis tentang teknologi yang dapat mengatasi atau
mengurangi penyakit dan gangguan sistem reproduksi.
4.13.1 Menentukkan informasi tentang kesehatan reproduksi pada manusia dan
masalah kependudukan serta peningkatan sumber daya manusia setelah
melakukan kegiatan diskusi dan studi literatur dengan baik.

III. Tujuan Pembelajaran


3.12.1 Siswa mampu menganalisis perbedaan sruktur organ reproduksi pria dan
wanita setelah melakukan kegiatan diskusi dan kajian literatur dengan
tepat.
3.12.2 Siswa mampu menganalisis struktur jaringan testis dan struktur jaringan
ovarium
3.12.3 Siswa mampu menelaah proses gametogenesis dan oogenesis
3.12.4 Siswa mampu menelaah siklus menstruasi
3.12.5 Siswa mampu menganalisis proses fertilisasi, gestasi dan persalinan
3.13.1 Siswa mampu mengemukakan manfaat pemberian ASI setelah melakukan
kegiatan studi literatur dengan benar
4.12.1 Siswa mampu merumuskan hasil analisis penyakit dan gangguan yang
berhubungan dengan sistem reproduksi setelah melakukan kegiatan
diskusi dan studi literatur
4.12.2 Siswa mampu merumuskan hasil analisis tentang teknologi yang dapat
mengatasi atau mengurangi penyakit dan gangguan sistem reproduksi.
4.13.1 Siswa mampu menentukkan informasi tentang kesehatan reproduksi pada
manusia dan masalah kependudukan sera peningkaan sumber daya
manusia setelah melakukan kegiatan diskusi dan studi literatur dengan
baik.

IV. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific Approach (Pendekatan Saintifik)


Model Pembelajaran : Web Course Learning (WCL) berbasis problem
reality.
Metode Pembelajaran : ceramah disertai video, diskusi, presentasi,
simulasi, dll

V. Materi Pembelajaran
(Terlampir)

VI. Media, Alat dan Bahan Belajar


1. Media : Video, gambar, realia, torso, insectarium, herbarium
2. Alat : Komputer/laptop, LCD dan Smartphone, whiteboard, spidol, sedotan,
gelas plastik
3. Bahan : LKS, air kapur,
VII. Proses Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 × 45 menit)
Tahap Sintaks/ Langkah Deskripsi langkah pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Guru Siswa Waktu
Kegiatan Guru mengawali 1. Guru memulai kegiatan 1. Siswa menjawab salam 5 menit
Pendahuluan
dan membuka pembelajaran di chat room
kegiatan belajar dengan mengucapkan salam
mengajar 2. Guru mengajak siswa 2. Siswa berdo’a bersama

berdo’a bersama untuk


memohon kepada Allah
SWT semoga diberi
kelancaran dan kemudahan
dalam belajar.
3. Siswa merespon dan
3. Guru menyapa, memeriksa
bersiap saat guru guru
kehadiran, kerapian serta
menyapa dan mngecek
kesiapan siswa melalui chat
kehadiran
room
4. Siswa menjawab pertanyaan
4. Apersepsi: Guru mengajukan
guru tentang materi
pertanyaan tentang materi
sebelumya yang telah
yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya dan dipelajari
terkait dengan materi yang
akan dipelajari.
 “Masih ingatkan kalian
dengan sistem saraf pada
manusia?”
 “coba jelaskan singkat
saja apa yang termasuk
sistem saraf tepi?” 5. Siswa merespon pertanyaan
5. Memotivasi: Guru dan pernyataan guru terkait
menyampaikan pertanyaan materi yang akan pelajari
dan pernyataan
 “Adakah yang mengetahui
tentang teknik dalam bayi
tabung?”
 “Pada pertemuan kali ini,
kita akan mempelajari
tentang Sistem Reproduksi
pada manusia”. 6. siswa memperhatikan saat
6. Guru menyampaikan guru menyampaikan
indikator pencampaian indikator pencapaian
kompetensi pada pertemuan kompetensi
pertama
Kegiatan inti Pengarahan Siswa 7. Guru melakukan 7.Siswa mendengarkan dan 15 menit
pengarahan dengan melaksanakan sesuai arahan
memberikan konsep awal guru
yang menarik perhatian
siswa.
 Guru membagikan video
tentang konsep awal
materi sistem reproduksi
pada sub bab pengenalan
struktur dan fungsi organ
reproduksi manusia,
yang telah diunggah di
youtube kemudian
linknya dibagikan ke 30 menit
chat room siswa.
Guru memberikan 8. Guru membagikan sebuah 8. siswa memahami apa yang
materi dengan permasalahan yang sering sudah diberikan oleh guru
berbasis problem terjadi di kehidupan nyata
reality melalui link video.
9. Guru mencoba menggali 9. Siswa mencoba merespon

