Anda di halaman 1dari 12

Dasar Teknologi DNA Rekombinan

Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat


melalui tiga cara, yaitu konjugasi, transformasi, dan
transduksi.
● Konjugasi
Merupakan perpindahan DNA dari satu sel (sel donor) ke dalam sel bakteri lainnya (sel resipien) melalui
kontak fisik antara kedua sel. Sel donor (sel jantan) memasukkan sebagian DNA-nya ke dalam sel
resipien (sel betina). Transfer DNA ini melalui pili seks yang dimiliki oleh sel jantan. Sel betina tidak
memiliki pili seks. DNA dari sel jantan berpindah ke dalam sel betina secara replikatif.

● Transformasi
Merupakan pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan di sekelilingnya. DNA yang berada di sekitar
bakteri (DNA asing) dapat berupa potongan DNA atau fragmen DNA yang berasal dari sel bakteri lainnya
atau dari organisme lainnya. Masuknya DNA dari lingkungan ke dalam sel bakteri ini dapat terjadi secara
alami.
● Transduksi
Cara pemindahan DNA dari satu sel ke dalam sel lainnya melalui perantaraan bakterio fage.

Gambar Konjugasi Gambar Transformasi Gambar Transduksi


Aplikasi DNA
Rekombinan
DNA Rekombinan dalam

Pembuatan Vaksin DNA


Vaksin DNA

Vaksin DNA atau disebut juga vaksin genetik dibuat dari plasmid bakteri.
Vaksin DNA merupakan cara pencegahan penyakit infeksi yang terbukti paling efektif,
baik ditinjau dari segi biaya atau pun intervensinya terhadap masyarakat. Vaksin
didefinisikan sebagai bahan biologi, antara lain dapat berupa peptida, protein,
polisakarida, polinukleotida, virus atau organisme utuh lainnya, yang dapat
mempengaruhi terbentuknya imunitas terhadap penyakit tertentu. Vaksin telah terbukti
dapat menurunkan laju mortalitas penyakit infeksi seperti mealase, polio dan difteri.
Mekanisme Vaksin DNA

Mekanisme vaksin DNA dalam merangsang sistem imun dapat dijelaskan sebagai berikut.

Gambar Mekanisme Vaksin DNA


Mekanisme Vaksin DNA mempengaruhi respon imun yang dimediasi
sel. Vektor plasmid DNA, sebagai vaksin, membawa informasi genetik
yang menyandi antigen tumor atau patogen untuk menstimulasi
respon imun melalui jalur MHC I
01 02 03
vektor plasmid plasmid mentranskripsi translasi mRNA menjadi
ditransformasi ke dalam inti mRNA untai tunggal antigen protein dan dilepas
sel ke sitoplasma

04 05 06
degradasi protein oleh peptida berikatan dengan komplek antigen peptida-MHC I
proteosom menjadi peptida molekul MHC kelas I ditransportasi ke permukaan sel dan
intraseluler komplek ini berikatan dengan sel T
sitotoksik CD8+ untuk menginduksi
respon imun.
Pengamatan studi berangkai untuk mengetahui kinerja vaksin DNA dalam
menstimulasi sistem imun dimulai dengan cara mengimunisasi gen ke dalam sel
otot secara intra muskular. Studi berangkai ini dapat mempelajari mekanisme aksi
plasmid DNA dalam memproduksi antigen, perangkat imunologi yang terlibat
dan peran sitokin dalam menstimulasi respon imun.

Gambar Imunisasi DNA Virus


Kelebihan dan Kekurangan Vaksin DNA
Kelebihan
• Plasmid DNA mudah diproduksi dalam jumlah yang besar secara
lebih ekonomis, dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan
vaksin konvensional
• DNA sangat stabil, tahan terhadap perubahan suhu sehingga lebih
mudah untuk disimpan dan di distribusikan
• Sekuen DNA dapat diubah dengan mudah dalam laboratorium,
sehingga vaksin DNA dapat disesuaikan dengan perubahan
mikroorganisme pathogen
• Dapat direkayasa gabungan beberapa plasmid DNA yang
mempunyai spektrum luas untuk beberapa epitop antigen
• Vaksin DNA terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap
virus dan bakteri dalam waktu yang sangat lama.
Kekurangan

Keamanan vaksin DNA sejauh ini tidak dapat berbalik menjadi


vaksin dalam bentuk virulens. Walaupun demikian dalam
pengembangannya dikhawatirkan terjadi efek samping yang
tidak diinginkan antara lain bahwa DNA asing dapat terintegrasi
ke dalam kromosom hospes sehingga menyebabkan stimulasi
gen yang tidak terkontrol atau mutagenesis insersional,
mengaktivasi onkogen atau menginaktivasi gen supresor tumor.

Anda mungkin juga menyukai