Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Biokimia

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ulangan Akhir Semester


Mata Kuliah Biokimia
Dosen Pengampu :Irma Yuniar Wardhani,M.Pd.
Judul: Uji Kandungan Lipid Pada Minyak Goreng, Minyak Zaitun,
Susu, Mentega dan Kacang Tanah

Oleh :
Alma Shofianada Zulya
1810810064
TadrisBiologi B

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2019
LAPORAN PRAKTIKUM III
LIPID
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengamati kandungan lipid dalam kacang tanah, minyak goreng,
minyak zaitun, mentega dan susu.

B. Dasar Teori
Lipid merupakan senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Lipid
banyak ditemukan pada sel atau jaringan, larut dalam zat pelarut non polar seperti
chloroform, ether dan benzena. Terdapat penyusun utama pada lipid yaitu trigliserida.
Meskipun lipid merupakan golongan senyawa sendiri, tetapi lipid juga sering
bergabung dengan senyawa lainnya seperti karbohidrat dan protein dengan nama
glikolipid dan lipoprotein. Lipid tersusun atas dua macam asam lemak yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak hewani umumnya memiliki
rantai C jenuh, sedangkan asam lemak nabati umumnya memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap. Pada ikatan tak jenuh, halogen dapat bereaksi cepat dengan atom C
atau biasa disebut dengan peristiwa addisi. Selama penyimpanan yang lama, lemak
atau minyak akan menjadi tengik. Hal ini disebabkan karena adanya pembentukan
peroksida pada ikatan rangkap dengan oksigen dari udara atau jasad renik.1
Pada umumnya, klasifikasi lipida didasarkan atas kerangka dasarnya yaitu
menjadi lipida kompleks dan lipida sederhana.
Lipid terbagi menjadi dua macam yaitu lemak dan minyak. Lemak merupakan
bahan padat pada suhu ruangan yang disebabkan karena kandungan asam lemak jenuh
yang tidak memiliki ikatan rangkap sehingga memiliki titik lebur yang tinggi.
Sedangkan minyak, merupakan bahan cair pada suhu ruang yang disebabkan karena
tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap diantara atom-atom karbonya sehingga memiliki titik lebur yang
rendah.2 Jumlah atom karbon pada asam lemak berkisar antara 4 – 24 atom karbon
dengan pembagianya antara lain asam lemak rantai pendek, rantai medium dan rantai
panjang.3
Perbedaan lemak dan minyak yaitu:
1
Irma YuniarWardhani, “Buku Petunjuk Praktikum Biokimia Dasar,” 2018, hal 8.
2
Merry Hastyani, “MAKALAH BIOKIMIA LIPID”
http://www.academia.edu/16837496/MAKALAH_BIOKIMIA_LIPID
3
Nurafni Khaerfatha, “Laporan Praktikum Biokimia LEMAK-LIPID,”
https://www.academia.edu/29435497/Laporan_Praktikum_Biokimia_LEMAK-LIPID
1. Kebanyakan lemak berasal dari hewan, namun tidak menutup kemungkinan
lemak berasal dari tumbuhan seperti pada buah coklat. Sedangkann minyak
kebanyak berasal dari tumbuhan atau tanaman, namun ada pula minyak yang
berasal dari hewan seperti minyak ikan.
2. Lemak akan padat pada temperatur (±23˚C), sedangkan minyak cair.
3. Lemak dalam gugusan sisa asamnya hanya sedikit berikatan rangkap,
sedangkan minyak berikatan rangkap.
4. Minyak direaksikan dengan gas H2 dengan katalisator N1 akan diperoleh
lemak.
5. Lemak tersusun dari asam lemak jenuh, sedangkan minyak tersusun dari asam
lemak tak jenuh.
Lipid memiliki beberapa sifat umum seperti:
1. Penyabunan, reaksi antara triagliserol dengan basa dinamakan penyabunan.
2. Addisi, berawal dari asam lemak yang tak jenuh mengandung 1 atau lebih
ikatan ganda, sifat inilah yang menyebabkan suatu asam lemak tidak jenuh dan
dapat direduksi, dihidrogenasi, dioksidasi dan mengadisi. Asam lemak yang
jenuh kurang reaktif dibandingkan dengan asam lemak tak jenuh.
3. Ketengikan, rasa dan bau tengik yang tidak enak timbul apabila minyak dan
lemak disimpan yang disebabkan oleh adanya hidrolisa dan gliserol. Hidrolisis
dan oksidasi lemak atau minyak menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol.
Kecepatan hidrolisis dipercepat dengan adanya jasad renik yang mungkin
tumbuh dan mengeluarkan lipase atau asam.
4. Asam lemak jenuh, adanya karena jumlah atom C4-26 merupakan penyusunan
pada lemak yang paling banyak.
5. Asam lemak tak jenuh
Fungsi dari lipid ialah sebagai penyimpan energi, transportasi metabolik
sumber energi, sebagai sumber zat bagi untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu
serta menunjang proses pemberian signal-signal transducing, sebagai unsur dasar atau
komponen utama dari membran semua jenis sel, sebagai pelindung tubuh dari suhu
rendah, sebagai pelarut (A,D,E dan K).4
Pembagian yang didasarkan atas hasil hidrolisisnya, lipida digolongkan
menjadi lipida sederhana, lipida majemuk dan sterol.