rasa ingin tahu siswa dengan permasalahan yang

penyajian masalah tersebut diberikan oleh guru.

dengan membagikan sebuah 10. Tiap siswa mengakses link

link (google formulir) untuk tersebut dan memulai

menanggapi permasalahan. memahami materi yang

10.Guru membagikan materi telah diberikan


30 menit
melalui link video yang dapat
diakses. Link video tersebut
berisi materi struktur dan
fungsi organ reproduksi pria
dan wanita.
Menyimak Materi 11.Guru menyarankan siswa 11. Siswa memahami materi
dan Memanfaatkan untuk memahami materi dengan dibantu berbagai
berbagai Sumber dengan perlahan serta siswa sumber belajar dari internet.
Belajar di internet diperkenankan untuk
memanfaatkan berbagai
sumber belajar dari internet
ataupun buku pegangan
siswa..
Waktu untuk 12.Guru memberikan waktu 12. Siswa memanfaatkan waktu
memahami materi bagi tiap siswa untuk dari guru untuk memahami
memahami materi materi

Latihan 13.Guru Memberikan intruksi 13. Siswa menerima instruksi 5 menit


kepada siswa bahwa diakhir dari guru.
pemahaman materi akan
diberikan latihan. Latihan
tersebut sebagai pekerjaan
rumah yang akan
dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (latihan dapat
dikirimkan melalui email
guru)

Kegiatan 14. Guru mereview dengan 14. Siswa merespon dengan 5 menit
Penutup memberi pertanyaan untuk memberi jawaban dari
dijawab secara bersama pertanyaan guru
15. Guru memberi penguatan 15. Siswa mearik kesimpulan
sekaligus menarik simpulan bersama dengan guru
bersama dengan siswa
16. Siswa diberikan 16. Siswa dapat memberikan
kesempatan berbicara respon terkait materi yang
/bertanya dan telah disajikan
menambahkan informasi
terkait materi
17. Pembelajaran diakhiri 17. Siswa mendengarkan dengan
dengan penyampaian pesan baik penyampaian pesan

moral moral dari guru

18. Guru menutup kegiatan 18.Siswa mengucapkan

pembelajaran dengan hamdalah dan menjawab

membaca hamdalah dan salam guru

mengakhiri pertemuan
dengan ucapan salam

VIII. Penilaian
JENIS
NO ASPEK TEKNIK INSTRUMEN
PENILAIAN
Soal Pilihan
1. Tes Kognitif Tes (Tertulis)
Ganda dan
uraian
Observasi Lembar
2. Psikomotorik keterampilan observasi
Non Tes
Afektif Lembar angket
Angket Sikap
sikap

Kudus, April 2021


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Peneliti,

Khamidah, M.Pd Anggun Firma Rahmawati

NIP
IX. Sumber Belajar
1. Artikel : nama. (Tahun). Judul. Journal of Biology Education Vol 1, No. 2.
2. Nisa, Intan. (2022). Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

A. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Manusia


Struktur sistem reproduksi pada manusia dibedakan menjadi struktur organ
reproduksi pria dan wanita. Struktur dan fisiolagi alat kelamin pria berbeda dengan
alat kelamin wanita. Bagian-bagian struktur organ reproduksi pria adalah sebagai
berikut
1. Alat kelamin luar
Alat kelamin luar berupa penis. Penis terletak dibagian luar yang
berfungsi sebagai alat kopulasi.
2. Alat kelamin dalam
Alat kelamin terdiri dari testis, saluran reproduksi dan kelenjar kelamin.
Testis adalah kelenjar gonad pada pria yang berbentuk bulat telur dan
berjumlah sepasang. Testis merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Saluran reproduksi terdiri
dari duktus epididimis dan vas deferens. Epididimis yakni saluran sebagai
tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sperma
sementara. Vas deferens merupakan tempat untuk mengangkut sperma ke
vesika seminalis.
Kelenjar kelamin terdapat tiga jenis yakni vesikula seminalis, kelenjar
prostat, kelenjar bulboutetral (cowper). Vesikula seminalis adalah cairan yang
menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan tersebut berfungsi untuk
memberi makan sperma. Kelenjar prostrat berfumgsi mengekskresikan cairan
yang mengandung fosfolipid, garam alkalis ke dalam uretra. Cairan alkalis
berguna untuk menetralisir asam yang ada pada uretra dan vagina karena
sperma tidak tahan suasanan asam. kelenjar bulboutetral (cowper) adalah
kelenjar yang berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis.

Gambar 1. Organ Reproduksi Pria


Alat kelamin wanita juga memiliki struktur dan fungsi organ berbeda dengan
pria. Berikut adalah struktur dan fungsi organ reproduksi wanita
1. Alat kelamin luar
Alat kelamin luar pada wanita terdiri dari Labia mayor (bibir luarvagina
yang tebal), mons veneris (pertemuan antara dua bibir vagina dengan bagian
atas yang tampak membukit), labia minor (bibir kecil), klitoris (tonjolan kecil
atau kelentit), orificium urethrae (muara saluran kencing), dan himen (selaput
dara).
2. Alat kelamin dalam
Alat kelamin dalam pada wanita diantaanya indung telur (ovarium),
oviduk (tuba fallopi), uterus (rahim), dan vagina. Indung telur (ovarium)
berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut, yaitu di daerah pinggang kiri
dan kanan. Oviduk (tuba fallopi) oviduk berjumlah sepasang. Saluran oviduk
menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus). Uterus (rahim) manusia hanya
satu ruang dan berotot serta tebal. Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu
perimetrium, miometrium dan endomerium. Vagina ialah tabung berlapiskan
otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Vagina memliki lendir
dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar Bartholin.

Gambar 2. Organ Reproduksi Wanita


B. Mekanisme Pembentukan Gamet
Gamet terdapat dua macam jenis yakni gamet jantan dan gamet betina.
Gamet jantan dibentuk didalam testis pada skrotum, sedangkan gamet betina
dibentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis
dan pembentukan gamet betina disebut oogenesis.
1. Mekanisme spermatogenesis
 Tahap penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis
berulang-ulang dan membentuk spermatogonia (tunggal=spermatogonium)
 Tahap pertumbuhan, spermatogonium bersifat diploid. Spermatogonia
tumbuh dan berkembang membentuk spermatosit primer (diploid)
 Tahap pematangan, spermatosit primer membelah secara meiosis
membentuk da spermatosit sekunder (haploid). Selanjutnya, spermatosit
sekunder membelah secara meiosis membentuk empat buah spermatid
(haploid). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi sperma (haplois).
Proses pematangan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi. Proses
pematangan sperma dipengaruhi oleh hormon testosteron. Seorang pria
normal mampu menghasilkan 20-40 juta sel sperma dalam setiap mililiter
cairan semen.

Gambar 3. Spermatogenesis
1. Mekanisme Oogenesis
 Tahap penggandaan terjadi dalam ovarium janin ketika masih dalam
kandungan. Pada tahap penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan
mitosis membentuk oogonia (tunggal = oogonium) yang bersifat diploid.
 Tahap pertumbuhan terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhan
oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer
(diploid). Oosit primer berada dalam keadaan dorman (istirahat) sampai anak
perempuan mengalami masa puber.
 Tahap pematangan dimulai pada masa puber. Pada masa puber. Pada masa
puber terjadi perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan. Perubahan
tersebut mengakibatkan oosit primer membelah secara meiosis I
menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan badan polar I (berukuran
kecil). Oosit sekunder berhenti mengalami pembelahan saat terjadi ovulasi.
Pembelahan meiosis II ini kemudian dilanjutkan setelah sel telur mengalami
fertilisasi. Pada pembelahan ini, oosit sekunder menghasilkan ootid (haploid)
dan badan polar II (haploid). Ootid akan mengalami diferensiasi menjadi
ovum dan badan polar II mengalami degenerasi. Badan polar I juga akan
mengalami pembelahan menjadi dua badan polar. Namun, kadang-kadang
badan polar I mengalami degenarasi sebelum mengalami pembelahan.