4
Sona Yudha Diliana, “BIOKIMIA LIPID,” https://www.academia.edu/8959236/BIOKIMIA_LIPID
1. Lipida Sederhana

Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan
lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil
komponen selain trigliserida, yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida
lainnya, glikolipida), sterol yang berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan
asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam lemak, dan
hidrokarbon.
2. Lipida Majemuk

Lipida majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol, asam lemak dan
zat lain. Secara umum lipida kompleks dikelompokkan menjadi dua, yaitu
fosfolipida dan glikolipida.

3. Sterol
Lemak sterol (bahasa Yunani: stereos, padat) adalah steroid tak jenuh dengan
kerangka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3b dan rantai
sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat. Lemak sterol merupakan
kelompok penting di dalam steroid.5
C. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Kertas buram
2. Gelas ukur
3. Tabung reaksi
B. Bahan
1. Larutan sudan III
2. Minyak kelapa
3. Kacang tanah
4. Margarin
5. Larutan susu
6. Minyak Zaitun
7. Eter
8. Etanol
D. Cara kerja
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak_sterol di akses pada 19 November 2019 pukul 21.20
Uji 1 : Tes kandungan lemak (1)
1. Siapkan alat dan bahan
2. Teteskan 2 tetes minyak kelapa, kacang tanah, margarin, larutan susu diatas
kertas saring
3. Amati dan catat perbedaannya
Uji 2 : Tes kandungan lemak (2)
1. Isilah tabung reaksi dengan sedikit bahan yang akan diteliti kandungan
lemaknya
2. Tambahkan beberapa tetes eter dan tempatkan diatas lempeng tetes
3. Biarlah eternya menguap dan usaplah sisanya dengan minyak
4. Amati ada/tidaknya noda
E. Hasil Pengamatan
Uji 1 : Tes kandungan lemak (1)

No. Bahan Hasil

1. Minyak kelapa Tidak berwarna / transparan

2. Kacang tanah Tidak berwarna / transparan

3. Mentega Sedikit berwarna keruh

4. Susu Berwarna keruh

Uji 2 :Tes kandungan lemak (2)

No. Bahan Tambahan Perubahan Warna

1. Minyak Kelapa Etanol Larutan minyak kelapa yang


semula berwarna kuning jernih
berubah menjadi coklat
kekuningan setelah diberi tetesan
etanol. Karena terdapat perubahan
warna, maka larutan ini termasuk
kedalam lemak jenuh.

2. Minyak Zaitun Etanol Larutan yang semula berwarna


bening di beri tetesan etanol, lalu
larutan tersebut berubah warna
menjadi merah keunguan. Namun
lama kelamaan larutan tersebut
belik ke warna semula (bening).
Oleh sebab itu, larutan tersebut
termasuk ke dalam lemak tak
jenuh.

F. Pembahasan
Uji 1
Minyak kelapa, kacang tanah, margarin dan susu ialah beberapa bahan
makanan yang mengandung lemak. Untuk mengetahui tingkat kandungan lemak yang
ada pada bahan-bahan makanan tersebut, maka dilakukan uji tes kandungan lemak.
Uji disini dengan menggunakan kertas saring. Untuk mengetahui tingkat kandungan
lemak, caranya dengan satu persatu bahan diteteskan / dioleskan di atas kertas saring.
Hasilnya terlihat bahwasannya tingkat kandungan lemak tertinggi adalah minyak
kelapa yang ditandai dengan kertas yang sangat transparan di antara bahan-bahan
yang lain. Margarin menduduki tingkat kandungan lemak yang kedua, kacang tanah
menduduki tingkat ketiga dan susu menduduki tingkat yang keempat.
Uji 2
a. Minyak kelapa
Larutan minyak kelapa yang semula berwarna kuning jernih berubah menjadi
coklat kekuningan setelah diberi tetesan PK. Karena terdapat perubahan warna,
maka larutan ini termasuk kedalam lemak jenuh.
b. Minyak zaitun
Larutan yang semula berwarna bening di beri tetesan PK, lalu larutan tersebut
berubah warna menjadi merah. Namun lama kelamaan larutan tersebut belik ke
warna semula (bening). Oleh sebab itu, larutan tersebut termasuk ke dalam lemak
tak jenuh.
G. Kesimpulan
Dengan hasil uji tersebut terlihat bahwa tingkat kandungan lemak yang
pertama ialah minyak kelapa, ke dua mentega, ke tiga kacang tananh dan ke empat
susu. Hasil dilihat dari tingkat ketransparannya pada kertas saring setelah ditetesi atau
diolesi bahan-bahan tersebut.
Untuk hasil selanjutnya dilakukan pada larutan minyak kelapa yang dicampur
dengan etanol, hasilnya tidak terjadi perubahan. Warnanya tetap kuning dan tidak
menandakan bahwa minyak kelapa tersebut termasuk lemak jenuh. Lalu pada larutan
minyak zaitun yang dicampur dengan etanol, disitu terjadi perubahan yang awalnya
terdapat bercak-bercak merah keunguan, hal ini menunjukan bahwa minyak zaitun
adalah lemak tak jenuh.
H. Daftar Pustaka
Diliana Sona Yudha
https://www.academia.edu/8959236/BIOKIMIA_LIPID
Hastyani Merry
http://www.academia.edu/16837496/MAKALAH_BIOKIMIA_LIPID
Khaerfatha Nurafni
https://www.academia.edu/29435497/
Laporan_Praktikum_Biokimia_LEMAK-LIPID
Wardhani,Irma Yuniar. Buku Petunjuk Praktikum Biokimia Dasar, 2018.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak_sterol di akses pada 19 November 2019 pukul 21.20

Anda mungkin juga menyukai