Gambar 4. Oogenesis
C. Siklus Menstruasi
Siklus Menstruasi terdiri dari empat fase, yaitu fase menstruasi, praovulasi,
ovulasi dan pasca ovulasi.
1. Fase menstruasi
Fase ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena itu
hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan, maka endometrium
mengalami degenarasi. Darah, mukus, dan sel epitel dikeluarkan sebagai darah
haid dari rongga uterus ke vagina.
2. Fase praovulasi
Fase ini disebut juga fase estrogenik yang dimulai pada hari ke- 5 sampai
hari ke- 14 dari siklus. Setiap bulan setelah haid, hipofisis anterior
mensekresikan FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan Folikel Graaf. Selama
pertumbuhan folikel menjadi folikel Graaf terjadi proses pembentukan dan
pengeluaran hormon estrogen. Estrogen berfungsi membangun endometrium
sehingga endometrium rahim menebal hingga 5- cm.
3. Fase ovulasi
Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu
pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap
akhir, dengan pecahnya Folikel Graaf, ovum terlepas dan terlempar keluar,
disebut ovulasi, kira-kira hari ke 4 dari suatu siklus.
4. Fase pascaovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel
graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang
mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korprus rubrum berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon
progesteron. Selama fase sekresi, endometrium terus menebal. Arteri-arteri
membesar, dan kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium
dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh
korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum
berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen enurun bahkan sampai hilang.
Melalui penurunan dan hilangnya progesteron dan estrogen, FSH aktif
diproduksi lagi dan siklus dimulai kembali.
Gambar 5. Siklus Menstruasi

D. Fertilisasi, Gestasi dan Persalinan


Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan ovum. Setelah ejakulasi
ke dalam saluran reproduksi wanita, sperma akan tetap hidup selama beberapa
hari. Sedangkan ovum akan tetap fertil selama 24 jam setelah ovulasi. Setelah
sperma memasuki uterus, kontraksi pada dinding uterus akan membantu sperma
mendekati ovum. Setelah sperma bertemu dengan ovum, akan muncul bukaan di
bagian akrosom sperma. Bukaan tersebut akan mengeluarkan enzim pelarut zona
pelusida pada oosit sekunder.
Setelah sperma memasuki ovum akan segera terjadi perubahan yang
mencegah sperma lain masuk. Biasanya sperma akan kehilangan ekornya ketika
masuk untuk membuahi ovum. Proses masuknya sperma akan merangsang oosit
sekunder menyelesaikan pembelahan meiosis keduanya. Kepala sperma yang
bersifat haploid membengkak dan membentuk pronukleus jantan. Pronukleus
jantan akan melebur dengan pronukleus betina, kemudian membentuk nukleus
zigot yang diploid. Zigot akan tumbuh menjadi embrio didalam uterus sejak terjadi
fertilisasi hingga dilahirkan.
Proses perkembangan embrio di rahim atau dapat dikatakan kehamilan
(gestasi) yakni sebagai berikut
Zigot yang telah ada di uterus mengalami pembelahan sel (cleavage). Sel
yang membelah akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan
sel, enam belas sel, dan akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru yang
disebut morula. Morula kemudian membentuk blastosit.perubahan dari morula
menjadi blastosit disebut fase blastula. Setelah fase blastula selanjutnya akan
memasuki fase gastrula. Fase gastrula memperlihatkan adanya pembentukan
lapisan-lapisan pada sel yakni lapisan ektoderm, endoderm, dan mesoderm.
Lapisan-lapisan tersebut akan tumbuh menjadi berbagai jaringan tubuh untuk
calon janin.

Gambar 6. Proses Fertilisasi


Gambar 7. Proses Gestasi
Apabila kehamilan mencapai cukup bulan (38-42 minggu) setelah
pembuahan (fertilisasi), maka tiba saatnya untuk anak dilahirkan. Persalinan
berlangsung dalam tiga tahap, tahap pembukaan leher rahim, tahap pengeluaran
anak, dan tahap pengeluaran ari-ari.

E. Penyakit dan Gangguan Sistem Reproduksi


Berikut adalah berbagai gangguan yang dapat dialami organ reproduksi laki-laki:
1. Kanker penis, terjadi pada pria yang tidak dikhitan, sehingga terjadi
penimbunan sekresi kental dibawah prepusium. Hal tersebut meningkatkan
risiko infeksi menular seksual.
2. Hipogonadisme, penurunan fungsi testis akibat gangguan hormon.
Hipogonadisme dapat menyebabkan kemandulan, impotensi dan
berkurangnya karakter sekunder pria.
3. Kriptokirdisme, kegagalan testis turun ke dalam skrotum sejak masih bayi,
sehingga testis berada pada lingkungan suhu yang lebih tinggi dari pada suhu
optimum spermatogenesis. Gangguan ini ditangani dengan pemberian hormon
HCG dan pembedahan
4. Uretritis (radang uretra) dan epididimitis (radang epididimis), disebabkan oleh
mikroorganisme (Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis) yang
ditularkan melalui hubungan seksual.
5. Orkitis (radang testis) dapat terjadi setelah radang epididimis atau penyakit
parotitis
6. Prostatitis (radang kelenjar prostat), mengakibatkan pembengkakan, sehingga
menimbulkan rasa nyeri dan kesulitan berkemih. Prostatitis dapat disebabkan
oleh infeksi bakteri dan sering terjadi pada pria lanjut usia.

Berikut adalah berbagai gangguan yang dapat dialami organ reproduksi wanita :
1. dismenore, rasa nyeri pada saat haid tanpa tanda-tanda infeksi, disebabkan
sekresi prostaglandin yang berlebihan sehingga merangsang kontraksi otot
polos miometrium dan konstriksi (penyempitan ) pembuluh darah uterus.
2. Penyakit radang panggul, radang saluran genitalia (uterus, tuba fallopi, dan
ovarium) akibat infeksi bakteri seperti Eschericha coli, Neisseria gonorrhorae,
dan Chlamydia trachomatis.
3. Kanker payudara, dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon, dan lingkungan.
Umumnya didertita oleh wanita berusia 45-64 tahun.
4. Ovarium polikistik, terdapat banyak kista berdiameter 10 mm atau kurang pada
ovarium. Kista adalah tumor jinka berisi cairan yang terbungkus oleh selaput
semacam jaringan.
5. Endometriosis, terdapat jaringan endometrium di luar uterus, misalnya di
ovarium atau tuba fallopi.
6. Penyempitan tuba fallopi, menghalangi jalan masuknya sperma sehingga sulit
mendapatkan keturunan, disebabkan oleh faktor genetik atau infeksi kuman
7. Mioma uterus, adalah tumor jinak berupa daging yang tumbuh pada dinding
rahim.
8. Kanker vagina, biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Kanker serviks, terjadi
pertumbuhan sel abnormal pada lapisan epitel mulut rahim. Kanker ovarium,
ditandai dengan rasa pegal pada panggul yang luar biasa dan perdarahan.

Berikut adalah berbagai penyakit yang dapat dialami laki-laki maupun wanita:
1. Gonore (GO)
Penyakit ini diakibatkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Masa tenggang tanpa
gejala berlangsung selama 2-10 hari setelah kuman masuk ke tubuh melalui
hubungan seks. Gejala yang dialami penderita gonore, yaitu nyeri, merah,
bengkak, dan bernanah pada alat kelaminnya. Gejala pada pria antara lain rasa
sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis
tampak merah, dan agak bengkak. Pada wanita 60 % kasus tidak menunjukkan
gejala. Namun, ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan
kental berwarna kekuningan. Penyakit ini pada pria dan wanita sering
menyebabkan kemandulan.
2. Sifilis (raja singa)
Penyakit ini diakibatkan oleh Treponema pallidum. Masa tanpa gejala
berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Selanjutnya,
timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Gejala tersebut kadang kala disertai
pusing dan nyeri tulang seperti flu yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada
bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks.
Gejala ini akan hilang dengan sendirinya. \
3. Herpes genitalis
Penyakit ini diakibatkan oleh virus herpes simplex dengan masa tenggang 4-7
hari sesudah virus masuk kedalam tubuh melalui hubungan sek. Gejala yang
dialami penderita herpes genitalis sebagai berikut:
a. Bintil-bintil berair yang terasa nyeri di sekitar alat kelamin
b. Bintil-bintil tersebut kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering
mengerak, tetapi luka tersebut dapat hilang sendiri
c. Gejala dapat kambuh lagi apabila ada faktor pencetus (stress, menstruasi,
dan minuman/makanan beralkohol), tetapi tidak senyeri tahap awal. Pada
wanita, sering mengakibatkan kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian.
Penyakit ini belum ada obatnya yang benar-benar mujarab, tetapi
pengobatan antivirus dapat mengurangi rasa sakit
4. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
AIDS menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. penyakit ini diakibatkan
oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Gejala yang dialami penderita
AIDS sebagai berikut:
a. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam waktu singkat
b. Mengalami demam tinggi, diare, dan batuk yang berkepanjangan (lebih dari
satu bulan)
c. Kelainan pada kulit dan terjadi iritasi (gatal)
d. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
e. Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah
telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha.

F. Teknologi Sistem Reproduksi Manusia


Seiring perkembangan zaman setiap bidang akan mengalami kemajuan
terutama bidang kesehatan. Salah satunya adalah teknologi sistem reproduksi
manusia, diantaranya sebagai berikut
1. Pencitraan ultrasound
Pencitraan ultrasound atau dapat disebut juga pindai bunyi ultra
merupakan teknik yang digunakan untuk mengetahui keadaan kesehatan bayi
didalam rahim ibu. Teknik ini dapat digunakan juga untuk mengetahui jenis
kelamin bayi.
2. Amniosentesis
Amnionsentesis merupakan teknik pengambilan cairan amnion untuk
dianalisis secara genentik. Pengambilan cairan ini dimaksudkan untuk
mendeteksi penyakit genetik atau penyakit bawaan saat fetus masih di dalam
uterus.
3. Teknik bayi tabung
Teknik bayi tabung atau in vitro fertilization merupakan teknik yang
digunakan untuk membantu pasangan tanpa anak yang menginginkan
keturunan.

G. Masalah kependudukan
Perkembangan teknologi di bidang kedokteran atau kesehatan terutama pada
sistem reproduksi yang makin terkendali. Pertambahan penduduk yang pesat
mengakibatkan meningkatnya berbagai kebutuhan terhadap sumber daya alam
seperti tanah, air energi dan mineral. Jika sumber daya alam makin menipis akan
menimbulkan berbagai masalah kependudukan. Selain itu jumlah penduduk yang
tidak sebanding dengan peningkatan fasilitas akan menimbulkan berbagai
masalah. Karena itu diperlukan usaha untuk mengendalikan angka kelahiran yaitu
dengan program Keluarga Berencana (KB). Program KB telah ada di UU No. 10
Tahun 1992 yang berisi pengertian KB dan tujuan adanya program tersebut.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SISTEM REPRODUKSI

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XI/I

I. Kompetensi Dasar
 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam proses reproduksi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.

II. Indikator
 Menganalisis perbedaan sruktur organ reproduksi pria dan wanita setelah
melakukan kegiatan diskusi dan kajian literatur dengan tepat.
 Menganalisis struktur jaringan testis dan struktur jaringan ovarium
 Menelaah proses gametogenesis dan oogenesis
III. Tujuan Pembelajaran

 Siswa mampu menganalisis perbedaan sruktur organ reproduksi pria dan


wanita setelah melakukan kegiatan diskusi dan kajian literatur dengan tepat.
 Siswa mampu menganalisis struktur jaringan testis dan struktur jaringan
ovarium
 Siswa mampu menelaah proses gametogenesis dan oogenesis

Nama :

Kelas :
Kegiatan 1
 Perhatikan gambar-gambar berikut!
 Kemudian jawab pertanyaan dengan tepat!

1. Isilah tanda anak panah pada gambar dibawah ini dengan tepat!

No Nama Organ Fungsi Organ


1. .......... ..........
2. .......... ..........
3. .......... ..........
4. .......... ..........
5. .......... ..........
1

2
3
4

5
6
7
8

No Nama Organ Fungsi Organ


1. .......... ..........
2. .......... ..........
3. .......... ..........
4. .......... ..........
5. .......... ..........

2. Isilah tanda anak panah pada gambar dibawah ini dengan tepat!

2
1

4
3

1. ......
2. ......
3. ......
4. ......

3. Jelaskan secara singkat sesuai pemahaman anda mengenai salah satu proses
gametogenesis pada bagan dibawah ini!
Kunci Jawaban
Kegiatan 1
 Perhatikan gambar-gambar berikut!
 Kemudian jawab pertanyaan dengan tepat!

1. Isilah tanda anak panah pada gambar dibawah ini dengan tepat!

No Nama Organ Fungsi Organ


1. Ovarium Penghasil ovum
2. Tuba Fallopi Tempat terjadinya fertilisasi
3. Ovum Sel telur (yang dibuahi sperma)
4. uterus Tempat pertumbuhan dan perkembangan
embrio
5. Vagina Saluran akhir organ reproduksi wania
1

2
3
4

5
6
7
8

No Nama Organ Fungsi Organ


1. Kandung kemih Tempat penyimpanan Urine
2. Kelenjar prostat Menghasilkan cairan yang memberikan suasana
basa pada sperma
3. uretra Saluran kelamin pada vesikula seminalis dan
saluran urine dari kantong kemih
4. Vas deferens Saluran yang dilalui sperma dari epididimis
menuju vesikula seminalis
5. Testis Memproduksi sperma
6. skrotum Kantong yang membungkus atau melindungi
testis
7. Kepala penis Melindungi bagian penis
8. Lubang penis Berisi cairan yang yang dapat keluar saat penis
masuk ke saluran kelamin wanita.

2. Isilah tanda anak panah pada gambar dibawah ini dengan tepat!

2
1
1. Epididimis
2. Tubulus seminiferus
3. Testis
4. Vas deferns

3. Jelaskan secara singkat sesuai pemahaman anda mengenai salah satu proses
gametogenesis pada bagan dibawah ini!
Spermatogenesisi terjadi di tubulus seminiferus. Pada tubulus seminiferus terdapat
spermatogonia. Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosisi
membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan
meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder. Setiap spermatosit sekunder
melakukan pembelaan meiosisi kedua, menghasilkan 2 yang bersifat haploid.
Keempat spermatid spermatid ini berkembnag menjadi sperma matang yang
bersifat haploid. Sperma yang telah matang akan menuju epididimis.
Oogenesis terjadi di ovarium yang sudah tersedia calon-calon sel telur (oosit primer)
yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, oosit primer melakukan pembelahan
meiosis menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer).
Proses ini terjadi dibawah pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone). Oosit yang
terus berkembnag akan berpisah dari folikel-folikel oleh zona pelusida. Folikel-
folikel membelah dan membentuk Folikel Graaf (Folikel yang telah masak). Sel-sel
folikel memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk mensekresikan LH
(Luteinizing Hormone). LH berfungsi mendorong terjadinya ovulasi. Saat ovulasi
terjadi pembelahan, maka oosit sekunder meneruskan pembelahan menjadi ootid dan
badan polar kedua. Ootid berdiferensiasi menjadi ovum. Jadi dalam oogenesis
dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi oleh sperma. Setelah pembuahan, oosit
sekunder membelah lagi secara meiosisi hingga dihasilkan ovum.

Anda mungkin juga menyukai